Pendekar Naga Putih

" Hem... Ternyata kau hebat juga bocah..bisa mengetahui keberadaan kami, ku rasa kau pasti.... menyembunyikan tingkatan kekuatanmu. Atau kau menggunakan artefak yang bisa menutupi ranahmu, mengaku saja kau bocah.cepat serahkan artefak itu padaku..!!!?" Ucap penasaran seorang pria paruh baya, mengenakan topeng memakai jubah berkerudung hitam. Di pinggangnya tampak tergantung sebuah lencana yang bermotif kan seekor kalajengking dan setan bertanduk. Long chen menebak itu pasti organisasi pembunuh kalajengking setan.

"Siapa kau. orang tua.., ? ada urusan apa kau menghalangi perjalananku, apakah kau ingin merampokku .atau ada yang lainnya.?"

"Kurang ajar sekali mulutmu, bocah bau .. tak perlu kau mengetahui siapa kami, karna kau akan mati hari ini."

"Hemmm.... Apa benar ucapanmu ?. Apakah kau malaikat mautku... yang diperintahkan ingin mencabut nyawaku .?"

"Benar bocah bau.... akhirnya kau sadar juga. Ha ha ha ..." Tawa pria paruh baya itu senang.

"Serahkan nyawamu itu sekarang juga.....Cepat bunuh diri, sebelum aku membunuh, nyawa tak berharga mu itu.!!!"

"Ahhh... Bahasa mu basi. Mana ada orang hidup...yang mau menyerahkan nyawanya, apakah tidak sebaliknya, kau saja yang menyerahkan nyawamu sendiri, kan sudah tua renta itu juga..keriput kisut...seperti jeruk purut..pantas saja kau sembunyi di balik topengmu yang jelek itu ," cemooh long chen dingin.

"Dasar sampah...mulutmu semakin kurang aja.." emosi tetua itu mulai tersulut.

"Serang... Jangan biarkan dia hidup..!!!" Perintahnya terlihat emosi sampai ke ubun-ubun."

Seketika itu juga puluhan pembunuh itu , mengepung long chen dari segala arah.

wajah mereka semua tampak beringas, seperti orang yang ingin memakannya hidup hidup. serangan yang ganas datang bertubi tubi, tampak sekali berusaha menghabisi nyawanya,

"Kalian tak tau malu.. mengeroyok ku yang Lemah ini. Apa kata dunia kalau orang sampai tau, organisasi kalajengking setan yang terkenal mengeroyok anak kecil..?" Cibirnya merendahkan orang orang yang tengah menyerangnya, dengan gerakan yang cepat,

long chen mengeluarkan pedang naga putihnya . ia merasa kuwalahan, terpaksa ia menggunakan pedang itu, karna mereka rata rata berada di ranah kaisar tingkat lima sampai tingkat 9 akhir. Membuat long chen kerepotan menghadapinya . Sedangkan pria paruh baya yang merupakan pemimpin organisasi pembunuh kalajengking setan itu, berada di ranah roh mistik tingkat atas, setara dengan dirinya. Namun pria paruh baya itu tidak dapat melihat ranah tingkatan long Chen. Ia melihat bocah itu masih di tingkat dasar pondasi tubuh tingkat 5 namun ia tak percaya dengan kekuatan yang terlihat saat ini.

Sewaktu mendapat tugas membunuh Long chen, ia dapat pemberitahuan kalau ranah bocah itu sangat tinggi. Tapi tak ada yang memberitahukan nya, berada diranah apa.

Dengan mengunakan jurus kecepatan 1000 langkah ilusi, long chen akhirnya dapat mengimbanginya, walaupun puluhan orang mengeroyoknya. Ia menghadapinya dengan tenang.

Darrrkk...boom mm!!!

Tampak Tanah meledak membentuk kawah, sangking kuatnya serangan yang menghantam long Chen, hingga Tanah itu menjadi berlobang lobang terkena hantaman para pembunuh itu. Namun tak satupun serangan itu mengenai long chen. Membuat mereka semua tampak geram.

"Hanya segitu saja kekuatan kalian. Cihhh..." Ejek long chen. Membuat mereka makin murka.

"Matilah kau bocah .!!!" Teriak pria itu kesal.namun tetap saja, serangannya dengan mudah dapat dihindari .

"Ahhh. Membosankan.. sekarang giliran ku." Ucapnya long chen membikin emosi. Terlihat muka mereka semua tampak masam. Baru kali ini menghadapi bocah kecil bukannya seperti menghadapi semut, tapi malah mereka yang di permainkan .

