Mo Xie, Iblis Merah yang ditakuti di seluruh Alam Shenzhou, dikenal sebagai penghancur dunia yang bahkan para dewa dan kultivator agung bersatu untuk mengalahkannya.
Namun, kematiannya bukanlah akhir. Mo Xie terlahir kembali di dunia kultivator modern sebagai dirinya yang dulu—seorang pria lemah yang direndahkan dan dihancurkan harga dirinya.
Dengan kekuatan dan kebijaksanaan dari kehidupannya sebagai Iblis Merah, Mo Xie bersumpah untuk membalas dendam pada mereka yang pernah meremehkannya dan menaklukkan dunia sekali lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23 Zona Orange: Hutan Kabut Darah
"Apa memang begini cara pelayananmu?" ucap Mo Xie, membuat Qian Fei langsung menoleh kearahnya.
"Aku bukan pelayan, juga bukan pembantu. Aku disini bukan untuk menyambut tamu, tapi untuk mengelola kebutuhan Agensi, termasuk memberikan misi para Kultivator," ucap Qian Fei menjelaskan.
Meski sikapnya yang cuek kadang membuat orang yang melihatnya menjadi kesal, tapi sepertinya anggota Agensi lainnya tidak masalah dengan itu.
"Aku datang untuk mengambil misi," ucap Mo Xie pada akhirnya, mengabaikan sikap cuek Qian Fei sebagai resepsionis.
...
Dunia ini terbagi menjadi berbagai zona yang menandai tingkat bahaya yang ada di dalamnya. Zona-zona ini bukan sekadar batasan geografis, tetapi juga pemisah antara kehidupan yang normal dan dunia yang dipenuhi oleh kengerian.
Zona Hijau, seperti Distrik Jingfeng dan Distrik Xuanshi, adalah daerah aman bagi manusia. Di sini, hanya ada sedikit ancaman dari Beast, dan pasukan keamanan selalu berjaga untuk memastikan tidak ada makhluk liar yang menyusup.
Zona Kuning, dihuni oleh Beast tingkat 9, 8, dan 7. Zona ini masih tergolong dapat dijelajahi oleh para kultivator peringkat rendah hingga menengah, namun tetap memiliki risiko bagi mereka yang ceroboh.
Zona Orange, jauh lebih berbahaya dari Zona Kuning, dihuni oleh Beast tingkat 6 dan 5 yang memiliki kekuatan besar dan kecerdasan yang lebih tinggi. Biasanya, hanya kultivator peringkat Gold dan di atasnya yang berani mengambil misi di sini.
Zona Merah, tempat berkumpulnya Beast tingkat 4 dan 3. Hanya para elit di peringkat Platinum yang cukup kuat untuk bertahan, dan bagi yang belum cukup kuat, masuk ke zona ini sama saja dengan bunuh diri.
Zona Hitam, daerah paling berbahaya yang dihuni oleh Beast tingkat 2 dan 1. Bahkan kultivator tingkat tertinggi pun jarang berani memasuki wilayah ini tanpa persiapan yang matang. Banyak yang mengatakan bahwa begitu seseorang masuk ke Zona Hitam, mereka tidak akan pernah kembali.
Di dunia yang dikuasai oleh hukum rimba ini, semakin tinggi zona yang bisa dikuasai oleh seseorang, semakin tinggi pula status dan kekuatannya.
Qian Fei menatap Mo Xie dengan ekspresi yang sulit dipercaya ketika pemuda itu memilih misinya sendiri.
"Zona Orange?" ulangnya dengan nada penuh keraguan.
Mo Xie tetap tenang, menatap layar di depan Qian Fei. "Ya, aku ingin mengambil misi di sana."
Qian Fei menghela napas panjang, menutup matanya sejenak sebelum menatap Mo Xie kembali. "Dengar, aku tahu kau kuat… tapi zona Orange itu bukan tempat untuk orang setingkatmu. Bahkan kebanyakan anggota Agensi dengan peringkat Gold pun berpikir dua kali sebelum masuk ke sana."
Beberapa anggota yang berada di sekitar meja resepsionis ikut mendengar percakapan itu dan mulai berbisik satu sama lain.
"Dia gila?"
"Bahkan aku yang sudah Gold Lower Rank saja tidak mau mengambil misi di zona itu sendirian!"
"Anak ini bahkan belum punya peringkat kultivator resmi…"
Jin Hao, yang masih berada di dekat mereka, juga ikut bicara. "Mo Xie, dengarkan aku. Aku tidak tahu seberapa percaya diri kau setelah mengalahkanku kemarin, tapi Zona Orangge itu bukan tempat untuk uji coba keberuntungan. Jika kau ingin membuktikan dirimu, setidaknya mulai dari zona Kuning dulu."
