Mysterious Man
"Mika cepetan dong lama banget sih" kesal seorang gadis yang sejak tadi menunggu didepan pintu kelas
"Sebentar Ara, kayaknya Mika lupa bawa dompet"
"Araaaa!"
Teriakan Mika membuat Ara terkejut dan memutar bola matanya malas "jangan bilang dompetnya ada diatas meja"
Mika berjalan mendekati Ara dan bergelayut manja ditangan Ara "sekali lagi ya Ra, bayarin please, nanti gantian Mika yang traktir Ara"
"Yaudahlah ayo, Ara udah laper banget nih"
"Yang sampai terakhir dia yang pesan" tanpa aba-aba Mika berlari begitu cepat di koridor sekolah. Ara yang baru sadar langsung mengejar Mika
"Bay Mika" Ara melompati 3 anak tangga sekaligus tanpa perhitungan
Brakkk
"Araa"
"Aduh sakit sekali, kenapa sih muncul tiba tiba, Ara kan gada perhitungan" kesal Ara saat tiba tiba saja ada seseorang muncul dihadapannya, membuat Ara jatuh menabrak tubuh orang tersebut
"Jangan lari lari di koridor Dek!"
Ara diam mematung saat mendengar suara pria dihadapannya, pria tersebut berbicara tanpa nada dan ekspresi, membuat siapapun merinding ketika menatap matanya yang tajam
"Mampus kayaknya Ara nabrak monster es"
"Apa yang kamu katakan?" Tanya pria tersebut dengan nada dinginnya
Mika dengan cepat menarik tubuh Ara agar menjauhi pria tersebut. "Maaf ya Kak, Ara ga sengaja tadi, kita juga gak bakal lari larian lagi" Mika membungkukkan tubuhnya dan menarik tubuh Ara agar ikut membungkuk
"Ngapain sih Mik?" Bisik Ara
"Minta maaflah, kamu kan nabrak Kakak itu" jawab Mika dengan posisi yang masih membungkuk. Ara yang penasaran mengangkat kepalanya
"Monster es" ucap Ara dengan kembali menundukkan kepalanya
"Udahlah Van, kita gak punya banyak waktu ayo"
Ara dan Mika melihat kepergian kedua pria dihadapannya dan akhirnya mereka dapat bernafas lega
"Akhirnya pergi juga" Ara kembali berdiri tegak dan berjalan seperti niat awal yaitu pergi ke kantin
"Ara sih ngapain main loncat gitu aja"
"Ya Ara mana tau bakal ada orang"
"Araaaa Mikaaa"
"Mampus Ra, jelangkung dateng lagi" Mika memegang tangan Ara da merapatkan tubuhnya kearah Ara "Siap ya Ra kita pakai jurus kedua" bisik Mika
"Kaburrr" teriak keduanya dan berlari kencang
"Loh kok malah kabur sih"
"Salah Lo ngapain dipanggil dulu, jadi kabur kan"
"Aaarrgghhh tau lah, ayo kejar"
"Hufffttt cape banget"
"Kenapa sih tu dua curut selalu ngejar kita, kan serem banget" Mika bergidik ngeri ketika membayangkan wajah kedua pria yang baru saja memanggilnya
"Udah ah laper mending pesen dulu gak sihh?" Ara bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri salah satu warung yang ada disana
"Hai Ibu Ana yang paling cantik"
"Eh neng Ara tumben baru kesini, biasanya paling awal tuh"
Ara mencomot gorengan yang baru saja matang "Aduh panas Pak"
"Ya jelas panas atuh neng, orang baru mateng"
"Gak tau nih Ara gak jelas" Mika mengambil gelas dan membuat minumannya sendiri
"Bu tau gak?" Ara duduk dihadapan Bu Ana yang sedang menyiapkan pesanan murid lain
"Apa neng?"
"Ternyata yang kemaren nyamperin Pak Mamat tu istri keduanya" bisik Ara
"Ara ini pake sambel gak?" Tanya Mika yang sedang membantu Pak Asep menyiapkan pesanan mereka berdua
"2 sendok Mik" jawab Ara
"Yang bener Neng?"
"Ck bener Bu, sejak kapan coba Ara ngasih tau informasi palsu"
Bu Ana mengangguk kepalanya setuju dengan ucapan Ara, karena semua yang diucapkan Ara selalu benar "Gimana tanggapan istri pertamanya ya Neng, tu Pak Mamat kayaknya nikah lagi tanpa sepengetahuan istrinya"
"Nwah itwu Bwu.."
"Udah udah, makan dulu, ngomong terus ntar keselek, hobi banget gosipin orang" Mika memberikan semangkuk mie ayam dengan segelas jus mangga
"Kita nyari meja dulu ya Bu, nanti dilanjut lagi"
"Iyaa neng, besok harus lebih awal kesininya biar lama kita gosipnya"
"Siapp"
Ara dan Mika berjalan kearah sudut kantin dan mulai memakan makanan mereka
"Araa.."
"Mikaa.."
Ara dan Mika dengan kompak memutar bola matanya malas saat mendengar suara yang tidak asing
"Baru juga satu suap" ucap Ara dengan berbisik
"Mau pake jurus kedua lagi tapi perut masih laper nih Ra" bisik Mika
"Yaudah biarin aja deh, abisin Mik"
"Kalian kok diem aja sih?" Tanya Zio
Plakk
Mika memukul lengan Kenzo saat minumannya akan diambil begitu saja "Beli minum sendiri, jangan kebiasaan nyerobot punya orang, emang gada duit?" Ketus Mika
"Pake jurus kesatu ya Ra" bisik Mika. Ara diam dan mengedipkan matanya beberapa kali
"Kalian laper?"
"Oh jelas laper, kita belum makan apapun dari pagi" jawab Kenzo dengan semangat
Mika dan Ara kompak menggeserkan mangkuk mereka "makan aja ini, kita kenyang"
"Loh serius?" Tanya Zio tak percaya, pasalnya mereka berdua tau betul bahwa Ara dan Mika selalu menghindar saat akan didekati
"Serius cepet mau gak? Kalo gak mau gue abisin"
"Mau mau" dengan cepat Kenzo dan Zio mulai memakan mie ayamnya tanpa rasa jijik sedikitpun
"Ihh yayang Zio kok mau maunya sih makan bekas 2 bocah freak itu, jijik banget deh, sini biar aku beliin aja yaa"
"Ck mulai deh" Mika kembali memutar bola matanya malas saat melihat kedatangan orang yang begitu dibencinya
"Apasih? Gausah ngurusin hidup kita bisa gak?! Sehari aja jangan muncul dihadapan kita berdua!" Ketus Kenzo
"My honey Kenzo kok gitu sih" Ica duduk disamping Kenzo dengan memasang wajah cemberutnya
Ara dan Mika bergidik ngeri ketika melihat interaksi antara geng cewe pickme dengan para jelangkung
"Sekarang Mik" bisik Ara
"Bentar dulu, masih haus nih" Mika menyeruput jus jeruknya hingga habis tak tersisa
"YANG DIEM BAYAR!" Teriak Mika, dengan segera Ara menarik tangan Mika dan berlari kencang meninggal kantin, beberapa orang disana malah diam mematung termasuk 2 jelangkung dan juga geng cewe pickme
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Cahya dana
ayo up lg, semangat🙌
2025-01-17
0