Menceritakan tentang Vela, gadis yang tiada karena di bunuh oleh orang yang telah membunuh kekasihnya. Ia terbangun di kehidupan sebelumnya, pada masa Dinasti Kerajaan. Ia seorang Putri Kerajaan bernama Tania, Putri lemah yang dibenci oleh ayahnya dan selalu disiksa oleh saudara dan ibu tirinya.
Putri Tania sangat membenci Raja Oberon, Laki-laki yang sudah lama akan dijodohkan dengannya, Tania dan keluarganya tidak bisa menolak perjodohan itu, karena Raja Oberon adalah Raja terkuat, terkejam, dan ialah Raja di atas para Raja. Namun, bagi Vela, Raja Oberon adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Saat tiba-tiba Putri Tania (Vela) menerima Perjodohan nya dengan Raja Oberon, saat itulah semuanya berubah. Di mulai Tania yang membalas semua perlakuan ayah dan ibu tirinya, melalui kekuasaan yang diberikan Raja Oberon, dan munculnya orang-orang terdekat Vela.
#1 Fantasi series
#Kalau suka jangan lupa jejaknya❤
#*** Konten UwU tinggi ya
#1000% karya original
#Plagiat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 7 : Satu Ranjang
Melihat Tania yang sudah terlelap dalam tidurnya, Raja Oberon menarik selimut sampai menutupi dada Tania. Ia memandangi pahatan wajah Tania.
“Kau benar-benar cantik.” Gumamnya.
Tak lama ia mendengar suara pintu kamar Tania diketuk dari luar,
“Masuk.” Ucap Oberon dingin. Ia hanya menunjukkan sisi lembutnya pada Tania seorang.
Dayang Lyra yang mengetuk pintu tadi masuk ketika mendengar suara Raja Oberon, “Salam hormat, Yang Mulia.” Ucapnya.
“Dayang istana sudah menyiapkan kamar untuk anda tempati, Yang Mulia.” Lanjutnya.
“Aku tidak akan tidur di kamar tamu seperti biasanya.” Jawab Oberon
“Maksud Anda?” Tanya Dayang Lyra.
“Aku akan tidur bersama Putri Tania disini.” Jawab Oberon dingin.
Dayang Lyra yang mendengar itu terkejut, ia tau Tania lupa ingatan dan tidak mengingat Raja Oberon, namun tetap saja Tania adalah anak gadis yang masih perawan dan Oberon adalah seorang Raja. Akan gempar seisi istana jika mereka tidur satu ranjang.
“Maaf sebelumnya, Yang Mulia. Tapi—“
“Jangan Membantahku!” Bentak Oberon memotong ucapan Dayang Lyra, namun masih mengecilkan suaranya agar tidak menganggu tidur Putri Tania.
“B-baik, Y-yang Mulia. H-hamba permisi.” Dayang Lyra menunduk sambil keluar dari Kamar Tania. Ia takut akan bentakan Raja Oberon ditambah ia merasakan suasana mencekam dan hawa dingin, bisa mati di tempat dia jika Raja Oberon sudah mengeluarkan sihirnya.
Sedangkan Oberon berbaring disamping Tania, tempat tidur Tania cukup luas untuk dua orang. Ia memejamkan matanya, hari masih sore jadi bisa mereka pakai untuk istirahat sampai waktu makan malam. Tak lama Oberon pun menyusul Tania ke alam mimpi.
***
Putri Bianca sekarang berada di kamarnya bersama ibunya, Ratu Miranda. Mereka berdua duduk di atas tempat tidur Putri Bianca.
“Ibu.., sepertinya Tania semakin dekat dengan Raja Oberon.” Rengeknya pada Ratu Miranda. Ratu Miranda yang melihat anaknya masih mengejar Raja Oberon mendengus, “Bianca, berhenti menginginkan Raja Oberon. Jelas-jelas dia tidak tertarik padamu.”
Bianca berdecak, “Ibu, sejak Raja Oberon pertama kali kemari, dia bertemu dulu denganku. Tapi kenapa dia malah tertarik pada Tania?!” Tanyanya kesal.
“Raja Oberon saja yang tidak bisa menilai mana yang cantik, kau tenang saja. Sudah berapa kali ibu bilang, nanti ibu akan menjodohkanmu dengan Pangeran atau Raja Kerajaan lain yang juga tampan seperti Raja Oberon.” Jelas Ratu Miranda.
Bianca hanya mengangguk mengiyakan, “Sudahlah, sayang. Ibu ingin menemani ayahmu dulu.” Ucap Ratu Miranda seraya keluar dari kamar Putri Bianca.
Setelah Ratu Miranda keluar, Putri Bianca mengganti pakaiannya dengan gaun tidur tipis dan sedikit transparan dibagian punggung, tangan dan kakinya. Kemudian ia memakai jubah untuk menutupi pakaiannya yang terbuka.
Selesai berganti pakaian ia keluar kamar, memastikan bahwa Ratu Miranda sudah pergi.
Maafkan aku, ibu. Tapi aku benar-benar menginginkan Raja Oberon. Tidak peduli itu harus mengorbankan harga diriku. Batin Putri Bianca.
Ia menuju kamar tamu yang biasa di tempati Raja Oberon, hari saat ini sudah sore dan matahari sudah terbenam. Saat yang tepat untuk Putri Bianca menjalankan rencananya.
Di depan pintu kamar Oberon, tanpa mengetuk Bianca langsung masuk. Kamar Raja Oberon sangat gelap, sehingga Bianca harus merasakan apa yang ia pijak ketika berjalan.
Ketika merasakan sudah sampai di ranjang, Bianca merebahkan dirinya. Ia yakin Raja Oberon pasti saat ini sedang tidur, beristirahat setelah dari Kamar Putri Tania tadi.
Biancapun memejamkan matanya di sana, tidak ingin menyentuh Raja Oberon yang menurutnya tidur di sebelahnya.
Nanti malam pasti akan ada kabar yang mengejutkan, Batinnya licik.
Tanpa Bianca ketahui, entah kabar mengejutkan apa yang akan terjadi.
***
Seneng banget part kemarin ada yang ngoment🤧
Happy Reading ha guys❤