"Aku membutuhkan kehangatan dan kau menginginkan keturunan, aku rasa itu impas tidak perlu melibatkan apapun termasuk perasaan, karena aku sudah bersuami dan kau juga kakakku!." Ucap seorang wanita berparas jelita pada pria di hadapannya.
"Kau memilihku maka ku pastikan seluruh hidupmu adalah milikku juga." Kageo Matthew.
Begitulah hubungan ini dimulai..
Setelah kepergian ibunya Amora melakukan banyak hal untuk membalas pengkhianatan, namun setelah dua tahun papanya menikah lagi, ia terpaksa harus kembali pulang atas permintaannya untuk berkumpul dengan keluarga baru.
Bertemulah Amora dengan sosok kakak tirinya pria tampan blasteran Asia-Eropa, sosok pria yang tak ingin ia temui lagi namun kini malah menjadi bagian dari keluarganya.
Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?
.
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
Tak! tak!..
Suara pisau terdengar, Matthew membelah satu buah apel itu menjadi dua.
"Ini!.." Matthew memberikan satu potong pada putranya dan satu potong lagi pada Amora.
Kageo dan Amora menerimanya, mereka berdiri berhadap-hadapan dengan Matthew.
"Kalian ini sering tak akur seperti ini hah?!." Tanya Matthew dengan tatapan penuh intimidasi.
Kageo dan Amora saling lirik.
"Jawab!."
"Iya om."
"Iya dad."
Seolah tak menyangka, Matthew dibuat tak habis pikir. "Kalian sudah dewasa! jangan kekanak-kanakan, apa Anggara dan Bella tahu kalian tak akur seperti ini?."
Keduanya mengangguk.
Matthew dibuat pusing, kok bisa? Kageo seorang direktur dan Amora juga bukan orang sembarangan, bisa-bisanya mereka sering berantem hanya karena hal kecil beda sekali dengan wibawa mereka saat di luar.
"Sepertinya Anggara dan Bella harus tahu ini."
Amora tampak panik. "Jangan om!."
"Dad, kita sudah biasa seperti ini kau jangan memberitahu mereka." Timpal Kageo.
"Justru harus diberi tahu supaya kalian akur!."
"Kita sudah akur kok om cuma tadi refleks aja." Timpal Amora.
"Akur darimana? jika tak ku pisahkan kalian bisa saja saling jambak!."
"Kageo kau juga sebagai kakak harusnya mengalah."
"Iya dad."
Kageo dan Amora sama-sama menunduk, niat mereka untuk akting tapi ternyata berujung kena omel tuan Matthew.
"Bisa-bisanya bilang akur padahal kalian belum baikan, minta maaf!."
Kageo dan Amora berhadap-hadapan.
"Maaf dik."
"Maaf kak."
Semuanya selesai, mereka salaman.
Matthew yang melihat itu memijit pusing. "Ada-ada saja."
"Aku ke ruanganku dulu." Pamit Amora kepada mereka berdua. Karena gugup tadi hampir ketahuan, Amora memilih pergi mencari tempat yang tenang.
Kageo menatap kepergian wanita cantik itu. Setelah Amora berlalu, Kageo merapikan jas hitamnya.
"Apa adikmu itu akan langsung kembali ke Indonesia?." Tanya Matthew seraya duduk di sofa.
"Iya dad."
Matthew menatap Kageo memperhatikan setiap gerak-gerik putranya. "Kau sudah menggantikan posisi daddy dengan baik bahkan kau mampu melebihinya, terimakasih Geo daddy bangga kepadamu."
Kageo tersenyum tipis seraya meneguk minuman.
"Harusnya kita merayakan ini bersama Bella juga, tapi maafkan daddy atas semuanya." Lirih Matthew.
"Jangan membahas kesana, aku tak mau mendengarnya lagi!."
"Ya, kau benar."
Sekitar 5 tahun yang lalu perceraian itu terjadi, Bella menggugat cerai Matthew karena suaminya ketahuan selingkuh dan tergoda oleh seorang wanita yang pernah dijodohkan kedua orang tuanya di masa lalu.
Matthew membuat kesalahan fatal yang mengakibatkan rumah tangganya yang telah dibangun selama 25 tahun hancur, ia sangat menyesal ditambah beberapa bulan yang lalu ia mendapat kabar bahwa Bella telah menikah lagi.
