NovelToon NovelToon
Mahligai Yang Terurai

Mahligai Yang Terurai

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: siwriterrajin

Dua pasangan sedang duduk di ruang tamu, dihadapan mereka terdapat handphone dan foto yang menjadi saksi dari linunya hati seorang istri.

"Kamu tega mas, kita udah hampir 15 tahun bersama dari sekolah sampai sekarang, apa aku sama sekali tidak ada artinya untuk kamu mas?." Kata Rani sambil terus menangis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siwriterrajin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

Aditya akhirnya turun dari panggung setelah selesai memberikan sambutan kepada teman-temannya.

Tapi entah kenapa Rani tak melihat keberadaan Aditya setelah Aditya turun dari panggung, Rani udah mencari kesana kemari.

"Ran gimana kabar kamu?." Kata Daniel sambil memberikan segelas jus jeruk pada Rani.

"Baik El, kamu selama ini kemana aja?." Kata Rani mulai membuka percakapan mereka.

"Gue ke luar negeri Ran, setelah lo nikah sama Aditya gue ada masalah di indo Ran, jadi gue menenangkan diri ke luar negeri." Kata Daniel sambil menyeruput jus jeruk ditangannya.

"Selama hampir 6 tahun?." Kata Rani tampak heran.

"Yaa hehe." Kata Daniel diiringi tawa.

"Kamu sudah punya putri kan?." Tanya Daniel.

"Iya namanya Vania." Kata Rani sambil menunjukan lock screen ponselnya pada Daniel.

"Wahh cantik ya." Kata Daniel.

"Iyaa dong siapa dulu ibunya." Kata Rani sambil menikmati turunkan alisnya.

"Lo sama sekali nggak berubah Ran." Kata Daniel diiringi senyumannya.

"Iyaa dong, gue tetap Rani yang dulu." Kata Rani sambil tersenyum lebar.

Setelah beberapa waktu berbincang dengan Rani, Daniel menanyakan letak toilet pada Rani.

"Ran, toiletnya sebelah mana?." Tanya Daniel pada Rani.

"Ada di dekat dapur, disamping gudang El." Kata Rani ambil menunjuk ke arah Dapur.

"Oke makasih Ran, gue ke toilet dulu ya." Kata daniel sambil meletakkan gelasnya di atas meja.

Rani tak menjawab an hanya mengangguk.

Di samping toilet tamu memang ada gudang, gudang itu tempat menyimpan barang-barang lama yang sudah tidak terpakai, walaupun berisi harang-barang bekas tetapi kondisi gudang tersebut masih dalam kondisi yang sangat baik, dikarenakan Rani membersihkan gudang tersebut setiap bulannya.

Daniel berjalan menuju toilet dan di sekitar dapur tampak sepi tanpa ada seorangpun.

Daniel segera masuk ke dalam toilet dan melakukan hal yang memanggilnya sedari tadi.

Setelah beberapa saat berada di toilet Daniel mulai merapikan pakaiannya di dekat wastafel sambil bercermin.

Ketika Daniel sedang sibuk dengan pakaiannya, Daniel mendengar suara orang berdebat, suara laki-laki dan perempuan, suaranya terdengar begitu dekat.

"Siapa yang lagi berantem, ada-ada saja heran." Kata Daniel dengan nada bicara ketus.

Ketika Daniel mulai melangkah keluar dari kamar mandi suara tersebut semakin intens dan jelas, membuat Daniel penasaran.

"Lohh makin rame aja tuh dia orang." Kata Daniel heran.

Daniel yang penasaran mulai mencari sumber suara tersebut, dan sumber suara tersebut berasal dari ruangan di sebelah toilet yaitu gudang penyimpanan barang bekas.

Rasa penasaran Daniel yang tak bisa dibendung membuat Daniel merasa harus melihat pertengkaran dia orang tersebut, dan betapa terkejutnya Daniel melihat yang bertengkar adalah Aditya dan Siska.

Dikarenakan jarak ketiganya semakin dekat percakapan antara Daniel dan Siska pun semakin jelas di telinga Daniel.

"Kamu sudah janji sama aku Aditya, kamu bakal ninggalin Rani." Kata Siska pada Aditya.

"Sabar, aku bilang kamu haru sabar nunggu Siska, rencana aku belum selesai, balas dendam aku belum tuntas." Kata Aditya dengan nada kesal.

Daniel yang mendengar kalimat yang terucap dari mulut Siska dan Aditya tampak sangat-sangat terkejut, bagaimana bisa Aditya yang tampak sangat mencintai Rani bisa berselingkuh dengan teman dekat Rani!.

"Tapi kamu tampak sangat mencintai Rani, Aditya! Kamu pasti benar-benar mencintai Rani kan?." Kata Siska dengan nafasnya yang naik turun.

"Tidak Siska, aku benci Rani, ayah dia ayah Rani yang menghancurkan kehidupanku dan ayahku, man mungkin aku mencintai putri dari seseorang yang menghancurkan hidupku." Kata Aditya sambil memegang tangan siska.

"Perselingkuhan, gila mereka!." Kata Daniel tampak sangat marah.

Daniel tak akan rela Rani di perlakukan dengan tidak hormat, apalagi Daniel diam-diam sangat mencintai Rani.

Setelah meraih tangan Siska, Aditya tampak mengecup bibir Siska, Siska akhirnya membalas kecupan tersebut dengan ciuman. Keduanya terhanyut dalam ciuman tersebut.

