SILAKAN PERGI SUAMIKU
#bab 1
Di sebuah restoran mewah, Cahrlotte duduk dengan tenang seraya menyesap secangkir teh yang dia pesan. Kedua matanya yang jernih memandang jauh keluar, menunggu kedatangan Sean Smith.
Satu jam, dua jam berlalu Sean belum juga datang. Charlotte menghela napas seraya bergumam, "Bukankah dia yang meminta bertemu, mengapa datang terlambat, pikirnya.
Jika bukan karena keadaan keluarganya yang kacau balau, maka dia tidak akan pernah mau menjual dirinya kepada Sean, meskipun dia mencintainya selama ini dalam diam.
Seorang pria berjalan masuk ke dalam restoran, dia memiliki proporsi wajah yang terlihat sempurna. Setelan hitam yang dipakainya menambah level ketampanan pria itu lebih tinggi satu tingkat lebih tinggi dari pria-pria tampan lainnya.
Charlotte tersenyum ketika melihat Sean menarik kursi dan duduk di depannya, "Tuan Smith kau terlambat," ujar Charllote sambil tersenyum.
"Ada hal penting yang harus aku kerjakan lebih dulu," jawab Sean.
"Mengantar Katie?" tanya Charlotte.
"Ya," jawab dingin Sean.
"Apa dia tahu kita akan menikah?" tanya Charloote.
"Ya, aku sudah menenangkan dia?" jawab Sean lagi.
"Menenangkan?" tanya Charlotte.
"Ya, dengan ini," jawab Sean seraya menyodorkan sebuah berkas.
"Perjanjian pernikahan," gumam pelan Charlotte.
"Ini ..." belum juga Charlotte menyelesaikan pertanyaannya Sean langsung saja menyelak perkataannya.
"Selama kita menikah, kau tidak boleh memberitahukan tentang statusmu sebagai Nyonya Smith," jelas Sean.
"Kau bebas melakukan apa saja, selama tidak terlibat dengan pria lain," .
"Tidak akan menerima saham dari Grup Smith." tukas Sean menjelaskan poin perjanjian yang lain
"Aah... jadi karena ini kau meminta pernikahan yang tertutup," ujar Charlotte
"Tentu saja, apa kau pikir dirimu bernilai semahal itu, pantas untuk ada di sisiku," jawab Sean dengan suara magnetis terdengan sedikit dingin.
Charlotte meremas kedua tanganya di bawah meja, selama ini dia hanya bisa memendam rasa kepada Sean. Tidak berani mengejar apalagi bermimpi menjadi istrinya, posisinya yang tak terlihat di keluarga Brown membuatnya enggan memikirkan yang indah-indah. Tapi, karena dia harus menyelamatkan keluarga Brown, menyelamatkan apa yang telah dibangun oleh ibunya tetapi dihancurkan oleh orang ketiga.
Danny Brwon, ayah Charlotte berselingkuh dan ini benar-benar memukul telak ibunya, sampai meninggal pada akhirnya. Bahkan sekarang Hutang-hutang perusahan keluarga Brown menjadi atas nama Charlotte, karena sebelum dinyatakan bangkrut. David adik tiri Charllote, telah merubah kepemilikan saham semua atas nama Charllote, sebelum Danny Brown bunuh diri.
Saat ini Charlotte membutuhkan nama besar keluarga Smith untuk bisa bangkit membangun warisan bisnis yang ibunya dirikan dan kembangkan bertahun silam yang lalu. Jadi pada saat dia mendengar jika Keluarga Smith sedang mencari sumsum tulang belakang yang cocok untuk Sean, maka dia pun mengajukan dirinya untuk diperiksa kecocokannya.
Suatu kebetulan, ternyata sumsum tulang belakang yang Charlotte miliki cocok dengan Sean Smith. Pada saat itu Charlotte mengajukan syarat menikah dengan Sean, jika ingin dia menyumbangkan sumsum tulang belakangnya.
Keluarga Smith menyetujui, meski Sean menolak. Jadilah hari ini Sean mengajak Charlote untuk bertemu, dan memberikan perjanjian pranikah itu.
"Aku akan menandatangani ini, selama kau berjanji, akan memberi sesuatu!" pinta Charlotte.
"Apa kau pikir memiliki hak untuk bernegosiasi denganku!" ujar Sean sedikit marah.
"Tentu saja, aku adalah calon istrimu," jawab Charlotte seraya bersandar dikursinya sambil bersedekap.
"Apa yang kau inginkan!?" tanya Sean semakin marah.
