"mengapa kamu selalu menghindari saya?" Tanya seorang pria tampan dengan tatapan tajam. Seorang gadis cantik terus saja memundurkan langkahnya ketika pria tersebut terus berjalan kearahnya
"Kamu takut kepada saya? Ayara Pricilla Zoya?" Ucap pria tersebut dengan senyum smirknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet Raa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
"Makasih ya Zi, titip Ara, awas saja sampe dijahatin!"
"Yee mana mungkin gue jahatin Ara, gue anterin sampe rumahnya dengan selamat, percaya gue" ucap Zio
"Hmm percaya aja deh. Ara sampai jumpa besok, jangan telat ya, bagian Ara bawa sarapan" Mika melambaikan tangan dan segera masuk kedalam rumah setelah Ara menganggukan kepalanya
"Kalian sarapan 1 porsi berdua?" Tanya Zio
"Enggak, kita bergiliran bawa sarapan, tapi bikinnya 2 porsi"
"Ohhh jadi besok bagian lo yang bawa, dan besoknya Mika, begitu seterusnya?"
"Heem, apa Zio mau juga?" Ara melihat kearah Zio yang sedang sibuk menyetir
"Boleh kalo mau buatin buat gue"
"Yaudah besok Ara buatin ya, Zio ajak Ken sekalian nanti kita sarapan bareng"
"Oke Ara"
Setelah percakapan singkat tersebut sepanjang jalan hanya ada keheningan diantara keduanya. Zio fokus mengemudi dan Ara sibuk dengan pikirannya. Sesekali juga Zio memperhatikan Ara
"Ra udah sampe nih" Zio menghentikan mobilnya tepat didepan gerbang rumah Ara
"Ra" Zio menyibakkan rambut yang menutupi wajah cantik Ara. "Tidur ternyata"
Zio turun dan berjalan menuju gerbang rumah Ara, memencet bel rumah. Tak berselang lama Salma keluar dan menghampiri Zio
"Siapa ya?" Tanya Salma
"Selamat malam Tante. Kenalin saya Zio teman sekolah Ara, dan kebetulan saya kesini buat nganter Ara pulang, tapi Ara tertidur di mobil saya" ucap Zio sopan. Salma menoleh dan melihat kearah mobil Zio dan benar saja disana ada Ara yang tertidur begitu lelap
"Aduh maaf ya nak, Ara jadi merepotkan" ucap Salma tak enak hati
"Gapapa kok Tante, Zio yang mau nganterin Ara pulang, khawatir juga kalo pulang sendiri, takut ada apa apa di jalan"
"Yaudah nak, Tante izin ke mobil kamu buat bangunin Ara ya"
"Iyaa Tante silahkan" Zio membantu membuka pintu mobil. Dengan perlahan Salma membangunkan Ara
"Sayang bangun, jangan tidur disini, ayo masuk" ucap Salma lembut dengan membelai rambut Ara
"Eeugghh" Ara hanya melenguh dan membalikkan posisi tidurnya. Sudah beberapa kali Salma mencoba membangunkan Ara tetapi hasilnya nihil, Ara sama sekali tidak mau membuka matanya
"Maaf ya nak Zio, Ara emang susah kalo dibangunin"
"Boleh Zio gendong ke kamarnya gak Tan?" Tanya Zio dengan sedikit ragu, takut takut malah kena marah dari Salma
"Memangnya tidak merepotkan?"
"Enggak kok Tan, daripada disini nanti badan Ara malah sakit semua"
"Kalau gitu tolong ya nak, maaf merepotkan, kalau papahnya Ara ada dirumah pasti Tante suruh, tapi sayangnya Papah Ara lagi diluar kota, baru banget berangkat tadi pukul 7" Salma berjalan mundur memberikan ruang untuk Zio. Dengan perlahan Zio menggendong tubuh Ara yang terbilang cukup ringan
"Harum sekali" batin Zio saat Ara sudah tepat berada didalam gendongannya
"Ayo nak masuk, kamar Ara ada di lantai 2, pasti berat ya?"
"Enggak kok Tan, Ara masih bisa terbilang ringan"
"Syukurlah kalau begitu, jadi badan kamu gak pegel gendong Ara" Salma membuka pintu kamar Ara dan dengan perlahan Zio menidurkan Ara seperti seorang bayi
"Makasih ya nak Zio, sering sering main kesini, kapan kapan Tante buatkan kue buat kamu"
"Iyaa Tante, kalau ada waktu Zio main kesini, kalau gitu Zio pulang dulu ya"
"Hati hati dijalan ya"
Zio mengangguk dan segera masuk kedalam mobilnya dengan diperhatikan oleh Salma yang diam didepan pagar rumah
****
"Mikaaa" Ara berlari masuk kedalam kelas dan langsung memeluk tubuh Mika
"Mana sarapan? Mika laper nih" ucap Mika
"Dengerin dulu, Ara malu banget" Ara memegang kedua bahu Mika dan menggoyangkan tubuh Mika
"Ihh kenapa?"
