NovelToon NovelToon
Wanita Pengganti

Wanita Pengganti

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asni J Kasim

Rela meninggalkan orang yang dicintai demi keluarga. Dan yang lebih menyakitkannya lagi, mendapatkan suami yang penuh dengan kebencian. Itulah yang dirasakan Allesia. Allesia harus meninggalkan kekasihnya, ia dipaksa menikah dengan tunangan kakaknya, namanya Alfano. Alfano adalah pria yang sangat kejam. Kejamnya Alfano bukan tanpa alasan. Ia memiliki alasan kenapa ia bisa sejahat itu.

Apa yang membuat Alfano kejam dan kehidupan seperti apa yang akan Allesia jalani? Mari simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

Allesia tak dapat mengontrol dirinya lagi, reaksi obat begitu cepat. Alfano tersenyum sinis saat menyaksikan Allesia bagaikan wanita yang haus pria. Tanpa menungu lama, Alfano menarik tubuh Allesia. Ciuman Alfano tak dibalas oleh Allesia, sekalipun obat sudah bereaksi namun Allesia tak mempunyai pengalaman dalam bercinta.

"Dasar wanita picik, mulutmu tidak membalas ciumanku tapi tubuhmu menginginkan hal yang lebih" ujar Alfano dengan sinis.

"Sakit!!!" pekik Allesia saat Alfano hendak menyatukan tubuhnya dengan tubuh Allesia.

"Dia masih perawan" gumam Alfano. Seulas senyum terukir diwajahnya.

"Sakiit...!!" pekik Allesia lagi. Mencengkram kuat selimut yang menutupi tubuh mereka.

Alfano terus menjalankan aksinya walaupun Allesia berulang kali berteriak. Hampir sejam ia berusaha dan pada akhirnya ia berhasil membuat Allesia tidak perawan lagi.

-------------

Allesia mengerjap, membuka matanya dengan pelan. Matanya menatap sekeliling ruangan yang menurutnya sangat berbeda dengan ruangan di rumah sakit maupun di apartemen.

"Aku di mana?"

Allesia mencoba mengingat apa yang telah terjadi. Dirinya berusaha untuk bangun. Namun diarea selangkangannya terasa sakit. Ia melihat tubuhnya tanpa sehelai baju, seketika air matanya menetes.

"Kenapa!! Kenapa harus aku.." teriak Allesia. Ia menangis meraung raung. Mencengkram kuat selimut yang menutupi tubuhnya. "Aku benci kau banjingan...! Aku benci...!" seru Allesia dengan tangis yang semakin keras.

Dalam tangis, Allesia berusaha untuk bangun. Berjalan masuk ke dalam kamar mandi dengan jalan tergopo-gopo. Sesampainya di dalam kamar mandi, Allesia menyalakan sower air, membiarkan air membasahi seluruh tubuhnya.

"Aku benci tubuh ini! Aku benci!!" pekik Allesia, ia mencakar tubuhnya hingga berdarah. Allesia mencari sesuatu untuk mengakiri hidupnya. Namun tidak ada satupun benda yang ia bisa gunakan. Ia kembali depresi. Dengan kuat, Allesia mengigit lidahnya hingga berdarah.

Bruk... Allesia jatuh tergeletak dilantai dengan tubuh tanpa busana. "Ansel, aku sudah kotor" gumam Allesia sebelum kesadaranya menghilang.

Rumah Sakit Lenox Hill

Sepanjang jalan menelusuri lorong rumah sakit, Alfano terus tersenyum. Ia masih mengingat bagaimana dirinya menghancurkan Allesia. "Kamu wanita baik dan hebat. Sayangnya, wajahmu begitu mirip dengan wanita penghianat itu" batin Alfano tersenyum penuh kemenangan.

Wiung... wiung... wiung... Mobil ambulans berhenti di depan rumah sakit. Beberapa satpam, perawat laki-laki dan perempuan berlari membawa brankar dorong rumah sakit. Mereka mengangkat tubuh Allesia dan membaringkannya di atas brankar. Dengan segera, mereka membawa Allesia masuk ke dalam IGD.

