NovelToon NovelToon
Kebangkitan Suami Yang Tertindas

Kebangkitan Suami Yang Tertindas

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Kehidupan Tentara / Mata-mata/Agen / Persaingan Mafia
Popularitas:536k
Nilai: 4.6
Nama Author: Siti H

Arya, seorang pria yang memiliki istri yang sangat cantik dan juga memiliki seorang putera yang masih balita harus menelan pil pahit saat mengetahui sang istri dijodohkan oleh keluarganya dengan pria kaya raya.

Hal yang menyakitkannya, sang istri menerima perjodohan itu dan berniat melangsungkan pernikahan meskipun mereka belum sah bercerai.

Semua itu karena Arya dianggap pria miskin dan tak layak mendampingi Tafasya yang cantik dan memiliki body sempurna.

Akan tetapi, dibalik semua itu, ternyata Arya sedang menyembunyikan jati diri yang sebenarmya. Siapakah Arya,?

Bagaimana kisah selanjutnya, maka ikuti novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-24

Malam semakin kelam. Sebuah langkah tergesa-gesa menyusuri lorong gelap yang mana seseorang sedang mengejarnya.

"Brengsek! Kemana larinya," pemuda itu terlihat kesal dan terus mengedarkan pandangannya, ia kehilangan jejak.

Sementara itu, seorang wanita sedang bersembunyi dibalik dinding dengan nafasnya yang memburu. Ia mencoba menetralkan deguban dijantungnya yang berpacu lebih cepat.

Sang pengejar berjalan perlahan tanpa menimbulkan suara untuk mengecoh buruannya.

Saat pria yang mengejarnya melewati persembunyiannya, ia berbalik arah dan berlari secepatnya, dan hal itu tentu saja terlihat oleh sang pengejar.

"Brengsek! Awas saja kau!" maki sang pria kasar. Ia mengejar wanita itu dengan tenaga penuh.

Sang wanita yang ketakutan terus berlari, hingga akhirnya ia terpeleset karena lantai lorong yang pecah akibat dimakan usia dan ia tersungkur dilantai.

Braaaaak...

Pria pengejarnya tertawa puas. Ia menatap wanita buruannya dengan begitu sinis.

"Sudah ku katakan jangan kabur. Kamu sebaiknya ikuti saja apa yang ibu inginkan!" ucap pria tersebut dengan nada suara yang terdengar mengerikan.

"Sialan, Kau! Siapa kalian sebenarnya!" ucap sang wanita mencoba bergerak mundur dengan kedua tangan dan kakinya.

"Mengapa kau bertanya? Tentu saja kami ini keluargamu!" sahut sang pria, lalu berjongkok dihadapan wanita yang saat ini sedang ketakutan dibawah langit malam yang semakin mencekam.

"Sialan! Aku yakin kau bukan adikku!" ucap sang wanita dengan nada penuh penekanan.

Ia memberikan tendangan pada pria dihadapannya hingga membuat lawannya terjengkang kebelakang dan ia mencoba untuk kabur.

Akan tetapi, sang pria berhasil menangkap satu kakinya, dan hal ini membuat sang wanita yang tak.lain adalah Tafasya meronta dengan sekuatnya dan ia mencoba meraih apa saja yang ada didekatnya, dan sebuah bongkahan batu didapatkannya, lalu menghantamkannya tepat dihidung pemuda yang selama ini ia anggap adiknya.

Buuuuuk...

Batu itu berhasil mematahkan tulang hidung sang pemuds yang tak lain adalah Tony dan ia mengerang kesakitan. Cairan kental berwarna merah tua mengalir dari hidungnya dan itu berhasil membuat Tafasya meloloskan dirinya.

Ia berlari dengan nafasnya yang tersengal. Namun sialnya, ternyata Tony tidak sendirian. Ia membawa rekannya yang sama gila sepertinya. Ia sudah berkoordinasi dengan mereka untuk membawa Tafasya kepada pria yang akan membeli wanita itu.

Ia terus berlari menghindari kejaran dua pria yang ternya telah menunggunya disebuah mobil dan mereka bersiap menangkap Tafasya untuk mereka jadikan pembayar hutang mereka.

Tafasya terus berlari, dan melihat ke arah belakang saat mengetahui dua pengejarnya sudah berada begitu dekat dengannya, hingga tanpa sadar ia menabrak seseorang yang berdiri tepat dibelakangnya.

Wanita itu semakin panik karena pria itu menggunakan penutup wajah dan ia ditarik kearah belakang, lalu sang pria melangkah dengan cepat kearah depan dan memberikan sebuah pukulan kearah salah satu pengejar, dan ia memutar tubuhnya dengan sebuah tendangan yang tak terduga pada pria satunya.

Keduanya berhasil tersungkur, dan mengerang kesakitan.

Akan tetapi tak.sampai disitu, dimana keduanya beranjak bangkit, lalu mengeluarkan sebuah senjata tajam yang terselip dipinggang mereka.

Keduanya menghunuskan senjata tajam berupa celurit dan mengayunkannya.pada pria yang menjadi pahlawan kemalaman itu.

Pria yang tanpa ekspresi itu bergerak menghindari serangan lawannya dengan memiringkan tubuhnya kearah belakang.

Saat bersamaan, ia memberikan sebuah pukulan dilengan lawannya, dan sigap mencengkram pergelangan tangan lawan, lalu memutarkan celurit tersebut dan memotong lengan lawannya.

Craaas....

Pergelangan tangan itu terpisah dan mmebuat lawannya terpekik kesakitan.

Lalu dari arah belakang, pria satunya datang menyerang. Sang pria menghindar kesisinya, dan sayangnya ujung celurit berhasil menggores pundaknya meski.sedikit.

