harap di baca dan DIPAHAMI, novel ini banyak adegan dewasa, milf lovers, untuk yang tidak menyukai adegan 21++, dilarang keras membaca novel ini.... MC bertindak sesuka hati, kurang berakhlak, jadi bagi yang mencari alur cerita yang bagus dan MC yang lurus, tentunya anda salah novel, itu tidak di temukan di novel ini. selamat membaca, semoga terhibur
seorang pria yg berada di puncak kultivasi... dialah xiao zhou sang dewa kematian, dengan kemampuan yang di ranah surgawi menyebabkan kehancuran dan ketidak seimbangan, sehingga dewa harus menghentikan nya.
xiao zhou pun harus kehilangan segala nya, dan bereinkarnasi kembali 10 ribu tahun kemudian. dengan tubuh yang tersegel dewa.
membuatnya tidak bisa berkultivasi, dan juga takdir yang merubah jalan hidup nya yang kedua harus terbalik dengan kehidupan pertama nya, dialah yang akan menghentikan ketidak seimbangan alam yang di sebabkan orang lain...
ini adalah novel pertamaku, novel ini lebih ke arah romantis, dan erotis dari pada action.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzyl Morinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesta Lampion
Langit mulai gelap, sudut-sudut kota sujing mulai di terangi cahaya, semakin lama semakin banyak cahaya yang di nyalakan oleh penduduk di kota itu, membuat kota kecil sujin menjadi terang.
Keramaian mulai terjadi dimana-mana, pesta rakyat pun telah di gelar, dari jalanan kota sampai ke pinggiran sungai yang membelah kota kecil itu menjadi dua.
Dua orang melayang di udara dan mendarat di luar kota sujing,
"apa bibi tidak bisa bersikap sedikit lebih lembut kepadaku? tidak ada laki-laki akan suka wanita galak seperti bibi," ucap Xiao Zhou setelah mendarat di tak jauh dari gerbang masuk kota.
"glek..." suara ludah tertelan Xiao Zhou segera menutup mulut, tersadar akan kata-kata yang di ucapkan barusan.
"ma...af..." buukkkk... pletakkkk... bommm... belum selesai ucapan Xiao Zhou, tubuh nya sudah menabrak dinding gerbang kota.
"bocah tengik... apa barusan kau mengatai aku perawan tua hah?" ucap Liu Fenghua di telinga xiao zhou yang menempel seperti cicak di tembok kota.
"aahhhkkk.... aku tidak berkata seperti itu bibi," guman Xiao Zhou dengan suara terputus-putus.
beberapa orang yang melihat itu saling berbisik, keringat dingin membasahi wajah mereka, dan tidak ingin ikut campur urusan pasangan itu.
"wanita cantik itu sangat mengerikan" guman pelan penjaga gerbang kota dengan teman nya yang juga melihat kejadian itu.
Liu Fenghua masuk melewati penjaga kota sambil menyeret kerah baju Xiao Zhou.
tidak ada penjaga gerbang kota yang berani memungut biaya masuk kota kepada Liu Fenghua, mereka berpura-pura tidak melihat wanita yang mengeluarkan hawa pembunuh pekat itu yang melewati mereka.
mereka berdua berkeliling sambil sesekali membeli beberapa makanan kecil yang ditawarkan penjual di pinggir jalan.
Xiao Zhou sangat menikmati pesta rakyat itu banyak pementasan tari-tarian rakyat di jalanan dan juga drama badut jalanan yang mengundang tawa dan sorak penonton.
setelah puas menonton Liu Fenghua dan Xiao Zhou memasuki rumah makan dan duduk di tempat yang dekat jendela, senyum cerah kedua nya selalu menghiasi bibir mereka.
"Pesan apa tuan dan nyonya?" sapa seorang pelayan pria dengan ramah.
Mata Liu Fenghua dan Xiao Zhou saling bertatapan dalam diam, wajah mereka tampak sedikit gugup disebut tuan dan nyonya oleh pelayan di rumah makan itu, dan Liu Fenghua hanya menunduk saja, dada nya mulai bergetar lagi.
"Sajikan makanan terbaik kalian untuk kami" ucap Liu Fenghua, cepat-cepat mencairkan suasana yang sempat canggung itu.
