Tentang kebencian terhadap keluarga sendiri,Andra Gunawan.Tuan muda kaya raya yang penggangguran bertekat untuk menjadi penghancur keharmonisan keluarga nya sendiri.
Pelangi gadis pemilik senyum manis yang hidup nya porak poranda setelah bertemu Andra.
Dua kepribadian yang bertolak belakang,mampukah mereka menjalin kedua sisi tali yang berseberangan menjadi satu????
Hello Plend!
Mohon kritik dan saran yang membangun.
Terimakasih.😇😇😇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16.Kebimbangan Wily 6
Argh...
Teriakan kesakitan bergema di ruang tamu disalah satu hunian mewah,disana Bagas Gunawan berteriak kesakitan karna mendapat serangan mendadak dari putra sulung nya.
Mendengar sang kekasih sekarat akibat perbuatan sang ayah,membuat Wily hilang akal.Dia melihat salah seorang pria suruhan ayah nya membawa senjata tajam di saku nya,membuat nya gelap mata.
Disaat semua lengah karna suara Andra,Wily mengambil kesempatan untuk merebut pisau itu lalu berlari menuju ayah nya.
Jleb
Jleb
Dua tusukan berhasil mendarat di bahu kiri dan perut kiri Bagas yang membuat pria paruh baya itu menjerit kesakitan.
Suasana menjadi kacau,seorang pria berhasil melumpuhkan gerakan Wily,lalu merebut pisau itu kembali dari tangan nya.
"Lepas..lepaskan aku berengsek" teriak nya memaki.
"Lepaskan aku,biar kubunuh pria itu" raung nya lagi bak kesetanan.
Dan dia dihadiahi tamparan di wajah nya.Lalu mereka meninggal kan nya begitu saja.
Bagas segera di larikan ke RS untuk mendapatkan perawatan.
Wily menghapus darah dari sudut mulut nya,lalu mencoba bangkit menuju keluar dari rumah mewah itu.
Sebelum berangkat menuju tempat Pelangi di rawat di terlebih dulu menghubungi Andra,untuk menanyakan alamat RS tersebut.
Satu jam kemudian dia berlari tertatih-tatih menuju ruang perawatan Pelangi,di depan pintu dia melihat Andra sudah menunggu nya.
Andra bahkan bersiul melihat keadaan nya yang memprihatinkan.Seperti nya mereka benar-benar bertarung hebat.
Ck ck ck
"Kau kacau sekali." ejek nya.
"Dimana dia?"Wily mengabaikan ejekan Andra.
"Didalam" jawab nya.
Wily langsung masuk dan meninggalkan Andra di luar.
Begitu masuk air mata Wily jatuh begitu saja melihat sang kekasih di balut perban di berbagai bagian tubuh nya.
Mungkin menyadari ada orang yang masuk kedalam ruangan nya,Pelangi pun membuka mata nya hanya untuk melihat seorang pria yang penampilan nya benar-benar menyedihkan.
Wajah tampan nya hilang digantikan memar-memar dan bekas darah yang mengering.
Pelangi tersenyum namun air mata nya mengalir.
Dia mencoba menggerak kan tubuh nya namun dia segera memekik kesakitan.Melihat itu Wily tersadar dari tangis nya dan mendekat kearah Pelangi berada.
"Aku hanya jatuh cinta kak" lirih nya ketika Wily berhasil mendekat kearah nya.
Cup
Wily mengecup kening nya tanda dia pun mengalami hal yang sama.
Mereka pun menangis bersama,dan saling menguatkan satu sama lain.
Beberapa saat kemudian kedua nya pun saling memandang dan kemudian tertawa bersama.
"Kakak jelek sekali"canda Pelangi sembari meraba dengan lembut wajah Wily.
Wily tidak menjawab hanya menatap nya penuh cinta.Melihat air mata Pelangi kembali mengalir membuat Wily sedih.
Cup
Cup
Cup
Ciuman bertubi-tubi di menyerang wajah Pelangi yang masih bengkak dan membiru.Membuat nya terkikik kegelian.Senyum Wily juga terbit melihat sang pujaan hati tidak lagi menangis.
Tanpa mereka sadari sepasang mata elang memandang mereka dari luar pintu.
Andra sedikit tidak suka melihat kemesraan pasangan malang itu,namun dia juga bingung alasan apa yang membuat dia tidak suka.
Ck.
Dia berdecak kesal.
Namun jika diperhatikan lebih dekat maka seseorang akan dapat melihat jejak kesepian dan keinginan di mata nya.
Jika dia mengingat dengan benar,dia tidak pernah memiliki orang yang benar-benar merindukan nya.
