NovelToon NovelToon
Ku Jadikan Sepupuku Sebagai Maduku

Ku Jadikan Sepupuku Sebagai Maduku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Selingkuh / Keluarga / Pernikahan rahasia
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Donacute

"Oke, aku mau menikah dengan Kiara," putus pria.

"Alhamdulilah, aku sangat bahagia Bang mendengar keputusan kamu. Kak Ara pasti sangat bahagia karena bisa menjadi istri Abang," balas gadis itu dengan senyum sumringah, ia bahagia karena Kakak sepupu kesayangannya bisa menikah dengan pria yang dicintainya.

"Tapi aku ada syarat yang harus kamu lakukan."

"Katakan apa syaratnya Bang, aku bakal ngelakuin apapun agar Abang mau menikah dengan Kak Ara."

"Aku mau kamu jadi istriku, aku mau kamu menjadi istri pertamaku. Kiara tetap akan aku nikahi, tetapi dia akan menjadi istri keduaku." Mendengar ucapan dari pria yang ia panggil Abang barusan, jelas gadis itu kaget sekali. Bagaimana bisa punya ide gila seperti itu.

"Aku mau, Bang," putus gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28

Manda malah menjauh." Jangan dekat-dekat dulu ah, mandi sana Mas. Aku enggak suka, kamu benar-benar bau banget. Saking baunya, aku enggak kuat ini nahannya. Mual banget cium bau kamu," omel Manda.

"Kamu kenapa sih sayang, aneh banget tau enggak sih. Mas tuh baru selesai mandi masa dibilang bau. Mas udah wangi banget loh padahal," balas Digo yang tidak terima dengan perkataan istrinya.

"Wangi apa? Bau tau!" Manda menarik tangan suaminya masuk ke kamar mandi. "Mas mandi dulu, nanti gantian aku."

Manda menciumi semua sabun yang ada di kamar mandinya, ternyata semua bau sabunnya membuatnya mual. Ia tidak suka baunya, lantas Manda mengambilnya untuk ia buang.

"Mau kamu bawa ke mana itu, sayang?"tanya Digo bingung.

"Aku mau buang, soalnya aku enggak suka baunya. Sabunnya kita ganti semua ya." Digo semakin bingung, padahal sabun itu adalah kesukaan Manda. Manda sangat suka baunya, kenapa sekarang malah membenci bau sabun itu?

Manda datang lagi ke kamar mandi membawa sabun baru, sabun yang Manda bawa sabun tawar tidak ada wanginya sama sekali. "Pake sabun itu ya, Mas. Udah ya, aku keluar dulu. Kamu mandi yang bersih, yang cepet juga mandinya gantian."

Digo pasrah, ia akhirnya mandi lagi. Memakai sabun yang tidak wangi, seperti permintaan istrinya. Semua ia lakukan demi sang istri.

Saat Manda dan Digo sudah selesai mandi, ada sebuah ketukan membuyarkan lamunan mereka. Digo langsung bangkit untuk membukakan pintu.

"Gimana keadaan menantu Mommy, Dig?" tanya Trissya begitu Digo sudah membukakan pintu.

"Manda udah baikan kok, Mom. Udah mandi juga," jawab Digo agar Mommynya tidak lagi khawatir. Trissya memaksa masuk, karena ingin memberikan sesuatu yang ia bawa untuk Manda secara langsung.

"Beneran sayang, kamu udah baikan? Enggak perlu ke rumah sakit?"

"Iya, aku baik-baik aja, Mom. Enggak usah khawatir lagi, kayaknya aku lambungnya kumat jadi ya gitu. Nanti aku minum obat, biar tambah enakkan deh," jawab Manda dengan senyuman mengembang.

"Emang di sana kamu makan apa aja sih? Kok sampai lambungnya kumat gini."

"Makanannya sehat kok, Mom. Kan Digo yang pilihin buat Manda." Bukan Manda yang menjawab, melainkan Digo.

"Terus kok bisa sampai sakit gini?"

"Ya, Digo juga enggak tau." Manda merasa pusing melihat berdebatan suami dan mertuanya, ia mencari cara agar mereka tidak lagi berdebat apalagi di depannya.

