"Surat nikah mu akan aku tukar dengan sumsum tulang belakangku."
Demi menyelamatkan nama keluarganya, Charllote mengajukan syarat pernikahan sebagai penyelamat Sean Smith yang mengidap penyakit kanker darah, karena Charllote memiliki sumsum tulang yang cocok.
Akankah pernikahan itu akan menjadi cerita bahagia selalu dan selamanya atau sebaliknya, menjadi ajang saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MABUK
# bab 9
Sean Mengangguk, Charlotte pun kembali melanjutkan pekerjaannya. Pada saat ini ponsel Charlotte terus berdering. Sedikit-sedikit staf promosi melaporkan masalah-masalah kecil yang butuh mengambil keputusan dengan cepat.
Charlotte memijat-mijat pelipisnya, lalu melihat ke arah Sean. Dia pun mendekati suaminya itu lalu berkata, “Bisakah aku izin sebentar, ada pekerjaan yang harus aku urus.”
Sean menaikan alisnya, terdiam berpikir sejenak. Lalu mengangguk, dia juga merasa sedikit terganggu karena sedari tadi Charlotte aktif berjalan ke sana kemari ketika berbicara di ponselnya, terkadang lembut, terkadang dengan nada sedikit kesal. Begitu Sean mengijinkan, maka dia segera saja membawa laptop-nya, ponsel-nya, dan berkas-berkas nya.
Merasa kesulitan membuka pintu, maka Charlotte pun berkata, “Tuan Smith, bisa kah membukakan pintu untukku!” pinta nya.
Sean meletakkan berkas kerjanya di meja, lalu melangkah untuk membukakan pintu. Charlotte pun keluar seraya berkata, “Aku tidak akan lama,” ujarnya kepada Sean.
Sean mengernyitkan alis nya, pada saat ini Charlotte terlihat seperti seorang istri yang sedang berpesan kepada suami yang akan di tinggal pergi. Dia pun menutup pintu dan melanjutkan pekerjaannya lagi. Pada saat ini Charlotte melajukan mobi lnya ke tempat pameran pernikahan yang mereka ikuti. Mereka kekurangan Staff di sana, karena dua marketing mereka mengalami kecelakaan di jalan. Jadilah hari ini dia seorang diri harus menjaga tempat pameran mereka.
Sean melirik jam tangannya seraya berpikir, “Bukankah dia bilang tidak akan lama.”
Satu jam berlalu, dua jam berlalu, Sean melihat ke jendela tinggi besar di kamar itu, melihat langit sudah gelap, dia pun mengambil mantel panjangnya dan memakainya. Baru saja membuka pintu, Charlotte sudah ada di depannya dengan rambut yang sedikit berantakan.
“Tuan Smith, apa ada yang kau butuhkan?” tanya Charlotte.
“Emmm … ada yang ingin aku beli,” jawab Sean beralibi lagi.
“Oh, jika begitu katakan saja, maka aku akan mengurusnya untukmu,” ujar Charlotte.
Sean pun kembali masuk ke kamarnya, lalu menuliskan beberapa produk yang harus dia beli. Itu adalah makanan dan minuman yang tidak dia bisa makan karena sakitnya dulu. Charlotte membaca daftar itu, Alkohol, minuman manis dan juga makanan karbohidrat olahan.
Charlotte mengernyitkan alis nya ketika membaca daftar belanja ya dibuat oleh Sean, “Apa yakin ingin membeli ini?” tanya Charlotte yang mengetahui jika makanan itu adalah makanan ter-larang bagi penderita kanker.
“kenapa? Tidak mau membelikan?” tanya Sean.
Charlotte menggigit bibir bawahnya sembari berpikir jika saat ini dia seperti sedang mengasuh bayi besar, dia pun berkata, “Tamu adalah raja.” Ujar Charlotte seraya memasukkan kertas itu ke dalam tas nya.
Charlotte menoleh ketika melihat Sean mengikutinya di belakang, “Apa ada yang lupa Tuan Smith?” tanya nya.
“Tidak ada, aku hanya ingin memastikan kau membelikan semua keperluanku. Karena itu aku akan ikut,” ujar Sean seraya berlalu mendahului Charlotte.
Merasa kesal, Charlotte menghentakan kakinya beberapa kali di lantai, “Oh ya ampun,” ujarnya seraya menarik kunciran rambutnya, lalu mengacak-acak pelan rambut panjangnya itu.
Akhirnya mereka pun sampai di toserba terbesar di kota, Charlotte mulai mengambil troli belanja dan mendorongnta seraya pelan-pelan membaca daftar yang Sean buat.
Charlotte mengambil salah satu makanan yang Sean pesan, baru saja ingin meletakkan itu di troli belanja, tapi urung dilakukan, Dia langsung berkata, “Apa kau tahu ini apa?”
“Makanan,” jawab Sean.
“Ini terbuat dari Karbohidrat olahan, apa kau tahu itu apa?” tanya Charlotte dengan gaya yang terlihat menggurui
“Karbohidrat jenis ini adalah karbohidrat yang telah melewati serangkaian proses pengolahan sehingga kehilangan kandungan serat, vitamin, dan mineral nya,” jelas Charlotte dengan gaya yang terlihat menggurui.
