NovelToon NovelToon
[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Time Travel / Konflik etika / Dendam Kesumat
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: medusa

(Cerita dewasa🌶️)

Kisah ini, berawal dari kejadian di mana Silvia di kepun dan buru oleh keluarga besar seorang ketua Mafia, lalu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya....

Kemudian ia diberih kesempatan kedua untuk hidup kembali, merasuki tubuh seorang menantu yang tak diinginkan....

Mau tau kisah selanjutnya?
yuk...silahkan mampir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18¹

...(Di sisi lain)...

...Dengan restu sudah di tangan, Leon tak sabar lagi. Ia telah membeli cincin lamaran yang indah dan merencanakan malam yang sempurna. Leon mengajak Tamara makan malam romantis di sebuah restoran tepi pantai dengan pemandangan matahari terbenam yang memukau....

"Sayang, tempat ini indah sekali! Ada apa malam ini?" tanya Tamara, matanya berbinar melihat sekeliling restoran sambil menggandeng lengan Leon.

"Memang indah, bukan? Malam ini aku ingin membuat kenangan yang tak akan pernah kamu lupakan," jawab Leon, senyumnya tak lepas dari wajah Tamara.

"Apa?" Tamara mencondongkan tubuhnya sedikit ke arah Leon, matanya menunjukkan kebingungan.

"Sst... rahasia," jawab Leon pelan, menyentuh bibirnya dengan jari telunjuk dan memberikan senyum menggoda yang membuat Tamara penasaran.

Tamara terdiam sejenak, pikirannya dipenuhi tanda tanya. Leon kemudian mengulurkan tangannya. "Mari," ajaknya lembut. Mereka berjalan bersama menuju meja yang telah ia reservasi.

...Begitu tiba di tempat tujuan, Tamara dibuat terpukau. Di tepi pantai, sebuah meja makan tertata indah dengan beberapa lilin yang menari-nari dalam wadahnya dan untaian lampu yang memberikan kesan hangat. Ia menatap pemandangan itu dengan mata berbinar....

Apa ini, lamaran? Tamara berpikir keras. Tidak mungkin, dia masih punya istri. Mungkin ulang tahun? Atau proyek baru? Ia terdiam, larut dalam pikirannya.

"Sayang," panggil Leon, membuyarkan lamunan Tamara. Ia melihat Tamara berdiri tanpa bergerak.

Tamara tersadar dan menatap Leon dengan senyum sedikit malu. "Maaf, aku melamun," katanya sambil duduk.

"Tidak apa," sahut Leon, ikut duduk.

...Beberapa saat kemudian, para pelayan datang membawa makanan yang sudah dipesan. Mereka meletakkan hidangan-hidangan itu di depan Leon dan Tamara....

"Silakan dinikmati, Tuan," ucap pelayan dengan sopan.

"Terima kasih," jawab Leon singkat.

...Setelah para pelayan undur diri, Leon dan Tamara menikmati hidangan lezat mereka dalam keheningan yang romantis, hanya ditemani oleh desiran lembut ombak yang memecah di pantai, menciptakan melodi alami yang syahdu....

...Beberapa saat kemudian, ketika piring-piring telah diangkat, seorang pemain biola dengan senyum ramah menghampiri meja mereka. Alunan musik lembut mulai mengalun, memenuhi udara dengan nuansa romantis yang semakin kental....

"Sayang... itu..." Tamara terkejut, menatap pemain biola dengan bingung. Namun, sebelum ia selesai berbicara, Leon tiba-tiba berdiri. Dengan gerakan perlahan namun pasti, ia melangkah mendekati Tamara dan berlutut di hadapannya.

...Dengan tangan sedikit gemetar, Leon merogoh saku jasnya dan mengeluarkan sebuah kotak beludru kecil. Di dalamnya, berkilauan sebuah cincin berlian yang tampak begitu mewah. Ia menggenggam tangan Tamara dengan lembut, menatapnya dengan penuh cinta....

