Dendam, cinta, dan kebohongan. Sebuah permainan yang berbahaya dan tak terduga. Amanda, seorang wanita yang memiliki tujuan yang jelas, mendekati suami Selena, Reagan, seorang pria tampan dan sukses.
Namun, Amanda tidak tahu bahwa Reagan memiliki rahasia yang tersembunyi di balik pernikahannya dengan Selena. Amanda terus beraksi tanpa menyadari bahwa dirinya sudah terlibat dalam permainan dan konflik yang besar.
Apa yang sebenarnya tersembunyi di balik pernikahan Reagan dan Selena yang terlihat sempurna itu? Dan apa yang akan terjadi ketika dendam dan cinta berbenturan?
Pleas yang baca dan gak suka skip aja🙏
Jangan tinggalkan jejak buruknya🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MCS 22. Hubungan yang Mulai Diketahui.
Setelah mendengar dan mengetahui semua masa lalu yang terjadi pada Reagan, Amanda kini terdiam dengan tatapan menerawang menatap langit-langit penthouse. Ia yang sebelumnya menangis tergugu malah ditenangkan oleh Reagan hingga Amanda terlelap di sebuah sofa luas yang ada di sana.
Amanda tidak hanya terkejut, perasaannya kini juga bercampur aduk. Amanda menoleh ke sisinya, dan bisa mendapatkan Reagan yang sedang terlelap. Pria itu sepertinya menungguinya sampai ikut tertidur. Amanda menatap lekat wajah itu. Reagan adalah pria yang tampan, sekaligus menyebalkan dalam waktu bersamaan. Amanda tersenyum kecil, tangannya terangkat perlahan menyentuh surai hitam pria itu.
Kini Amanda sudah mengetahui semuanya. Termasuk keadaan hubungan pernikahan Reagan dan Selena yang sebenarnya. Bolehkah mulai saat ini ia tak lagi menyembunyikan perasaannya? Bolehkah ia mengatakan jika dirinya mencintai Reagan dan ingin memiliki pria di hadapannya ini seutuhnya?
Usapan pelan yang Amanda berikan ternyata mengusik tidur Reagan. Ia membuka mata dan menemukan Amanda yang tengah memperhatikannya. Sesaat Reagan mengunci netra yang sembab karena menangis tadi. Reagan sadar jika dirinya pasti sudah membuat Amanda takut. Kemarahan serta niatnya untuk mengakhiri hidup seseorang pasti membuat Amanda syok.
"Aku membangunkan mu?" tanya Amanda pelan.
"Hmm." Reagan meraih tubuh wanita itu dan memeluknya.
Amanda membalas, ia merebahkan kepala di dada pria itu. Bisa Amanda dengar dan rasakan detak jantung pria itu yang lebih cepat.
"Ternyata tidak hanya jantungku yang berdegub kencang setiap kali berdekatan dengan mu." Amanda terkekeh sendiri di dalam pelukan Reagan. Pria itu juga ikut tersenyum mendengarnya.
"Kau senang mengetahuinya?"
"Ya," jawab Amanda bersemangat.
"Amanda?"
"Hmm?"
"Aku mencintaimu," ucap Reagan dengan tatapan lurus ke atas, tangan pria itu bergerak pelan memberikan usapan pada lengan Amanda.
Amanda terdiam, napasnya sedikit tertahan kala mendengar Reagan yang mengatakan cinta padanya.
"Katakan kalau kau juga mencintaiku!"
Amanda tercengang dengan permintaan Reagan. Ia sedikit mengangkat wajah dari dada pria itu dan Reagan hanya meliriknya sekilas. Lihatlah! Pria ini selain menyebalkan ternyata juga pemaksa.
"Aku tidak mau mengatakannya," jawab Amanda seraya mendengus dan kembali merebahkan kepala di dada Reagan.
Reagan hanya tersenyum melihat wanita itu yang kini memasang wajah masam.
"Sekali saja katakan jika kau juga mencintaiku, Amanda."
Suara Reagan terdengar berbeda, berhasil membuat Amanda kembali terdiam. Amanda menutup mata sesaat seraya menghela napas pelan.
"Aku mencintaimu, Rey."
