Nathan Alister Daniswara atau biasa di panggil nathan Ceo muda yang masih sekolah menggantikan orang tuanya yang sudah meninggalkan nya untuk meneruskan bisnis mereka.Sengaja berpenampilan cupu ke sekolah untuk mendapatkan teman tulus padanya.Nathan juga suka di bully dan di manfaatkan oleh temannya..
bagaimana cerita selanjutnya?
yuk ikutin novel pertama ku😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membayar apa yang kalian lakukan
Bibi tuti yang melihat nathan keluar beberapa jam yang lalu merasa khawatir karena nathan belum pulang juga.
Sampai beberapa saat suar motor nathan terdengar bisa membuat bibi tuti bernafas lega.
"Dari mana kamu nak?"tanya bibi tuti membukakan pintu nathan.
Nathan yang awalnya ingin membuka pintu terkejut melihat bibi tuti.
"Eh bibi..assalamualaikum bi"ucap nathan salim pada bibi tuti.
"Waalaikumsalam nak.kamu dari mana jam segini,mana gak minta izin lagi sama bibi gak biasanya."ucap bibi tuti.
"Nathan ada urusan penting bi,maaf yah gak izin.nathan pikir bibi sudah tidur tadi"ucap nathan tercengir."Terus bibi kenapa keluar jam segini?"tanya nathan mengalihkan pembicaraan.
"Bibi liat kamu pergi nak tadi,jadi bibi tungguin kamu aja."jawan bibi tuti.
"Bibi liat aku tadi?"tanya nathan.
"Iya nak,kamu tadi kok ngendap endap sih perginya seperti pencuri saja.ini kan mansion kamu."jawab bibi tuti lalu tertawa kecil."Kamu jalanin misi yah?"tanya bibi tuti.
"Iya bi."jawab nathan jujur.
"Bagaimana berhasil?"tanya bibi tuti kembali
"Iya dong,ya udah masuk bi.bibi juga tidur yah nathan udah pulangkan."ajak nathan.
Bibi tuti mengangguk,nathan merangkul bibi tuti.bibi tuti juga akhirnya lega nathan telah kembali,sebelumnya dia belum bisa tidur saat nathan belum kembali.
Dinda yang terbangun merasa pusing dengan kepalanya,melihat sekitar sampai dimana suaminya terletak di lantai dengan keadaan luka.
"Papa."teriak dinda melihat suaminya yang tergeletak di lantai dengan luka di lengan suaminya yang mulai kering.
Dinda langsung beranjak membangunkan sang suami.
"Papa papa."ucap dinda menepuk pipi zidan.
Zidan mulai membuka matanya secara perlahan.
"Mah."ucap zidan dengan suara yang lemas.
"Kenapa bisa seperti ini pah?"tanya dinda panik.
"Lebih baik mama anterin papa ke rumah sakit,badan papa lemas banget ini belum lagi tangan sakit benget."ungkap zidan.
Dinda yang melihat tangan zidan,ngeri lihatnya banyak bekas sayatan dan darah yang sudah kering.dinda langsung beranjak memanggil pengawalnya.
"Pengawal pengawal pengawal."teriak dinda tapi tak kunjung para pengawal datang."di mana sih mereka."kesal dinda.
Dinda menuruni tangga mencari para pengawalnya.
"Nely tika di mana kalian."teriak dinda.
Dua pembantunya itu tak kunjung datang membuat dinda kesal.dinda langsung menuju kamar pembantu dan para pengawalnya yang sudah dia sediakan.
Tok tok tok tok
"Nely tika buka pintunya kenapa kalian belum bangun hah."teriak dinda dari luar.
Para pelayan yang mendengar teriakan majikannya terkejut.
"Tika bangun."ucap nely menggoyang bahu tika.
"Mmmm."tika mulai membuka matanya.
"Tika bangun,nyonya dinda sedang memanggil kita."ucap nely.
"Astaga pantesan dia bangunin kita,ini sudah mau jam delapan nely."ucap tika beranjak dari tidur lalu masuk ke toilet bergiliran dengan nely.
Nely membuka pintu,dinda menatapnya dengan tajam.
"Kenapa kalian baru bangun hah."ucap dinda menatapnya dengan tajam.
"Maaf nyah kami juga gak tau,semalam ada yang tiba tiba bius kita nyah."ucap tika menunduk.
"Bius."ucap dinda.
"Iya nyonya saya juga jaga semalam tiba tiba pingsan dan baru bangun tidak biasanya saya telat bangun nyah."sahut pengawal.
"Nanti kita bicarakan.sekarang bantu saya membawa suami saya ke rumah sakit."ucap dinda lalu meninggalkan mereka di ikuti pengawal.
Sampai ke dalam kamar para pengawal terkejut melihat kondisi tuannya yang memperhatikan.tanpa banyak bicara mereka mengangkat zidan,sedangkan dinda mengganti baju terlebih dahulu.
"Rangga mana sih."ucap dinda menuju kamar rangga yang belum buka sama sekali.
