NovelToon NovelToon
Embrace The Journey

Embrace The Journey

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta
Popularitas:944
Nilai: 5
Nama Author: Bellaetrix

Ini adalah novel romansa. Yang menceritakan karier dan cinta. Mengisahkan cinta yang bahagia tentang meraka yang jatuh, gagal, bangkit lagi, dan tumbuh bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellaetrix, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Bertabur Bintang.

Aku dan Aska memutuskan untuk makan di belakang rumah di kebun milik mamah, disana ada sebuah saung untuk duduk dan bercengkrama. Rencana awal ingin membantu mamah dan ayah akhirnya gagal sebab pria ini datang.

Setelah menghantarkan spaghetti milik Eza aku ke kebun belakang, rupanya dia sedang berbaring mungkin sedikit terlelap. Aku tidak ingin mengganggunya mungkin dia sangat lelah sampai tertidur. Ku letakkan piring dengan sangat hati hati, ku perhatikan wajahnya sungguh aku tak bisa memungkiri bahwa pria ini masih sama dengan pesonanya dahulu, sangat memikat.

Apakah aku menyesal karena tak mengutarakan perasaanku? Tidak, aku memang tak pantas untuknya dari segi apapun. Kuharap ini jalan yang terbaik untuk kami. Ku ambil ponsel ku kubuka notif WA, ternyata lumayan banyak pesan yang masuk. Salah satunya dari seorang laki laki yang beberapa bulan baru kukenal, Yesaka abhimana.

"Siapa?"

Aku kaget ternyata dia sudah bangun dari tidurnya. Aku baru tau kebiasaan baru dia, membuatku kaget.

"Teman".

Kumatikan handphone ku tanpa sempat membalas pesan dari saka.

"Kamu capek banget ya? Kalau capek mending istirahat aja pulang gih"

"Kamu ngusir aku nih?"

"Enggak, gak maksud gitu"

"Ya udah makan nih katanya mau di bagi dua?"

Kulihat dia begitu lahap memakannya.

"Masakan kamu tetap enak dari dulu gak pernah berubah, udah lama gak makan masakan kamu, sampai rasanya udah hampir lupa, tapi begitu makan lagi semua kembali seperti semula Ra"

"Udah makan aja jangan banyak ngomong"

Kulahap juga spaghetti ini. Aku tak mengerti kenapa rasanya dia tak pernah berhenti membuatku jatuh cinta kepadanya padahal dia hanya memuji masakanku bukan diriku. Semuanya habis tak tersisa olehnya.

"Minumnya dong"

" Aku ambilin didalam, tadi cuma bawa satu"

"Ya udah si punyamu aja"

Dia meminum bekasku, mungkin dia sudah biasa seperti itu.

"Kalau lagi diluar jangan keseringan minum bekas orang, gak tahu kan kalau semisal orang itu punya penyakit".

" Ya enggak lah ini cuma minum bekas kamu aja, gak pernah minum bekas dari orang lain"

Aku bingung dengan pernyataannya, dia membuatku merasa menjadi seseorang yang berarti untuknya, tapi aku di tampar oleh kenyataan bahwa bulan depan dia sudah menjadi milik orang lain.

"Persiapan pernikahan kamu udah beres?"

"Aku serahin semua urusan ke pihak WO tinggal mau konsep yang seperti apa, tinggal ngomong beres gak perlu repot-repot, mungkin untuk fitting baju pengantin sama cincin nikah aja yang harus sendiri tapi so for so good udah beres"

aku hanya tersenyum ke arahnya.

"Aku sambil ngerokok ya? Kamu enggak ngerasa terganggu kan aku ngerokok?"

"Silahkan aja"

Aku rebahkan kepala ku, ku tatap langit malam yang bertabur bintang indahnya, sungguh indah sekali.

"Ra, kamu ada masalah?"

"Enggak, emang kenapa nanya gitu?"

"Kamu tampak berbeda, seperti bukan yang aku kenal"

"Mungkin karena udah lama gak ketemu kan"

"Kamu seperti sedang menyembunyikan sesuatu dari ku juga keluargamu Ra"

" Aku gak nyembunyiin apa apa kok, kamu tenang aja, itu cuma perasaan kamu aja. Malam ini indah sekali ya, terlihat sangat cerah dan bintang nya bersinar terang"

Ku alihkan topik ini karena tidak ingin membahasnya, tapi dia malah membahas topik lain.

"Tadi yang chat kamu, apakah dia pria waktu itu yang kamu ceritakan?"

"Bukan"

"Lalu siapa pria yang kamu maksud? Apakah pria itu dekat dengan kamu?"

" Entahlah, apa bisa di bilang dekat atau enggak"

"Apakah pria itu baik kepada mu?"

"Dia baik"

Aku menatap ke arahnya, berharap bahwa mungkin saja dia tau kalau pria itu adalah dia.

" Kalau dia baik kenapa kamu gak coba ungkapin aja, wanita boleh kok ungkapin perasaan nya lebih dulu, dengan begitu kamu juga akan tau bagaimana perasaan pria itu kepadamu?"

"Banyak yang harus aku pertimbangkan dulu, laki laki pasti ingin mendapatkan wanita yang sempurna, sedangkan aku bukan wanita yang sempurna saat ini"

" Siapa yang mengatakan seperti itu Ra , dia tidak tahu saja bahwa kamu wanita yang sempurna, kamu baik , pintar, cantik apalagi, bagian mana yang tidak sempurna?, orang yang mengatakan kamu tidak sempurna adalah orang bodoh, kamu harus ingat ini, pasangan itu saling melengkapi baru bisa dikatakan sempurna, kita tidak harus menjadi sempurna untuk pasangan kita karena ia akan melengkapi ketidak sempurnaan kita Ra, kamu paham?"

