Dibenci keluarga karna di anggap pembawa sial, Azeeyra Briliant aksara di usia 17 tahun harus hidup menderita dalam caci maki keluarganya.
zee adalah pangilan gadis berpenampilan cupu itu dengan rambut kuncir dua, kaca mata bulat nan tebal serta baju dan rok kebesaran dari tubuhnya, zee kerap kali di bully oleh teman sekolahnya, meski memiliki otak yang pintar tak membuat ayah dan kakak kandung zee bangga atas prestasi yang didapatkan, ia di benci karna dianggap sebagai pembunuh mamanya yang meninggal sewaktu melahirkan zee karna pendarahan, sejak saat itu ayah zee tak pernah menggangap gadis kecil itu sebagai putrinya, ia di rawat oleh seorang pengasuh bernama bi jum, hanya dari pengasuh itulah zee mendapat kasih sayang, pun dengan kakak kandung zee daniel aksara juga membencinya, daniel kecil mengira zee sudah menyedot darah sang mama sehingga mengakibatkan mamanya meninggal, rasa benci terus berlanjut hingga mereka dewasa.
lantas apa zee akan bertahan di keluarga itu,?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gebi salvina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kesedihan zee
"berhenti, ini urusan ku dengannya, " ucap zee menghentikan langkah reynard.
Zee melangkah mendekati adel, lalu menjambak rambut gadis itu, merasa tidak terima, adel memberontak, tangan kirinya memegangi tangan zee yang menjambak rambutnya, sementara tangan kanannya akan memukul zee, namun dengan sigap zee menahannya, memelintir tangan kanan adel ke belakang.
"lepas, tangan gue sakit, " adel berteriak keras, mencoba meminta bantuan temannya dengan kode matanya.
Namun sebelum kedua antek antek nya itu melangkah, karen dan siska sudah menghalangi mereka.
Zee kemudian berbisik di telinga adel"gue punya video saat lo dorong gue di tangga waktu itu, kalau video itu sampai ke tangan polisi, menurut lo apa yang terjadi? " ucapan dingin zee membuat adel memucat, ia tidak tau kalau perbuatannya waktu itu sampai terekam cctv, adel tentu saja tidak mau masuk penjara, ditambah lagi keluarganya pasti akan marah besar, atas perbuatannya itu.
zee mendorong adel ke arah teman temannya, tak lupa zee mengambil mangkuk sisa bakso siska dan menyiramkan nya ke kepala adel. "ini balasan karena lo udah bully gue selama ini, dan juga manggil gue jal*ng, asal lo tau aja, biasanya jal*ng itu teriak jal*ng. " zee berlalu meninggalkan adel bersama kedua temannya.
Di susul oleh reynard dan inti dragon, serta ilham dan beberapa siswa siswi yang tadi memang sengaja datang hanya untuk menonton gratis.
Aarrghhhhhhh
Adel berteriak kesal. "awas lo ****** gue pasti balas perbuatan lo ini, " ucap adel dalam hati.
Sementara di antara kerumunan itu, ada seseorang yang mengepalkan tangannya kecewa, karena merasa rencananya gagal.
...****************...
"kesel banget deh gue, "
Siska mendengus, duduk dengan kasar di bangkunya.
Zee yang melihat itu mengerinyit heran.
"kenapa lo? "
"harusnya tadi gue gampar kepala si cadel cadel itu, lagian lo kenapa ngalangin kita sih,"ucap siska kecewa.
"gue cuma ngak mau nanti kalian kena masalah gara gara gue, " jawab zee santai. "dan makasih tadi kalian berdua udah bantuin gue, " sambung zee lagi. Ia menatap kedua temannya itu.
"lo bilang makasih sekali lagi gue sentil ginjal lo, "geram karen pasal nya sedari tadi zee terus berterima kasih kepadanya karena karen membantu membelikan zee rok di koperasi.
Azeeyra terkekeh. " terimakasih kalian sudah mau berteman dengan gue, "ungkap zee tulus matanya berkaca kaca.
Tuk
Terlampau kesal siska,menyentil kening zee. hingga membuat gadis itu mengusap keningnya sakit.
" mulai sekarang lo udah masuk circle kita, no debat, no protes, no bac*t."seru siska sambil memeluk zee, karen pun ikut memeluk kedua sahabatnya itu.
Zee tersenyum manis sambil memeluk karen dan siska. Hingga suara ribut ribut mengejutkan ke tiga sahabat itu.
"hai, cantik, boleh ikut peluk tidak, pelukan bang saka akan menghangat kalian bertiga, " goda saka dengan menaik turun kedua alisnya.
"hai zee, udah tau nama aa' denis belum, cowok paling keren di sekolah ini, kalau neng zee butuh sesuatu, cari aa' denis aja. "kata denis tersenyum jahil.
