6 tahun menjalin kasih dengan pemuda yang menjabat sebagai kepala desa membuat Aruna merasa senang. tapi disisi lain ibu tiri dan juga adiknya memaksa nya untuk mundur di pernikahan nya sendiri.
"Adik mu mencintai Aryo. sebaiknya Ketty saja yang menggantikan mu, sebagai pengantin!" ucap Ibu tirinya yaitu Susi.
"Kalian tega berbuat seperti ini padaku!" teriak nya dengan emosi yang begitu menyakitkan
Tapi tak lama pernikahan yang diharapkan nya sejak lama dengan orang yang dicintai nya, malah berakhir menikah dengan pria yang bahkan dia tak mengenal asal usul nya. apakah Aruna sanggup menjalankan pernikahan tersebut?
Bagaimana kelanjutan kisah nya yuk simak!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.6
"Sah..."
"Sah..."
Itulah teriakan saksi yang menjadi momen hari dimana Ketty yang menikah, apalagi Susi sebagai ibu merasa bahagia, apapun pengorbanan nya akan dilakukan untuk putri nya tercinta.
Terlihat dari tadi, Ketty tak berhenti untuk terus tersenyum, ini adalah momen berharga dalam hidupnya, akhirnya bisa menikah dengan orang yang selama ini dicintai nya.
Lain hal nya dengan Aryo, yang tampak berat menerima pernikahan ini, padahal semalam dia lah yang menentang keputusan Aruna untuk menjelaskan semua yang terjadi, ibu nya juga terlihat marah besar.
Setelah selesai acara sungkeman, kini beralih ke salaman menyambut para tamu, begitu juga dengan Aruna yang datang bersama dengan suami nya, terlihat wajah Faris lebih fresh, dari semalam. walaupun luka di wajah nya belum sembuh, dia tetap ikut mendampingi istri nya untuk menyalami pengantin baru itu.
Kini tiba giliran dia yang maju menyalami kedua pengantin itu, dengan pandangan nanar nya, apalagi ada raut kesedihan saat melihat orang yang masih dicintai nya menikah dengan, adik tirinya sendiri.
Flashback...
"Mas, si Ketty itu naksir kamu loh?" ucap nya sambil menopang dagu nya sambil melihat wajah tampan kekasih nya.
"Aku ga bakalan tertarik sayang, lagi pula aku sudah menganggap nya adik saja, tak lebih, karena cintaku ini ya untuk kamu Bu guru ku!" gombal Aryo saat masih berpacaran dulu.
"Dasar gombal kamu!" ucap nya dengan pura pura kesal.
"Jangan ngambek dong. hilang nanti cantik nya."
Back to topik...
Saat melihat ada kenangan manis bersama dengan Aryo, sebisa mungkin Aruna menutupi raut kesedihan nya, dia harus bisa tersenyum saat ini, lagi pula dia sudah ada mas Faris bukan?
"Aruna?" ucap Faris yang menyentuh bahu nya dengan kelembutan.
"Mas, maaf aku melamun tadi!" ucap nya sambil menatap cemas, dia sekarang sudah menikah, dan punya suami, seharusnya dia tak lagi mengingat kejadian itu, dia merasa bersalah kepada Faris saat ini.
Faris menggenggam tangan Aruna dengan penuh kelembutan, seolah ada semangat yang diberikan oleh suami nya untuk tetap kuat dalam mengahadapi apapun.
"Its' okey. yuk kita kesana!" ucap Faris dengan masih menggenggam tangan Aruna.
"Jangan lupa tunjukan senyum manis, kamu. Soalnya cantik kalau lagi senyum!" ucap Mas Faris.
Hal itu membuat wajah Aruna menjadi salting, tentu saja saat ini udah memerah menahan diri di dekat suami nya itu.
"Mas, kamu nakal ya!" ucap nya dengan mencubit lembut pinggang suaminya.
Faris terkekeh kecil saat melihat wajah menggemaskan istri nya itu. "Maka nya ayok, kita kesana."
"Ayok, hati hati licin soalnya hujan tadi." ucap nya dengan menggandeng lengan suami nya berjalan menuju ke pelaminan pengantin.
Aryo merasa jengkel, dan cemburu tentu nya. terlihat tangan nya mengepal kuat menahan gejolak emosi yang ingin sekali menonjok wajah laki laki itu.
"Mas!" ucap ketty dengan senyuman manis menatap suami nya, dengan penuh cinta.
Lalu dia membisikkan sesuatu kepada Aryo, hal itu membuat Aryo terkekeh kecil, betul kata Ketty dia harus memanas manasi Aruna dan menunjukkan bahwa dia baik baik aja bukan.
"Kau betul, mari kita sambut mereka dengan layaknya tamu bukan?" ucap nya sambil tersenyum smirk.
"Selamat menempuh hidup yang baru, mas. Semoga kamu dan juga Ketty menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah." ucap nya dengan tulus, dan ada raut kesedihan dimatanya.
