Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 10_Sikap Yang Berbeda
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
Satu jam setelahnya Kyra pun memutuskan untuk membangunkan suaminya karena yang dia tahu kalau suaminya itu akan bekerja.
"Tuan muda bangun." ucap Kyra sambil menggoyangkan lengan Gavin dengan pelan agar tidak membuatnya terganggu.
Gavin pun bangun dengan malas, dia masih sangat mengantuk sekali, mungkin karena dini hari tadi Gavin terbangun sehingga waktu istirahat nya menjadi berkurang.
"Ada apa?" tanya Gavin dengan datarnya berbeda sekali dengan kemarin yang sangat lembut Gavin berbicara kepada Kyra.
Sekarang sudah jam enam pagi tuan muda, bukan kah tuan muda harus ke kantor." ucap Kyra dengan hati hati.
Gavin yang mendengar hal itu pun terpaksa harus beranjak dari kasur empuknya dan menuju ke kamar mandi, sedangkan Kyra yang melihat itu pun memilih untuk ke walk in closet yang berada di dalam kamar mewah tersebut untuk menyiapkan pakaian untuk sang suami.
Setelah itu dia langsung menuju ke bawah untuk membantu sedikit sedikit, namun saat dia sudah berada di bawah ternyata semua makanannya sudah siap di meja makan.
Tak lama mama Mira dan papa Angga pun keluar dari kamar dan menuju ke meja makan yang kebetulan Kyra juga baru sampai lebih dahulu.
"Sayang udah bangun?" sapa mama Mira dengan penuh kelembutan membuat Kyra merasa senang dan damai.
"Iya nyonya." ucap Kyra masih sungkan dengan majikannya itu.
"Hayo mama kemarin bilang apa! Kan udah mama bilang jangan panggil mama kayak gitu, udah maafin aja kayak Gavin panggil nya mama." ucap mama Mira menasehati menantu baru nya itu.
Mama Mira tahu kalau Kyra pasti masih belum terbiasa dengan panggilan tersebut, apa lagi selama beberapa bulan dia memanggil nya dengan sebutan nyonya.
"Iya nak, apa yang di ucapkan mama kamu benar. Mulai sekarang kamu panggil kami sama seperti Gavin memanggil kami, yaitu mama dan papa saja." ucap papa Angga dengan suara khas nya yang begitu berat, namun membuat karisma dan wibawa nya bertambah.
"I... Iya ma, pa." jawab kyra dengan sedikit gugup, namun dia akan mencoba membiasakan nya karena bagaimana pun itu semua karena kebiasaan.
Tak lama setelah itu Gavin pun turun dengan setelan jas yang begitu pas di badan nya yang kekar itu, Kyra yang melihat membuat jantungnya tiba-tiba berdegup kencang, dia melihat sang suami yang begitu tampan, dengan wajah datar dan dingin membuat siapapun pasti terkesima dengan penampilan Gavin.
"Pagi ma, pa." sapa Gavin yang duduk di tempat nya.
"Pagi sayang, ya udah yuk sarapan." ajak mama Mira.
Kyra merasa sangat tidak pantas duduk di maja makan ini dengan keluarga Ivander yang notabennya adalah majikannya, dia tidak pernah menyangka bisa menjadi bagian keluarga terpandang ini, di mana dia hanya lah seorang gadis lulusan SMA yang jauh dari kata kaya.
Sarapan pun berjalan dengan khidmat, tak lama setelah itu Gavin beranjak karena dia harus segera ke kantor.
"Aku udah selesai, aku pergi dulu karena harus ada meeting penting." ucap Gavin begitu dingin dan meninggalkan tempat begitu saja membuat Kyra hanya menundukkan kepalanya merasa takut.
"Ck dasar anak itu, dia lupa apa kalau udah punya istri, seharusnya ya pamitan dulu kek, cium tangan dulu kek." protes mama Mira saat Gavin sudah menghilang dari balik pintu utama.
