zanaya Zederta Gautama ,satu satunya pewaris perusahaan terbesar di asia Gautama group company.
memiliki takdirnya sendiri,menemukan cinta setelah di khianati .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana
Jam sudah menunjukkan pukul 16:30 sore ,para gadis berpamitan untuk pulang begitupun dengan zanaya yang harus pulang ke rumah papi nya ,sebab malam ini kekasihnya akan bertandang ke rumah orang keluarganya katanya .
" Biar aku antar yank" tawar mahen
" No, gue tunggu nanti malam" jawab zanaya datar
Mahen tersenyum,ia menyugar rambutnya kemudian mengangguk,menatap gemas pada kekasihnya ,memandang kagum pada gadis yang hampir tiga tahun lama nya menempati hati dan fikiran ,tak pernah terlintas sedikitpun untuk berpaling dari zanaya zederta Gautama ,entahlah ......baginya zanaya telah mencuri cintanya oleh sebab itu kekasihnya harus bertanggung jawab . Hahahaha sangat konyol bukan ?? .
Mereka mengantar ke lima gadis itu keluar markas , dengan zanaya yang berboncengan dengan Chaterine.
Tanpa menoleh kelima gadis itu pergi dan melajukan motor sport dengan kecepatan tinggi ,membuat inti Maxim terperangah melihat kelakuan para gadis yang kini telah memakai helm fullface nya,bahkan kepala Julian sampai menggeleng melihat betapa ganasnya para gadis itu .
Penampilan mereka yang bahkan bisa mengundang stigma negatif bagi siapapun yang melihatnya ,tapi ini lah kenyataan nya , Pemilik sekolah mereka adalah ayah dari Ketua para Gadis bar bar .
" Lo nggak ada niatan buat nyuruh mereka ngerubah warna rambut nya boss" tanya Andre penasaran
" Niat sih ada ,tapi gue takut dia ngambek " celetuk mahen jujur
" Lo takut sama zana ?pfffttt" ucap Axel yang masih menahan tawa karna mendengar penuturan dari ketua inti Maxim tersebut .
" Ye si anying ,Lo tau sendiri zana kalo ngambek main nya kabur ke luar negri bego" sewot Julian .
" Nggak usah muncrat juga kali tu ludah ,bau jigong mulut Lo " sarkas prabu
" Diem lu Jawa "ucap Julian
" Berisik bego,gue empanin sama hiu Colombia nyahok Lo" ancam prabu
" Dih ngancem " ejek Julian
" Bodo "
" Tapi gue akuin sih si zanaya emang sekarang lebih savage dan terkesan lebih berwibawa " celetuk Chen tiba tiba ,yang kemudian di angguki oleh ke enam inti Maxim
" Si Monic sih paling serem ,gue pernah liat otot tangan nya beuuuh sekali banting patah tulang gue " ucap Andre
" Dan gue fikir si Kimo itu lugu ,karena gue liat wajahnya masih imut imut gitu. Ternyata pas kapan hari gue ketemu sama rekan bisnis bokap ,di situ dia cerita kalo dia kagum sama sosok perempuan yang bernama kimonara ,pasti kalian bingung kan ,intinya mereka bertujuh mungkin di Indonesia nggak bakal ada yang kenal ,tapi di luar negeri sepak terjang mereka ngeri coy " jelas Zion bergidik ngeri
" Sumpah gue yang lakik ngerasa minder sama mereka " ucap Axel tiba tiba
" Serem cuxs ,Deket mereka aura aura kematian terus nongol " jawab Andre lagi.
" Apalagi buketu ,padahal dulu dia kan ceria banget yak,pas lagi ngejar ngejar tu si Gian kamfret " perkataan Julian barusan sontak membuat mahen berdecak sebal ,pasalnya berubahnya zanaya di kait kaitkan dengan gian si mantan pacar .
***
Kini zanaya telah sampai di rumah sang papi ,seperti biasa tanpa mengucapkan salam zanaya masuk ke dalam rumah pun di iringi dengan keempat sahabat nya .