"Tamara Smith," ucap Leon dengan suara sedikit bergetar, "maafkan aku jika membuatmu menunggu selama ini. Malam ini, di bawah bintang-bintang dan desiran ombak, aku, Leon Amores, ingin bertanya padamu: maukah kau menjadi istriku? Maukah kau menghabiskan sisa hidupmu bersamaku?"

...Air mata kebahagiaan menggenang di pelupuk mata Tamara. Ia mengangguk cepat, tak mampu berkata-kata....

...Senyum lega dan bahagia merekah di wajah Leon. Dengan hati-hati, ia membuka kotak cincin dan memasangkan cincin berlian itu di jari manis Tamara. Kemudian, ia berdiri dan memeluk Tamara erat, menyalurkan seluruh cinta dan kebahagiaannya....

...Suara riuh tepuk tangan riang dari pemain biola dan Pelayan restoran pun mengema. Membuat suasana lamaran Leon semakin meriah.......

...Riuh rendah tepuk tangan meriah dari pemain biola dan para pelayan restoran menggema diiringi sorak sorai kecil. Suasana lamaran Leon dan Tamara semakin terasa magis dan penuh kebahagiaan....

"Huuaaaa! Aku mencintaimu, Leon!" seru Tamara di tengah isak tangisnya, suaranya bergetar namun penuh kebahagiaan, terbenam dalam pelukan erat Leon.

"Iya, Sayang. Aku juga sangat mencintaimu," balas Leon lembut, mengecup puncak kepala Tamara dengan penuh kasih sayang.

...🔥🔥🔥🔥🔥...

...(Di mansion)...

...Dengan gerakan cepat dan efisien, Silvia mengawasi para pelayan yang membantunya mengemasi barang-barang. Beberapa koper besar dan kotak-kotak sudah tertata di dalam mobil angkutan barang yang ia pesan. Raut wajahnya datar, namun matanya menyimpan kilatan tekad yang tersembunyi....

...Ketika para pelayan sedang sibuk di luar, Silvia diam-diam menyelinap ke dalam ruang CCTV mansion. Jantungnya berdebar sedikit lebih cepat saat ia berhasil masuk tanpa ketahuan. Dengan sigap, ia mengumpulkan semua rekaman CCTV dan menyalinnya. Kemudian, dengan senyum tipis, ia menancapkan sebuah perangkat kecil ke salah satu komputer, menanamkan virus yang akan menghapus jejaknya....

"Kita akan bertemu lagi," gumam Silvia pelan, seringai licik terukir di bibirnya saat ia menyelinap keluar dari ruangan CCTV, kembali tak terdeteksi.

...Langkahnya ringan menyusuri lorong mansion yang sunyi menuju kamarnya. Tepat di ambang pintu, ia berpapasan dengan seorang pelayan yang tampak terkejut melihatnya. ...

"Nyonya muda, semua barang sudah selesai dikemas dan dimasukkan ke dalam mobil," ucap pelayan itu dengan nada hormat.

"Baik, Bi. Terima kasih banyak," jawab Silvia sambil tersenyum tipis. Sekilas, ia melirik ke dalam kamarnya, seolah memastikan tidak ada yang tertinggal – atau mungkin, hanya untuk terakhir kalinya menatap tempat yang pernah menjadi miliknya. Kemudian, ia berbalik dan mulai menuruni anak tangga.

...Baru beberapa anak tangga ia lewati, tatapannya tanpa sengaja menangkap pemandangan di bawah. Leon dan Tamara baru saja tiba di mansion, berjalan masuk dengan senyum bahagia di wajah mereka, disambut hangat oleh para pelayan....

...Silvia mendengus pelan, memutar bola mata dengan ekspresi meremehkan. Dasar pasangan menjijikkan, pikirnya sinis. Ia melanjutkan langkahnya menuruni tangga menuju ruang tengah, di mana ia tak punya pilihan selain menghadapi mereka....

"Selamat tinggal, Silvia," ucap Tamara dengan senyum manis yang tak menyiratkan kehangatan sedikit pun. Tatapan matanya jelas mengejek, seolah sudah memenangkan sebuah pertarungan.

