KESEMPATAN KE2 TELAH TIBA!!
Roselyn, 26tahun. Dia hanyalah anak panti yang merangkak sukses selangkah demi selangkah, harus mati menyedihkan karena ulah suami dan sahabat baiknya..
Kekayaan dan kerja kerasnya selama ini direnggut, bahkan ia tak diberi kesempatan untuk memiliki keturunan..
Saat ia terbangun, ia kembali saat usianya 21 tahun, dimana semua bencana masih belum terjadi..
Kali ini ia bertekad! Bukan hanya memmbalas dendam kepada sahabat dan suaminya, Ia juga akan menyelamatkan orang - orang tercinta bahkan ia akan mencari kekuarga kandungnya!!
~ Kheh.. Mario, Jessica. AKU KEMBALI!! TUNGGU SAJA.. !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
“Eh, kamu mau mengajakku kemana?” tanya Gendhis yang tanpa sadar menggunakan bahasa informal, membuat Rose terkekeh tak terkendali.
“Mari kita ke pusat kota,” jawab Rose dengan memandang jauh ke depan sana dengan misterius.
Gendhis hanya mengangkat kedua bahunya dan dengan pasrah melangkah mengikuti Rose yang langsung beranjak.
Memang sungguh aneh si Rose ini.
Keduanya meninggalkan kantor ketika menyerahkan sisa – sisa masalah kepada orang kepercayaan mereka di perusahaan. Sekali lagi, pada dasarnya, Rose membangun perusahaan ini dengan koneksi dari kakak – kakak tingkatnya dan beberapa profesor yang mengajarnya di kampus.
Tentu saja hampir 85% karyawan merupakan mahasiswa/i semuanya berasal dari kenalannya sendiri. Tetapi entah bagaimana caranya, selama ia absen dalam mengawasi langsung jalannya perusahaan, Jessica berhasil menyingkirkan hampir 30% dari para kenalannya ini dan memasukkan orang – orangnya sendiri kedalam perusahaan ini.
Haaaah, memikirkan kekosongan yang banyak dalam perusahaannya ini membuat kepalanya hampir meledak karena marah dan malu. Dulu, dirinya yang mengajak karyawan – karyawan itu dengan susah payah tetapi Jessica entah bagaimana tipu muslihatnya malah mendepak mereka.
“Apakah harus melakukan sampai sejauh ini?” tanya Gendhis saat Rose dan dirinya memasuki mobil gahar milik Rose. Gadis imut tetapi galak ini tidak sempat mengagumi interior dari mobil ganteng milik Rose karena pikirannya sedikit linglung saat mendengar instruksi Rose kepada sekretarisnya tadi.
“Ya mau bagaimana lagi? Kita kekurangan banyak tenaga setelah pemecatan besar – besaran ini,”
Gendhis bisa merasakan betapa lelahnya Rose dengan semua hal yang terjadi di kantor hari ini melalui jawaban ini. Ia prihatin dan kasihan melihat Rose yang sedikit kewalahan karena tingkah Jessica.
“Biarkan perusahaan ditutup untuk sementara, aku ingin kamu dan aku fokus dengan pelelangan dan juga aku masih harus meminta para karyawan dulu untuk kembali kepada kita lagi,” sambung Rose sambil memijit ruang di pelipisnya.
“Ya, jika ini semua yang kamu inginkan. Aku akan membantumu untuk membujuk para teman – teman kita, maafkan aku karena dulu tidak bisa menahan mereka,” ucap Gendhis dengan tulus dan merasa bersalah.
“Bicara apa kamu? Dengan kamu yang masih bertahan saja sudah membuatku bersyukur,” lirik Rose dengan tak suka. Rose mulai menjalankan mobilnya membelah jalanan dan menuju ke pusat kota.
Gendhis akhirnya bisa mengagumi mobil milik sahabatnya ini, ia berceloteh ria membuat Rose tertawa. Perjalanan mereka menuju ke pusat kota sepertinya tidak akan terasa sepi!
****************
“Belum ada yang menawar lahan itu?” tanya sebuah suara dingin di sebuah ruangan kerja yang cukup besar dan luas. Ruangan tersebut tampak sangat mewah dengan segala pernak pernik yang terlihat mahal.
“Belum tuan muda, sepertinya memang harus dari tempat pelelangan,” jawab asistennya yang sedang membawa sebuah dokumen untuk diperiksa oleh orang yang bertanya tadi.
Jack menghembuskan nafasnya gusar, tempat ini sangat susah untuk dijual sementara kliennya sudah mulai menanyakan bagaimana perkembangannya disana.
Jack akan mengambil alih tanah ini sendiri jika di saat pelelangan nanti tanah beserta bangunan tersebut tidak juga laku.
