Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.
Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.
Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..
penasaran dengan kisah Larisa???
Baca selengkapnya di novel ini yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Sementara itu,Larisa bersama keluarganya dan juga Liam,sedang menikmati waktu makan siang mereka bersama,dengan penuh kehangatan,dan tawa ceria dari mereka ber 4.
Sesekali Liam melihat ke arah Larisa yang tersenyum bahagia dan juga tertawa lepas,saat menanggapi candaan dari Liam dan juga ayah Larisa.
Larisa melihat ponselnya,tidak ada balasan dari Davin,Larisa berfikir mungkin Davin sedang sibuk.
Tanpa Larisa tau,Davin saat ini justru sedang makan siang berdua bersama Bella di apartemen milik Bella.
...****************...
"Vin...sampai kapan aku harus nunggu kamu?"Bella bergelayut manja di lengan kekar Davin.
Kini keduanya sedang bersantai sambil menonton televisi di ruang tamu apartemen Bella.
"Sabar yaa Bell...kasih aku waktu."Davin membelai lembut pucuk kepala Bella,Bella menyandarkan kepalanya sambil bergelayut manja di lengan kekar Davin.
"Iya...tapi aku takut,kalo kelamaan,kamu bisa jatuh cinta sama Larisa Vin."Ucap Bella dengan sendu.
Davin yang mendengar nada suara Bella sendu,ia langsung duduk menghadap Bella,dan memegang wajah Bella dengan kedua tangannya.
"Heii...liat aku Bell."Ucap Davin,karena Bella menundukkan wajahnya.
Ia tidak tau,Bella sedang tersenyum jahat.
Bella pun langsung mengangkat wajahnya dan memandang wajah Davin,dengan sorot mata sendu.
Mudah saja bagi Bella untuk playing victim seperti itu,Davin lupa,Bella bukan hanya seorang model,Bella juga seorang aktris.
"Dengerin aku,6 tahun aku bersahabat sama Larisa,tapi sedikitpun aku gak pernah jatuh hati sama dia,aku gak pernah melihat dia sebagai wanita seperti kamu,yang kemudian aku jatuh hati".
"Larisa itu sahabat aku,dari dulu kita sahabatan,dia cuma sebatas sahabat aku Bell,sama seperti Liam".
"Justru Larisa lebih dekat sama Liam,daripada aku."Ucap Davin.
"Iya...tapi itu kan dulu,semua bisa aja berubah seiring berjalan nya waktu,apalagi kalian udah tinggal sekamar,gak ada yang gak mungkin,kan?!"Balas Bella.
"Kamu pernah gak nanya,alasan kenapa Larisa mau nerima pinangan bunda kamu waktu itu,dan bersedia untuk gantiin aku,jadi pengantin kamu?".
"Mungkin aja,sejak dulu dia udah menaruh hati sama kamu,tapi kamu terlalu naif Vin,kamu gak sadar sama perasaan Larisa."Ucap Bella.
"Aku justru berfikir,Larisa suka sama Liam sayang...begitu juga dengan Liam,mereka sangat dekat,tapi karena mereka gak ingin merusak hubungan persahabatan kita,akhirnya mereka menyimpan dalam diam rasa yang mereka miliki."Davin justru berasumsi lain,karena hanya itu yang ada di dalam kepala Davin,tentang Liam dan juga Larisa.
"Asal kamu tetap percaya sama aku,dan tetap setia sama aku,aku akan buktiin ke kamu,kalo aku bener-bener sayang dan juga cinta sama kamu."Kata Davin,berusaha menenangkan Bella.
"Apa perlu aku juga nikahin kamu aja,tanpa sepengetahuan Larisa dan juga kedua orang tua aku".
"Aku rasa itu ide yang bagus,dengan begitu,kita bebas melakukan apapun seperti yang kamu".
"Gak...aku gak mau jadi yang kedua,aku mau jadi satu-satunya buat kamu."Bella menolak ide Davin.
"Kan sementara waktu aja Bell,sampai aku dan Larisa berpisah,setelah itu kamu akan jadi satu-satunya untuk aku."Jawab Davin.
"Pokoknya aku gak mau!!!"Jawab Bella.
"Asalkan kamu selalu ada buat aku,aku pasti akan nunggu kamu sampai kapanpun,aku juga akan setia sama kamu."Ucap Bella lagi.
Davin membelai lembut wajah Bella,sementara Bella perlahan-lahan mendekatkan wajahnya dengan wajah Davin.