"ahhhh... baiklah nyonya pesanan anda akan segera datang." ucap pelayan itu dan pergi
tiba-tiba seorang pria berwajah cukup tampan dan mengenakan pakaian yang sangat rapi, berusia sekitar 25 tahun mendekat ke arah mereka berdua.
"sebaiknya nona cantik bergabung di meja kami, perkenalkan namaku Xie Hongli aku tuan muda pertama dari keluarga Xie," ucap Xie Hongli dengan wajah yang angkuh.
Liu Fenghua hanya melihat nya dan tersenyum indah, melihat senyum indah di bibir Liu Fenghua, Xie Hongli tertegun sambil menjilat bibir nya dengan lidah nya.
"Apakah nona bersedia," kejar Xie Hongli seperti tidak sabar berpikir akan segera menikmati keindahan wanita di depan nya.
"selera makan ku tiba-tiba saja hilang" ucap Liu Fenghua, sambil meletakan beberapa koin emas di mejanya, wanita cantik itu berdiri dan mendekat ke arah Xie Hongli.
"Maafkan aku tuan muda Xie, tapi aku tidak dapat menerima tawaran mu itu, aku adalah wanita yang sudah bersuami" ucap Liu Fenghua sambil mengerlingkan matanya
"Suamiku... sebaiknya kita pulang, ranjang kita sudah menunggu," ucap Liu Fenghua sambil menarik lengan kecil panjang milik Xiao Zhou
"iya istri" balas Xiao Zhou gugup, yang belum siap meladeni sandiwara dari Liu Fenghua.
"Tuan Xie... kami mohon diri," ucap Liu Fenghua meninggalkan Xie Hongli yang terduduk memegang dada nya yang berdebar hebat.
****
"bibi Liu ikut aku" ucap Xiao Zhou sambil memegang telapak tangan Liu Fenghua sambil berlari masuk ke kedai kecil di pinggir sungai.
Liu Fenghua menatap tangan nya yang di remas oleh jemari panjang Xiao Zhou, wajah nya sedikit malu karena mereka melakukan nya di depan banyak orang.
"Paman siapkan masakan kesukaan ku" seru Xiao Zhou.
"ohhh... Zhou'er kau datang juga rupanya, hahaha.... baiklah, tunggu sebentar," ucap pemilik kedai sambil berlari kecil ke arah dapur, dan secepat kilat telah kembali dan menata makanan di hadapan mereka berdua.
"silakan di nikmati, Zhou'er... teman mu ini sangat cantik, kalian memang pasangan yang serasi" ucap paman pemilik kedai dan pergi.
keduanya kembali terlihat canggung, mata mereka saling menatap kearah yang berlawanan.
"bibi Liu apakah aku boleh minum arak? ucap Xiao Zhou memelas.
"bocah kecil... kau ini jangan aneh-aneh," ucap Liu Fenghua, dengan mata mendelik.
"haaahhh.... bibi Liu malam ini begitu indah, izinkan aku menikmati arak sekali saja, di kehidupan ku dulu, setiap malam aku menikmati arak, aku tidak tahu kapan lagi ada malam seindah ini, dan bisa menikmati bersama bibi," bujuk xiao zhou memelas sambil memegang tangan Liu Fenghua.
"bocah licik ini, bibirnya begitu manis," batin Liu Fenghua, dan menggelengkan kepalanya, sambil menghela nafasnya.
"baiklah bocah bermulut manis... untuk kali ini aku izinkan, tapi hanya kali ini saja," tegas Liu Fenghua sambil mendelik.
"Terima kasih bibi, aku sangat menyayangi bibi," ucap Xiao Zhou sambil ingin memeluk Liu Fenghua, dan dengan cepat Liu Fenghua mendorong kepala Xiao Zhou agar menjauh, yang berusaha memeluk nya.
"paman ambilkan arak terbaik dua guci," teriak Xiao Zhou dengan senyum lebar.
Teruuuuuskan Thor...💪💪😍😍🔥🔥
Lanjuuuutkan Thor...🤭🤭😜😜🔥🔥💪💪
Lanjjuuutkan Thor...👍👍😍😍🔥🔥🤪🤪