"Tentu saja, aku bahagia menerima Ketty menjadi istri ku, yang jelas lebih tak murahan seperti mu!" ucap nya sambil tersenyum smirk.
"Deg..."
"Selamat bro, dan makasih udah melepas Aruna untuk gue." bisik nya Faris dengan pelan.
Perasaan Aruna bener bener sedih, mendengarkan ucapan kasar dari orang yang dicintai nya, tak menyangka, selama ini sifat asli Aryo seperti ini, syukurlah dia keluar dari hubungan toxic itu. Dia baru menyadari nya sekarang.
Bagaimana tak toxic, Aryo ini orang nya kerasa kepala, bertindak semena-mena, dan juga egois. Tentu saja selama ini dia bersikap lemah lembut, ya hanya untuk memikat pujaan hatinya, yaitu Aruna.
Dia terpilih menjadi kepala desa juga berkat pensiunan ayah nya yang dulu nya menjadi kepala desa. Kalau tidak Aryo akan kalah tanpa campur tangan ayah nya itu, sebab saingan Aryo saat itu mempunyai pendidikan yang bagus dan lulusan luar negri. Tapi sayang harus mundur sebab suatu masalah yang mungkin sedikit privasi.
"Syukurlah, aku ikut bahagia dengan keputusan mu, mas. ayok mas Faris kita pergi dari sini!" ajak nya dengan senyuman tipis.
Faris yang merasa Aruna tak baik baik saja, langsung merangkul nya dari hadapan mereka.
Susi yang melihat keterpurukan dan juga kesedihan di mata Aruna merasa senang, dia akhirnya bisa membuat anak itu tersakiti, karena memang, dia tak menyukai Aruna.
***
Malam harinya...
Sesudah selesai acara pernikahan kedua mempelai pengantin, wajah Ketty yang berbinar penuh cinta menghampiri kakak tirinya, dan disana juga ada Faris yang sedang menikmati makanan buatan istri nya.
"Cih, sama sama kampungan!" desis Ketty yang melihat kemesraan kedua nya.
Kamar Aruna itu dekat dengan dapur, sehingga membuat Faris merasa prihatin dengan kondisi gadis itu selama ini, sungguh tega ayah nya yang terlalu pilih kasih kepada putri nya sendiri.
"Enak, Mas suka." ucap Faris yang mengomentari masakan pernah istri nya itu dengan penuh binar.
Perlakuan Aruna kepada nya membuat nya tertegun, dulu saja saat menikah dengan Desi mantan istri nya itu, jangan kan dibuatkan makanan. diurus keperluan sebagai istri saja desi tak mampu. kini perlakuan Aruna yang membuat suasana hatinya menjadi lembut, tak terbayang sebesar apa hati wanita seperti Aruna. padahal seharusnya dia membenci Faris bukan? Tapi tidak perlakuan Aruna bener bener menjalankan kewajiban nya sebagai seorang istri.
"Buatkan aku juga dong mbak, sama mas Aryo juga laper!" perintah Ketty dengan nada tak sopan
Faris menoleh ke arah kirinya, terlihat Ketty datang dengan wajah angkuh nya, dan tak lama Aryo menyusul istrinya itu ke dapur.
"Maaf, Ketty. Lauk nya sudah habis, ibu dan ayah sudah makan terlebih dahulu, jadi tak ada sisa lagi!" ucap Aruna dengan lembut.
"Brak..."
"Astaghfirullah Ketty, kenapa kamu gebrak meja makan tak sopan Ketty!" ucap Aruna yang memegang dada nya karena memang kaget.
"Cih, udah berani melawan aku ya kamu, mbak. buatkan makanan buat aku dan mas Aryo! atau aku akan bilang ke ayah!" ancam nya dengan nada tinggi.
Aryo yang mendengar ucapan ketty tersenyum sinis ke arah Aruna, inilah yang dia inginkan. menjatuhkan harga diri Aruna karena terlalu membenci wanita murahan itu.
"Apa begini meminta sesuatu kepada orang yang lebih tua dari mu?" ucap sinis Faris yang tak tahan dengan omongan kedua pecundang itu.
"Siapa kau yang berani ikut campur!" ucap nya sinis memandang Faris.
"Mas udah ya, sabar. Jangan ditanggapi!" ucap Aruna sambil tersenyum lembut ke arah Faris.
dan si Aryo kepedean lagi, emang nya Aruna cewek apaan cewek bego gitu.. yg mau buang permata demi kamu yg cuma batu kerikil?
sudah nikmati saja rasa sakit yg seperti Aruna rasakan..
dan buat neng Ketty hati2 neng lambey mu di jaga nanti kena gampar orang aja baru tau rasa/Curse/
tapi gpp kok Thor soalnya Mak juga sering ngetik typo kaya gitu/Determined/