Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.
Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.
Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34
Kirana membuka pintu itu, ruangan itu kosong, hanya ada beberapa untaian tali di sana, seperti ruangan bekas tempat menyekap orang.
Kirana dan Azka pun pergi dari rumah itu, kembali bergabung dengan Rizal dan Nisa di luar,
"Apa ada sesuatu Azka?"
"Nggak ada apa apa, Cuma ada satu ruangan kosong Rizal"
"Baiklah kita kembali saja, mereka bisa datang kapan saja" ucap Rizal
Mereka pun memutuskan untuk pergi dari tempat itu, kembali menyusuri jalan setapak yang membelah perkebunan itu sambil menghidupkan senter yang mereka bawa. suara binatang malam menyertai perjalanan mereka malam itu.
Tak lama kemudian, setelah 45 menit berjalan, tibalah mereka kembali di rumah Kirana, suasana tampak sepi, tak ada lagi gerombolan orang orang itu, mereka bergegas masuk ke dalam rumah.
"Ini di luar perkiraan, tak disangka mereka akan langsung mengincar kita" ucap Kirana,
"Iya, ini terlalu cepat kak, apa mereka curiga sama kita ya?"
"Sejak kita memasuki kampung ini, kita ini memang sudah jadi target, seperti nya gak heran kalau mereka memang ingin mencelakai kita Kirana" kata Azka.
"Iya bener kata Azka, Kirana... Mereka pasti berpikir kalau kita pasti kalah jumlah, makanya mereka menyerang kita, ingat gak semalam sore saja mereka mengirim kan guna guna, tapi bisa kita atasi, karena itu lah malam ini mereka ngirim kan orang orang untuk mencelakai kita" ujar Rizal.
"Kalau udah gini apa langkah kita selanjutnya nya kak?" tanya Nisa.
"Hmmm sebaiknya kita bersiap siap, kalau kalau mereka datang lagi, kita habisi saja, siapa pun itu, kalau sudah mengancam nyawa, kita wajib membela diri, ini udah melenceng dari perkiraan kita" peringat Kirana.
Di tempat lain....
"Apa mereka mengetahui kalo orang orang kita akan datang? Itu sebab nya mereka melarikan diri?" ucap kades Hamid.
"Entah lah, tapi kalau mereka melarikan diri, kenapa tidak ada laporan dari orang orang mu yang berjaga di dekat gapura? Aku yakin mereka masih di sini" balas nyai Surti
"Kenapa tidak nyai terawang saja mereka? Biasa nya kan selalu nyai terawang, dan kita tidak susah susah mencari mereka seperti ini nyai" ucap kades Hamid kesal
"Sudah kucoba, tetapi pengelihatan ku saat menerawang mereka itu seperti ada yang menutupi, aneh sekali, seperti ada yang melindungi anak anak itu, tapi aku sendiri pun tidak tau apa itu" jelas nyai Surti tak kalah kesal.
Besok pagi nya...
Malam itu pun berlalu...
Azka dan Rizal terbangun karena alarm subuh, sementara Kirana sudah lebih dulu bangun, terlihat berkutat di dapur menanak nasi, sedang kan Nisa masih di peraduan nya.
Pagi itu mereka melaksanakan aktivitas seperti biasa, setelah ibadah mereka langsung mengambil motor yang di sembunyikan sebelum ada orang yang lalu lalang di jalan.
Hari ini petugas PLN akan datang memasang kembali sambungan listrik yang terputus.
Matahari terlihat cerah, menyinari pagi itu, tak ingin menyia-nyiakan panas matahari, Kirana memilih mencuci baju baju kotor yang sudah dua hari menumpuk, dibantu sang adik.
Sementara Azka dan Rizal, membuat jemuran di samping rumah dekat pintu samping, setelah selesai mereka ber dua pun pergi ke sumur untuk membantu istri istri nya,
Cieeee....
"Kirana.....! Rencana nya hari ini aku dan Rizal akan membersihkan surau" ucap Azka
"Owh.. Oke deh Az, nanti siang kami nyusul ya, soal nya hari ini petugas PLN mau datang buat masang listrik" balas Kirana.
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