"Mommy itu bawa apa?" tanya Manda menunjuk yang Trissya bawa.

"Yaampun, Mommy sampai lupa. Mommy bawain air jahe hangat buat Manda, semoga setelah minum itu Manda bisa lebih enakkan lagi." Trissya memberikan cangkir berisi jahe hangat yang ia buatkan pada sang menantu.

"Di minum ya sayang." Manda langsung meminum air jahe hangatnya, di depan Trissya langsung. Trissya tersenyum melihat hal itu.

"Makasih ya, Mom. Harusnya enggak usah Mommy yang buatin, Manda kan enggak mau ngerepotin Mommy," kata Manda merasa tidak enak.

"Sama-sama sayang, enggak papa sayang. Mommy sama sekali tidak merasa di repotkan kok. Kan buat menantu Mommy sendiri."

"Mom tau enggak sih, Manda tuh aneh tau," adu Digo pada sang Mommy. Manda melotot karena merasa tidak terima dibilang aneh oleh suaminya, karena ia sendiri tidak merasa ada yang aneh dengan dirinya.

"Aneh kenapa?" tanya Trissya penasaran.

"Masa aku tadi udah mandi dibilang bau, di suruh mandi lagi. Sabun mandi yang wangi banget, dulu kesukaan Manda wanginya. Sekarang Manda enggak suka, malah sabunnya dibuang terus diganti sama sabun yang enggak wangi coba. Aneh kan?" Trissya diam, mencoba mencerna cerita Digo tentang sang menantu. Trissya malah tersenyum, Manda dan Digo melihat itu malah bingung.

"Kok malah senyum sih, Mom? Manda aneh banget kan?"

"Mommy kayak tau kenapa Manda."

"Emang aku kenapa Mom? Aku biasa aja kok, enggak ada yang aneh. Enggak usah dengerin, Mas Digo kan ngaco," kata Manda tidak terima dibilang aneh.

"Kapan terakhir kamu haid?" Manda bingung, kenapa ibu mertuanya malah bertanya tentang hal itu.

"Seingat Manda, itu sebelum nikah deh. Sesudah nikah, Manda belum haid sama sekali," jawab Manda jujur.

"Nikah agama atau nikah resmi yang kamu maksud?"

"Nikah agama deh kayaknya, Manda lupa Mom. Emang kenapa sih, Mom?" Manda penasaran, kenapa ditanya seperti itu oleh ibu mertuanya.

"Gejala kamu itu sama kayak Mom dulu waktu hamil Digo, sekarang Mom minta kamu sama Digo ke rumah sakit. Kalian harus periksa," titah Trissya tak terbantahkan. Digo dan Manda hanya bisa menuruti kemauan sang Mommy. Mereka segera siap-siap untuk ke dokter

***

Digo tak berhenti tersenyum, ia sangat bahagia. Ternyata dugaan Trissya benar, Manda memang hamil. Usia kandungannya sudah enam minggu, Digo tidak sabar sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.

Memang semua terlalu cepat, tetapi keduanya merasa sangat bahagia. Mereka tidak sabar memberitahu kabar bahagia ini kepada keluarga besar mereka. Berita ini adalah berita yang sangat membahagiakan untuk semua.

Dokter sudah menjelaskan semua tentang kehamilan Manda, yang boleh dan tidak boleh dilakukan Manda. Digo dan Manda sudah mengerti, mereka akan melakukan yang terbaik agar buah hati mereka bisa lahir dengan selamat.

"Cantiknya Mas, istri kesayangan Mas. Coba kamu bilang sekarang kamu lagi pengen apa? Semua kemauan kamu pasti akan Mas turutin, sayang. Bilang aja sama Mas," pinta Digo. Manda hanya tersenyum mendengarnya.

"Kok malah diam aja, sayang?"

"Abis bingung mau jawab apa, kan Manda lagi enggak pengen apa-apa sekarang," jawab Manda.

"Babynya enggak pengen sesuatu gitu, cantiknya Mas?" Digo tidak berhenti bertanya, ia sangat excited. Berusaha menjadi suami yang siaga, sangat tidak sabar seperti suami lainnya yang menuruti nyidam istri mereka.

