Tidak mudah hamil di usia muda, apalagi jika itu kembar lima. itu lah yang dirasakan oleh Alya, setelah orang tua nya meninggal, mahkota Alya di ambil oleh orang yang tidak ia kenal sehingga ia hamil.
Bagaimana Alya menjalani kehidupan nya itu?
Silahkan pada mampir siapa tau suka kan,
jangan lupa like komen dan vote nya yaa makasih
Follow Instagram author
@mawarjk_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14
Hai semuanya
Budidaya kan like sebelum membaca ya semua nya 🥰💜
Tampa basa basi mati kita baca......
...Happy reading...
.......
.......
.......
Hari ini adalah hari dimana pertunangan Aira dilaksanakan. Dan acara pemasangan cincin sang mempelai juga telah selesai dan sekarang hanya menyambut tamu yang datang dalam acara tersebut meskipun tidak terlalu banyak
"Selamat ya dek atas pertunangan nya" ujar Alya memberi selamat kepada sang adik Aira
"Makasih kak" ucap Aira dan memeluk Alya begitu erat
"Udah dong jangan cengeng kan hari ini hari bahagia" kata Alya dan menghapus pelas air mata Aira
"Selamat ya Raka, sekarang Aira sudah jadi tanggung jawab mu tolong jaga adik kakak baik-baik ya" ujar Alya mengusap bahu Raka
"Iya kakak, Raka janji akan selalu ada buat Aira, kan tinggal beberapa minggu Ira sudah jadi istri Raka" ucap Raka dan menatap Aira dengan hangat
"Iya kakak percaya, kalau gitu kakak pergi liat tamu-tamu nya ya" kata Alya dan berlalu meninggalkan pasangan yang baru saja melaksanakan pertunangan
"Iya kak" ucap Raka dan Ira bersamaan
"Selamat ya Tante Om" ujar Alfan dan mendekat kearah mereka berdua dengan berjalan bak model itu membuat Ira dan Raka terkekeh geli melihat nya. Begitu pun dengan para tamu undangan menahan gemes melihat tingkah Alfan.
"Aduduh ponakan Tante gemes banget sih" ujar Aira mencubit pipi Alfan dengan gemas
"Ih tante jangan cubit pipi Alfan dong, Alfan bukan anak kecil lagi" ujar Alfan kesal
"Kalau bukan anak kecil apa dong, tuyul" ejek Aira dan tertawa begitu pun dengan Raka ikut tertawa melihat raut kekesalan Alfan yang sangat menggemaskan sedangkan Alfan sudah tambah cemberut karena di ejek
"Ihh" Alfan kesal dan berjalan sambil menghentak hentakan kaki nya mencari Alya untuk mengadu
Setelah Alfan sekarang giliran Argan, Afkan, Arsan dan Arkan yang naik untuk mengucapkan selamat
"Selamat Om Tante" kata Argan
"Makasih sayang" ujar Aira dan mencium pipi Argan gemas sedangkan Raka hanya tersenyum menanggapi nya
"Selamat Om Tante" ucap Afkan
"Makasih sayang" kata Aira dan mencium pipi Afkan juga
"Selamat" ucap Arsan dengan datar yang singkat dan padat
Raka dan Aira terkekeh geli melihat Arsan "Makasih boy" ujar Aira dan mencubit pipi Arsan karena Aira tau kalau Arsan tidak suka di cium jadi dia hanya mencubit pipi nya
"Selamat Tante Om" ucap Arkan dan memeluk Aira dan Raka bergantian
"Makasih sayang"
***
Seorang anak terlihat duduk sendiri di ruang tamu dengan diam dia tanpak sedang menunggu seseorang.
Hingga beberapa menit ada suara ketukan pintu anak kecil itu bergegas berjalan kedepan
Clek
"Mami" ujar nya dan berhambur ke pelukan orang yang dia panggil mami tersebut
"Loh Rangga" kata orang tersebut yang tak lain adalah Risa
"Mami Rangga sudah dari tadi menunggu mami, kenapa Mami telat?" Tanya Rangga kepada Risa
"Ah maaf sayang tadi Mami kena macet di jalan jadi mami telat pulangnya" jawab pisah sembari mengelus pipi anaknya Rangga
"Ayo masuk Mami bawa banyak oleh-oleh untuk Rangga" ujar Risa dan menggandeng anak nya masuk kedalam
"Oh iya Papa kemana sayang" tanya Risa saat mereka sampai di ruang keluarga
"Kantor mi" ujar Rangga tampa melihat ke arah Risa karena sibuk membongkar oleh-oleh yang dibawa Risa untuk nya
"Oh begitu kalau begitu mami ke atas dulu" ujar Risa
19:37
"Kamu sudah pulang mas" uji Risa menyambut kepulangan Gara dari kerja
"Hm"
"Mas mau mandi atau makan dulu" tanya Risa yang mencari perhatian Gara
Gara berjalan menuju kamarnya tanpa menghiraukan ucapan Risa.