Mo Xie masih belum mendapatkan peringkat kultivatornya sendiri dari Asosiasi, yang berarti dia belum menyelesaikan ujiannya sebagai kultivator resmi. Terlebih lagi, Mo Xie yang masih muda dan bersekolah membuat beberapa orang langsung meragukannya.
Tapi, Mo Xie tetap tidak bergeming. Dia menatap Qian Fei dan berkata dengan nada datar, "Cukup pilihkan misinya. Aku akan mengambilnya."
Qian Fei memandangnya dalam diam selama beberapa detik sebelum akhirnya mendecakkan lidah dan menggeleng. "Baiklah. Kalau kau benar-benar ingin bunuh diri, jangan salahkan aku."
Jari-jarinya bergerak di atas keyboard dengan cepat sebelum akhirnya sebuah layar holografik muncul di hadapan mereka, menampilkan daftar misi yang tersedia di zona Orange.
"Ini dia. Ada beberapa pilihan," ujar Qian Fei. "Tapi kuperingatkan, ini semua bukan misi yang bisa diremehkan."
Mo Xie menyipitkan mata, membaca deskripsi misi satu per satu. Hingga akhirnya, matanya tertuju pada satu misi tertentu yang menarik perhatiannya.
Misi: Membasmi Beast
Lokasi: Zona Orange - Hutan Kabut Darah
Target: Bloodfang Tiger (Beast Tingkat 5)
Hadiah: 5000 Yuan
"Aku ambil yang ini," ucap Mo Xie tanpa ragu.
Suasana di sekitar meja langsung menjadi lebih tegang. Beberapa anggota Agensi bahkan terbelalak kaget.
"Bukankah itu… misi tingkat tinggi di Zona Orange?"
"Bloodfang Tiger? Itu bukan sekadar Beast biasa!"
"Bahkan kultivator peringkat Gold Upper Rank pun belum tentu bisa menang melawan satu ekor sendirian!"
Jin Hao menatap Mo Xie dengan ekspresi aneh. "Kau serius?"
Mo Xie mengangguk. "Ya."
Qian Fei memijat pelipisnya, tampak frustasi. "Baiklah… baiklah… Tapi kalau kau mati, jangan salahkan siapa-siapa selain dirimu sendiri."
Dia menekan beberapa tombol, dan selembar kertas yang berisi segala informasi mengenai misi yang diambilnya muncul di udara. Mo Xie menangkapnya, lalu memasukannya ke dalam sakunya.
"Selamat mencoba, bocah nekat," ujar Qian Fei dengan nada sarkastik.
Mo Xie hanya menyeringai tipis, sebelum berbalik dan berjalan keluar dari markas.
Di belakangnya, Jin Hao hanya bisa menghela napas panjang sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Anak itu benar-benar tidak waras…"
Tapi jauh di lubuk hatinya, Jin Hao merasa sedikit penasaran—apakah Mo Xie benar-benar mampu melakukannya?
...
Setelah menerima misinya, Mo Xie pergi ke stasiun kereta dan memasuki sebuah kereta khusus para kultivator berpergian. Kereta itu meluncur dengan kecepatan tinggi di atas jalur magis yang bercahaya, menghubungkan Distrik Jingfeng dengan berbagai wilayah di luar Zona Hijau.
Jendela kereta memperlihatkan pemandangan kota Zhenhai yang perlahan tertinggal di belakang, dengan gedung-gedung tinggi dan lampu-lampu neon yang memudar, digantikan oleh pemandangan alam yang lebih liar dan luas.
Mo Xie duduk di salah satu kursi dekat jendela, ekspresinya tetap tenang meskipun suasana di dalam kereta cukup ramai. Para kultivator dari berbagai latar belakang duduk di sekitarnya, beberapa berbincang mengenai misi mereka, yang lain sekadar beristirahat atau memeriksa persiapan mereka.
Di sudut ruangan, seorang pria dengan armor ringan tengah membersihkan pedangnya, sementara dua wanita bersenjata tombak berdiskusi tentang strategi menghadapi kelompok Beast yang berkeliaran di Zona Kuning.
“Bloodfang Tiger… Beast tingkat 6,” gumam Mo Xie dalam hati, membuka kembali kertas misinya.
Di dalam lembaran itu terdapat berbagai informasi penting: lokasi target sering terlihat, kebiasaannya, bahkan kemungkinan kemunculannya di waktu tertentu.
Berdasarkan peta yang tertera, Bloodfang Tiger biasanya terlihat berkeliaran di bagian terdalam Hutan Kabut Darah, sebuah tempat yang terkenal dengan visibilitas rendah dan medan berbahaya.