Ia bergegas melompat kedepan, lalu berputar arah dan menatap lawannya dalam kegelapan malam yang diterangi cahaya remang sang rembulan.

Ia menahan rasa perih dipunggungnya. Sedangkan Tafasya hanya tercengang melihat pria yang mencoba menjadi pahlawannya.

Pria pengejar mengayunkan celuritnya diudara dan bergerak maju menyerang sang pahlawan kemalaman itu dengan membabi buta.

Pria dingin itu menghindari serangan. Hingga saat yang tepat, ia berhasil menangkap lengan lawannya, mematahkan pergelangan tangan dengan pukulan yang fatal.

Celurit terjatuh, dan sang pria dingin memungutnya, lalu mengarahkan senjata tajam.itu kepada kedua pria yang saat ini sedang mengerang kesakitan.

Saat bersamaan, Tony datang dari arah depan dan melihat kedua rekannya berlari ketakutan, ia terpaksa ikut ngacir dengan tulang hidungnya yang patah dan membuat mereka harus kehilangan buruan mereka.

Tafasya terdiam melihat sang penyelamat, akan tetapi ia tak dapat melihat siapa pria dihadapannya karena menutup wajahnya dengan menyisakan dua bola matanya saja.

Pria itu menghampirinya, lalu memberikan jaket pada sang wanita untuk menutupi tubuhnya yang terbungkus pakaian yang cukup menggoda.

Pria itu berjalan tanpa mengatakan apapun, dan hal itu membuat Tafasya mengikutinya.

"Kamu siapa? Terimakasih sudah menolongku." ia mengikuti langkah pria tersebut.

Akan tetapi, pria itu masih bersikap dingin, tanpa sepatah katapun.

Ia terus berjalan, hingga berhenti disisi sebuah mobil mewah dan ia membuka pintu mobil dibagian tengah.

Tafasya tak memiliki pilihan, ia memilih ikut masuk ke dalam mobil dan pria itu menutup pintu dengan sikap tanpa ekspresi, lalu menuju setir dan mengemudikannya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Tafasya tidak berani bertanya apapun dan ia hanya pasrah saja pada pria penyelamatnya.

Hampir satu jam lamanya mereka didalam mobil tanpa mengatakan apapun. Semua diam membisu.

Hingga akhirnya mobil berhenti disebuah rumah yang cukup besar dan letaknya disebuah komplek perumahan elite yang cukup dengan penjagaan ketat dan tidak sembarang orang dapat memasukinya, akan tetapi rumah itu lebih berada dipaling sudut.

Pria itu turun dari mobilnya dan membuka pintu dan menggerakkan kepalanya untuk meminta Tafasya turun dari mobil.

Wanita itu menurut dan turun dari mobil, lalu mengikuti langkah sang pria yang memasuki rumah.

Ia tahu jika.saat ini ia dalam bahaya besar, tetapi ia tak tahu lagi harus mempercayai siapa saat ini.

Setelah tiba didalam rumah, pria itu membuka sebuah pintu kamar dan membuat Tafasya memasuki kamar tersebut, dan sang pria beranjak dari tempatnya.

"Tunggu," cegah Tafasya.

Pria itu menghentikan langkahnya.

"Punggungmu terluka," Tafasya mencoba memberitahu sang pria.

Pria itu hanya menghela nafasnya dengan berat, lalu memilih untuk pergi tanpa menoleh kepada Tafasya.

Wanita itu merasa jika ia mengenal sang pria, tetapi ia tak dapat memastikannya, karena wajahnya tertutup dan tidak mengeluarkan sepatah katapun padanya.

Tafasya masuk ke dalam kamarnya, dan ia merasa sedikit lega karena berhasil lolos dari kejaran Tony.

Sementara itu, sang pria mengjubungi seseorang dan meninggalkan rumah mewah itu dengan berbagai kegundahan.

Ia tahu jika luka hatinya sulit untuk disembuhkan, akan tetapi semuanya bagaikan buah simalakama.

1
putra jaya
bagus dan mantap ceritanya
Atang Priatna
aku pembaca merasa terhibur smoga aku bisa baca karyamu lagi adios permios.
hermawan dwi susanto
Luar biasa
Achmad
lumayan thor
Umi Fatonah
wah keren tafasya dapet dokter nih
ᴊʀ ✪⃟𝔄ʀ​
sayangnya para reader g diundang resebsi. 😁
ᴊʀ ✪⃟𝔄ʀ​
naaaaah...
ini pas banget, ini menunjukkan jika tafasya yg sekr bukanlah tafasya yg dulu
Asbullah Bullah
Luar biasa
Om Barra
Biasa
Rino Wengi
mantab Thor ceritanya.. teruslah berkarya 👏👏👏👏
Kadek Bella: trima kasih thoor,,, bagus ending
Siti H: terimaksih
total 2 replies
Siti Hajar
terbaik thor👍👍👍👍👍⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Ade Asfa
mantap sukses selalu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wow.. endinya hebat...
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
huwaaaaaa.. mewekkkk kk
Aryan Tow
tadi nya mau lanjutin baca, tapi JD jijik dengan alur cerita nya yg naif.
Aryan Tow: maaf Thor ku gak lanjutin bacanya, karena ku gak suka aja ma karakter mcnya.. jd bikin emosi./Pray/
Siti H: terimakasih sudah singgah... semoga harimu menyenangkan. setidaknya sampai diakhir agar tau bagaimana cerita ini menarik atau tidaknya🙏
total 2 replies
new user
Ok mantap, udh baca dari masih update sampe end
Zulkarnain Husain
novel Yang menrik
terima kasih thor
^ã^😉
👍👍👍👍👍
Riani Y.A
trimakasih kak author
Sekti Ibue'BilFa
yeayyyy happy ending semuanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!