"Enggak, Ayah. Baby belum pengen apa-apa, nanti kalau baby pengen pasti Bunda bilang ke Ayah kok," jawab Manda seakan baby mereka lah yang berbicara.

"Ayah, Bunda?"

"Iya, Mas. Mas enggak suka ya panggilan itu? Kalau enggak suka kita ganti aja, Mas. Enggak papa kok."

"Enggak usah diganti sayang, Mas suka kok. Mas pikir-pikir kalau kita dipanggil Ayah, Bunda kayaknya juga bagus. Biar beda, kalau Daddy sama Mommy bosen banget deh." Manda tersenyum, ternyata suaminya juga suka dengan panggilan itu.

"Ayo pulang, Mas. Aku enggak sabar buat kasih tau orang tua kita," ajak Manda. Manda tersenyum memandangi hasil usg yang ada di tangannya, ia masih tidak menyangka sebentar lagi akan menjadi seorang Bunda. Menjadi seorang Ibu adalah impian semua wanita yang sudah menikah, Manda termasuk wanita beruntung disaat usia pernikahannya belum lama. Namun, sudah diberikan kepercayaan seorang anak oleh Allah.

Manda berjanji pada dirinya sendiri, akan menjaga kandungannya dengan baik.

"Mas juga enggak sabar, sayang. Mereka semua pasti bahagia sekali, mendengar kabar ini."

"Iya, Mas."

Manda dan Digo jalan pulang, saat hendak keluar dari rumah sakit. Manda dan Digo menabrak seorang pria. Hingga kertas hasil usg Manda terjatuh.

"Maaf, saya sedang buru-buru sampai tidak sengaja menabrak kalian," kata pria itu menyesal. Pria itu mengambilkan kertas hasil usg lalu diberikan kepada Manda.

"Terima kasih." Pria itu mendongak, ia terkejut yang ditabraknya adalah Manda dan Digo, lebih terkejutnya lagi melihat hasil usg yang ada namanya Manda.

"Ini punya kamu Manda?" tanya pria itu lembut. Digo melotot, menyadari pria yang ditabraknya adalah pria yang paling ia benci. Pria yang tidak tahu malu, melamar istrinya beberapa waktu lalu. Siapa lagi kalau bukan Fadhil.

"Iya, Bang Fadhil."

"Bukannya kalian baru menikah belum seminggu ya? Kok Manda sudah hamil, kalian MBA?" tanya Fadhil penasaran. Tidak terima dengan tuduhan yang Fadhil berikan, Digo langsung melayangkan pukulan ke rahang Fadhil.

"Jaga ucapan Anda, kalau enggak tahu apa-apa mending Anda diam saja. Jangan pernah ikut campur masalah keluarga saya." Digo memperingatkan Fadhil, sebelum menarik tangan Manda menjauhi dari Fadhil.

1
Arabella
semangat kak. ceritanya bagus
Abc
Keren
Erarefo Alfin Artharizki
suka sama ceritanya, àku gift mawarnya ya
Donacute: terima kasih Kak, semoga kakak mau baca ceritanya sampai part akhir hehehehe
total 1 replies
chipsz🌙
Hai kak, aku mampir✨✨✨
Amelia story
lanjut
Amelia story
keren lanjutkan ka
Donacute: terima kasih Kak
total 1 replies
Sylvia Rosyta
aku mampir kak 😊 semangat buat nulisnya kak 💪
Amelia story
keren ceritanya semangat ka
secret enjel
haii kak aku dah mampir, mampir yu kak ke cs ku
Yoona
lanjutkan semangat terus💞💞
Yoona
semangat💞💞
Mobs Jinsei
sudah mampir dan baca, alurnya ok, mampir di karya ku Ace Disciple kalau berkenan ya kak, makasih /Pray//Smirk/
Yoona
bagus cerita nya,semangat terus ya nulis nya 💜💜
Donacute: terima kasih, Kak. terima kasih sudah mampir. semoga suka sama ceritanya
total 1 replies
Ocha Soraya
Bagus ceritanya ❤️
Donacute: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Aulia Nur
best 🥰
Donacute: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!