Lahirnya Raja Para Dewa

Sebelum...

''Eeeh kenapa kamu menangis nak? tenanglah paman disini melindungimu tidak akan ada yang berani menyentuhmu selama paman masih ada!'' ucapnya tegas, membuat hati Yue'er hangat.

''Terimakasih paman!''

"Ya lanjutkan ceritamu Yue'er."

Bersambung

_____________

Yue'er yang sudah tenang mulai berbicara,

dengan hati yang teguh.

''Sebelum kakek mati ia berhasil'' belum selesai Yue'er bercerita panjang lebar ia sudah merasakan aura yang lebih mengerikan lagi tapi untung Bai An melindunginya dan Bai An juga melindungi Long Yuan.

Buuucccckkkk...

Duuuuuaaaaarrrrr...

Bukit itu langsung hancur dan membuat Hutan Berguncang dan pohon beterbangan, membuat tanah retak ini lebih mengerikan dari yang kemarin karena Shen Bai kini sudah pulih 80% berkat bantuan Bai An.

Saat ini Bai An terbang menjauh membawa Yue'er dan Long Yuan agar tidak terluka, setelah cukup menjauh Bai An bertanya?.

"Apa kalian tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa Tuan muda"

"Tidak apa-apa Tuan muda Bai An"

Mendengar jawaban Yue'er membuat alis Bai An berkedut-kedut namun tidak memikirkannya sekarang, karena ada masalah serius Bai An lalu menyuruh mereka menunggu.

"Kalian tunggu sebentar disini," namun mereka ingin ikut.

"Tunggu tuan muda, saya ikut membantu!" ucap kedua orang tersebut yang membuat Bai An berhenti dan menjawab, "Kalau kalian ikut apa gunanya aku membawa dan melindungi kalian."

Long Yuan dan Yue'er mendengar itu menggemgang erat tangannya karena tahu dirinya lemah lalu mereka hanya diam menunduk sedih.

Bai An melihat itu ingin memberi tahu mereka namun ada masalah serius yang ingin ia selesaikan terlebih dahulu.

...______________...

Saat ini Shen Bai sedang mengamuk kesana kemari seperti orang kesurupan, ia sadar saat mendengar sahabatnya mati pasti ulah orang luar karena jarang ada yang bisa melawan sahabatnya yang berada ditingkat Kultivasi True God.

Shen Bai ingin kesana namun ia yakin sudah terlambat dan tidak mungkin bisa menyelamatkan sahabatnya, walaupun bisa, ia yakin akan dijebak oleh orang-orang luar itu agar ia keluar, itu membuatnya semakin frustasi.

"Aaaaaaaacccccccccchhhhkkkkk"

"Aaaaaaaccccchhhhkkkkk"

"Kenapa... Kenapa"

Saat akan kembali mengamuk sebuah suara membuat Shen Bai sadar dan bertekad menjadi lebih kuat untuk membantai orang-orang yang memburu orang terdekatnya.

...____________...

"Apakah begini cara paman ingin mengambil semua beban seorang diri. Sungguh naif sekali bagaimanapun kuatnya paman kalau seorang diri itu tidak akan pernah selesai, malah orang yang berjuang seorang diri itu adalah orang lemah, tidak mau berbagi kepada orang-orang terdekatnya."

''Dasar lemah'' ucap Bai An dengan kata-kata pedas. "kalau ingin membalas dendam mari kita kuat dan berlatih bersama, kalau hanya seorang diri dan selalu bersembunyi itu tidak akan pernah selesai."

"Dengan kita semua bersatu juga tidak bisa melawan mereka, maka kita membutuhkan lebih banyak lagi keluarga teman sahabat untuk bersatu kita yakinkan mereka semua berjuang bersama kita."

Shen Bai menunduk sedih namun ada tekad saat mendengar motivasi dari Bai An yang membuatnya bertekad dan yang berbicara adalah seorang anak berumur 17 tahun lebih membuatnya malu karena dia lebih senior diberi motivasi dan kata-kata yang membuatnya tercerahkan.

Bai An yang melihat pamannya sudah tenang kini mendekat lalu berkata "Apa paman Bai sudah tenang?"

"Sudah nak, terimakasih sudah membuat paman mengerti betapa pentingnya seorang sahabat, karena seorang sahabat tidak mungkin meninggalkan sahabatnya dalam keadaan terpuruk dan selalu berusaha membantu, Seperti kakeknya Yue'er, aku yakin ia tidak mau bercerita tempat dimana aku bersembunyi sehingga ia dibunuh oleh orang-orang luar tersebut."

Kebetulan Yue'er saat baru sampai ia mendengar Suara Shen Bai yang membuatnya bergetar hebat karena gara-gara keluarganya dibunuh itu adalah orang yang berada di depannya.

Shen Bai melihat itu terdiam kaku, ia yakin Yue'er mendengarnya bercerita ke Bai An, sedangkan Bai An melihat Yue'er dan Long Yuan datang ikut terdiam ia yakin Yue'er akan marah besar namun dugaannya salah.