"Dokter...!" teriak Dokter Arya saat melihat Dokter Alfano hendak masuk dalam ruangannya.

Alfano berbalik, kenignya sedikit terangkat saat melihat Dokter Arya berjalan tergesa-gesa.

"Ada apa? Kenapa Dokter terlihat terburu-buru?" tanya Alfano.

"I-istri Dokter sedang berada di IGD, dia ditemukan dalam kamar mandi hotel tanpa busana dan banyak darah yang ke luar dari mulutnya," jelas Dokter Arya.

"Apa!" Alfano membulatkan mata tak percaya. Ia berlari menuju ruang IGD. Napas Alfano terdengar begitu cepat. "Allesia, aku belum memberimu izin untuk pergi" batin Alfano.

"Bagaimana keadaannya, Dok" tanya Alfano berdiri disamping brankar.

"Kami sudah menanganinya. Pasien menggigit lidahnya hingga berdarah. Kami akan memindahkannya di ruang perawatan. Dokter bisa ikut kami" ujar sang Dokter, rekan kerja Alfano.

VVIP

Dalam ruang VVIP, Allesia terbaring lemas. Bibirnya pucat begitupun dengan wajahnya. Ditubuhnya terdapat bekas cakar yang membuat kulitnya terkelupas dan tergores. Tetes demi tetes, cairan NaCL menetes pada infuset dan masuk dalam aliran darah.

Ceklek... suara pintu terbuka. Alfano menoleh, ia melihat ibunya berdiri di depan pintu dengan amarah memuncak.

"Ibu" Alfano nampak panik saat melihat ibunya.

Plak... Vania mendaratkan satu tamparan di pipi putra semata wayangnya. "Ibu kecewa sama kamu! Allesia wanita baik-baik. Dan kamu... kamu memperlakukannya seperti bukan manusia!!" bentak Vania, napasnya menggebu menahan amarah yang semakin memuncak.

"Tolong dengarkan penjelasanku, Bu" pintah Alfano, ia meraih tangan ibunya. Namun Vania menepis tangan putranya.

"Ibu sudah tahu semuanya. Kamu memelihara wanita lain di apartemen!! Dan kamu, kamu menyiksa istrimu di malam pertama kalian menikah!" bentak Vania.

"Mulai malam ini juga, Ibu akan membawa Allesia pergi dari Kota ini. Silahkan kamu hidup dengan wanitamu. Ingat! Tidak ada kesempatan kedua untukmu. Kamu anak Ibu dan akan tetap menjadi anak Ibu. Namun Ibu tidak berpihak padamu. Kamu sudah membuat Inu kecewa, Ibu tahu apa yang sudah kamu lakukan pada saudara istrimu. Ibu diam karena Ibu menyayangimu, kali ini Ibu tidak akan membiarkanmu melampiaskan kemarahanmu pada menantu Ibu lagi" hardik Vania tanpa henti.

Beberapa pengawal masuk ke dalam ruang VVIP. Mereka membawa Allesia pergi atas perintah Vania. Alfano tidak bisa berkutik, ia hanya bisa menyaksikan Allesia di bawah pergi.

"Ingat! Tidak ada kesempatan kedua untukmu" ujar Vania sebelum ia meninggalkan putranya.

Allesia di bawah masuk ke dalam mobil ambulan menuju Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci. Vania duduk disamping menantunya, menatap sedih wanita yang sejak dulu selalu ia pantau.

"Maafkan Ibu. Untuk menyelamatkanmu dari kekejaman Vinari, Ibu membuatmu menikah dengan putra Ibu. Ibu salah menyerahkan dirimu pada pria yang seperti putra Ibu. Harusnya Ibu tetap membiarkanmu dengan Ansel" ujar Vania terisak. Menggenggam tangan menantunya.

