Gibran harus merelakan kisah cintanya dengan Shofiyah yang telah dia bina selama 8 tahun kandas karena orangtua Shofiyah tak menerima lamarannya dan membuatnya harus menyaksikan pernikahan kekasih yang begitu dicintainya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Pertama
Setiap tahun akan diadakan penerimaan murid baru. Semua para staf dan anggota OSIS yang terkait bertanggungjawab atas kegiatan tersebut. Begitu juga yang terjadi disekolah SMA Negeri 1 Makassar. Salah satu sekolah terfavorit dimakassar. Sekolah dengan nilai prestasi tertinggi bersaing dengan beberapa sekolah.
Salah satu sekolah yang memiliki sistem seleksi ujian masuk yang sangat ketat dan berbasis teknologi. Murid yang diterima disekolah ini hanya 270 orang siswa-siswi dari ribuan pendaftar dari semua sekolah SMP di Makassar. Sebagai ketua OSIS aku bertanggungjawab atas segala hal yang terjadi selama pelaksanaan seleksi bersama dengan guru yang bertugas.
Perkenalkan namaku khoirul Gibran Adam. Murid kelas 3 sekaligus Ketua OSIS periode tahun kemarin. Tahun ini aku akan digantikan oleh siswa kelas 2 beberapa bulan lagi. Aku juga ketua ekskul karate dan taekwondo.
Sebagai ketua OSIS dengan akhir periode aku menjalankan kewajiban terakhir ku yaitu pengurusan penerimaan siswa-siswi baru angkatan baru. Setiap hari semua anggota OSIS bergiliran berjaga untuk menerima adik-adik yang ingin mendaftarkan diri sebagai calon siswa-siswi disekolah ini.
Hari ini adalah hari piket ku berjaga sampai sore untuk menerima calon siswa. Aku bersemangat entah karena apa. Kalian tau yang kupikirkan saat ini adalah gadis yang kukagumi 3 tahun lalu apakah dia mendaftar atau belum.
Walau bukan jadwal piket ku, aku rutin mengecek nama dan foto calon siswa-siswi baru dan berharap dia adalah salah satunya dalam pendaftar itu, mengingat dia dari sekolah favorit juga tapi sampai sekarang belum ada tanda jika dia mendaftar disekolah ini.
Hari ini aku ada jadwal keluar untuk membeli perlengkapan OSIS yang telah habis dan akan kembali sekolah. Setelah sampai disekolah aku malah menabrak seseorang yang sangat kuharapkan walau aku tak mengetahui nama aslinya. Aku sangat mengenali wajahnya. Dia sangat berbeda dari yang dulu terakhir kali aku lihat 2 tahun lalu.
"Bruk, Aduh". Rintihan seorang gadis yang kutabrak
"Kamu tidak apa-apa?? Tanyaku dengan panik mencoba menolongnya
"Tidak apa-apa kak!!". Shofiyah mendongkak melihatku
"Kamu anak baru??, kenapa kamu pakaian biasa??
"Iya kak, aku anak baru, aku ingin daftar sekolah". Ucapnya cengengesan
"Oke kebetulan aku pengurus OSIS yang bertanggung jawab pada pendaftaran murid baru hari ini, ayo masuk!! ". Ajak Gibran
"Iye kak, Terima kasih". Ucapnya dengan senyum
Ya Tuhan wanita ini sungguh manis jika tersenyum. Gibran tersenyum melihat nya, dia tak berhenti mencuri pandang pada Shofiyah
Kami pun berjalan beriringan kedalam sekolah menuju ruangan khusus pendaftaran bagi calon murid baru.
"Kamu bawah semua berkas persyaratannya kan?? Tanyaku memulai obrolan
"Iye kak. Tinggal foto saja, tadi aku ingin cuci foto tapi belum ambil formulir, jadinya aku ingin ambil formulir dulu baru cuci foto sekalian isi dan balikin lagi kalau sudah. Takutnya kehabisan formulir heheheh". Ucapku cengengesan..
Entahlah kenapa aku bisa langsung akrab dengan orang padahal biasanya tidak seperti ini.
"Ya sudah cuci disini aja, kebetulan aku juga mau cuci fotoku, bagaimana kalau kamu kirimkan saja fotomu biarkan aku cuci sekalian gimana mau ga?? Tanyaku, lumayan dapat fotonya juga.
"Beneran boleh kak?? Tanya Shofiyah dengan mata berbinar.
"Tentu, kan aku yang nawarin".
"Boleh deh, kak makasih ya".
"Nah sekarang kamu isi ya, Aku cuci foto dulu itu disana. Masih satu ruangan kalau kami bicara pun masih kedengeran". Ucapku menjauh ketempat cuci foto.
"Iye kak".
Dia pun mengisi formulir dengan serius.
Nama kamu siapa dek?? Tanyaku dengan pura-pura
Namaku Shofiyah Khumairoh kak, Dipanggil Shofi kak
"Mmm.. Nama yang cantik, secantik orangnya". Puniku kepadanya
"Makasih kak, nama kakak siapa..??? Tanya Shofiyah.
