Cerita anak sebatang kara yg di asuh oleh orang tua angkat sejak masih bayi,bercita cita ingin menjadi orang yg paling berkuasa di dunia.Dengan mental baja,selangkah demi selangkah dia mewujudkan cita citanya,walaupun dilaluinya dengan tetesan darah,keringat dan air mata.Medapatkan warisan oleh orang misterius yg membangkitkan potensi dan evolusinya lebih cepat dari manusia pada umumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada energi spiritual di tubuhnya
Dimas melihat Guru Olla Mizuki guru biologi tiba tiba sedang berjalan menuju arahnya.
Matanya tertegun sejenak melihat penampilan Guru Olla yang lebih feminin.
Hari ini Guru Olla mengenakan Kebaya klasik berwarna putih,dengan bawahannya mengenakan jarik batik warna sage di padu oleh sepatu ankle strap dengan tali melingkari pergelangan kakinya menjadikan kakinya lebih jenjang.Kebaya bagian atas membentuk lingkar pinggang yang kecil dan bagian dadanya terlihat lebih menonjol,membuat imajinasinya melayang.
"Apakah kamu terlambat lagi sehingga di hukum berdiri"?
"Bisa dibilang begitu!! Jawab dimas dengan malas.
"Dimas enggan menjelaskan kejadian sebenarnya,karena menurutnya itu akan sia sia saja.
Guru Olla mengamati Dimas,matanya sedikit menyipit ketika melihat tangannya dibalut perban.
''Apakah tanganmu masih sakit?Pak Beni sungguh keterlaluan!Ungkap Guru Olla dengan marah.
Guru Olla melihat lebih detail ke arah tangan kanan Dimas,wajahnya sedikit berubah menambahkan sedikit khawatir kepada Dimas dan kemarahan pada pak beni.
Kemarin,saat Dimas membantu Guru Olla mengatasi masalah,ia melihat kecurangan yang di lakukan Pak Beni,dengan tangannya yang kuat dan berotot ia berusaha menyakiti tangan Dimas yang kurus.
Waktu itu Guru Olla sempat memegang tangan Dimas dan memeriksanya.Ia mengira tangan Dimas tidak kenapa napa.
Namun,nampaknya Dimas berpura pura kuat di depannya.
Pak Beni terlalu jahat !!
Dalam tatapan Guru Olla pada Dimas mengandung tatapan rasa khawatir dan penyesalan yang lebih dalam,kenapa ia harus melibatkan Dimas dalam masalah ?
"Tanganku baik baik saja,Guru Olla tidak usah khawatir"Dimas berusaha meyakinkan nya.
Bagaimana kamu bisa mengatakan baik baik saja!itu buktinya tangan kamu sampai di perban!Apa kamu menganggap gurumu buta"?
Guru Olla mengernyit mencoba memegang tangan Dimas dan memeriksanya lebih teliti,berusaha melihat seberapa parah lukanya.
Sementara itu ekspresi santai dimas langsung berubah menjadi terkejut,fokus merasakan getaran pada tangan yang dipegang Guru Olla.
Ini...energi spiritual?saya bisa merasakan nya ?
Dimas merasa ragu,namun dengan cepat ia menyadari di tempat yang di genggam Guru Olla keluar cahaya putih samar seperti kabut yang tak terlihat,hanya Mata Super Evolusi Dimas saja yang mampu melihatnya.
Kabut itu berlahan lahan keluar dari tubuh Guru Olla kemudian mengalir ke tangannya dan diserap oleh Telapak matahari di tangan kanan Dimas.
Bu Olla masih mengamati tangan Dimas dengan serius tanpa menyadari sepasang mata Dimas menatapnya penuh semangat seperti mata serigala kelaparan.
Dia Ternyata memiliki energi spiritual!Kalau setiap wanita memiliki energi spiritual seperti ini,saya cukup memegangi setiap tangan wanita untuk meningkatkan tahap pengumpul energi?
Energi tersebut di serap oleh Telapak Matahariku,meskipun jumlahnya sangat sedikit tapi itu nyata.
Akhirnya saya menemukan energi spiritual ini,akhirnya saya menemukan jalan menuju tingkatan selanjutnya.
Hati Dimas bergetar penuh semangat ,tak bisa menahan diri.Ia menggenggam tangan lembut Guru Olla dengan kuat.
"Ah."??
Guru Olla terkejut ketika merasakan tangannya dicengkeram dengan kuat oleh Dimas,ia mengeluarkan suara lembut sebelum menyadari kecanggungan ini.Ia segera menarik tangannya dari genggaman tangan Dimas dan menatapnya dengan serius"Apa yang kamu lakukan ?
"Eh..maaf tadi tanganku kram !
Dimas berpikir cepat untuk mencari alasan dan langsung menjawab.
Dimas,ibu minta maaf sekali,semua ini karena aku.Kamu jadi tidak bisa mengikuti pelajaran ini.Sebaiknya kamu istirahat saja di kantor guru "Kata Bu Olla dengan nada penuh penyesalan.
Mendengar ucapannya Dimas merasa bersalah,namun dalam hati semangatnya bertambah "Tidak apa apa,aku baik baik saja.Hanya sedikit pegal"ujarnya sambil berusaha tersenyum.
