Melisa tiba-tiba harus mengalami insiden buruk membuat dirinya kehilangan nyawa. Ia pikir hidupnya akan berakhir di sana tapi siapa sangka ia justru bangun dalam sebuah ruangan yang sangat kumuh.
"Ibu...ibu hiks bangun Bu hiks aku janji tidak akan menggangu ibu lagi hiks ibu..." Tangis anak kecil yang ada di sisi ranjang.
"Siapa ibumu ?" Tanya Melisa dengan bingung.
"Ibu hiks anda sudah sadar hiks..."
"Ha ? siapa yang kamu panggil ibu ?" Bingungnya.
"Ma-maaf hiks aku benar-benar minta maaf jika ibu maksudnya nyonya tidak ingin di panggil seperti itu lagi." Ujar Anak laki-laki lalu bersujud di atas lantai kayu.
"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Bingungnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Riner
"kenapa kau sangat ingin keluar dan tidak mau disini ?"
"Aku...."
"Ada seseorang yang menungguku untuk pulang."
****************
Melisa benar-benar panik kali ini, dia masih memiliki Kevin diluar. Jika dia tidak bisa pergi dari sini maka apa yang di lakukan oleh anaknya yang masih sangat kecil itu.
"Siapa ?" Pertanyaan dari pria itu membuat Melisa melirik pada Ian.
"Anakku." Jawab Melisa dengan pasti.
Pria itu terdiam sejenak, seperti memikirkan sesuatu.
"Anak ? kau sudah menikah ?"Tanyanya.
Melisa terdiam sesaat, ia bingung harus menjawab apa pada pria ini. Jika jujur maka bukankah itu sama saja memberi tau pada pria ini jika anaknya adalah anak tanpa ayah. Itu bukanlah sesuatu yang begitu bagus untuk di dengar.
"Aku sudah menikah." Jawabnya pelan.
"Menikah ?" Tampaknya pri itu masih kurang percaya dengan apa yang di katakan oleh wanita itu.
'Apa benar satu-satunya putri dari keluarga Rosewood menikah tapi tidak ada berita sedikitpun.' Pikirannya.
Walaupun diasingkan tapi nama Alexa masih cukup di kenal oleh sebagian bangsawan tingkat tinggi. Walaupun wanita itu sudah diasingkan tapi tetap saja kekuasaan keluarganya masih luar biasa di kekaisaran. Mereka memang tidak bisa untuk mengubah hukuman pengasingan tapi dari kabar angin yang pernah pria itu dengar jika keluarga Rosewood masih terus mengirimkan uang dan juga gaun-gaun indah pada wanita ini. Jadi cukup aneh jika wanita ini menikah tapi tidak ada perbincangan dari bangsawan kekaisaran. Di tambah dengan anak yang dikatakan wanita ini. apa memang seorang wanita seperti Alexa benar-benar memiliki anak ?.
"Hei cepat pikirkan cara, kenapa anda justru melamun." Tegur Melisa saat melihat pria itu hanya berdiri diam.
"Anakmu perempuan atau laki-laki ?" Tanyanya.
"Laki-laki." Jawab Melisa.
"Sudah lama kau menikah ?" Tanyanya.
"Iya."
"Apakah pria dari rakyat biasa ?"
"Iya."
"Apakah kaya ?"
"Tidak."
"Tampan ?"
"Iya."
"Kalian menikah karena jatuh cinta ?" Tanyanya lagi.
"Iya." Melisa benar-benar ahli jika dalam berpura-pura seperti ini.
"Eh tapi kenapa anda begitu ingin tau dengan kehidupan pribadi saya ?" Ujar Melisa yang mulai lelah menjawab semua pertanyaan dari pria itu. Lagipula untuk sekarang dari pada bertanya yang tidak penting lebih baik memikirkan cara agar bisa bebas dari sini.
"Ini hanya untuk penyelidikan, siapa tau ternyata kau ikut andil dalam kejadian ini."
"Anda benar-benar selalu menguji emosi saya." Ujar Melisa.
"GROARRR." Baru saja Ian ingin berbicara tapi erangan itu lebih dahulu terdengar pekat di telinga mereka. Sepertinya monster-monster tadi telah berhasil menyusul ke tempat mereka saat ini.
"Kesialan apa ini." Gumam gadis itu.
"Ikut aku cepat !" Ujarnya lalu menarik tangan gadis itu bersembunyi di balik semak.
"Dimana mereka ?" Tanya salah satu monster yang tampak begitu kesal.
"Ini benar-benar gawat jika mereka berhasil keluar dan memberitahukan keberadaan kelompok kita ke kekaisaran maka semua akan sia-sia." Ujar salah satu monster di sana.
"Jika begitu cepat panggil Riner, bagaimana dia bisa begitu ceroboh sehingga dua manusia itu bisa ada di sini !" Tegas monster yang tampaknya pimpinan dari mereka.
Akhirnya monster itu mengeluarkan sebuah kalung dengan tali berwarna hitam dan bandol berbentuk bintang berwarna hitam.
'Bintang hitam ?' Pikir Melisa.
Mereka tampak membaca mantra sihir dengan bahasa yang sama sekali tidak di mengerti oleh Melisa.
"Raus kerio sderous giorez pravdeor reez...."
Setelah mantra aneh itu mendadak kabut hitam muncul di antara mereka hingga kabut itu hilang berdiri sosok pria. Tapi sepertinya Melisa merasa cukup tidak asing dengan punggung itu.
"Bagaimana kau bisa begitu ceroboh Riner !"
"Maafkan saya pimpinan saya tidak menyangka bahwa akan ada hal seperti ini. Tapi tenang saja di dunia nyata saya sudah menyiapkan sebaik mungkin untuk penyerangan kepada manusia."
"Bagus Riner...tapi sebelum itu kau harus membentuk kami menemukan 2 tikus ang bersembunyi disini.
"Baik pimpinan saya akan menemukan dua tikus itu dan memusnahkannya." Ujar pria itu lalu melepas jubah yang ia kenakan.
"Deg."
"Tabib Li." Gumam Melisa dengan tidak percaya.
please author update yg banyak 🙏🙏🙏
ayo dong author di up yg banyak episode nyaaa
sampe gereget aku nungguin update mu thor...
makin seru ini👍🏻