"Ibu sudah memperhatikanmu sejak kamu bekerja di toko bunga. Kamu pegawai yang selalu datang mengantar bunga di rumah Ibu" gumamnya disertai tangis.

Hampir tiga puluh menit diperjalanan. Dan kini mereka sudah sampai di Bandar Udara Internasional Leonardo da Vinci. Terlihat pesawat yang ditumpangi Allesia dan Vania terbang tinggi menuju New York.

"Semoga kamu bahagia saat sudah sadar. Jika suamimu tidak bisa melindungimu maka Ibulah yang akan menjadi pelindungmu" batin Vania.

--------------

Mansion A, New York

Kain horder digeser agar pantulan cahaya masuk ke dalam kamar yang begitu luas. Seorang wanita membuka matanya setelah belasan jam ia tak sadarkan diri. Ia melihat disekeliling, lingkungan kamar berbeda dengan kamar yang terakhir saat ia masih membuka mata.

"Aku di mana?" gumamnya.

"Sayang, kamu sudah sadar" Vania berjalan sedikit berlari menghampiri menantunya.

"Ibu, kita di mana?" tanya Allesia pelan.

"Kita di New York. Ibu sudah membebaskanmu dari Alfano. Maafkan Ibu, Ibu baru dapat info dari suruhan Ibu" jelas Vania.

"Kenapa Ibu membantuku? Bukankah Alfano anak Ibu" tanya Allesia.

"Dia memang anak Ibu. Dan kamu.. kamu menantu Ibu. Ibu tidak mau menantu Ibu disiksa" balas Vania.

"Sekarang kamu makan, nanti Ibu suapin" kata Vania dengan senyum. Ia berjalan ke luar meminta ARTnya untuk membawakan makanan.

"Akhirnya, aku terbebas dari penderitaan" batin Allesia.

Like, bintang 5, Vote dan share ya. Jika ada typo mohon diberitahu agar author langsung merevisi 😊

1
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Anifa Anifa
kuliah dan tinggal di luar negri, dh tau kk nya di bunuh eh masih aja belagak cupu, novel kek gini kok di up nggak jelas
Kasmiwati P Yusuf
heran knp mau menikah kmrn ,sdh tau g cinta..
Nay Chan
klo kata aq mah kabur weh da
Aissyah
Luar biasa
Aissyah
Lumayan
maya ummu ihsan
eh geblek
sita
7 tahun merasakan hal itu,menjaga jodoh orang.
A Yes
sukaaaaa
Author_Ay: Permisi

yuk baca kak novelku SUAMIKU 5 MILYAR

BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE YA

JANGAN BOOM LIKE
total 1 replies
Herliana Sulvianti
koq kesal yah baca karakter lusiaa😏
Asni J Kasim: Hooh. Aku juga kesal waktu ngetik dulu, jadi kekesalanku terbawa 😔😔
total 1 replies
Tobeli Hiatus 💞
jangan kasi titik. koma aja kak
Asni J Kasim: Ya Allah 🤣🤣🤣🤣🤣. Aku nggak buka dan lihat 🤣🤣🤣. Maaf 🙏🙏
Tobeli Hiatus 💞: wkwk endignya kan kakak suruh milih koma apa lumpuh 🤣 makanya aku jawab itu wkwk
total 3 replies
En Dik
suami yg kejam...
Dewi Soraya
visualny ko gt thor.hrsny yg ckep2 bule kn byk yg ckep spt novel lain
Asni J Kasim: Nggak punya 🤣
total 1 replies
Dewi Soraya
ye akhirny da malaikat yg nolong n jgn biarin alfano ktmu allesia lg
Dewi Soraya
bunuh dri aj ngpain mw hdup dg laki2 bejat kek gt
Yuni Satriani Lumban Toruan
❤️❤️❤️❤️
Asni J Kasim: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
Lilian Sawori
alisia,!!!! alisia
Lilian Sawori
aku syanh mama
Lilian Sawori
lanjut thor
Ari Sekar
paman hill aja...jd pasangan lusia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!