Jika bukan karena saudara jauhnya yang pernah menolong mendiang orangtuanya yang meminta, ia juga tidak akan mengambil alih lahan ini.
Ya benar, lahan yang berada di pinggiran kota yang menjadi incaran dari Rose adalah barang / properti yang Jack ajukan pada daftar barang yang di lelang 3 hari mendatang.
Tanah tersebut milik keluarga sepupu mendiang ibunya. Sebenarnya Jack sama sekali tidak percaya dengan rumor yang beredar tentang hantu tersebut, ia bahkan sempat menawarkan pada sepupunya untuk menyelidiki teror – teror itu tetapi sang sepupu sudah terlanjur ketakutan dan mengalami trauma.
Bahkan sekarang sepupunya itu membawa seluruh keluarganya untuk pindah ke luar kota dan meminta bantuan Jack untuk menjual murah lahan itu.
Haaah, namun, sejauh pekerjaan Jack sebagai direktur utama agen properti tersohor di negara Ini, hanya tanah ini yang sangat susah di jual!
“Tenang saja, tuan muda. Kita pasti bisa menjualnya,” ucap Mike menghibur Jack yang tampak sangat kelelahan ini.
“Mhmm,” jawab Jack dengan datar.matanya tak sengaja tertuju pada Dokumen yang dibawa oleh Mike, Mike yang sadar, segera menyerahkan Tumpukan Dokumen – dokumen tersebut.
“Oh iya tuan muda, saya ingin memberikan ini,” ucap Mike dengan misterius sambil meletakkan selembar kertas di depan Jack.
Jack mengernyitkan alisnya tidak suka dengan perbuatan Mike yang sedikit menyimpang ini, ia menatap Mike yang sedikit menahan tawa dan seperti acuh dengan kemarahannya. Jack sedikit tertegun ketika melihat Mike yang seperti ini.
Tidak biasanya!
Jack dengan wajah muram mengambil kertas tersebut dan membacanya
Alisnya semakin mengerut ketika membaca paragraf pertama. BIODATA ..? Heh, apa maksud dari asisten yang merangkap menjadi sahabat dekatnya ini dengan memberikan sebuah biodata seorang perempuan? Tidak tahukan Mike jika dia sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya perempuan! Kecuali ....
“Apa maksudnya ini, Mike?” Mike sedikit bergidik ngeri ketika mendengar suara dingin dan super datar dari Jack ini. Gawat! Tuan mudanya saat ini sedang menunjukkan tanda – tanda akan marah.
“Ey, Jack. Coba kamu lihat siapa yang tertera di sana, juga jangan lupa untuk melihat Fotonya terlebih dahulu. Baru nanti jika kamu tetap tidak suka, kamu boleh marah kepadaku,” Jawab Mike dengan berani, entah apa yang membuatnya begitu yakin jika Jack tidak akan marah kepadanya.
Mike bekerja keras untuk mendapatkan identitas dari gadis yang menarik perhatian Jack saat mereka berkunjung ke salah satu bisnis milik Jack itu.ya, Showroom mobil itu adalah bisnis pribadi milik Jack diluar kerajaan bisnis properti milik keluarga Phantom yang diwariskan turun temurun.
Mike sudah bisa memastikan jika gadis cantik yang imut itu telah berhasil menyelinap ke dalam pikiran Jack ketika melihat bosnya melirik secara diam – diam bahkan tidak disadari oleh Jack sendiri.
Meskipun hanya bisa mendapatkan informasi dasar seperti nama dan dimana gadis itu bekerja, itu sudah cukup bagi Mike, ia bahkan mempertaruhkan dirinya untuk melihat bagaimana respon Jack saat ini.
Bagaimanapun, sebagai sahabat yang sudah bersama dengan Jack sejak masih kecil, Mike ingin melihat Jackson bahagia, setidaknya ia bisa tersenyum setelah kematian orang tua dan juga kakek neneknya 15 tahun yang lalu.
Jack semakin penasaran dengan Mike, tidak biasanya asisten sekaligus sahabat dekatnya ini bertaruh sesuatu, ia melirik sedikit acuh ke arah kertas yang sempat ia hempaskan ke meja tadi.
Dan saat ini, ia menghela nafas kasar tidak lupa melayangkan tatapan tajam penuh ancaman ke arah Mike yang langsung memalingkan wajahnya, tidak berani melihat ke arah Jack!
Rascal kecil ini!! Awas saja jika kertas ini tidak berisi hal yang penting dan bisa meredam amarahnya!!
Jack mengarahkan matanya dan mulai memindai informasi di kertas tersebut.
DEG