Sedangkan Gavin sendiri tidak mempunyai masalah apapun dengan siapapun, namun dia tiba-tiba merasa kesal melihat wajah Kyra sang istri, dia menunjukkan sikap yang sangat berbeda sekali dari kemarin, entah dia menyesal atau bagaimana ceritanya, padahal waktu mengatakan akan menikahi Kyra dia setuju setuju saja, namun sekarang dia malah merasa telah di dalam pernikahan ini, sungguh aneh bukan.
"Tuan muda." sapa Max sambil membukakan pintu mobil dan Gavin segera masuk ke dalam di ikuti oleh Max yang duduk di balik kemudi.
Max sendiri pun merasa bingung dengan sikap tuan muda nya itu, keluar-keluar sudah dengan muka yang begitu dingin dan datang, ya walau pun biasanya juga begitu tapi tetap saja Max merasa hawa sekarang lebih dingin lagi.
Sampai di kantor semua orang menatap kagum dengan atasan baru nya itu, bahkan banyak yang berharap bisa menjadi teman ranjang bos nya itu walau cuma one night stand saja.
'Gila tuan Gavin ganteng banget, gw mah mau kalau di suruh jadi teman satu malamnya bahkan tanpa di bayar sepeser pun.' ucap salah satu karyawan di sana menatap kagum sosok Gavin Ezaz Ivander.
'Gw juga mau kali.' balas yang lainnya.
Gavin tidak menggubris dan langsung menuju ke lift khusus untuk presdir, setelah sampai di lantai ruang kerjanya segera di masuk ke sana menenangkan hati nya yang sedikit kesal selama pagi ini.
"Max segera ke ruangan ku." ucap Gavin melalui interkom yang tersambung ke milik Max di luar ruangannya itu.
Tak lama Max datang dengan terburu-buru, tadi dia sedang menyiapkan berkas yang harus segera di tandatangani oleh tuan muda nya itu, tapi belum selesai dia sudah di panggil.
"Iya tuan muda." balas Max dengan sopan.
"Atur ulang pertemuan ku dengan pak Wilman karena aku merasa kurang fit." ucap Gavin dan di angguki oleh max.
"Dan jangan lupa untuk berkas tetap harus kau laporkan." ucap Gavin sebelum Max benar benar pergi dari ruangannya itu.
"Baik tuan muda."
Setelah itu Max pun mengerjakan pekerjaan nya, perkejaan satu belum selesai tapi sudah ada saja yang baru lagi, namun Max tidak pernah mengeluh karena dia suka dengan pekerjaan nya itu.
"Max tuan muda Gavin marah marah ya?" tanya sekertaris presdir bernama Bunga, dia adalah seorang ibu muda yang baru saja menyelesaikan masa cuti melahirkannya, dia sudah bekerja di sini selama tiga tahun bersama dengan tuan Angga bos sebelum nya hingga sekarang di gantikan oleh anaknya.
Walau belum terlalu mengenal sosok presdir baru nya itu namun Bunga merasa kalau bos baru nya itu sedikit dingin dan datar wajah nya.
"Udah gak usah di masukin hati bung, tuan muda memang dari dulu seperti itu." ucap Max yang juga baru beberapa hari ini kenal dengan sosok sekretaris perusahaan tersebut.
Di berita sudah muncul soal pergantian tahta kerajaan bisnis milik keluarga besar Ivander ke tangan sang anak yaitu Gavin Ezaz Ivander, banyak kaum hawa yang begitu terpesona dengan tampang tampan pria itu.
Namun belum ada yang tahu soal pernikahannya karena memang pernikahan ini bersifat sangat sangat rahasia, bahkan data pun harus di sembunyikan agar tidak banyak yang tahu.
"Tuan muda pak Wilman ingin menanyakan kapan sekiranya bisa bertemu dengan anda tuan muda?" ucap Max saat berada di mobil dengan Gavin yang berada di belakang sambil memijak pelipisnya karena capek nya pekerjaan selama sehari ini, bahkan dia sampai melupakan kekesalan nya terhadap Kyra sang istri di mansion.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...