Guru Olla menghela nafas lega"kalau begitu pastikan kamu menjaga lukamu baik baik jangan sampai bertambah parah.
Dimas mengangguk,"kata kata Guru Olla walaupun sederhana tapi sangat menyentuh hati,ia merasakan kehangatan dan perhatian darinya."Suatu saat jika ia mencapai tingkat tertinggi,salah satu orang yang ia prioritaskan pastinya Guru Olla"janji dimas dalam hati
Kalau ada yang kamu perlukan,jangan lupa memanggilku !kata guru olla sambil melangkah pergi meninggalkan Dimas dengan perasaan campur aduk.
Dimas mengikuti Guru Olla menuju kantor guru.
Berjalan di samping Guru Olla,Dimas sesekali melirik kearah Guru Olla di sampingnya,ia sangat penasaran dengan kondisi tubuh Guru Olla sebab Telapak Mataharinya bisa merasakan energi spiritual keluar dari tubuhnya.
"Tadi memang benar itu energi spiritual,dan aku bisa merasakan sedikit di dalam tubuhku meskipun sangat lemah.
Aku menemukan sesuatu yang misterius dalam dirinya,apa mungkin ada benda di dunia ini yang bisa menyerap energi spiritual,kalau menuruti hawa nafsunya Dimas ingin memeriksa tubuh Guru Olla dengan "Mata Super Evolusinya"tapi itu tidak mungkin dilakukan,Ia adalah guru dengan karakter yang sangat baik,tidak mungkin aku mempermalukan nya.
Semakin ia memikirkannya semakin ia bingung,!
Kamu sedang melihat apa?Tanya guru olla yang dari tadi melihat Dimas memperhatikannya dengan roman bingung dan cukup membuatnya tidak nyaman.
"Tidak apa apa?jawab dimas sambil menggelengkan kepala.
Guru Olla " saya hanya ingin bertanya,apa selama ini Guru Olla pernah mengalami sesuatu yang istimewa?
Sesuatu yang istimewa?Tidak ada !! Jawab guru olla sambil menggelengkan kepala.
Guru Olla merasa penasaran dengan pertanyaan Dimas,Namun Dimas tidak menjawab lebih lanjut,membuat Guru Olla tidak melanjutkan tanya jawab.
Sesampainya di kantor,mereka melihat guru biologi lainnya sedang mengoreksi tugas.
Guru Olla menarik kursi dan menyuruh Dimas duduk.
Dimas duduk di kursi,matanya terus berkeliling meneliti Guru Olla,ia tidak berani menggunakan "Mata Super Evolusinya"ia hanya menggunakan pandangan biasa.
Cukup lama Dimas meneliti kearah Guru Olla tapi tidak menemukan apa apa?
Sementara itu,Guru Olla merasa canggung di perhatikan terus menerus oleh Dimas.
"Awalnya Guru Olla sedang mencatat pelajaran,kemudian mendongak menatap Dimas"Kenapa kamu terus memandangiku?Apakah ada Bunga di wajahku?
"Bukan!aku hanya merasa tiba tiba melihat kebaya yang kamu pakai hari ini sangat cocok denganmu,jauh lebih cantik dari biasanya jadi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak melihatnya lebih lama"Dimas tersenyum dan apa yang ia ungkapkan adalah kenyataan.
Mendengar pujian itu,Guru Olla merasa senang di hatinya walaupun ia tetap menampakan raut muka biasa tanpa perubahan"Kamu memang pandai membuat hati orang senang"Apakah tanganmu masih sakit?nanti setelah pulang sekolah saya berencana mulai mengajarkan les tambahan pelajaran biologi di rumah tapi kalau tanganmu masih sakit,bisa dilakukan lain waktu saja.
"Tidak perlu,sedikit luka ini tidak ada artinya bagiku ! Tapi soal urusan les,aku punya satu permintaan boleh tidak Bu Olla?
"Coba sebutkan permintaanmu,kalau permintaanmu masih masuk akal,aku bisa mengabulkan nya.
Begini Bu Olla,saya ingin Guru Olla membuat 50 soal yang paling sulit,jika saya bisa menyelesaikannya dengan benar semua,saya tidak ingin mengikuti les tapi jika ada satu saja yang salah,saya akan ikuti kemauan Guru Olla,bagaimana?
"Guru Olla merenung sebentar,kemudian ia menjawab.
"Baiklah,jika kamu bisa menyelesaikan semua soal yang aku buat tanpa ada satu pun yang salah,saya tidak akan lagi menyinggung masalah les.Karena kamu cerdas dan les itu tidak diperlukan lagi.
"Deal'! Dimas langsung menyetujui nya.
Dimas tetap berada di kantor sampai bel ganti pelajaran berbunyi,baru ia kembali ke kelas.
Sepanjang jalan Dimas memikirkan prihal energi spiritual itu tapi tidak menemukan petunjuk yang jelas.
"Sepertinya aku hanya bisa menunggu malam nanti,untuk mencari petunjuk dari Guru Olla"Pikir Dimas.Dalam perjalanan mencapai puncak yang paling di hindari adalah terburu buru,perjalanan masih panjang dan tidak perlu di khawatirkan.