NovelToon NovelToon
Widuri

Widuri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kaa_Zee

Widuri memilih kabur dari rumah, pergi jauh dari keluarga kakeknya yang tiba tiba menjodohkannya dengan sesosok pria yang bahkan tidak dia kenal.
Akibat perbuatannya itu sang kakek murka, tidak hanya menarik uang sakunya yang fantastis, sang kakek juga memblokir kartu kredit, mobil bahkan kartu kartu sakti penunjang hidup dan modal foya foya yang selama ini Widuri nikmati.
Akankah Widuri menyerah ataukah bersikeras pada pendiriannya yang justru membuatnya semakin terjerumus masalah??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaa_Zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.16

Tanpa terasa sudah hampir dua jam perjalanan ditempuh Marcel juga Ferdy sampai mereka kini tiba di sebuah rumah sakit di kota B.

Rumah sakit milik swasta yang cukup terkenal di kota B berdiri kokoh dan kerap menjadi ikonik kota karena pelayanannya yang terkenal, bukan hanya untuk pasien dari kalangan konglomerat dengan ruangan VVIP namun tapi juga untuk kaum mendang mending yang hanya bermodal asuransi gratis dari pemerintah.

"Pak?" tanya Ferdy menatap atasannya yang tak bergeming dari spion diatas kepalanya.

Marcel masih duduk dikursi penumpang, menatap keluar jendela dimana bangunan rumah sakit berdiri. Fikirannya tengah bermain keras kali ini, benarkah alamat yang ia temukan ditas Widuri itu sesuatu yang patut ia ketahui ataukah hanya lelucon. Bagaimana kalau catatan kecil itu hanyalah keisengan Widuri atau siapapun itu entahlah, yang pasti kini Marcel ragu.

"Pak?"

Dua kali Ferdy memanggilnya, memastikan apa yang hendak mereka lakukan saat ini. Panggilan kedua pun tidak membuat Marcel bergerak dari tempatnya. Ia masih betah dengan fikiran yang menerawang kemana-mana dengan tak jelas hingga ia melihat seseorang melintas didepannya.

"Ayolah Daniel, jangan marah lagi. Sekalipun kau begitu kau tetap keluargaku. Ya walaupun aku merasa jijik pada awalnya, tapi aku---." goda Widuri saat berjalan masuk menuju gerbang rumah sakit.

Gadis itu tak hanya menggodanya, ia juga merengkuh lengan pria tegap disampingnya. Bergelayut bak seorang anak manja.

"Hentikan Widi, kau tidak faham situasinya! Ini bukan tempat yang cocok untuk membicarakan hal seperti itu!" jawab Daniel yang langsung melepaskan tangan Widuri dari lengannya.

Namun Widuri menolak, ia justru lebih erat memegang lengan berotot Daniel, siapa sangka pria bertubuh tegap dan macho itu memiliki kelainan sek sual.

Hal yang masih menjadi tabu bagi masyarakat dan pasti menyalahi norma-norma kesusilaan dan norma yang berlaku di negara dengan budaya timur ini.

Tapi kita tidak pernah tahu apa yang menjadikan alasan seseorang terjerumus dalam hal ketidak normalan. Apapun alasannya, Widuri masih peduli pada sepupunya itu.

"Ayolah, meskipun kau berbeda tapi aku tetap sepupumu. Ya kan? Atau jangan-jangan kau sudah benci pada per---,"

Sttthhh...!

Ucapan Widuri belum selesai, mulutnya sudah dibekap secara tiba-tiba, membuat gadis berpostur ramping itu kaget dan terhuyung kebelakang.

"Hentikan! Aku mohon Widi!"

Marcel yang sejak tadi mengikuti berjalan di belakang mereka langsung menarik tangan Daniel dengan keras. Pria itu bahkan turun dari mobil setelah melihat Widuri bersamanya. Aneh memang.

"Hentikan. Kau menyakitinya!" katanya lantang, mendorong bahu Daniel hingga pria itu mundur beberapa langkah.