" hueeek, " saka pura pura mual mengejek denis. " jangan dengerin denis dek zeeyra, mending calling abang saka aja, abang saka akan stay 24 jam buat adek azeeyra seorang. zee hanya tersenyum tipis mendengar bualan saka dan denis.
Saat mereka sedang asyik bersenda gurau, dimana sesekali mengoda zee dan juga siska yang gampang terpancing emosi itu, tiba tiba mereka di kejutkan suara gebrakan meja yang sangat keras.
Brakk
"berisik." sentak reynard yang sudah duduk di samping zee.
Yang lain hanya mengelus dada karena kaget akibat ulah reynard. Sementara saka dan denis sudah memucat karena reynard saat ini sedang menatap nya tajam. Rey merasa kesal saat mendengar mereka mengoda zee.
"duduk." titah abi singkat. Ia pun merasa jengah dengan kedua temannya itu, tidak ada peka nya sama sekali, 'apa kedua cecunguk itu tidak melihat kilat kecemburuan di mata rey'.
......................
Kini azeeyra sudah sampai rumahnya, ketika tadi supir menjemputnya kesekolah. Zee yang tidak ingin bertemu papa dan kakaknya itu, berlari menaiki tangga, dan ingin segera tidur di kasur empuknya, namun baru selangkah kakinya menaiki tangga sebuah suara berat menghentikan langkah nya.
"azeeyra, kesini sebentar, ada yang ingin papa bicarakan. " seru pah daren yang ada di ruang tamu bersama kak daniel.
"hmm, " hanya deheman tanpa berniat menjawab panggilan papanya itu. Zee melangkahkan kakinya menuju ruang tamu, ia duduk di sofa tunggal, sementara daniel duduk di samping pah daren.
"ada apa, aku banyak tugas yang harus di kerjakan. " tutur zee, tentu saja itu hanya alasannya, ia begitu malas harus berlama lama satu ruangan dengan kedua orang di hadapannya ini.
Pah daren menatap daniel dan zee bergantian, lalu berdehem, "papa bertemu seorang wanita, dan kami sudah saling mengenal selama 2 bulan ini, dia seorang wanita yang baik dan juga lembut kam.... " kalimat pah daren terhenti ketika zee berdiri dari duduknya.
"aku tidak punya waktu mendengar kisah romantis anda tuan, jika tidak ada yang penting aku sebaiknya ke kamar saja, " ucap zee kesal, ia merasa geli mendengar curhatan pah daren, apa apaan pria ini, untuk apa dia menceritakannya pada zee.
"pah, sebenarnya apa yang ingin papa bicarakan.? " daniel pun merasa canggung mendengar cerita papanya.
"papa akan menikah. " ucap pah daniel lantang, ia menatap kedua anaknya secara bergantian.
Daniel dan zee mengerinyit bingung, apa mereka salah dengar? zee tanpa sadar sudah kembali duduk saking kagetnya.
Hening.
zee menatap daniel, ia melihat pria itu memejamkan matanya, mungkin daniel merasa shock mendengar papa akan menikah, zee pun tak percaya, bukankah ia sangat mencintai istrinya.
"kenapa pah? Setelah sekian lama?dan siapa wanita itu? " tanya kak daniel setelah beberapa kali menghelakan nafas panjang.
Zee dan daniel menatap pah daren, mereka menunggu jawaban dari pria itu.
"kalian berdua sudah dewasa, papa merasa kesepian, bagaimana pun juga, nanti kalian akan menikah, siapa yang akan mengurus papa saat tua nanti. " jelas pah daren. "soal kenapa baru sekarang, karena memang papa baru bisa membuka hati papa untuk wanita lain sekarang." lanjut pah daren dengan wajah sendu. Betapa kesepiannya pria itu, selama 18 tahun sejak istrinya meninggal, ia menyibukkan dirinya dengan pekerjaan setiap hari, untuk melupakan kesedihannya.
Tanpa sadar zee meneteskan air mata, ia merasa kasihan dengan papanya itu, namun gadis itu juga merasa sedih, ia dibenci selama 18 tahun karena di anggap sebagai pembunuh istri yang sangat di cintainya, tapi sekarang pria ini akan menikah! Apa cinta untuk istrinya sudah hilang?
"dia wanita yang baik, memiliki sifat ke ibuan dan juga penyayang, dia punya anak laki laki seumuran zee, dia akan menjadi ibu yang baik untuk kalian berdua. " jelas pah daren dengan senyum hangat. Zee tersenyum getir mendengar ucapan pah daren.
Zee bangun dari duduknya, ia berdiri dan menatap datar pah daren.