Keduanya pun berciuman,Davin mencium Bella dengan lembut,sementara Bella membalas ciuman Davin dengan penuh hasrat.
dengan gerakan cepat Bella menyandarkan tubuh Davin ke sofa dan membuka kasar kancing kemeja milik Davin.
"Berhenti Bella...aku mau melakukan hal itu,saat aku dan kamu sudah sah sebagai suami istri."Davin menggenggam kedua tangan Bella,menahan agar Bella tidak lagi membuka kemeja nya.
Bella memutar bola matanya jengah,lagi dan lagi Davin menolak untuk bercinta dengannya.
Setelah itu,Davin pun pamit untuk kembali ke kantornya,ia tidak bisa berlama-lama dengan Bella,ia khawatir dirinya akan hilang kendali,dan melakukan hal tersebut bersama Bella.
Entah kenapa,Davin merasa Ragu,menyerahkan keperjakaannya untuk Bella.
Bella langsung menelpon Raka untuk datang ke apartemen miliknya,saat Davin sudah pergi dari apartemen nya.
Bella sudah tidak tahan lagi,Davin sudah membangkitkan gairahnya,Bella merasa kesal,tapi juga ia bersyukur,karena kehadiran Raka,mampu mengimbangi keinginan Bella untuk bercinta.Tidak seperti Davin.
...****************...
Beberapa menit kemudian Raka datang,Bella langsung menyerang Raka,menahan Raka ke dinding dan juga mencium bibir Raka dengan penuh nafsu.
Raka juga membalas Bella dan berusaha mengimbangi ciuman Bella.
Kini mereka berganti posisi,Raka menggendong tubuh Bella,keduanya berciuman sambil berjalan ke arah meja di dapur.
Raka mendudukkan Bella diatas meja bar dapur milik Bella,keduanya masih berciuman dengan penuh gairah.
Raka merobek kasar baju milik Bella,kemudian ia langsung meremas kedua bukit kembar milik Bella,ia menghisapnya dengan lahap.
Bella mendesah,karena kenikmatan yang Raka berikan.
Setelah itu,Raka kembali menggendong Bella seperti koala,membawanya ke arah sofa,mereka melakukannya di semua tempat,di dalam apartemen Bella.
Dan akhirnya,puncak kenikmatan mereka dapatkan di dalam kamar Bella.
Bella benar-benar merasakan kepuasan saat bersama Raka,tidak seperti Davin,jika bukan karena Bella sudah mengetahui siapa sebenarnya keluarga Davin.
Bella lebih memilih bersama Raka,tapi Bella sudah tau siapa sebenarnya Davin,ia tidak rela melepaskan Davin untuk Larisa.
Bersama Davin,kariernya akan terus bertahan lama dan juga semakin berada di puncak,jika pun ia sudah tidak berkarier lagi,ia tidak pernah akan kekurangan sampai 7 turunan.
...****************...
"Aku mau anter ke rumah sakit,apa gimana Sa?"Tanya Liam.
Mereka sudah selesai melakukan makan siang bersama bunda dan juga ayah Larisa.
"Kerumah sakit aja lagi,Liam...aku mau beresin beberapa kerjaan aku,sebelum aku cuti beberapa hari."Jawab Larisa.
"Cuti???...Emang kamu mau kemana?"Tanya Liam.
"Bunda minta aku dan Davin pergi berbulan madu,biar kita punya waktu,untuk mengakrabkan diri satu sama lain".
"Waahh bagus tuhh...pengantin baru kan emang semestinya ada ritual bulan madu."Jawab Liam.
"Iya...tapi aku gak tau,bulan madu kemana".
"Kemana aja,asalkan jangan sama suami orang...iyaa,Kan?"Liam tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya ke arah Larisa.
"Hahahah,,,iyalah,masa sama suami orang sih."Larisa tertawa.
Keduanya pun tertawa bersama,Liam merasa bahagia saat melihat tawa dari Larisa.
Apalagi setelah Liam mendengar obrolan Davin bersama Bella,saat dirinya berkunjung ke kantor Davin.
Liam merasa kasihan terhadap sahabatnya tersebut,dan bertekad akan membantu Larisa...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
apakah selamanya hanya akan diajak ajakin Bella...
CEO kok bdh sih.. ijazahnya dapat beli ya...
harusnya kali ini jangan gengsi vin... minta tolong sama ayah dan bunda. mereka lebih pinter dari pada kamu...