Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
"oh tidak ana, aku tidak apa apa maaf kan aku, ucap Dinda sambil menatap ana yang sedang bingung dan memegang tangan ana
"lantas mbk Dinda kenapa, apa sakit atau kata ku yang salah, masih bingung ana dengan tingkah Dinda
"tidak apa apa, tenang dulu ok, aku lupa Bawak buka nya ana, ucap Dinda sambil menatap ana dengan tenang, dan tersenyum
Ana hanya terdiam menatap Dinda dengan mata yang berkaca kaca, menahan air mata nya
"kamu jangan nangis lagi, nanti aku kerjain begini nangis, maaf kan aku sobat ku yang cengeng ejek Dinda sambil menyubit pipi ana yang gemoy itu
"tidak mbk Dinda, kamu selalu mengejek ku seperti itu, mbk Dinda, tutur ana sambil melepaskan tangan Dinda dan mata berkaca kaca
ana memegang orang ya paling suka menangis, tapi walau pun begitu ana memiliki sifat pemaaf, dan tidak pernah memilih milih dalam berteman,
Padahal ana sering di ejek ejek oleh teman teman nya karna bersahabat dengan Dinda seorang pelacur, sedang kan ana seorang santri putri di pondok itu.
"sudah tidak usah menangis nanti saya traktir deh di kantin pondok bagaimana? Tutur Dinda tersenyum dihadapan ana
"ok kalau begitu maaf ya mbk, seketika wajah ana ceria penuh dengan senyuman indah dan langsung merangkul Dinda
"kamu mau ikut tidak aku mau mengambil buku dirumah, kata nya kemarin mau tahu rumah ku? Tutur Dinda sambil melepas kan pelukan ana
"ayo aku ikut tapi.........
Sudah masih ada waktu 6 menit ayo, jangan banyakan mikir, ajak Dinda sambil berdiri dan menarik ana,, seolah olah Dinda paham dengan apa yang anda fikir kan
Mereka berjalan keluar menuju motor diparkiran, Dinda langsung menarik motor nya dan naik serta ana, lalu Dinda menancap gas nya, motor pun berjalan sesuai dengan tarikan gas yang diatur oleh Dinda
ana merasa takut lalu melingkarkan tangan nya di paha Dinda, dan bersandar di punggung Dinda, karna kecepatan motor yang Dinda kemudikan sangat cepat
Tidak butuh waktu lama mereka pun sampai di depan rumah Dinda, ana langsung turun
"kamu disini dulu ok besti, ucap Dinda yang langsung lari menuju rumah nya, tanpa menunggu jawaban dari ana
Ana yang berdiri dengan bersandar di motor nya, mencoba mengedar kan pandangan mata nya, ke penjuru bangunan yang ada didepan nya, mulai dari bangunan rumah Dinda yang minimalis, bangunan cafe yang bernama putri malam yang di sambung rumah dinda
ana melamun entak kemana arah nya, seolah olah pertanyaan dan gosip dipondok selama ini itu benar benar ada, kalau selama ini sahabat nya adalah seorang pelacur
Ana mencoba menepis semua pikiran negatip nya, dengan menghadir kan kebaikan kebaikan yang selama ini Dinda berikan, selama ini Dinda baik kepada siapa pun walau pun dia dipermalukan diolok olok tetap Dinda tidak membalas nya, jika adu mulut itu hal yang biasa sebagai kaum hawa. Bukan kah begitu.......?
Dalam lamunan yang mulai konflik antara hati dan pikiran ana, ana di buat kaget oleh Dinda
"hai sahabat ku apa yang anda lamun kan? Ucap Dinda
membuyarkan lamunan ana, bagaikan bumi yang kering lama tidak terkena air hujan, lalu hujan deras tiba tiba
"ohh..ti...tidak.. Ada apa... apa.... mbk, kaget aku . ucap ana gugup dengan menatap Dinda yang sudah ada didepan nya
"bukan aku yang membuat mu kaget sobat, tapi lamunan mu yang membuat mu terkejut saat aku datang. Tutur Dinda dengan senyum indah dihadapan ana
"oh.. sungguh Indah kata kata mu mbk. Kenapa tidak jadi artis FTV saja ledek ana sambil tersenyum dan menurun kan tangan nya dari dada
"ok, nanti kalau aku sudah lulus... Ucap Dinda
"lulus apa itu? Tanya ana
"lulus membuat mu tidak cengeng,, sudah lah ayo naik keburu pak Huda datang nanti bisa mampus kita... Ajak Dinda yang mulai takut karna jam sudah Memet
Ana langsung naik dimotor nya Dinda, langsung tanpa banyak bicara Dinda menancap gas motor nya dengan cepat membelah jalan raya lintas Sumatra dengan kecepatan yang tinggi
Tepat di perempatan akan masuk ke gang menuju sekolah nya, terlihat motor didepan mereka membawa ke runtung dengan belanjaan yang banyak, akan keluar bukan rem yang di pegang Dinda malah gas hinga membuat motor di depan nya oleng karna jalan yang agak sempit
"oh oh tuhan bagaimana ini teriak lelaki itu sambil mencoba menenangkan motor nya
tapi motor tidak bisa dikendalikan akhir nya
Brakkkkk........ Brakkkkk ..... Brakkkk
nyung sep motor dan pengemudi nya di paret, .apa yang terjadi ini, masih teriak lelaki itu