Membuat tiga pasang netra yang kini tengah bersantai di ruang keluarga menolehkan kepalanya ,
" Weeeey na ,Lo balek . Kapan ," cerocos Stevani antusias
" Kamu datang sayang ,oooh bareng sama aunty juga " sapa mami zanaya pada ke empat gadis itu ,aunty bahkan mereka tidak berminat dengan sebutan yang bisa membuat bulu kuduk mereka meremang.
Pffftt zanaya menahan tawa saat sang mami bilang mereka adalah aunty nya .
" Kata grandpa keluarga nya Mahendra mau datang nay" tanya papi
" Ya " jawaban singkat dari putrinya cukup membuat Doni mengerutkan keningnya lalu mendesah pasrah .
" Apakah ada hal serius ?" Ucap Doni
" Zana capek "tanpa berniat sedikitpun untuk menjawab pertanyaan doni , kemudian berlalu meninggalkan kedua orang tuanya serta Stevani sepupunya .
Sedangkan ke empat saudara yang lain mengekor di belakang zanaya .
Doni mendesah pasrah melihat perubahan sikap putrinya , sedangkan Diana menatap sedih punggung putrinya yang berlalu , ia sangat merindukan zanaya ,zanaya yang manja dan ceria ,zanaya yang perhatian dan cerewet .
Lain pula dengan sepupunya yang selalu mengatakan bahwa sosok zanaya yang sekarang menurutnya sangat KEREN,ia juga tidak canggung memuji sang sepupu pada teman teman nya di sekolah ,yaaa Karena Stevani dan zanaya beda sekolah ,Stevani beralasan ingin mencari suasana baru .
Di dalam kamar ,pada gadis mengerjakan tugasnya masing masing sambil menunggu Moza dan Monica kembali dari menjalan kan misi pengintaian nya .
Jessica membuka laptop nya lalu menghubungkan ke akun milik perusahaan Gautama ,sedangkan kimonara sedang saat ini tengah menghubungi salah satu seniornya di Jepang terkait senjata yang akan dilelang malam ini .
Zanaya dan Moana tengah meracik beberapa obat yang akan mereka pergunakan untuk melumpuhkan lawan , mereka menyadari bahwa musuh nya saat ini bukan dari kalangan biasa dan zanaya beruntung bahwa di ia memiliki Moana,Monica,Jessica ,chatrine,kimonara dan Moza yang lebih berpengalaman dalam banyak bidang . Mereka menjadi tameng bagi keluarga Gautama ,pun dengan zanaya pewaris tunggal keluarga Gautama ,sepupunya Stevani bahkan tidak ingin ikut campur dan lebih memilih mengejar impian nya menjadi seorang pramugari .
" Dari tadi gw nggak liat Chaterine " tanya Jessica
" Dia lagi nyari motor di showroom, setelah acara pertunangan Lo nanti malam ,kita bakal terbang ke Malaysia " jelas Moana
"Lo udah siapin jet nya " tanya zanaya ,
" Udah ,tapi kemungkinan kita baru bisa keluar sekitar jam 12 malam "
"Why?" Zanaya mengerutkan keningnya.
" Cowok bucin Lo" singkat Kimo
Zanaya mengangguk tanda mengerti ,ya ia sendiri bahkan sudah pasrah dengan mode manja kekasihnya itu bila sedang di dekatnya ,berbeda jauh bila saat dengan inti Maxim yang lain ,mahen akan menggunakan mode dingin dengan aura aura menekan.
***
Monica dan Moza saat ini berada di perusahaan Gautama ,mereka datang secara resmi dengan balutan stelan jas feminim dan memakai sepatu high heel,
Kedua gadis itu mengendarai mobil sport dan berhenti tepat di depan lobi , penjaga dan para satpam pun menyambut mereka ,karena sebelum nya Doni Gautama telah berpesan melalui handphone bahwa dua gadis itu adalah saudaranya .
Melangkah pasti ,aura mendominasi kedua gadis itu menyeruak ,tatapan tajam serta rahang yang tegas membuat siapapun merasa takut untuk sekedar menyapa .
" Maaf nona ,ingin mencari siapa ya?" Ucap seorang resepsionis
" Doni Gautama " singkat Moza
" Sudah ada janji nona " ucapnya
" Telefon dia sekarang" tekan Monica ,
Resepsionis itu meneguk kasar Saliva nya ,melihat bahwa kedua gadis di hadapan nya tak sabar dan tak ingin membuang waktu .