Merasa diabaikan Risa mendengus kesal dan segera menyusul Gara keatas
Gara telah menyelesaikan ritual mandinya saat keluar iya melihat Risa yang tengah duduk di pinggir kasur
"Oh iya mas aku mau ngomong sama kamu" ujar Risa mendekat ke arah Gara dan mengambil ahli handuk untuk menggosok rambut basah Gara. Tapi dengan cepat Gara menepis tangan risa yang hendak menggosok rambut nya
"Tidak perlu saya bisa sendiri" kata Gara dingin dan menatap tajam kearah Risa
"Mas aku ingin bicara" ujar Risa lagi
"Bicaralah" ucap Gara datar
"Emh begini mas, tadi sore ada teman arisan aku mengirim kan foto tas keluaran terbaru dan ak-" jelas Risa terpotong dengan suara Gara
"Kenapa kau bertanya, biasanya kau langsung beli nya" ujar Gara menatap Risa dengan malas
"Ya karena ak-" kata Risa potong lagi oleh Gara
"Ini kan yang kamu mau" ucap garam menyodorkan kartu ATM nya, dengan cepat risa mengambil kartu tersebut "Makasih mas kamu memang suami yang terbaik" puji Risa
Gara masih menatap datar Risa dengan sinis "Baru pulang dari liburan sudah minta ini itu, dasar ******" umpat Gara dalam hati, sebenernya ia ingin langsung mengatakan nya hanya saja ia malas berdebat dengan Risa sehingga ia menahan nya
Gara berjalan keluar meninggalkan Risa yang sudah sibuk menghubungi teman nya itu. Iya keluar dan berjalan menuruni tangga menuju dapur untuk mengisi perut nya yang sudah lapar
Lihatlah Risa tadi menawarkan untuk memberi makan tapi setelah ia diberi kemauannya ya sudah tidak menawari Gara makan
Skip
"Pa tadi Rangga di beritahu sama guru, katanya orang tua di suruh datang ke sekolah" ujar Rangga saat Gara sudah duduk di meja makan
"Maaf sayang besok Papa akan ke Makassar, jadi Mami yang akan datang ke sekolah ok" ucap Gara
"Ok Rangga mengerti" kata Rangga dan tersenyum menatap gara, kalau di fikir-fikir Risa memang jarang mendatangi sekolah Rangga, ia hanya sibuk dengan teman-teman nya saja
"Owh iya Oma sama Opa kemana Pa" tanya Rangga saat jam segini tidak melihat kehadiran Diana dan Fahmi
"Oma dan opa sedang ke bandung" jawab Gara
"Ayo makan Papa sudah lapar" ujar Gara lagi dan mengambil makanan untuk Rangga dan juga untuk diri nya
"Mami kemana" tanya Rangga lagi
"Jangan hiraukan Mami mu, Sekarang makan lah" ujar Gara
"Iya Pa"
"Padahal aku sangat ingin makan bersama-sama" ucap Rangga dalam hati nya, selama ini dia selalu makan tanpa salah satu orang tua nya. Ia juga ingin seperti anak-anak yang lain selalu bersama sama kedua orang tua nya
Bersambung~
Sampai jumpa di chap selanjutnya 🤗
Jangan lupa like dan komen nya agar author tambah semangat buat Chap selanjutnya.
See u
kata ada bodyguard bayang
tapi tolong tulis San yg byk typo secara sadar dan tdk di bagusin, apalagi yg salah tulisan tolong byk cari recommend buku2 utk nambah Ilham.....mu GKI. sekedar hiburan tp jgn bikin salah penulisan nya... Villa bukan Fila, itu sangat berbeda..dll lahh..ttp smgt utk berkarya 👍🏻💪🏻💪🏻💪🏻🌹🌹🌹