Ku pejamkan mata sambil mendengarkan ucapannya, dia benar tapi untuk menerima kekuranganku apakah masih ada laki laki seperti itu?

"Kamu denger kan apa yang kau omongin tadi? Jangan pura pura tidur deh"

"Aku denger, semua yang kamu omongin aku dengar kok"

"Jadi, siapa pria itu ? Yang mengatakan kamu tidak sempurna?"

"Tidak ada itu hanya menurutku saja"

" Kamu bohong?"

"Enggak, aku gak bohong"

"Kalau ada seseorang yang menyakitimu tolong beri tahu aku, aku akan datang dan menghajar orang itu untukmu kamu paham?"

Aku tersenyum kearahnya. Apakah seperti ini rasanya merasa di lindungi oleh orang yang aku cinta. Tapi bukankah hanya aku saja yang cinta.

"Kamu jadi balik Minggu ini ke Jakarta?"

"Ya tapi mungkin siang hari baru balik"

"Oke, jadikan balik sama aku?"

"Aku kira kamu gak jadi ke Jakarta, makanya aku pesan tiket kereta kesana"

" Aku kan udah ngomong sama kamu balik ke Jakarta bareng aku, aku sekalian ada kerjaan ke Jakarta. Kira kira bisa di cancel gak tiketnya?"

"Padahal kamu gak perlu repot-repot nganter Aku segala ska"

"Aku gak repot emang ada kerjaan disana beberapa hari"

" Baiklah kalau begitu".

Ku buka ponselku dan.

"Sini handphone mu biar aku yang batalin tiketnya, nanti kamu bohong lagi sama aku"

Ku berikan ponselku kepadanya.

"Nih udah beres untung baru kamu pesan kalau enggak, ngak bisa di batalin, sayang kan jadinya"

Askara

Aku berbaring di saung ini, ku pejamkan mataku tapi aku tidak terlelap. Kudengar langkah kaki ku buka mataku sedikit, ku lihat wanita ini sangat berhati hati meletakkan piringnya. Mungkin dia mengira aku tertidur, rupanya dia sedang memperhatikanku, ku lihat ekspresi wajahnya tersenyum, sedih, menyesal, dan seperti sedang pasrah. Ada apa dengannya setiap melihatnya aku ingin memeluknya dan mengatakan

" kamu boleh bercerita padaku, jika kamu tak sanggup mari kita hadapi bersama, aku akan selalu ada di sisimu, aku akan melindungimu".

Tapi itu hanya terucap di dalam hatiku saja. Ku lihat dia membuka ponselnya. Ada banyak notif pesan yang ku dengar. Aku penasaran pesan siapa yang di lihat olehnya sampai dia melamun tanpa membalas pesan itu. Aku beranikan diri untuk bertanya kepadanya.

"Siapa?"

Rupanya dia kaget dengan pertanyaanku atau dengan suara ku. Dia melihat ke arahku dan berkata

"Teman"

Dia memasukkan kembali ponselnya dan sepertinya dia tidak membalas pesan dari yang kata dia adalah temannya. Dia malah menyuruh ku untuk pulang, ini hanya pengalihan topik darinya atau dia benar benar ingin aku pergi.

"Kamu capek banget ya? Kalau capek mending istirahat aja pulang gih"

"Kamu ngusir aku nih?"

"Enggak, gak maksud gitu"

"Ya udah makan nih katanya mau di bagi dua"

Ku ambil spaghetti buatannya dan menyodorkan kepadanya. Rasa masakan dia masih sama, enak tak ada yang berubah. Rasanya sudah lama tak merasakan rasa yang seperti ini, kira kira apa yang dia masukkan di dalam masakannya, seperti ada sesuatu yang berbeda yang tak pernah ku rasakan dari masakan orang lain. Sudah lama tidak merasakannya membuatku hampir melupakan cita rasanya, tapi begitu satu kali makan aku langsung ingat cita rasa masakannya.

Dia membahas persiapan pernikahan ku sudah sampai mana. Lalu dia tiba-tiba berbaring. Aku tidak bisa menahan rasa penasaran ku ku beranikan bertanya tapi jawaban darinya sungguh tak bisa aku mengerti dan percaya. Katanya dia bukan wanita sempurna, apa pula dia ini. Kenapa suka sekali bermain teka teki kepada ku. Minggu ini dia akan kembali ke Jakarta ku pastikan lagi bahwa dia akan kembali ke sana bersama ku. Tapi rupanya dia baru memesan tiket kereta api, apakah dia lupa bahwa aku mengajaknya bersamaku ke Jakarta.

Ku minta ponselnya dan membatalkan tiket kereta apinya. Untung saja tiket itu baru di pesan beberapa jam lalu dan masih bisa di batalkan. Ku kembalikan ponselnya.

"Nih udah beres untung baru kamu pesan kalau enggak, ngak bisa di batalin, sayang kan jadinya, udah malam banget rupanya, aku pulang dulu ya, kamu masuk gih sana, selamat malam Ra "

Aku pulang melalui pintu samping rumahnya ku tutup pagar rumah itu aku masih bisa melihatnya yang masuk ke dalam rumah sambil membawa alat makan kami tadi.

"Selamat malam Ra, semoga mimpi indah, aku harap kamu baik baik saja dan selalu bahagia"

1
Bellaetrix
terimakasih atas dukungannya
Anisa
bagus banget kak ceritanya di tunggu ya episode selanjutnya/Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!