Merasa telah dikhianati dan sakit hati oleh sang kekasih karena berselingkuh dengan adik tirinya.
Membuat perempuan bernama Katya murka dan membatalkan pernikahannya secara sepihak.Tepatnya dihari menjelang pernikahan mereka.
Hal itu membuat Katya nekat menikahi seorang pria asing yang tanpa sengaja ia tolong dan pungut dalam semalam.
Siapakah sosok pria asing itu?Akankah pernikahan rahasia yang dilakukan Katya akan berakhir atau sebaliknya??
Yuk simak ceritanya..🤭🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Sontak membuat Guhan terkejut dan mengangkat tangan Katya dari atas dadanya secara perlahan.
"Kenapa tidur saja kau juga menyebalkan." gerutu Guhan saat menyingkirkan tangan Katya.
Ia pun sesaat memperhatikan wajah Katya saat tertidur.Kini wajah Katya terlihat berbeda dari yang ia lihat sebelumnya.Wajah yang begitu polos dan lelah.Dan untuk pertama kalinya ia melihat wajah Katya dari dekat.Ia tak mengira jika wajah Katya ternyata mulus dan bersih saat tak memakai make up.Wajah seorang gadis yang begitu natural yang rupanya selama ini susah ia cari.Ia pikir sulit untuk menemukan gadis yang wajahnya masih sangat natural.Karena kebanyakan wanita sekarang lebih banyak memakai polesan make up dibandingkan natural tanpa make up.
"Ibu..Aku merindukan mu..Bawa aku ibu,mereka semua sudah jahat padaku..Huhu.." sahut Katya yang tanpa sadar mengigau dalam tidurnya.
Membuat Guhan tertegun saat memandangi Katya yang baru saja mengigau.
Sepertinya kau memang sedang menghadapi kesulitan.Apakah ini alasan mu menikahi ku?? Gumam Guhan dalam hatinya.
...****************...
Keesokan paginya..
Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi.Yang mengharuskan Katya untuk bangun.
Tapi entah kenapa ia justru malas membuka mata dan rasa masih ingin tidur terus.Terlebih udara pagi yang masih sangat dingin karena hujan semalaman.Membuat Katya jadi semakin malas untuk bangun.
Disaat dirinya masih enggan untuk bangun,entah kenapa ia merasakan tubuhnya begitu hangat.Lebih hangat dari selimut yang ia pakai saat ini.Tubuhnya pun begitu nyaman saat merasakan hangatnya itu.
Namun,beberapa saat ia pun tersadar dan langsung membuka matanya.Ia langsung melirik ke arah tubuhnya.Dan melihat sebuah tangan tengah mendekap seluruh tubuhnya.Sontak Katya menoleh dan melihat wajah seseorang tengah tidur pulas tepat berada disampingnya.
Dan..
"Arghhh..!!!" teriak Katya sekencang mungkin seraya bangun dari tidurnya.
Sebuah pukulan keras pun langsung melayang ke arah wajah Guhan yang ternyata masih tertidur disamping Katya dan seraya akan bangun.
Bug..
Dan tak sampai disitu saja,Katya juga menendang tubuh Guhan hingga jatuh dari kasurnya.
Bruk..
Beberapa saat kemudian..
Terlihat Guhan tengah mengompres wajahnya yang lembam dengan sebutir telur akibat pukulan Katya.Sambil mengompres tatapan tajam Guhan masih terus tertuju pada Katya yang tertunduk khawatir.
"Apa ada kata-kata yang ingin kau katakan?" tanya Guhan dengan nada yang datar dan ketus.
"I..Iya maaf,aku sudah memukul wajah mu." ungkap Katya yang merasa menyesal.Dan tanpa sadar ia pun langsung mengangkat kepalanya.
"Kenapa aku harus minta maaf??Bukankah kau juga yang salah?Kenapa kau masuk ke kamar ku tanpa seijin ku?Kau sudah melanggar aturan ku.!" protes Katya yang tidak jadi menyesal setelah minta maaf.
Guhan pun sesaat menarik nafas panjangnya.
"Aku tidak akan tidur dikamar mu jika bukan karena terpaksa." jawab Guhan.
"Maksud mu?" tanya Katya yang bingung.
"Apa kau tidak dengar kalau semalam hujan begitu deras dan udara di ruangan mu sangat dingin.Aku tidak bisa tidur dengan suasana yang dingin.Kau hanya memberiku 1 selimut dan tidur beralaskan sofa keras.Apakah alasan itu tidak bisa kau terima?" jelas Guhan panjang lebar.
"Yah,tapi kau tidak harus masuk ke kamar ku begitu saja.Aku 'kan sudah memberi mu aturan di rumah ini yang tidak boleh dilanggar.Dan kalau kau memang butuh selimut kau bisa membangunkan ku.Tidak harus menyelinap masuk dan tidur di samping ku." ujar Katya yang tetap protes dan tidak menerima penjelasan Guhan.