"Mika tau gak? Ara semalem ketiduran di mobil Zio, dan Mamah bilang kalo Zio gendong Ara sampe kamar" Ara menutup wajahnya menggunakan buku yang ada di meja
"Demi apa?!" Tanya Mika tak percaya
"Ara juga awalnya gak percaya, tapi Mamah nunjukin rekaman cctv. Malu sekali kalo harus ketemu Zio" Ara menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangan yang dilipatkan diatas meja
"Ara"
Deg!
"Jangan bilang kalo itu Zio" batin Ara dan dengan perlahan Ara mengangkat kepalanya melihat siapa yang memanggil namanya. Dan benar saja, Zio berdiri dihadapan Ara dengan Kenzo yang sudah duduk manis
"E-eh iya Zi kenapa?" Tanya Ara gugup
"Lo jadi gak buatin sarapan buat kita?" Tanya Zio
"J-jadi kok" Ara melepaskan tasnya dan mengeluarkan 2 kotak bekal
"Ara buatin buat mereka juga?" Bisik Mika
"Iyaa sebagai tanda terimakasih karena kemaren udah dianterin pulang" jawab Ara yang juga berbisik
"Wih apa nih" Kenzo mengambil kotak bekal berwarna biru, dan membukanya
"Wahh kebab, sarapan mewah nihh, ada nugget sama buah juga, busettt niat amat Ra" ucap Kenzo dengan begitu antusias
"Sarapan harus yang sehat dan bergizi, biar menjalani hari dengan full tenaga"
"Bener bener, duduk Zi" Kenzo menggeser duduknya, jadi posisi saat ini mereka duduk saling berhadapan, Kenzo dengan Mika dan Zio dengan Ara. Mereka menikmati sarapan hingga bel berbunyi. Yang tak mereka tahu bahwa ada beberapa pasang mata selalu memperhatikan gerak gerik mereka berempat
****
Jam menunjukkan pukul 12 siang, sudah waktunya istirahat, dan bel berbunyi sejak 5 menit lalu. Ara dan Mika berjalan menuju kantin dan mencari meja kosong, tetapi sayang sekali hari ini kantin begitu ramai dan tidak ada meja yang tersisa
"Mika" panggil Kenzo yang duduk tak jauh darisana. Mika menyipitkan matanya dan memperhatikan bahwa meja Kenzo dan Zio kosong. Kenzo melambaikan tangan menyuruh Mika dan Ara agar mendekat
"Duduk sini aja, sengaja kita kosongin buat kalian" ucap Kenzo
"Makasih Ken" ucap Mika dan Ara bersamaan
"Kalian udah pesen?" Tanya Zio
"Belum nih, bingung mau makan apa" Ara melihat sekeliling dan melihat warung dan beberapa gerobak sangat penuh oleh murid lainnya yang mengantri
"Pas banget, kita pesen 4 menu makanan, tadinya mau diabisin berdua, tapi kalo kalian pesen dulu bakal lama lagi, malah yang ada keburu bel masuk" ucap Kenzo
"Eh gapapa kok, kita bisa pesen dulu, daripada kalian gak kenyang nantinya" tolak Mika
"Gapapa kita bisa makan dikelas nanti"
"Atas nama Zio?" Seorang penjual datang dengan satu nampan penuh makanan
"Iyaa saya"
"Ini makanannya, untuk minumnya nanti diantar ya"
"Makasih pak"
"Sama sama" penjual tersebut pergi untuk menyiapkan minuman
"Makan makan" titah Kenzo
"Kalian pilih duluan mau apa, jangan sungkan" ucap Zio dengan menggeserkan piring makanan
"Bener nih, kalau gitu kita gak akan sungkan" ucap Ara dan Mika
"Bagus bagus, jangan sungkan"
Ara dan Mika mengambil piring yang berisikan siomay dan batagor, sedangkan 2 piring lainnya mie ayam dan nasi goreng
"Makasih Ken dan Zio. Selamat makan"
"Sama sama, kalian bicara selalu bersamaan, sekongkol dulu atau emang ikatan batin? Tapi kalian bukan kembar kan?" Tanya Kenzo bingung