Queen yang baru saja mengalami kecelakaan terbangun di tubuh seorang wanita bernama Shazia. Wanita yang membawa wanita lain ke dalam rumah tangganya sendiri dan menyebabkan hubungan nya dengan sang suami merenggang dan diambang perceraian.
"Dalam kamus ku, tidak ada tempat untuk wanita lain! Istri sah selalu jadi yang pertama!"
Mampukan Shazia mengembalikan cinta sang suami dan keselamatan rumah tangga nya?
Ikuti perjalanan Shazia mewujudkan keluarga kecilnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dominic yang Malang
Dominic begitu tidak sabaran, dia menendang pintu kamar mereka yang sedikit terbuka. Memang, setelah melihat keadaan istrinya yang mengg0da itu, Dominic tidak memperdulikan pintu kamar lagi, yang penting langsung keluar.
Dan lihatlah, sang putri duyung sudah berada dalam gendongan nya. Shazia tersentak karena Dominic menjatuhkan tubuhnya di ranjang seketika. Untung saja, ranjang itu sangat lembut, tentunya dengan kualitas terbaik. Belum sempat Shazia bergerak, Dominic langsung melum@t bibirnya.
Bahkan pria itu tidak memperdulikan tubuh mereka yang basah dan langsung menaiki ranjang. "Dom.... Pintunya." Ujar Shazia. Sambil mengambil napas.
"Tidak ada yang akan berani datang! Aku sudah tidak tahan lagi Shazia." Jelas Dominic yang kembali memakan bibir istrinya itu. Bahkan tangannya mulai bergerilya dari leher dan juga sepasang melon putih itu.
Shazia yang kembali bergejolak langsung membalas tautan bibir mereka. Setelah dirasa puas bermain bibir, Dominic mulai m3ngendus leher yang basah itu. Dan memberikan beberapa tanda yang membutuhkan Shazia melenguh.
Matanya berkilat dan pandangannya terhenti pada sepasang melon putih yang siap dibuka. Jika Dominic melepaskan tangannya dari punggung itu, maka selesai sudah. Shazia dapat melihat kabut g@1rah Dominic. Dengan kecepatan b1kini yang terlepas, bibir Dominic langsung mendarat pada bagian kanan.
"Emhhhh...." Shazia hanya bisa m3l3nguh karena Dominic yang semakin menjadi-jadi. Tapi kesenangan mereka tampak terhenti karena suara yang tidak mungkin dapat mereka elakkan.
"Dominic! Dominic! Shazia! Dominic!" Panggil eyang yang membuat keduanya saling menatap.
"Dominic! Cepat kemari! Dan bawa istrimu! Dominic! Jika kau tidak keluar, eyang akan....."
Shazia mengulum senyum, dia juga sudah panas, tapi setidaknya masih dapat ia kendalikan. "Bersabar ya... Sepertinya itu penting." Jelas Shazia dengan lembut membelai rahang suaminya. Dominic menyembunyikan kepalanya di selimut dan mengeram karena h@srat nya yang sedang meledak.
"Kita bisa saja melanjutkan tapi....."
"Pakai bathrobe mu. Aku akan pakai pakaian ku kembali." Jelas Dominic, dia tidak berani menatap wajah istrinya, takut tidak dapat menahan diri nya.
"Ayo." Ajak Shazia, Dominic menghela napasnya dengan berat dan menganggukkan kepalanya. Mereka berjalan keluar kamar menuju arah sumber suara eyang.
Ketika mereka sampai, terlihat eyang dalam mode diam dan sepasang mata senja nya memliki makna. "Ada apa eyang?" Tanya Dominic. Shazia dapat melihat Rania juga di sana dengan mengulum senyum padanya.
'Apa yang diperbuat dia sekarang?'
"Jelaskan pada eyang!"
"Mengenai apa eyang?" Tanya Dominic dengan bingung.
"Tentang Rania! Tentang apa yang dia bawa dan berikan pada eyang! Ini sangat memalukan, apa yang kalian berdua lakukan? Hah!" Sontak saja Dominic dan Shazia saling menatap.
"Hentikan tatapan nya! Jawab eyang! Apa yang kau lakukan? Begini kelakuan mu?"
"Eyang kesal karena apa?" Tanya Shazia dengan lembut.
"Eyang butuh penjelasan apa yang terjadi pada Rania!"
"Dia akan pulang kampung? Dia akan pulang hari ini eyang, aku sudah menyiapkan supir dan transportasi untuk kepulangan nya. Apa ada masalah?" Jelas Shazia.
"Bukan! Bukan yang itu! Tapi yang ini! Dia membawa hal yang membuat eyang tidak habis pikir! Di usia senja eyang ini... Apa yang kau perbuat Dominic? Ini... Ini sangat memalukan dan... dan...." Eyang tampak tidak bisa berkata-kata.
"Memang apa yang dibawanya eyang dan kenapa bertanya pada kami?"
"Karena itu dari kamar kalian!" Jelas eyang.
"Apa yang dibawa nya?"
"Kak Dominic, jangan salah paham. Aku hanya ingin meluruskan saja dan aku....."
"Apa yang kau bawa! Apa yang kau ambil dari kamar ku! Kau masuk tanpa izin?"
"Sudah! Eyang butuh penjelasan!"
"Bagaimana aku ingin menjelaskan eyang, kalau aku saja tidak tau apa yang eyang maksud dan yang dibawa oleh nya."
"Aku membawa......."
"Ini! Lihat! Lihat baik-baik! Memalukan! Apa yang kau lakukan?" Sontak saja apa yang dilemparkan oleh eyang membuat ketiga pasang mata itu membulat. Terutama Rania, Shazia bahkan mengigit bibirnya dan Dominic.... Dia bingung tak tau harus bilang apa.
"Eyang.... Ini....."
"Astaga Dominic. Bagaimana bisa kau menyimpan foto-foto seperti ini dan dikumpulkan menjadi satu map! Dari tas mu lagi!" Bagaimana tidak kaget, di usia senjanya, wanita sepuh itu melihat foto-foto dengan pakaian kurang bahan bahkan setengah naked dengan pose yang menggoda iman.
'Bagaimana bisa? Kenapa jadi begini? Itu bukan surat perceraian nya? Jadi aku salah ambil! Si@l? Seharusnya aku pastikan lagi!'
'Mati aku.... Seharusnya aku simpan di bawah tempat tidur saja atau di laci. Kalau begini, bagaimana menjawab nya. Aku membelinya untuk mencari pakaian d@lam terbaru dan juga ling3r1e. Dan terutama untuk pose yang memancing suami dingin itu.' Batin Shazia.
'Aku tidak membeli nya.... Apa ini.....' Dominic langsung menatap ke arah istrinya dan Shazia tampak pura-pura tidak tau akan itu, bahkan wajahnya di paling kan ke arah lain.
"Dominic jawab! Apa kau berkhayal mengenai wanita lain!"
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰🙏🥰
makasih banyak🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