Long chen melesat dengan cepat menggunakan langkah 1000 ilusi di padukan dengan pedang naga penindasan, gerakan long chen tak dapat diikuti oleh mata. Tiba tiba saja beberapa kepala menggelinding jatuh ketanah. Membuat mereka yang tersisa tak percaya. Sekali tebas bukan hanya satu namun lima kepala melayang. Membuat mereka semua tampak gemetar ketakutan.

Namun gerakan long Chen tak berhenti sampai disitu, ia terus melaju Tampa bisa di menghentikan. Tubuhnya hanya terlihat seperti bayangan saja, di iringi teriakan yang memilukan disetiap gerakannya, tampak satu persatu tubuh berjatuhan Tampa kepala. Dalam tempo waktu sekejap puluhan nyawa melayang. Hingga menyisakan pemimpinya saja yang tampak berdiri tegak dalam keadaan bingung .

"Bocah bau kau telah membunuh semua bawahanku. Sekarang terimalah kematian mu !!!!". Pria tua itu berteriak setelah sadar kembali dari keterkejutan nya, lalu meng hunuskan pedangnya . Ia langsung menyerang long chen dengan cepat. Mereka terlihat saling serang dengan gerakan yang tak bisa diikuti oleh mata.

Sekumpulan orang yang menonton tampak bingung. Sekali kali yang terlihat tembok rumah, yang tampak hancur , genteng rumah yang tampak roboh. Bahkan pohon tumbang seketika , ketika terkena pukulan yang salah sasaran.walau kekuatan mereka berada di ranah yang sama . Terlihat long chen tampak unggul. Berkat memiliki tubuh surgawi ia tampak mendominasi.

Pria tua itu tampak kuwalahan. Tenaganya sudah mulai berkurang, itu terlihat dengan gerakan yang melambat. Beberapa kali terkena pukulan. Membuat tubuhnya terasa remuk.

"Pria tua ... Akui saja kekalahan mu. Katakan siapa yang memerintahkan mu untuk membunuhku. ?" Bujuk long chen ditengah serangannya.

"Tak akan... Walau aku mati sekalian.!!!"

"Cepat katakan.... Bila ingin selamat.!!!" Tanya long chen dingin.

"Tidak .. pantang bagiku untuk berkhianat. Lebih baik aku mati.!!!" Teriaknya mulai tak berdaya."

"Baiklah kalau begitu .... Lebih baik kau mati saja . " Dengan mengunakan jurus pedang Naga surgawi. Seketika itu juga tubuh orang tua itu meledak menjadi tumpukan daging yang bertebaran di jalanan. Hanya menyisakan cincin ruangannya saja. Long chen mengambilnya lalu menghilang begitu saja. Membuat orang orang yang menonton kebingungan.

"Siapa pemuda itu... ?? Ucap mereka semua penasaran.

*****

Ditengah keramaian ibu kota kekaisaran Ming. Tampak seorang pemuda tengah berjalan santai menikmati pemandangan kota yang tampak ramai. Ia tampak menikmati suasana yang begitu menggembirakan.

Tampa sadar. Ia bertabrakan dengan seorang pemuda yang sangat dikenal ya.

" Kau lagi ... Dasar sampah udik.kalau jalan itu pakai mata. !!!" Ucapnya kesal.

"Aku berjalan gak pakai mata. Tapi pakai kaki. Emangnya kau .. berjalan pakai mata. Pantasan saja matamu buta.terkena debu Hingga menabrak ku. Aku akan memaafkan mu, itu karna mat kau buta. Ucapkan terimakasih padaku .. ? Ucap long chen tersungging.

"Eh ..kau.....awas kau... !!!"tatapnya benci dengan cepat beranjak pergi. ia sadar tak mungkin dapat mengalahkan long Chen . Jika ia bertahan lama disitu ujung ujungnya ia yang kalah.

Long chen meneruskan perjalanannya. Tampa sadar ia sampai di kediaman kaisar. Tampak bangunan yang megah. Ia penasaran melihat orang orang berbaris rapi Ingi memasuki gedung kekaisaran itu. Ia jadi penasaran.

"Saudara. Kenapa orang orang pada berkumpul memasuki gedung kekaisaran.?" Tanyanya ke seseorang pemuda yang seusianya tengah berdiri bersama pria paruh baya , yang tengah menatapnya.

