Sudah jatuh tertimpa tangga itu lah pepatah yang pantas untuk Raya saat ini.
Pengabdian seorang istri tapi tak sedikit pun di hargai oleh Fadil sang suami.
Tak hanya sampai di situ derita Raya,Fadil menalak nya di saat dia baru selesai keguguran dan secara terang-terangan sang suami membawa selingkuhan nya kerumah.
Perasaan Raya hancur mentalnya di hajar habis-habisan oleh sang suami dan mertua yang menyalahkan nya atas kematian sang anak.
Bagaimana kelanjutan kisahnya.
Apakah Raya mendapatkan pengganti sang Suami atau justru memilih menyendiri?
Akan kah ada solusi untuk Raya setelah mengalami siksaan batin ini?
Yuuk baca di novel terbaru ku ibu susu untuk Mikhayla...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecelakaan
Haris menghela nafas panjang di tatap nya wajah bayi mungil tanpa dosa itu yang sedang tertidur lelap, Mikhayla habis menangis karena tidak bisa menyedot puting dot alhasil dengan sabar Haris harus menyendoki susu pada bayi mungil itu secara perlahan.
"Bun eh ma,aku keluar dulu ya mau beli susu untuk Mikhayla, stok susu nya habis,takut nggak cukup buat malam nanti"pamit Haris
"Ada uang kamu?" tanya Hilda
"Kalau buat beli susu ada" jawab Haris pelan, sebenarnya Haris hanya memegang uang 500 rb saja karena uang tabungan nya Haris habis kan untuk membeli alat-alat bengkel, kemarin ada teman Haris yang memesan alat-alat bengkel tapi sampai saat ini teman nya itu tak ada kabar berita padahal cukup banyak uang yang Haris pakai hingga tabungan nya benar-benar menipis, terakhir dia harus membayar biaya rumah sakit saat Hilda. keluar kemarin.
Hilda segera bangkit dan mengambil uang di dalam tas nya.
"Pake' ini mas jangan beli yang murahan, ketauan banget bapak nya kere,beli yang paling mahal,aku nggak mau anak ku bodoh karena susu murah" ujar Hilda menyodorkan uang lembaran merah sebanyak sepuluh lembar.
Haris hanya diam membisu kali ini dia tidak mau berdebat dengan Hilda.
"Udah ambil mas,pake' mikir lagi! Ini buat anak kamu juga jangan sok kaya kamu"
Akhirnya Haris mengambil uang tersebut lalu segera pergi, beberapa hari mengurus Hilda dan Mikhayla membuat Haris tak bisa membuka bengkel mobil nya dan otomatis penghasilan nya juga tidak ada.
****
Raya mengusap perut nya yang sudah sangat besar rasanya tidak sabar lagi menunggu kehadiran sang buah hati lahir ke dunia agar mereka bisa bertemu, mungkin rasa lelah yang dia rasa akan hilang dengan melihat wajah sang buah hati.
Raya terus berjalan dengan rasa bahagia saat hendak menyebrang Raya tak melihat kiri kanan hingga tabrakan tak bisa terelakkan lagi.
"Bruggk....."
"Astaga!"
Tubuh Raya terpelanting ke jalan aspal hingga mengeluarkan darah dari pangkal paha nya..
****
"Bodoh sekali ayah kamu itu Mikhayla jam segini belum juga pulang beli susu di mana dia,jadi laki merepotkan sekali" omel Hilda sambil menggendong sang anak.
Berkali-kali Hilda mencoba menghubungi ponsel Haris tapi tak ada jawaban.
"Laki-laki goblok tak berguna!" maki Hilda lagi
"Bagaimana mungkin aku bisa bertahan dengan lelaki seperti dia ini tapi jika aku bercerai sekarang pasti bayi ini akan merepotkan ku"oceh nya lagi
"Hoek...hoek"
"Cup....cup.....jangan menangis sebentar lagi ayah mu pulang, jangan ganggu mama ya,mama sibuk,ayo tidur" bujuk Hilda yang kebingungan bagaimana cara mendiamkan Mikhayla karena dari lahir dia tidak ikut membantu mengurus anak nya ini.
"Aduh....diam dong La" ujar Hilda lagi karena suara tangisan bayi ini tak kunjung berhenti.
Hilda segera menghubungi mama nya karena tidak tau bagaimana cara mendiamkan bayi.
****
"Bagaimana kondisi nya dok?"
"Anda suaminya?"
"Bukan dok,saya orang yang menabraknya tadi" jawab Haris gugup
"Bayi nya tidak bisa di selamatkan"
"Ibu nya?"
"Ibu nya selamat tapi kondisi nya lemah saat ini,kami harus segera mengeluarkan janin nya karena sudah meninggal tapi harus butuh persetujuan keluarga, tolong anda hubungi keluarga nya?"
"Sa-ya tidak tau dok,dia tidak membawa identitas apapun" jawab Haris bingung
"Kalau begitu anda sebagai penanggung jawab nya terlebih dahulu"
Haris hanya mengangguk kecil dia sendiri juga bingung padahal dia sudah berusaha berkonsentrasi dalam menyetir mobil nya tapi kenapa tiba-tiba ada perempuan yang melintas di depan mobil nya.
"Bagaimana ini" ucap Haris mengusap wajah nya kasar,dia tidak punya uang untuk menebus biaya rumah sakit ini.
"Sus pasien yang kecelakaan di depan mini market Cindy ada di mana?" tanya Fadil panik
"Masih di IGD pak" jawab suster tersebut membuat Haris terdiam.
Fadil segera berlari ke arah IGD dan melihat keadaan sang istri.
"Raya..." pekik Fadil
"Mohon maaf anda siapa?"
"Saya suaminya sus, bagaimana keadaan istri saya?" tanya Fadil
"Harus segera di operasi pak,tolong anda selesaikan administrasi nya terlebih dahulu kami akan siapkan keperluan beliau"
Fadil segera berjalan keluar ruangan Raya,dada nya sesak melihat keadaan sang istri yang tak berdaya, meskipun dia tak menyukai Raya lagi tapi Fadil masih memiliki rasa kasihan pada istri nya ini.
semoga lekas sehat kembali Thor...