"aku tidak peduli anda ingin menikah dengan wanita manapun, dan soal akan menjadi ibu yang baik, bagaimana bisa anda mengharapkan orang lain menyayangi putri anda, di saat anda sendiri telah gagal menjadi seorang ayah. "pah daren merasa tertohok mendengar kalimat yang di ucap kan zee, ia mengakui kesalahan nya selama ini, benar dia sudah gagal.
" satu lagi, jangan memaksa ku memanggilnya ibu, dan aku peringgatkan dengan tegas jangan sampai istri anda mencampuri urusan ku, cari saja kebahagian anda sendiri, tidak perlu pedulikan aku."setelah menumpahkn isi hatinya zee meninggalkan ruang tamu, ia berlari menuju kamarnya dan mengunci pintu.
Hiks hiks hiks
Terdengar isakan tangis zee, ia menangis sembari meringkuk di lantai kamarnya yang dingin. Dengan memeluk kakinya dan kepalanya yang di sembunyikan di tengah lututnya yang sedang di tekuk itu.
"aku benar benar tak akan mendapat kasih sayangnya, " ucap zee lirih, meski mulutnya berkata benci tapi di hati paling dalam masih ada harapan di mana zee ingin di sayang papa dan kakaknya.
Zee memukul dadanya yang terasa sesak, air matanya terus mengalir, pikirannya terus berkecamuk.
"mama... Hiks hiks, zee ngak salah kan ma, "racau zee dengan isakan yang semakin lama semakin besar.
Tanpa zee sadari di luar kamarnya sang kakak daniel ikut meneteskan air mata mendengar tangis pilu adik perempuannya itu, ingin rasanya daniel membuka pintu lalu memeluk tubuh rapuh zee, namun daniel terlalu takut dengan penolakan gadis itu, ia tau bahakan kata maaf pun tak akan mengobati luka yang sudah dibuatnya.
Merasa lelah se habis menangis zee naik ke atas ranjang, ia menarik nafas dalam, lalu zee memilih tidur untuk meredakan sakit kepalanya efek menangis terlalu lama.
...****************...
Pukul 16:00 zee bangun dari tidurnya, setelah membersihkan diri zee memakai pakaian serba hitam , zee meminta pak asep mengantarkannya ke pemakaman umum.
Setelah 30 menit, zee sampai dan sekaran sudah pukul 16:30, meski sunyi zee tidak takut berada di tempat ini.
Zee mengusap batu nisan bernama
RIANA ALETA XAVIER dengan lembut.
"ma zee datang jenguk mama, mama apa kabar? Maaf zee baru datang sekarang, mama ngak marah kan ma.. "
"ma, zee kangen deh sama mama, zee pengeeeeen banget ngerasain pelukan mama, pasti hangat ya ma."
"maafin zee ya ma, gara gara zee mama harus berpisah sama papa dan kak daniel, harusnya zee aja yang pergi, bukan mama. " tangis zee pecah, ia memeluk batu nisan itu seolah memeluk mamanya.
Senja menyapa, dan sebentar lagi akan gelap,namun zee masih merasa enggan beranjak dari sana. Ia terus bercerita seolah mamanya ikut mendengar celotehan gadis itu.
Setelah hampir 1 jam lebih bercerita dengan mamanya, zee memilih pulang ke rumahnya.
Pukul 19:00 , zee sudah ada di kamarnya, setelah tadi meminta salah satu maid mengantar makan malamnya ke kamar. Zee berdiri di balkon kamarnya, angin malam berhembus hawa dingin menusuk tulang, zee menggosok telapak tangannya lalu meniupnya guna menyalurkan rasa hangat.
Drtt drttt drttt
Dering ponsel di atas nakas, mengalihkan perhatian zee, ia menutup pintu balkon dan berjalan ke ranjang, diraihnya telpon genggam itu, namun sudah mati, saat akan menaruh nya, benda pipih itu kembali bergetar. Terlihat no baru di layar ponselnya, dengan ragu ia menggeser tombol hijau.
"halo... "
"selamat malam baby! "zee terkejut mendengar suara berat yang menelponnya, ia sangat mengenal pemilik suara ini.
"hei, i am not a baby, dapat dri mana no gue?Tanya zee dengan jantung berdebar, kenapa laki laki ini selalu menggangunya.
" cuma no hp doang, apapun bisa aku dapat kan termasuk kamu baby."zee bergidik ngeri mendengar ucapan reynard, ia sangat tau dan sudah jadi rahasia umum, apapun yang di ingin kan cowok ini maka akan dia dapat kan apa pun caranya.
zee langsung mematikan hp nya, lalu melemparkan ke atas ranjang. zee tidak mau terlibat lebih jauh lagi dengan reynard, entah apa yang akan terjadi besok di sekolah. Apa zee bolos aja ya.