Nayra, sigadis bar-bar yang hidup sebatang kara, orang tua nya telah meninggal akibat kecelakaan yang menimpa nya yang meninggalkan dia seorang diri di dunia ini. Namun disaat keterpurukan nya ada kekasih yang sangat dia cintai yang selalu menemani nya. Namun sayang kekasih nya itu berselingkuh dengan teman kerja nya, Dan pada saat itu juga Nayra dipertemukan dengan seorang pria tampan yang akan membawa nya dalam sebuah hubungan yang dilandasi dengan kontrak namun sayangnya pria itu adalah seorang Casanova yang selalu bermain dengan wanita.
Lantas bagaimana hubungan Nayra dengan sang Casanova itu? Apakah hubungan yang pura-pura akan menjadi cinta sungguhan atau sang Casanova itu menjadi berubah demi Nayra atau pria itu akan menjadi sang Casanova selama nya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDSC 23
Malam yang panjang, kini berganti dengan pagi hari yang cerah. Arsen terbangun dari tidur nya saat matahari memancarkan sinar nya masuk ke dalam kamar melalui sela-sela gorden dari balkon kamar nya, hingga menyilaukan mata nya.
Arsen bangkit dari tidur nya, ia mengambil handphone dari atas nakas yang ada di dekat tempat tidur. Arsen melihat jam sudah menujukan pukul 07:30 pagi.
Arsen bangun dan bangkit dari atas ranjang, ia melihat Nayra masih tidur diatas sofa. Saat ia melihat Nayra tidur, ia teringat tentang tadi malam, di mana ia menciumi dan mencumbui Nayra secara habis-habisan.
Mengingat itu, membuat ia merasakan ada yang sesak ingin keluar dari dalam celana nya. Arsen segera masuki kamar mandi, ia segera mengeluarkan yang ingin keluar sejak tadi.
la melakukan senam jari di area sensitif nya dengan membayangkan wajah Nayra sebagai fantasi liar nya.
"Ngahhh...... Ahh!" mata nya semangkin terpejam sambil mengingat wajah Nayra yang bergairah tadi malam di dalam kolam.
Sedangkan di luar kamar mandi, Nayra terbagun dari tidur nya saat ia mendengar erangan dari seseorang. Nayra bangkit dari sofa lalu berjalan ke kamar mandi, ternyata pintu kamar mandi tidak tertutup rapat, sehingga ia bisa melihat dengan jelas apa yang di lakukan Arsen di dalam kamar mandi.
Nayra yang melihat itu, merasa kan ada sesuatu yang menjalar di tubuh nya.
Gleg...
Gleg...
Bahkan ia kesulitan menelan Saliva nya saat Arsen melakukan senam jari semangkin kencang. Tanpa sadar ia juga meremas dada nya sendiri sambil memejamkan mata, ia juga teringat tentang tadi malam, dimana Arsen memporak-porandakan dada nya.
"Ngahhh.... A-ahhh... Syits!" akhir nya Arsen menumpahkan susu kental nya. Nafas Arsen masih terdengar memburu, dada bidang nya masih kembang kempis.
Nayra yang mendengar dan menyaksikan itu, ia menjadi gelisah. Nayra merasakan ia ingin Arsen menyentuh nya lagi seperti yang dilakukan Arsen tadi malam.
Puk.... Puk.... Puk...
Nayra menepuk-nepuk pipi nya, agar ia sadar dari pikiran kotor nya.
"Sadar Nayra sadar, dia itu bukan milik mu, dia hanya suami sementara mu, bersikaplah sewajar nya saja, jangan berpikir berlebihan apa kau paham.!" ucap Nayra didalam hati nya, mencoba untuk menyadarkan diri nya.
Arsen keluar dari kamar mandi, la melihat Nayra sedang melamun di depan pintu kamar mandi.
"Sedang apa kau disini,? tunggu, bukan nya ini baju saya? tanya nya kepada Nayra.
"Sa-saya tadi buru-buru mau ke kamar mandi, karena saya kebelet tuan, namun ternyata Anda masih di dalam!" ucap Nayra berkilah yang takut ketahuan Arsen karna dia sudah ngintip.
"Kalau masalah baju tuan ini saya pakai, itu karena baju tidur saya lingerie tembus pandang semua yang disiapkan mama Anda tuan. Saya tidak punya baju yang normal untuk tidur. Saya juga sudah izin sama tuan tadi malam saat saya mau memakai nya. Tetapi tuan tidak mendengar nya karena tuan sudah tidur.!" ungkap Nayra jujur, dengan nada suara yang gugup dan sedikit cemas.
"Hmmmm, baiklah. Kali ini saya izinkan, lain kali tidak. Bersiaplah, kita akan keluar mencari piyama tidur untuk mu," ujar Arsen.
"Baik tuan, saya akan bersiap-siap kalau begitu.!" seru Nayra.
Nayra pun bergegas memasuki kamar mandi, sungguh mood nya pagi ini sangat bagus.Di dalam kamar mandi Nayra mandi sambil bersenandung.
Setelah selesai mandi, ia lupa lagi membawa baju ganti, hal hasil ia memakai bath robes keluar dari kamar mandi, dan rambut basah nya la gulung memakai handuk kecil.
Nayra pun berjalan menuju lemari pakaian, Pilihan Nayra jatuh pada Dress press Body warna hitam. Dress yang dikenakan oleh Nayra begitu pas dan cocok untuk Nayra,sehingga memperlihatkan lekuk tubuh nya yang ramping dan begitu sempurna.
Ia juga memakai Tas Sling Bag dari brand Channel warna coklat, dan high heels warna mocca jadi tampak matching. Setelah semua selesai Nayra pun menghampiri Arsen yang duduk di sofa.