"Bisnis," jawab Charlotte.
"Bisnis?" tanya Sean.
"Ya, bisnis. Akan ada saatnya aku memerlukan nama besar Smith. Dan jika itu terjadi aku harap kau mengijinkan aku memakainya," jelas Charlotte.
Sean nampak berpikir sejenak, lalu menjawab, "Selama kau tidak mengatakan statusmu, maka aku akan mempertimbangkannya," janji Sean.
"Ok, sepakat," jawab Charlotte seraya membubuhkan tanda tangannya di perjanjian itu.
"Senang berbisnis denganmu Tuan Smith, sampai jumpa di altar pernikahan," ujar Charlotte seraya mengedipkan matanya lalu berjalan, bergegas pergi dari restoran itu.
Charlotte berjalan sambil, menghapus air matanya yang terjatuh di pipi. Di dalam mobil dia beberapa kali menghela napas panjang, berpikir pasti saat ini Sean menggangap jika dirinya itu adalah wanita pemburu harta, setelah sedikit tenang lalu barulah dia mulai melajukan mobilnya.
Sesampainya di Mansion River side,
Terdengar suara vas terbanting dengan keras dari ruang keluarga Brown. Saat ini David dan ibunya tengah bertengkar hebat dengan para penagih dari rentenir.
"Ada apa ini," teriak Charlotte.
"Ah, Nona Brown, mereka bilang kau yang akan membayar hutang-hutang papamu," ujar salah satu penagih.
"Kalian siapa?" tanya Charlotte.
"Tuan Brown meminjam uang kepada kami, dan saat ini dia sudah sangat telat membayar hutang berikut bunganya," jelas si penagih.
"Rentenir," pikir Charlotte
"Berapa hutang Papaku?" tanya Charlotte
"Setengah juta dollar, belum berikut bunga berjalan," jawab si penagih lagi.
"Apa!" ujar Charlotte terkejut.
Charlotte memandang benci kepada Sarah dan David. karena adik tirinya itu telah menyelewengkan dana perusahaan untuk berfoya-foya dan berjudi, sehingga perusahaan ibunya yang telah dirintis sebelum ibu Charlotte menikah dengan Dany Brown menjadi hancur lebur berantakan seperti sekarang.
Charlotte mengepalkan tangannya seraya berkata, "Aku akan melunasinya," jawabnya dengan suara yang terdengar tenang.
"Bagus, itu yang ingin kami dengar," ujar mereka seraya berlalu pergi.
Charlotte benar-benar merasa lelah, otaknya serasa tengah mendidih karena perilaku ibu dan anak yang serakah akan harta dan tahta. "Hei tunggu, dari mana kau akan mendapatkan uang itu?" tanya David.
"Berikan kepada kami juga!" pinta David lagi.
Kesabaran Charlotte sudah benar-benar habis, "Kau ini punya otak tidak!" hardik marah Charlotee.
"Kau pikir aku penyihir, bisa mendatangkan uang jutaan dollar semauku," jawab marah Charlotte.
"Jadi kau hanya membual tentang akan membayar hutang-hutang itu," ujar David.
"Aku lelah, jangan ganggu aku," jawab Charllotte seraya pergi masuk ke kamarnya.
Di dalam kamar, Charllote berbaring di ranjang besarnya. Sambil menatapi lampu kristal yang menggantung dia pun berkata, "Mom, mengapa kau begitu bodoh memilih hidup bersama pria seperti Papa."
"Lihatlah apa yang dia lakukan pada putri kesayanganmu ini," ujar protes Charlotte lagi.
Hari-hari dilalui Charllote bagai sebuah neraka, jika bukan petugas Bank maka rentenir akan mendatangi Mansion, menagih hutang Danny Brown atau hutang judi David Brown.
Kadang wajah Charlotte sedikit memar karena melawan, membela diri ketika ada penagih yang ingin melecehkannya. Pada saat ini, asisten Sean datang untuk menjemputnya, melakukan operasi sumsum tulang belakang untuk lusa. Dia telah menjalani tes dan sudah dikatakan layak untuk melakukan transpalasi sumsum tulang belakang.
Adam sedikit mengernyitkan alisnya ketika melihat ada memar biru di sudut bibir Charlotte "Apa Nona baik-baik saja?" tanya Adam.
"Iya tentu, ini hanya sedikit terbentur karena terjatuh di kamar mandi," jawab Charlotte dengan memaksakan senyum di wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Capricorn 🦄
keren
2024-10-29
0
Anonymous
keren
2024-08-03
0
sakura
...
2024-06-30
0