Yue'er terduduk menangis sejadi-jadinya,

Shen Bai melihat itu ingin menjelaskan, Namun dihentikan oleh Bai An dengan menggeleng kepalanya.

Bai An langsung maju kearah Yue'er, ia melesat terbang menghampiri Yue'er dan langsung memeluknya.

Yue'er yang tiba-tiba merasa ada yang memeluknya ingin mengamuk namun terdiam saat mendengar suara seorang pemuda yang dikenalnya ia menjadi tersendu-sendu.

"Tenanglah Yue'er ada aku disini selalu bersama dan menjagamu aku berjanji akan hal itu" ucapnya mencoba menenangkan.

Yue'er semakin memeluk Bai An karena merasa nyaman dan seperti terselamatkan.

"Ayo kita istirahat" ucap Bai An, yang membuat Yue'er gugup karena ia berpikir liar mengira diajak tidur seranjang.

"A apa yang T tuan,"

"Ssssstttttt"

"Jangan panggil aku Tuan, mulai sekarang panggil aku An'gege" ucap Bai An lembut yang membuat Yue'er semakin liar dalam berspekuasi.

"A... An'gege A.. Apakah K... Kita bersama?" ucapnya terbata-taba, Bai An mendengar itu tidak mengerti arah pembicaraan jadi hanya mengangguk polos.

Itu membuat kepala Yue'er keluar asap dengan sangat tebal dengan muka merah padam lalu mendorong Bai An.

"A apa Y yang An'gege katakan benar?"

Bai An tidak merespon pembicaraan Yue'er malas panik dan langsung bertanya, "Yue'er apa kamu sakit? yang sakit mana coba aku sembuhkan" ucap Bai An yang membuat Yue'er cembrut karena kepolosan Bai An dan tidak mengerti arah pembicaraan.

Melihat Yue'er terlihat kesal, membuat Bai An merasa aneh, tadi muka merah padam seperti orang sakit sekarang marah-marah.

Sedangkan Shen Bai dan Long Yuan terlihat dari tadi menahan tawa agar tidak ketahuan tertawa namun karena tidak bisa menahan kedua orang itu tertawa terbahak-bahak sambil memegang perut mereka.

''Hua ha ha ha..."

''Hua ha ha ha..."

''Hua ha ha ha..."

Mendengar suara Paman dan Saudaranya tertawa membuat alis Bai An berkedut-kedut heran, lalu bertanya, ''Apa yang terjadi, kenapa kalian tertawa?" saat bertanya malah membuat Yue'er semakin kesal lalu berkata yang menyakiti hati Bai An.

''An'gege Bodoh, bodoh, bodoh tidak mengerti perasaan!'' ucapnya lalu berlari pergi.

Saat Bai An ingin mengejar, Bai An dihentikan Long Yuan dan Shen Bai, "Biarkan Yue'er tenang dulu!" Ucap Shen Bai.

Bai An lalu bertanya. "Memang apa yang terjadi, kenapa Yue'er tiba-tiba saja marah yang tadinya sakit?" Ucap Bai An polos, itu membuat Long Yuan dan Shen Bai semakin tertawa hingga Bai An kesal.

''Paman Bai, Saudara Yuan, kalian ini malah tertawa,'' aku serius bertanya ucapnya, lalu Shen Bai berucap ''memang benar kamu bodoh hahahaha.''

Mendengar itu Bai An semakin kesal kenapa semua mengira ia bodoh lalu berkipir keras, namun tidak menemukan apa tempatnya bodoh, lalu ia melihat kearah Long Yuan dengan serius.

Long Yuan yang ditatap berhenti tertawa lalu mengubah raut wajah serius, ''Tuan muda apa tuan muda pernah bersama seorang wanita?'' ucap Long Yuan.

Bai An yang ditanya bingung namun menjawab, ''Ya dulu bersama nenek ku'' ucapnya.

Mendengar jawaban itu Long Yuan berpikir sebentar lalu menemukan ide yang akan diucapkan, lalu bertanya "Apa yang bisa membuat seorang wanita bahagia saat bedekatan dengan seorang pria yang dicintai, lalu apa yang membuat seorang wanita kesal marah saat seorang pria tidak mengerti apa yang diinginkan seorang wanita?,''

Mendengar Pertanyaan tersebut Bai An diam merenungi kata-kata Long Yuan, lalu membelalakan mata dengan tubuh bergetar saat mengerti maksud Long Yuan.

Bai An langsung gugup karena ia salah mengerti tadi saat berbicara sama Yue'er, Bai An yakin Yue'er yang salah arah maksut pembicaraannya, karena ia bicara istirahat biasa bukannya tidur bersama.

Sedangkan Shen Bai dan Long Yuan kembali tertawa terbahak-bahak melihat Bai An gugup dan terlihat takut.