Amanda menggigit bibirnya setelah mengatakan hal itu. Akhirnya ia berani mengakui perasaannya pada Reagan.
Reagan tersenyum mendengarnya. Setelah itu tak ada lagi kata yang pria itu ucapkan, membuat Amanda menerka-nerka kenapa Reagan tidak memberikan respon atas pengakuannya. Hingga Amanda mengangkat wajah dan menatap pada Reagan.
Namun betapa terkejutnya Amanda, ketika Reagan sudah dengan cepat mempertemukan bibir mereka. Senyuman terukir di wajah pria itu, Reagan melepaskan ciumannya setelah beberapa saat dan langsung menerima pukulan serta gerutuan dari Amanda.
Reagan hanya tertawa, entah mengapa ia selalu bisa menikmati waktu jika itu bersama Amanda. Wanita biasa yang berhasil membuatnya tertarik dan penasaran hingga kini berakhir dengan perasaan nyaman setiap kali Reagan bersamanya.
*
*
*
Selena kembali ke kediaman mewahnya bersama Reagan ketika malam, setelah ia menghabiskan waktu bersama Juliant di apartemen pemuda itu.
Aroma alkhol begitu kental tercium dari tubuhnya. Selena masuk ke dalam kamar luas yang terlihat rapi sekaligus sunyi. Ia segera membawa langkah lebih dalam untuk menuju kamar mandi. Wanita itu ingin membersihkan tubuhnya. Tidak hanya dari aroma minuman, tapi juga dari sisa-sisa percintaannya bersama Juliant.
Di bawah guyuran air yang mulai membasahi tubuhnya. Pikiran Selena tiba-tiba saja mengingat permintaan ayahnya yang menginginkan seorang cucu. Selena mengusap wajahnya yang basah, ia jadi merindukan Reagan. Suaminya itu tidak terlihat di kediaman mewah mereka. Artinya Reagan lagi-lagi tidak pulang.
Selena mengakhiri cepat kegiatan mandinya. Menggunakan bath robe putih ia keluar dari dalam kamar mandi, segera berjalan menuju tas yang sebelumnya ia lemparkan di atas tempat tidur. Selena meraih ponselnya di sana, ia mencoba menghubungi Reagan.
Berulang kali Selena melakukan panggilan, ia bahkan memperhatikan layar ponselnya. Nomor suaminya tidak bisa dihubungi, Reagan ternyata mematikan ponselnya.
Selena menghembuskan napas kasar, ia hampir saja melemparkan kembali ponsel itu ke atas tempat tidur, jika saja tidak melihat ada panggilan yang masuk.
"Katakan!" pinta Selena langsung karena orang yang menghubunginya adalah pria yang ia bayar untuk mencari tahu semua kegiatan Reagan di luar sana.
"Tuan Slade sempat kembali ke perusahaan. Ia pergi bersama seorang wanita, tapi setelahnya aku kehilangan jejak mereka."
Wajah Selena berubah ketika mendengar apa yang dikatakan oleh orang suruhannya. Ia mematikan sambungan telepon ketika suara ketukan pada pintu kamarnya terdengar.
Selena membuka pintu dan langsung menerima sebuah amplop dari tangan asisten rumah tangga. Ia kembali masuk ke dalam kamar dengan wajah yang sudah memerah. Memeriksa amplop yang berisi foto-foto yang orang suruhannya kirimkan semakin membuat wajah Selena berasap.
Selena menumpahkan semua foto itu di atas tempat tidur. Beberapa gambar yang berhasil menangkap kendaraan Reagan di perusahaan ada di sana. Dengan napas yang memburu, Selena meraih salah satu foto yang begitu jelas memperlihatkan punggung seorang wanita tengah berdiri di sisi mobil Reagan dengan membuka pintu mobil suaminya.
"Kurang ajar! Wanita liar mana yang ingin menggoda suamiku?!!" Selena meremat kuat foto yang ada di tangannya. Wanita berambut panjang yang mengenakan dress flamingo. Selena pasti akan mencarinya dan memberikan pelajaran langsung pada wanita itu karena sudah berani menggoda Reagan.
Sabar Manda, semoga aja Rey bisa secepatnya mengambil alih perusahaan dan setelahnya membereskan masalah hubungan kalian ....