Tok tot tok tok
"Rangga bangun kamu."teriak dinda.tak ada sahutan dari dalam dinda memegang gagang pintu ternyata tidak terkunci.matanya terbelak saat melihat anaknya tergeletak dengan keadan pingsan.
Dinda langsung menghampirinya,dia masih bersyukur rangga masih hidup.
"Pengawal."teriak dinda.
Para pengawal langsung masuk,mereka sama dengan dinda terkejut melihat rangga seperti itu.
"Bawa rangga juga hiks hiks."ucao dinda terisak."kenapa bisa seperti ini."lanjutnya.
Rangga dan zidan di bawah ke rumah sakit,dinda menangis melihat anak dan suaminya tak berdaya.dia mengingat semalam dia di bius oleh seseorang,dinda langsung menelpon seseorang.
"Halo nyonya."ucap seseorang yang tak lain anak buahnya bernama romi.
"Halo rom,cek cctv mansion sekarang siapa yang berani masuk ke mansion semalam dan membius para pengawal dan pelayan."ucap dinda.
"Baik nyonya saya akan kerjakan sekarang juga."ucap romi patuh.
"Oke."ucap dinda langsung mematikan telpon.
Bug..pak supir tiba tiba rem mendadak,hingga dinda terbentur di jok tempat duduk depan.
"Kamu bisa bawa mobil gak sih."bentak dinda.
"Maaf nyonya,di depan ada pengawal yang tergeletak.saya turun dulu nyah melihat nya."ucap pak supir kemudian turun dari mobil melihatnya.
Matanya terbelak melihat pengawal yang sudah tak bernyawa dengan bibir yang pucat.
Dinda yang penasaran langsung turun dari mobil,dinda terkejut melihat pengawal nya yang sudah tak bernyawa.
"Kenapa ini bisa terjadi."ucap dinda.
"Saya juga gak tau nyonya.sekarang bagaiamana dengan dia nyonya?"tanya pak supir.
"Panggil seseorang untuk menguburkannya cepat."ucap dinda.
Pengawal mengangguk lalu memanggil temannya membantunya membawa pengawal itu,setelah sepuluh menit mereka lanjut ke rumah sakit.
Beberapa saat mereka sudah sampai di rumah sakit.para perawat langsung membantu zidan dan rangga.
Dinda memesan ruangan berdua saja agar diri nya tidak repot ketika mereka pisah ruangan,pihak rumah sakit pun menyetujuinya.
Beberapa saat pemeriksaaan dokter kekuar dari ruangan.
"Bagaiamana keadaan anak dan suami saya dokter?"tanya dinda menghampiri dokter.
"Luka pasien sayatan pasien membuat pasien mengeluarkan banyak darah.untungnya kami memiliki stok darah yang sama seperti golongan darah pasien.sekarang kondisi mereka sudah membaik tinggal menunggunya pulih."jawab dokter.
"Syukurlah,jadi mereka gak apa apa dok?"tanya dinda memastikan.
"Mereka gak apa apa bu,ibu tenang saja.beberapa saat saya akan mengecek kondisi mereka lagi."jawab dokter.
"Kapan mereka sadar dokter apa kah saya bisa jenguk mereka dokter?"tanya dinda.
"Mungkin beberapa jam lagi mereka akan sadar.ibu belum bisa menjenguk pasien sebelum mereka sadar.ibu hanya bisa melihat dari luar ruangan saja.mohon kerja samanya."jawab dokter.
"Baik dokter,saya mengerti."ucap dinda.
"Baiklah saya permisi dulu."pamit dokter di angguki dinda.
Dinda melihat anak dan suaminya,dinda memgingat kejadian semalam yang tiba tiba membiusnya.para pelayan dan pengawal nya juga bilang ada yang membiusnya.mayat pengawalnya juga tergeletak membuat dinda pusing memikirkannya.biasa suaminya yang akan mengurus jika masalah seperti ini,tapi suaminya sekarang jadi korban.
"Awas kamu,kalau aku dapat kamu aku akan kasih kamu pelajaran berharga."geram dinda.dinda langsung menelpon romi.
"***Halo nyonya."ucao romi saat telpon tersambung***.
"***Kamu sudah mengetahuinya siapa yang sudah masuk ke mansion."ucap dinda to the point***.
"***Maaf nyah,semua cctv tidak ada tertampil.tertampil hanya biasa saja tanpa ada masalah seperti yang nyonya katakan."jelas romi***.
"***apa kamu bilang gak ada sama sekali,terus siapa yang masuk kamar saya padahal kamar saya,hanya saya suami dan anak saya yang tau sandi nya.cari sampai ketemu romi,saya gak mau tau kamu harus dapat siapa pelakunya!"bentak dinda lalu mematikan telpon mendadak***.
Nathan tersenyum miring melihat aksi dinda di layar tabnya.
"Kalian harus membayar apa yang kalian lakukan dengan ayah bunda."ucap nathan tersenyum misterius.