"Iya, Tamara. Selamat tinggal," balas Silvia dengan senyum sinis yang dingin. "Sampai jumpa di pernikahan kalian." Ia melangkah melewati Leon dan Tamara tanpa menoleh lagi.

"Hei! Apa maksudmu dengan itu?" seru Tamara, berbalik dengan cepat dan menatap tajam punggung Silvia yang menjauh. "Kau pikir kami akan mengundangmu?"

...Silvia tak sedikit pun menghentikan langkahnya. Dengan senyum licik yang tersembunyi, ia terus berjalan menuju pintu utama mansion dan menghilang di balik kemudi mobil sport mewahnya yang berwarna merah menyala. ...

"Aku akan hadir, bukan sebagai tamu, tapi sebagai ibu dan mertua," bisik Silvia, senyumnya penuh kemenangan. Ia mengendarai mobil sportnya keluar dari gerbang mansion, dengan mobil angkutan barang mengekor di belakang.

...Mobil Silvia melaju santai menuju apartemen mewahnya yang sudah ia siapkan sebelum perceraiannya. Ia berhenti tepat di depan lobi....

"Kalian, bawa semua masuk. Saya akan panggil orang untuk menata," kata Silvia kepada para pengangkut barang, lalu keluar dari mobil dengan wajah tanpa ekspresi.

"Siap, Nona."

...Para pekerja angkut menurunkan semua barang Silvia dari mobil dan membawanya masuk ke dalam apartemen. Tak lama kemudian, pelayan sewaan yang dipanggil Silvia tiba dan langsung mulai bekerja....

"Bi, saya mau mandi dulu," kata Silvia kepada pelayan itu. "Setelah selesai membersihkan, ambil saja uangnya di atas meja. Dan datanglah ke sini setiap minggu, ya. Oh, dan jangan lupa kunci pintunya." Silvia kemudian melangkah masuk ke dalam kamar.

"Baik, Nyonya," jawab pelayan itu.

...(Beberapa menit kemudian)...

...Silvia baru selesai mandi. Hanya mengenakan gaun tidur satin tipis berwarna putih, ia duduk di depan meja rias, memanjakan kulit wajahnya dengan serangkaian produk perawatan. Namun, ketenangannya tiba-tiba terusik oleh aroma gurih masakan yang menyeruak dari arah dapur....

"Aku tidak menyuruhnya memasak... Kenapa dia melakukan itu?" gumam Silvia bingung. Ia bangkit dari kursi dan berjalan keluar kamar, mengikuti arah aroma yang semakin kuat.

...Dengan langkah pelan, Silvia menyusuri lorong apartemen mewahnya menuju dapur. Begitu tiba di ambang pintu, matanya membelalak tak percaya. Di sana, di tengah dapurnya, berdiri Antonio. Ia mengenakan celemek hitam milik Silvia, dengan cekatan menggoreng sesuatu di atas kompor. ...

"Apa yang kamu lakukan di sini, Antonio?" tanya Silvia dengan nada dingin, keterkejutan bercampur amarah dalam suaranya.

...Mendengar suara Silvia, Antonio mengulas senyum lebar yang hangat, seolah kehadiran Silvia adalah hal yang paling ia nantikan. Ia berbalik, tatapannya lembut tertuju pada Silvia....

"Aku sedang menyiapkan makan malam untuk kita, Sayang," jawab Antonio dengan nada riang, kembali membalikkan masakannya di atas kompor.

"Jangan panggil aku 'Sayang'! Dan jawab pertanyaanku, bagaimana bisa kau tahu apartemenku? Siapa yang memberimu izin masuk ke sini?" Silvia semakin meninggikan suaranya, raut wajahnya menunjukkan kemarahan dan kebingungan yang memuncak.

"Aku mengikutimu dari mansion, Sayang," jawab Antonio santai, seolah itu adalah hal yang wajar. "Lalu aku masuk setelah pelayan sewaanmu selesai menata barang-barangmu."

Hmph... Ternyata lebih mudah dari yang kubayangkan. Ini justru mempercepat rencanaku, batin Silvia, bibirnya membentuk seringai kemenangan yang hanya terlihat di sudut bibirnya.