"Tuan saya sudah siap." ucap Nayra setelah sampai di dekat Arsen.
"Makanlah dulu serapan mu, baru setelah itu kita pergi." ucap Arsen.
"Baik, Tuan" sahut Nayra, Nayra pun duduk.
Nayra memakan serapan nya, dan sedangkan Arsen sedari tadi sudah selesai serapan, tetapi ia masih duduk di bangku meja makan sambil meminum teh nya. Nayra pun selesai makan.
****
kini mereka sudah di lobby hotel menunggu mobil datang yang sudah disediakan sang mama.
Tak berselang lama mobil Ferrari sudah sampai, Nayra yang melihat mobil tersebut sangat tercengang. Sungguh ia begitu merasakan benar-benar menjadi istri seorang miliarder.
"Ini kunci mobil nya Tuan," ucap seseorang, orang tersebut memakai Bahasa Inggris.
"Terima kasih" balas Arsen dengan Bahasa Inggris juga.
Setelah itu, seseorang tersebut pergi dari hadapan nya.
"Sudah siap mengagumi nya, masuklah kedalam mobil, saya tidak suka terlalu membuang-buang waktu." ucap Arsen.
"A-ahh iya Tuan" sahut Nayra dengan cepat Nayra berjalan ke arah pintu disebelah kemudi. Namun saat mau membuka pintu, ia tidak tau cara nya.
Arsen yang menyadari itu, ia membantu Nayra membukakan pintu untuk nya.
"Masuklah!" ucap Arsen.
"Terimakasih tuan." ucap Nayra. Tak ada jawaban, Arsen hanya menutup pintu itu kembali.
Arsen mengemudikan Mobil Ferrari tersebut, dan ia menekan tombol untuk membuka atap, agar jadi mobil sport buat jalan-jalan menikmati kota Paris.
Nayra memakai kaca mata hitam nya, lalu ia mengulurkan tangan nya seperti ia melihat di drama-drama romantis.
"Apakah kau begitu menikmati menjadi istri saya?" ucap Arsen yang membuka pembicaraan.
"Bukan Istri tuan, lebih tepat nya istri kontrak Anda" ucap Nayra, sambil tersenyum.
Entah kenapa, kalau Nayra memperjelas Hubungan mereka, Arsen merasakan ada batu besar menghimpit dada nya ketika mendengar perkataan Nayra.
"Yah..., apakah kau begitu menikmati menjadi istri kontrak Saya?" tanya nya ulang.
"Hmmmm... Setidak nya saya bisa merasakan ini semua, sebelum pernikahan kita berakhir Tuan."ucap Nayra dengan tersenyum saat mengatakan itu. Namun dihati nya ia mulai merasakan tidak nyaman saat mangatakan perpisahan.
Apakah Nayra mulai jatuh cinta dengan suami kontrak nya.?? Hanya cuman ia yang tau jawaban nya. Arsen terus mengemudi mobil nya, hingga mereka sampai di mall terbesar di Paris.
Karena Nayra tidak bisa membuka pintu mobil Ferrari tersebut, Arsen beranjak dari duduk nya lalu memutari mobil untuk membukakan pintu buat Nayra.
"Turunlah,!!" perintah Arsen saat pintu terbuka.
“Terima kasih Suami ku,” ucap Nayra dengan senyum jahil nya, bermaksud untuk menggoda Arsen.
Deg...
Mendengar perkataan Nayra seperti itu Arsen merasakan ada getaran aneh di dada nya saat Nayra menyebut nya suami ku dari pada sebutan Tuan. Tapi Arsen menyukai kalimat itu.
"Hemmm,!!" balas Arsen.
Setelah Nayra turun Arsen menutup pintu nya lalu ia berjalan beriringan dengan Nayra.
"Mulai sekarang saat kita berdua atau di depan keluarga saya, panggil saya dengan sebutan suami ku. Saat di kantor panggil saya seperti biasa nya," pinta Arsen.
"Baiklah Tu.., ehh Suami ku" ucap Nayra dengan wajah memerah karena malu.
Arsen melingkarkan tangan Nayra ke lengan nya.
"Agar kau tidak hilang. Jadi, rangkul saya seperti ini," ucap Arsen sambil tersenyum tipis, sehingga Nayra tidak melihat senyuman manis Arsen. Karena Arsen hanya menarik sudut bibir nya sedikit saja, jadi cuman ia yang tau kalau ia sedang tersenyum.
Nayra merasakan jantung nya terasa mau copot mendengarkan kata manis dari Arsen. Nayra tidak yakin dengan pertahanan nya untuk tidak jatuh cinta dengan suami kontrak nya. Lama-lama ia akan jatuh oleh pesona suami nya, yang sudahlah tampan, tajir pula.
Apa lagi suami kontrak nya begitu Hot. Membayangkan betapa Hot suami kontrak nya, membuat pipi nya merah macam kepiting rebus.
"Kenapa wajah mu Memerah? apa kau tidak enak badan? Apa kita batalkan saja rencana kita hari ini,?" tanya Arsen.
"Hmmm.. I-itu suamiku, aku baik-baik saja kok, mungkin lagi penyesuaian cuaca saja," ucap Nayra beralasan dan juga sedikit Gugup.
"Baiklah," ucap Arsen sambil menarik tubuh Nayra, hingga tubuh Nayra sudah menempel seperti prangko, dan Arsen meletakan tangan nya di bahu Nayra.
Banyak yang melihat keromantisan sepasang pengantin baru tersebut. Tubuh Nayra yang begitu kecil, Terasa tenggelam di dekapan Arsen.
Deggg....
\*
Bersambung................