Daniel yang melihat keduanya berciuman, tanpa di sadari masuk ke gudang dan mendorong tubuh Aditya.

Aditya yang melihat kemunculan Daniel yang tiba tiba tampak terkejut.

Daniel memukul wajah tampan Aditya, Aditya pun membalas dengan memukul wajah Daniel, tapi Aditya tak bisa mengalahkan seorang Daniel karena dirinya adalah seorang mantan atlet bela diri di SMA dulu, jadi kemampuannya tidak usah diragukan lagi.

"Brengsek lo." Kata Daniel sambil mencengkram kerah baju milih Aditya.

"Lepasin Aditya " Kata Siska berteriak.

"Brengsek lo berdua." Kata Daniel dengan nafas menggebu-gebu.

"Kenapa lo campur urusan gue sialan, ini urusan gue sama Rani, Lo nggak usah ikut campur, Lo ikut bukan siapa-siapa bagi Rani." Kata Aditya sambil menunjuk wajah Daniel dengan telunjuknya.

"Berengsek lo." Kata Daniel sambil melayangkan tinju d wajah Aditya.

"Kenapa lo tega mengkhianati Rani, apa yang kurang dari diri Rani, sadar Aditya!." Kata Daniel sambil mengguncangkan tubuh Aditya.

"Bokap dia, Ayah Rani sudah menghancurkan hidup gue dan ayah gue." Kata Aditya sambil seolah menunjuk ke arah Rani.

"Entah dengan alasan apapun lo seharusnya nggak mengkhianati Rani Aditya! apalagi Lo selingkuh SMA teman dekat Rani, Siska! Siska itu temen Rani Aditya!." Kata Daniel.

"Udah stop Daniel!, lo mau seluruh teman-teman Rani tau tentang perselingkuhan ini?!." kata Siska mengancam Daniel.

"Lo mau Rani dipermalukan di depan banyak orang?." Kata Siska.

Ketakutan menggerogoti Daniel kala nama Rani disebutkan, Daniel tak ingin harga diri Rani hancur di depan teman-temannya.

Akhirnya Daniel melepaskan cengkeraman nya dan terduduk di lantai sambil menunduk dan menangis sejadi-jadinya.

Tampilan Daniel yang semula rapi dengan kemeja maroon yang diterimanya dari Rani semasa SMP dulu, kini terlihat sangat lusuh.

Sedangkan Aditya mulai merapikan setelan jasnya. Siska yang berada di samping Aditya berusaha membantu Aditya mengelap darah di bibir Aditya akibat pukulan dari Daniel.

Daniel yang melihat itu, segera mengusap air matanya dan bangkit dari duduknya, Daniel menarik tangan Siska agar menjauh dari wajah Aditya.

Daniel kembali mencengkram kerah baju Aditya.

"Daniel!." Siska membentak.

"Lo diam jalang!." Bentak Daniel dengan mata yang memerah.

Siska yang mendengar bentakan dari Daniel mundur beberapa langkah.

"Gue peringatkan lo, Aditya! Lo harus minta maaf sama Rani dan menjelaskan semuanya. Ini kesempatan terakhir, kalau lo nggak mau, hidup lo bakalan hancur!." Kata Daniel sambil mendorong tubuh Aditya kasar.

Setelah itu Daniel yang hendak kembali ke acar mulai merapikan pakaian dan rambutnya yang sangat berantakan.

Sedangkan di ruang tamu Rani tampak gelisah dikarenakan sedari tadi Daniel tak kunjung kembali. Apalagi dia belum melihat suaminya sejak turun dari panggung tadi.

Rani berjalan ke arah toilet hendak menyusul Daniel dan berkeliling barangkali berpapasan dengan suaminya.

Tetapi di tengah jalan menuju ke toilet, dia melihat Daniel hendak kembali ke tempat acara.

"El kamu kenapa?." Kata Rani melihat wajah memar Daniel.

Daniel tak menjawab dan malah menarik tangan Rani ke sisi ruangan lain yang tampak sepi.

"Tadi aku papasan sama Aditya, katanya dia mau ada urusan sama klien dan belum bisa balik ke acara." Kata Daniel pada Rani.

Rani hanya mengangguk faham.

"Aku ambil kotak P3K dulu, sebentar." Kata Rani tampak cemas pada keadaan Daniel.

Setelah beberapa saat Rani datang dengan membawa kotak P3K di tangannya, Rani mulai mengeluarkan satu persatu obat untuk mengobati luka di wajah Daniel.

"Kamu kenapa si el?."

"Berantem atau apa?."

"Lo jatuh, lo sakit, atau pusing.?" Pertanyaan terus muncul tanpa satupun dijawab oleh Daniel.

Yang Daniel lakukan malah memandang lembut wajah Rani yang tampak sangat cantik menurut pandangan Daniel.

"Ran maafin aku, setelah ini aku yakin Aditya akan menjelaskan semuanya dan soal memaafkan itu adalah pilihanmu." Batin Daniel sambil terus memandang Rani yang terus memberikan pertanyaan padanya.

...-Kebenaran harus diungkapkan, karena menutupinya tidak akan membawa kebaikan yang sempurna-...

1
thalexy
Siap ngeselin tapi lucu.
Akbar Cahya Putra
Penulis mengambil risiko dengan plot yang kompleks dan berhasil.
Lady_senpai
Cerita yang mampu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!