Sangat terpukul dirinya namun Matthew tak punya kendali akan hal itu, dengan menyadari bahwa putranya kini sudah tak membencinya lagi Matthew sudah cukup dan bersyukur. Setidaknya dunianya tidak semua pergi meninggalkan.
"Daddy mau bicara ini sama kamu.." Mulai Matthew.
Kageo mengangkat alisnya sebelah. "Apa itu?."
"Nami menginginkan pernikahan dan orang tuanya setuju jika diadakan dalam waktu dekat.."
Kageo yang sedang minum seketika tersedak. "Menikah? dad kau tak bisa egois mengambil keputusan seperti itu!."
Matthew menatap tajam putranya. "Daddy belum selesai bicara!.."
Kageo diam kembali menahan dirinya.
"Selama ini daddy selalu mengatur mu, dan untuk pasangan hidup daddy tak akan ikut campur." Ujar Matthew. "Nami akan mendatangimu dan daddy serahkan semua itu, tapi Kageo jika pada akhirnya kau menolak kau harus melakukan sesuatu agar Nami tak datang lagi."
Kageo menatap ayahnya itu. "Inilah mengapa sejak awal aku tak setuju saat daddy memberinya akses lebih."
"Kau tahu sendiri daddy harus melakukan itu karena jasa ayah Nami."
Kageo tak menjawab apa-apa lagi, sebenarnya sejak kesepakatan awal dimulai, keduanya sepakat untuk dekat memulai pertemanan namun seiring berjalannya waktu Nami jatuh hati dan menjadikan kedekatan ini sebagai kesempatan untuk mendapatkan Kageo.
"Oke, aku akan bicara dengan Nami." Timpal Kageo.
"Ya."
"Geo.. Apa kau sudah memiliki tambatan hati di belakang daddy?." Tanya Matthew, putranya ini jelas-jelas menunjukkan ketidaksukaan, apakah ada yang disembunyikan?.
"Iya.."
Matthew mengerutkan kening. "Siapa dia? apakah masih satu perusahaan?."
"Untuk saat ini aku belum bisa memberitahumu."
Matthew terdiam..
"Jangan mengawasi ku dad suatu saat kau juga akan tahu sendiri." Timpal Kageo.
"Ku harap kau tidak mengecewakan ku." Lanjut Matthew seraya berdiri.
Geo diam tak menjawab apa-apa.
"Baiklah itu saja, daddy masih ada urusan." Matthew menepuk pundak putranya dua kali, setelah itu ia berlalu pergi meninggalkan ruangan direktur utama.
Fyuhh..
Kageo menghela nafas panjang.
Sore pukul 18.05.
Terdengar suara heels mendekat ke arah ruang CEO utama, wanita itu masuk ke dalam dengan tampilannya yang modis dan sexy.
Nami tersenyum, ia menatap penampilannya yang nampak sensual. "Apa Kageo akan tahan?." Batinnya sambil tersenyum puas.
"Kageo?...." Panggil Nami setelah berada di dalam..
Kursi kebesaran Kageo tampak kosong, Nami melihat sekeliling karena tidak ada orang di sana.
Wanita itu melangkah mendekat pada pintu kamar pribadi Kageo yang sedikit terbuka.
Deg!
"Apa ini!.." Nami terkejut saat melihat sesuatu di lantai yang berserakan dan itu menuju ke arah kamar.
Celana d*lam wanita dan penutup buah dada..
Jantung Nami berdegup kencang ditambah remang-remang ia mendengar suara d*sahan lembut seorang wanita.
Nami sontak berdiri kembali, ia melangkah mendekati kamar pribadi Kageo.
"A-ahhh!... Hmmph!.."
Mata Nami membulat sempurna setelah melihat pemandangan di dalam kamar, ia menutup mulutnya.
"Kageo! Amora!?..."
.
Bersambung
Sah2 aja kageo dan amora menikah tidak ada hubungan darah....
lanjut thor..
Biar siulet bulu nami tidak mengejar dan mengharapkan kageo lagi.....
perasaan hancuuuur dan patah hati langsung pergi dan mengadu ketuan matthew melihat kageo dan amora lg bercinta....
Bagus idemu kageo biar siulet bulu nami berhenti mengejar2mu krn berambisi dan terobsesi pgn memiliki kageo....
lanjut thor......