"Namaku khoirul Gibran, panggil kak Gibran saja"..
"Nama kakak kayak penulis buku yang terkenal aja tu". Ucapnya sambil terkekeh pelan begitu mendengar namaku
"Benar juga, Aku baru sadar". Ucapku menggelengkan kepala.
"Kamu memiliki sertifikat atau apa gitu untuk menunjang?? Tanya Gibran
"Ada beberapa kok kak, sertifikat lomba cerdas cermat dan beberapa penghargaan dan Piagam juga. Itu diperlukan kah??
"Iya kalau kamu mau, foto kopi aja sekalian disini gimana??
"Boleh deh, kak tapi aku tak tau gimana caranya pake mesin fotokopi nanti rusak".
"Gampang aja kok, sini deh liat aku yakin kamu cepat belajar. Nah gini caranya". Kak Gibran memperlihatkan caranya dengan perlahan dan sangat baik makanya aku cepat paham. "Gimana bisa?? Tanya lagi.
"Bisa kok kak. Tapi ini ga apa-apa ya kan, pake properti sekolah kan aku anak baru belum juga masuk". Tanyaku dengan Khawatir
"Ga apa-apa, tidak ada yang berani mau larang kamu kalau aku yang suruh".
"Ya udah deh dari kakak aja". Pasrah Shofiyah
Dia pun mengurus yang harus difotokopi dan ternyata foto ku dan fotonya juga sudah selesai..
Dia pun menyerahkan semua berkas ku kepadaku. "Gimana kak udah lengkap belum??". Ucapku kepadanya saat dia melihat isi berkasnya...
Aku mengangguk kan kepala." Ya sudah lengkap semua, kelihatannya kamu anak yang pintar, nilaimu semua sangat bagus ditambah juga nilai ujian yang diatas rata-rata. Kamu mau masuk ekstrakulikuler apa nantinya dek?? Tanya Gibran dengan penasaran
"Alhamdulillah kak.. Dia tersenyum saja.. "Memang ada Ekstrakurikuler apa saja kak??
"Banyak kok kamu mau yang seperti apa??
"Kalau bisa yang bela diri kak dan Palang Merah saja karena Di SMP juga ikut itu pengen dilanjut aja". Shofiyah tersenyum menampilkan lesung pipit tersembunyi nya.
"Kamu dari sekolah favorit SPENDEL juga ternyata, Aku alumni situ juga".
"Really?? Shofiyah memandang Gibran dengan terkejut.
"Iya aku alumni sana juga 2 tahun diatasmu. Kamu masuk aku baru naik kelas 3,sama kayak sekarang, pantas saja tadi wajahmu tidak asing".
Padahal aku mengenalnya, aku hanya berpura-pura tidak mengenalnya hanya untuk memancing pembicaraan dengannya.
Dia menganggukkan kepalanya tanda mengerti. "tapi kak maaf ya aku tidak mengenal kakak. Maklum aku memang tipe tidak suka keramaian. Ya sudah kalau begitu aku pulang dulu kak".
"Tunggu dulu kakak daftarkan kamu dulu di portal sekolah nanti kalau sudah print baru kamu pulang".
"Ya udah makasih kak".
Aku pun mendaftarkannya ke portal sekolah setelah selesai aku memprint kartu peserta ujianku yang dilakukan 2 pekan dengan 2 hari ujian.
Aku memperhatikan gadis ini. inilah pertama kali aku merasakan sesuatu yang berbeda sebagai seorang laki-laki terhadap seorang perempuan . Kekaguman yang dulu pernah ada kini lebih tumbuh lagi. Kamu masih sangat mudah ternyata..
"Usia kamu hari ini pas 14 tahun rupanya..
"Iya kak alhamdulillah aku cepat masuk SD".
Aku menganggukkan kepala. "Oh iya ini ada buku bantuan sekalian untukmu supaya bisa lolos ujian seleksi nanti". Ucapku sambil memberikan buku itu kepadanya. Aku akan berusaha mengambil hatinya dengan cara apapun
Dia tersenyum mengucapkan Terima kasih..
"Bisa aku minta nomor telepon mu?? Ucapku dengan hati-hati.
"Boleh kok kak!!
Kami pun tukaran nomor handphone..
"Kalau begitu aku pulang ya kak.. Makasih sekali lagi atas semua bantuannya!! ". Shofiyah kemabli tersenyum manis membuatku tenggelam dengan pesonanya.
"Iya sama-sama dan hati-hati dijalan!! ".
"Iya kak makasih"..
Ya Tuhan Terima kasih ternyata dia mendaftar disini dan aku akan memperjuangkannya untuk menjadi gadisku. Jika dulu aku hanya akan mengagumi dia dari jauh, kali ini aku akan menjadikannya milikku. Sungguh dia sangat berbeda, dulu dia orang yang pendiam dan tidak seceriah sekarang bahkan penampilannya juga sangat cantik dan manis, walau kesan tomboynya masih ada. Rambutnya sekarang sangat panjang dan bergelombang menambah kesan cantik dan manis darinya. Aku sungguh tergila-gila padanya.