"Apakah kau tak tau apa yang terjadi.?" Tatapnya bingung dengan kening berkerut. Sementara itu long chen hanya geleng geleng kepala saja, menjawab pertanyaan pemuda itu. "Kaisar tengah menderita penyakit aneh. Aku menemani kakekku yang ingin mengikuti sayembara penyembuhan penyakit beliau. Siapa yang berhasil , akan di berikan hadiah yang besar." Ucapnya antusias.

"Hem ... Begitu" ucapnya dalam hati sekilas teringat pembicaraan seseorang yang berada dirumah makan itu. Yang mengatakan kaisar terserang penyakit aneh.

"Terimakasih saudara atas pemberitahuannya. " Ucap long chen ramah.

"Sama sama saudara. " Long chen tiba tiba ikut di antrian. Membuat pemuda itu menatapnya heran. "Saudara apa yang kau lakukan disini,?" Tanyanya bingung.

"Aku juga ingin ikutan sayembara." Ucap long Chen polos.

"Apakah kau seorang tabib.?"

"Bukan...."

"Kenapa kau ikut sayembara kalau bukan.?"

"Aku sedikit tahu ilmu pengobatan dari kakekku, makanya aku pengen mencoba setidaknya mencari pengalaman." Terlihat pemuda itu mengangguk angguk seperti memahaminya.

"Baiklah namaku Zi li dan kakekku Zi San. Kalau kamu siapa.?"

"Aku long Chen..." Tampak zi li mengerutkan keningnya seolah pernah mendengar nama tak asing itu. Tapi ia lupa.

Setelah mengantri lama. Tibalah giliran mereka. Petugas gerbang menanyai identitas mereka. Tiba giliran long chen.

"Kau siapa. Apa tujuanmu datang kemari..?"

"Saya long chen. Ingin mengikuti sayembara." Ucapan long chen membuat mereka bingung.

"Kau .... Apa kau bisa..? Aku tak percaya. Sebaiknya kamu pulang saja. Anak kecil tak boleh main main disini. Cepat pergi. !!!" Usir panitia itu kasar.

"Tapi tuan... Katanya siapa saja boleh ikut. Kenapa tuan mengusirku.?"

"Ya siapa saja boleh. Tapi aku tak yakin padamu. Baiknya kau pergi saja. !!!"

"Tapi aku mau mencoba. Kenapa ku tak di beri kesempatan?"

"Kesempatan cihhh.... Tak ada kalau buatmu... Jadi pergi saja .. sana!!"

"Aku tak akan pergi sebelum mencoba."

"Jadi kau mau melawan perintahku .. dasar bocah tak tau diri .cepat pergi, sebelum aku memukulmu. Hingga babak belur. Apa kamu mau...?"

"Kenapa tuan ingin memukulku. Aku tak salah... ?"

"Pergi....!!!!!" Teriak nya marah. Hingga semua orang menoleh karna teriakannya.

"Kau bocah ... Kurang ajar..mampus kau....!!!" Dengan cepat ia melayangkan tamparan nya. Ketika beberapa inci ingin mengenai wajahnya dengan cepat long Chen menghindar.

Plakkkkkkk.....

Terdengar tamparan keras. Tampak panitia itu terpental jauh. Mereka yang melihat tampak kaget. kira mereka bocah itu yang menderita. Ternyata panitia itu yang sengsara.

"Long chen ... Kau," ucap Zi li terkejut tak percaya.

"Heiiii bocah berani sekali kau .. !!!" Teriak panitia itu marah . Kemudian bangkit meraba pipinya yang tampak bengkak.

" Pengawal tangkap bocah itu. Cepat..ia berani membuat keonaran disini...!!!"

"Long chen .... Cepatlah kabur... Kau tak bisa menghadapi mereka semua." Bisik Zi li yang berada dekat dengannya, tampak terlihat cemas. Mendengar itu hati long Chen menghangat , ternyata masih ada orang yang perduli terhadapnya.

"Cepat long Chen.. " ia kesal melihat long Chen diam saja.

"Cepat ... Tangkap bocah kurang ajar." Perintahnya kembali. Tampak semua pengawal menghunuskan pedangnya masing masing .

Melihat itu Zi li menjadi pucat. Entah apa yang akan terjadi dengan pemuda yang baru dikenalnya itu. Ia tampak kasihan.

Dengan gerakan cepat ratusan pengawal berbaris mengelilinginya. Lalu dengan cepat menyerangnya secara bersamaan.