Widuri mengerjapkan kedua matanya, lalu beralih pada Ferdy yang baru saja tiba dengan memburu nafas. Sepertinya Ferdy berlari guna menyusul tuannya.

"Siapa kau?" tanya Daniel, ia berhasil menyeimbangkan tubuhnya hingga tak sampai jatuh.

"Marcel ... Ferdy? Kenapa kalian ada disini juga?" tanya Widuri heran, dia melupakan sesuatu.

"Ada disini juga katanya. Heh," Marcel menjentik kening Widuri hingga kepalanya sedikit terdongak. "Kau berusaha lari bersama pria ini dan kabur dari tanggung jawab. Tugasmu bahkan tidak kau selesaikan bahkan membuatnya berantakan. Kau tahu itu?" Sentak Marcel yang langsung melirik tajam ke arah Daniel yang berdiri tak kalah tegap dengannya. "Dan ini ... Apa dia penyebabnya? Maka dia juga harus ikut membayar apa yang menjadi tanggung jawabmu!" sambungnya lagi, entah kenapa dirinya kini dipenuhi emosi.

Daniel yang tidak mengerti sama sekali melirik Widuri minta penjelasan, sementara Widuri hanya berdiri dengan mulut ternganga seakan baru sadar dari alam mimpi.

"Tunggu... Apa kalian jauh-jauh kemari hanya untuk menagih hutang?" cicitnya semakin tak percaya.

"Kau punya hutang Widi?" Daniel menyela cepat dengan dua mata terbeliak tak percaya. "Berapa hutangmu. Biar aku yang bayar!" Dengan cepat Daniel mengeluarkan dompetnya dari dalam saku.

Cih ..., dia bahkan memanggil namanya dengan nama Widi. Tampak sekali kalau mereka itu sangat dekat.

Widuri menahan pergelangan tangan Daniel dimana pria itu sudah mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya.

"Tidak... Tidak Daniel, jangan! Maksudku...."

Marcel membulatkan kedua maniknya dengan tajam dan mengikuti pergerakan tangan mungil Widuri yang kini menggenggam jemari Daniel.

"Kenapa tidak boleh. Bukankah segala urusanmu akan menjadi urusanku juga, Widi?" kata Daniel kembali menyela.

Marcel berdecak, urusan apanya. Mana mungkin membiarkan Widuri kesulitan jika semua urusan menjadi urusan pria itu. Kemana saja dia selama hampir dua bulan ini. Fikirnya dengan terus menelisik Daniel dari atas sampai bawah kakinya.

Widuri memejamkan Kedua matanya, urusannya dengan Marcel belum selesai dan harus ditambah lagi dan lagi.

"Aduuhhh ... Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan semuanya!" Widuri mengacak rambut frustasi.

Daniel menarik tangan Widuri, lebih baik membawanya pergi untuk menemui kakek mereka. Itu lebih penting saat ini.

"Ayo... Lebih baik kita pergi saja. Biar urusan ini kita urus nanti!" katanya dengan menggenggam tangan Widuri dan menariknya.

Melihat hal itu tentu saja Marcel tidak terima, urusannya belum selesai ditambah lagi situasi ini membuatnya kebingungan.

"Enak saja diurus nanti, selesaikan terlebih dulu baru kalian pergi!" kata Marcel yang menarik pergelangan tangan Widuri hingga kedua tangan gadis itu merentang ditengah mereka.

"Tidak bisa. Urusanku lebih mendesak daripada urusan hutangmu!" kata Daniel. "Aku akan menghubungi asistenku dan dia akan mengurusnya. Kau katakan saja berapa hutang piutangnya," tegas Daniel, Widuri menelan ludah melihat ketegasan sepupu tampannya itu, sangat disayangkan kenapa dia menyukai sesama jenis.

"Tidak bisa!"

Ada ketidak relaan tercetak diwajah Marcel, dia menatap nyalang Daniel yang membawa tangan Widuri lebih erat darinya. Dia pun ikut mengeratkan cekalannya hingga membuat Widuri meringis karena tarikan dikedua tangannya.