Sean nampak terdiam selama menemani Charlotte berbelanja, alhasil ketika mereka kembali ke kamar mereka pria itu hanya bisa diam termenung memandangi hasil belanja mereka malam ini. tadi ketika berbelanja hampir semuanya di koreksi sesuai dengan kesehatan Sean.
Charlotte mengganti semua daftar itu dengan makanan berupa, kacang-kacangan karena ini termasuk sumber kabohidrat yang baik. Dia juga membelikan umbi-umbian, pisang dan sayuran juga gandum. Tapi, Charlotte berbaik hati sedikit dia tetap memberikan Sean Alkohol seperti yang di pinta suaminya itu.
Sebelum Sean protes, maka Charlotte sudah berkata lebih dulu, “Maaf Tuan Smith, jika saya merubah semua daftar belanja yang Tuan berikan. Hanya saja saya tidak ingin Tuan sakit parah ketika sedang berada di hotel kami. Karena itu, bisa saja membawa dampak buruk bagi kelangsungan hotel kami.”
Mellihat wajah tidak puas Sean, Charlotte pun langsung mengeluarkan sebotol alkohol, “Tapi aku tidak lupa membeli ini. Tapi aku sarankan jika meminumnya hanya satu gelas saja ya.”
Charlotte menuangkan alkohol itu ke gelas kecil, lalu memberikannya kepada Sean. Sementara, untuk dirinya dia menuangkan ke gelas yang agak besar, “Kita bersulang untuk kebahagian hidup masing-masing,” ujar Charlotte mengajak tos pada gelas Sean.
Mereka berdua pun menyesap alokhol itu, Charlotte menambahkan segelas lagi lalu menyesap nya. Hari ini dia merasa penat, dan ingin merasakan sedikit terbang, minum beberapa gelas telah merenggut setengah kesadaran Charlotte.
Dia dan Sean duduk di lantai sambil bersandar di sofa. Pada saat ini Charlotte sudah maracau tidak karuan, “Menurutmu ? Bagaimana rasanya tidak dikenali oleh orang yang kita cintai?” tanya Charlotte seraya memandangi Sean.
Sean menaikan satu alis nya seraya berpikir, “Apakah istrinya itu sedang mencintai pria lain?”
Berpikir begini, terang saja membuat Sean marah dihati. Jika dia memiliki pria yang dicintai mengapa malah memaksa dirinya untuk menikah dengannya. Pada saat ini wajah Sean dan Charlotte sangat dekat.
Wajah Charlotte pun memerah karena sudah mabuk, Sean menundukkan kepalanya dan hampir saja mencium bibir istrinya itu. Lalu ter sadar karena teringat Katie. Dia pun berdiri dan masuk ke dalam kamarnya. Dia segera masuk ke kamar mandi dan membasuh wajahnya , dia tadi merasa sangat aneh, karena itu dia mencuci wajahnya untuk menyadarkan dirinya.
Pandangan Charlotte sudah mulai memudar, dia pun naik ke atas sofa lalu tidur begitu saja. Keesokan paginya Sean sudah rapi dengan kemeja dan celana panjang yang terlihat sangat licin. Dia berdiri sambil memandangi Charlotte yang masih ter pulas.
“Dia ini apakah preman, mengapa gaya tidurnya bar bar sekali?” pikir Sean.
Pada saat ini. kaki Charlotte satu ada di atas sandaran sofa satunya lagi ada di bawah. Sementara posisi badannya miring ke sandaran Sofa, “Oh Ya ampun,” ujar Sean seraya menurunkan kaki Charlotte.
Bel pintu kamar berbunyi, Sean membukakan pintu dan alangkah terkejut nya jika saat ini di depan pintunya terdapat beberapa wartawan yang tengah mengambil foto-foto nya. Merasa ada ribut-ribut maka Charlotte terbangun dan berdiri, berjalan dengan masih sedikit terhuyung.
“Ada apa ini?” tanya Charlotte dengan baju yang berantakan dan juga rambut acak-acakan.
Sean melihat kemeja Charlotte yang terbuka dua kancing dari atas, sehingga terlihatlah tulang selangka indah milik istrinya itu. Dia langsung saja menarik dan memeluk Charlotte masuk ke dalam pelukan tubuhnya.
Tinggi Charlotte hanya se bahu Sean, jadi ketika dia memasukkan istrinya itu ke dalam pelukan, terang saja langsung membuatnya sedikit susah bernapas, “Hei, ada apa ini!?” ujar Charlotte lagi seraya ingin melepaskan diri dari rangkulan Sean.
“Sial mengapa ada wartawan di sini, apakah wanita ini sengaja memanggil mereka ke sini. Karena ingin mengumumkan tentang pernikahan ini,” pikir curiga Sean.
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
Dear teruntuk semua pembaca, di mohon dengan sangat jangan nimbun bab ya, sengaja tidak baca sampai bab nya banyak.
Sungguh itu akan mempengaruhi pendapatan Author. Kan Novelnya udah gratisan, jadi yum jangan timbun bab. Tiap kali Up langsung baca ya.
Jangan lupa favoritkan dengan klkk tiga tanda titik di pojok kanan atas ya.
hahaha... bcanda y thor???