Ia segera menelepon atasannya ,namun kemudian segera di rebutnya gagang telepon itu.
" Hm,gue di bawah "
" Baik" jawab Monica tegas kemudia berlalu meninggalkan resepsionis ditempatnya.
Ceklek
" Kalian sudah sampai "ucap Doni kaget
" Yea, sebenarnya kami sudah sampai sejak tadi .hanya saja pegawaimu terlalu lamban " protes Moza kesal.
" Baiklah ,jangan membuang waktu . Panggil Hadi sekarang " putus Monica ,Doni Gautama masih bingung .
Mengapa jadi di panggil ?
Tok tok tok
" Masuk" ucap Doni
Ceklek
Masuklah seorang lelaki berumur 39 tahun itu ,ia memandang atasan nya dengan tatapan sulit di artikan ,apalagi saat ini di hadapan nya pun ada dua gadis yang tengah duduk santai layaknya seorang Boss.
" Hadi ,bukan saya yang punya urusan dengan mu ,tapi mereka " ucap Doni memecah keheningan ,
" Mereka siapa Tuan" tanya Hadi bingung
" Mereka adalah anak dari ayahku,pendiri inti perusahaan Gautama ,yang berarti mereka adalah saudariku " jelas Doni .
Hadi masih dengan fikiran yang rumit ,saudari ! Bukan kah Doni hanya dua bersaudara ,dan saudara nya pun tidak mau ikut mengurus perusahaan itu dan justru lebih memilih menjadi petani di sebuah desa.
Atau selama ini tuan besar Gautama memiliki simpanan hingga menghasilkan anak dan anak itu yang kini tengah berada di hadapan nya .
" Ekkhm " Moza berdehem
" Mulai hari ini ,posisi direktur keuangan akan di awasi oleh gue sebagai Badan pengawas keuangan " .
DEg!
Hadi terkejut,raut wajahnya kian puas .
Bagaimana mungkin terlebih dirinya sudah banyak menggunakan dana perusahaan ,dan gadis di hadapan nya ini terbilang masih muda .
Ah,pastilah tidak akan ketahuan laporan nya bukan ? , Anak usia belasan tidak mungkin mengerti tentang keuangan ,bukan kah yang mereka tau hanya belanja dan menghabiskan uang (monolog nya)
" Baik nona" putusnya
" Panggil saya Miss Moza ,dan saudari saya Monica ." Tegasnya ,
Hadi tersenyum remeh ,melihat dua orang gadis yang masih muda tampak sedang bermain kantor kantoran .
" Berikan saya semua data keuangan dua tahun terakhir , kirim formatnya ke email pak Doni ,sisa nya saya mau berkasnya paling lambat besok jam 7 pagi " jelas Monic tegas.
" Ba-baik nona ,saya pamit " ucap Hadi ,tak lama melangkah mundur meninggalkan Doni ,Moza,dan Monic di ruangan itu.
" Apa yang akan kalian lakukan " tanya Doni bingung
" Kami hanya ingin membasmi hama kakak"
Jawab Monic tersenyum smirk.
" Apa ada masalah " bingung nya .
" Lebih besar dari yang Kakak kira "
Doni terkejut, ia bahkan tidak menyadari ada yang aneh dengan perusahaan nya .
Tapi Doni pun tidak mencemaskan hal itu karena tau sepak terjang para saudari angkatnya yang bahkan umurnya lebih pantas di sebut anak oleh nya .
Monic dan Moza akhirnya meninggalkan perusahaan ,karena kurang dari dua jam lagi saudari atau lebih tepatnya keponakan mereka akan di lamar oleh kekasih nya ,pun dengan doni yang mengekor di belakang nya . Dirinya tadi sudah berada di rumah ,namun sang ayah menelpon dan menyuruhnya kembali ke perusahaan karena ada hal penting yang harus d sampaikan oleh Moza dan Monic.
Kenalan dulu sama si sigma Monic .
nanti kalian akan ketemu part khusus Monic,di situ kalian bakal tau seberapa menyedihkan nya hidup wanita satu ini.