"Kalian ini kenapa sih?" Widuri menepiskan keduanya dengan kasar hingga terlepas. "Sekarang begini saja, kau tunggu disini sampai aku kembali." tunjuknya pada Marcel, "Tenang saja, aku akan bertanggung jawab atas segala kelalaianku termasuk tugas-tugasku tadi dan juga hutang-hutangku. Lagi pula kau bukan rentenir kan? Kenapa kau bisa-bisanya menyusulku sampai kemari?" ucapnya lagi sedikit menyindir.

Marcel terpaku, dia tidak bisa menjawab. Secepat kilat melirik Ferdy untuk meminta bantuan namun pria disampingnya hanya bisa menelan saliva dan tak mampu mengatakan apa-apa.

What... Rentenir? Apa aku terlihat seperti rentenir?

Tidak... Bos... Astaga, wanita ini sungguh berani! Batin Ferdy menjawab tatapan Marcel yang seolah bertanya padanya.

"Ayo pergi Daniel!" kata Widuri lagi dengan menarik tangan Daniel.

Keduanya melangkah menuju koridor rumah sakit, otak Daniel kini dipenuhi terkaan dan sesekali melirik sepupunya sementara Widuri dipenuhi sejuta alasan untuk tetap diam.

"Aku tidak peduli fikiranmu, yang jelas enyahkan fikiran kotormu Pria itu hanya membantuku dan aku anggap itu hutang yang harus dibayar, tidak lebih!" terang Widuri buru-buru.

"Sepertinya pria itu memiliki maksud lain?" jawab Daniel menoleh ke arah belakang dimana Marcel berdiri terpaku.

Dengan cepat Widuri menariknya, memegang lengannya erat agar Daniel bisa mengontrol dirinya.

"Jangan lihat ke belakang atau aku mungkin akan berfikir kau yang memiliki maksud lain itu Daniel!

1
lina
udh mao bae
lina
normal klo m widuri 🤣🤣

cus lah update k. yg banyak
lina
hayo update k. penisirin oy
lina
karna marsel d kirim ma zee buat jd jodoh u 🤣🤣🤣
lina
mulai perhatian tuh
lina
astagaaaa aku lupa novel ku dewek 😅😅
lina: eet udah abis bae
Zєє wallupattma: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ayo balik sana
total 2 replies
lina
widiiih niat kabur malah nyari jodoh 🤣🤣
lina
pasti marsel lagi
lina
buseeeh bales widuri. masa kalah m marsel
Momy fadilhafiz
karena aku udah punya calon sendiri kakek ☺️🤭
Zєє wallupattma: hihihi
total 1 replies
Momy fadilhafiz
suka ceritanya...sayang sekali cerita sebagus ini peminatnya sedikit
Momy fadilhafiz
ya elah Daniel... seorang CEO kok gak mau nyelidikin.latar belakang seseorang sich!!!
Zєє wallupattma: /Facepalm//Facepalm/itulah kenapa ya dia bodo amatan
total 1 replies
Momy fadilhafiz
ceritanya seru ... semoga dilanjut sampai tamat
Momy fadilhafiz: siap kk
Zєє wallupattma: Makasih kak... terus kasih othor dukungan biar makin semangat ya kak/Heart/
total 2 replies
lina
🤣🤣 ada gunanya juga itu s marsel yg duduk
Zєє wallupattma: suruh bayarin ya jangan diem bae/Facepalm/
total 1 replies
lina
jiwa pembangkan widuri
Zєє wallupattma: heeh wkwkwk
total 1 replies
lina
minta ama kake mu neng 😁
syifa fadila fasha
lanjuttkannn thor😍
syifa fadila fasha
besttt🔥🔥🔥🔥
syifa fadila fasha
bagusssssss bgt, lanjuuut thor🔥
Zєє wallupattma: makasih kak/Determined/
total 1 replies
Zєє wallupattma
kak... 😢 makasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!