"Sayang, kamu marah?" tanya Antonio, melepas celemek hitam yang membungkus tubuh kekarnya, lalu melangkah mendekat dengan raut wajah khawatir.

...Silvia memasang senyum semanis mungkin, lalu dengan gerakan lembut melingkarkan kedua lengannya di leher Antonio, menariknya mendekat....

"Aku tidak marah, Antonio," bisik Silvia lembut, matanya menatap Antonio penuh kepura-puraan. "Aku hanya... takut terlalu cepat jatuh cinta padamu jika kamu terus bersikap seperti ini."

"Jatuh cintalah padaku sebanyak yang kamu mau, Sayang, karena aku juga sangat menginginkan hal itu," bisik Antonio, merengkuh pinggang Silvia dan menariknya lebih dekat ke dalam pelukannya.

"Dasar nakal," balas Silvia dengan senyum geli, lalu dengan lembut menepuk dada bidang Antonio.

...Antonio yang merasa gemas, mengangkat Silvia ke dalam gendongannya dan membawanya masuk ke kamar tidur. Kehangatan dan gairah kembali menyelimuti mereka. ...

(Bersambung)

1
Mama Nakal
kalo menurut aku sih storynya makin seru ajaaa...aku suka alur storynya...gak bertele² juga bagikuh...yah Thor terus semangat yah untuk berkarya nya....
Ricka Monika
aduh Silvia ngapain di ceritain biarkan sj tuh rahasiamu SMP Pedro mati
Nonna Mel
bingung pada kalimat yang merupakan ayah mendiang mertuany,,maksunya yang merupakan ayah mertua mendiang kakanya x thor...?

lain x dicek ulang deh tulisannya biar reader gg bingung menafsirkannya
klo ada masukan jgn marah ya thor semangat 💪💪
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: ok, terima kasih./Pray/
total 1 replies
Ricka Monika
yg salah suaminya kenapa orang lain yg dituduh merebut suaminya,aneh perlu diruqiah nih orang🤣🤭
hibatul wafiroh
keren papah mertuanya
aku suka Antonio semoga jadian Ama silvia
Ricka Monika
sama sama selingkuh aja PD marah marah
Ricka Monika
serem x wajahnya Antonio
Ricka Monika
Silvia cantik banget dan aku suka bibir seksinya
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Alfa Kristanti
Luar biasa
𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
mampuss kauu Etaaa 🤣🤣🤣
Sweet Girl
kok sering double double ya Tor...?
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: Thor minta tolong, komen di bab yang terdapat ada doublenya, biar Thor perbaiki.🙏
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: Efek samping akibat terlalu begadan sambil merevisi ulang./Frown/
total 2 replies
Nanin Rahayu
Leon kasihan thorr
Sweet Girl
lhaaaa keintiman yang kemarin apa kabar?
pakek pengaman Ndak...?
Sri Mulyaningsih
Luar biasa
Sweet Girl
bwahahaha makanya jangan main main lagi, kamu Silvia...
siti fatimah
Luar biasa
Nazwa nabila
Leon jelek amat
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: matamu perlu diperiksa.
total 1 replies
ira rodi
kenapa tidak tayangkan vidio tamara bunuh devian....
Aries suratman Suratman
Iya Thor Makin kesini kok Alur Ceritanya
jadi Begini... tidak sesuai dengan harapan, Seharusnya Silvia itu karakternya Wanita kuat Ahli IT, Beladiri, Ahli menggunakan senjata api/pedang Terus punya anak buah dll
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: baca aja novel genre huru-hara
judulnya-TUKAN KOMPLAIN GAK PUNYA OTAK.

Silahkan mencoba☺️🙏.
total 1 replies
Aries suratman Suratman
Apakah Silvia Tidak punya teman atau Orang yang Bisa Diandalkan untuk Balas dendam
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: maksudmu mengandalkan orang lain? lalu untuk apa dia menjadi MC, lebih jadi beban. dan makan tidur dirumah.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!