Dunia nya selalu penuh dengan kesendirian,hati nya sudah terlalu lama kosong.Dia tumbuh menjadi pemuda yang egois dan mementingkan diri sendiri.
Dia selalu membentengi hati nya agar tidak pernah bergantung pada siapa pun.Kematian mendadak sang Ibu membuat dunia nya juga ikut mati.
Ayah nya tidak pernah perduli,gundik ayah nya yang sibuk merancang kematian nya dan bahkan keluarga pihak Ibu nya juga ikut menjauh dari nya.
Dia mampu bertahan hingga sekarang karna warisan kakek nya.Dia masih mengingat kata-kata yang dibacakan pengacara kakek nya dua puluh tahun lalu.
'Jika terjadi sesuatu pada Andra sebelum dia mencapai usia dua puluh lima tahun,maka seluruh aset atas nama Maria dan Andra diberikan pada yayasan amal'
Meski ayah nya tidak setuju tapi itu tidak merubah apapun.Karna surat wasiat itu dibawah pengawasan hukum.
Mungkin kakek nya terlalu mengenal baik putra nya sendiri,sehingga dia membuat peluang hidup untuk Andra.
Beralih dari RS,di panti asuhan terjadi kekacauan pasal nya banyak orang yang tidak di kenal mendadak melempari kaca jendela dan juga merusak beberapa tempat bermain anak-anak.
Ibu panti membawa anak-anak untuk berlindung di dalam rumah.Dia berdoa supaya orang-orang ini cepat pergi.
Martha juga mengetahui keadaan tersebut dari Ibu panti yang sempat mengabari nya melalui ponsel.
Dia tidak pulang melainkan langsung kekantor polisi,guna membuat laporan.
Beruntung polisi langsung cepat tanggap dan terjun langsung ke tempat kejadian.
Mendengar sirine polisi yang bersahut-sahutan membuat orang-orang asing itu langsung kabur.
Namun beruntung polisi masih dapat mengaman kan mereka.
"Kami akan mengajukan beberapa pertanyaan pada anda nona" ujar salah seorang polisi.
"Silah kan pak" Martha pun bekerja sama dengan baik.Melihat keadaan sudah kondusif,Ibu panti dan anak-anak pun keluar satu per satu.
"Apa kah akhir-akhir ini kalian menyinggung seseorang??" polisi itu mengajukan pertanyaan pertama nya.
"Tidak pak" jawab Martha.
"Dengan pemilik tanah tempat ini berdiri atau RT,RW setempat??" tanya nya lagi.
"Tidak ada pak,kami warga yang taat hukum.Kami juga aktif dalam kegiatan yang dilakukan di lingkungan ini" jawab Martha lagi.
"Baik lah kami akan menyelidiki kasus ini kembali,tolong sertakan nomor telephone yang dapat kami hubungi" kata polisi itu.
Martha pun memberikan nomor ponsel nya.
Para polisi pun pergi membawa orang-orang asing itu,Martha serta Ibu panti saling pandang.
"Ayo masuk buk,ada yang mau aku bilang sama ibuk" ajak Martha.
"Iya ayo,adik-adik mu juga mungkin ketakutan" sahut Ibu panti.
"Jojo kamu bawa adek-adek main dulu ya di kamar jauhi pecahan kaca.kakak sama Ibu mau bicara dulu" titah nya pada anak paling tinggi diantara nya.
"Iya kak" anak itu langsung menurut dan membawa adik-adik nya yang ketakutan ke kamar.
Melihat hal itu Ibu panti paham apa yang akan di sampaikan oleh Martha kemungkinan sangat serius.
"Ada apa nak??" tanya Ibu panti.
"Buk hubungan Pelangi dan putra keluarga Gunawan ditentang oleh keluarga Gunawan.Karna itu kita dipersulit seperti ini.Kami juga kehilangan perkerjaan kami.Pelangi tidak ada kabar nya,dan ganguan hari ini disebabkan oleh mereka.Karna beberapa hari yang lalu Pelangi dan tunangan Wily terlibat pertengkaran buk" papar Martha.
Jika bukan karna masalah ini,sesungguh nya Martha tidak ingin membebani pikirin Ibu panti.
Tapi dia benar-benar sudah kalut.Biasa nya ada Pelangi yang menjadi teman berbicara nya tetapi anak itu bahkan tidak di ketahui keadaan nya sekarang.
"Ya Tuhan" seru Ibu panti sembari menutup mulut nya guna menahan isak tangis yang mendesak keluar.
"Maaf buk,jika membuat Ibuk selalu terbebani dengan kami" Martha sudah menangis lagi.
Seperti nya hari ini dia sangat puas menangis,bahkan mata nya menjadi bengkak menandakan berapa lama dia menangis.
