Tak kusangka aku bisa jatuh cinta.
Sebuah cerita hidup perjuangan Daniah, seorang yang rela menjadi gadis penebus hutang orang tuanya. Terpaksa Menikahi tuan muda kaya raya yang bisa melakukan apa saja.Dia memasuki pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap dicintai.
Apakah dia berhasil lepas dari cengkraman tuan muda yang melemparkan kontrak pernikahan padanya, atau semakin terjerat dan tidak bisa lari kemana-mana. Karena tuan muda itu mulai mengikatkan rantai cinta di lehernya. Dibumbui dengan cerita manis bagaimana tuan muda berusaha menunjukan cintanya dan kisah lucu serta mengharukan yang membuat hati bergetar.
Jangan lupakan Han, sekertaris misterius yang akan selalu berdiri di belakang tuan muda. Seseorang yang akan melakukan apapun agar segala sesuatu berjalan dengan semestinya untuk tuan mudanya.
Update : Rabu
IG : tulisan_lasheira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Mandi
Apa! Gila, kenapa pagi-pagi aku harus berada di neraka berulang kali. Aku ini masih perawan laki-laki gila, kenapa aku harus melihatmu telanjang di depanku.
Tubuh Daniah bergetar, ia sudah mau melangkah keluar dari kehinaan ini.
“Kau mau ke mana? Cuci rambutku!” Saga sudah masuk ke dalam bak mandi.
“Baik.”
Daniah duduk di belakang bak mandi. Mulai membasahi rambut Saga. Ia melihat leher dan bahu suami yang ada di depannya. Bahunya sangat bidang. kulitnya juga putih bersih. Bagaimana laki-laki bisa punya kulit semulus ini. Daniah menatap punggung suaminya sambil memijat kepalanya. Sepertinya ia menghabiskan malam yang melelahkan, pikir Daniah. Saat ia meletakan pakaian Saga semalam ke dalam keranjang, ia bisa mencium parfum wanita dari sana. Tidak hanya satu, ada tiga aroma parfum yang berbeda. Jika satu miliknya, maka sisanya kalian pasti bisa menebak berapa wanita yang menemaninya semalam.
Tidak ada yang bicara satu sama lain. Saga tenggelam dalam kebisuan, sementara pikiran Daniah ke mana-mana. Memikirkan sampai hal terburuk tentang suaminya. Daniah terperanjat ketika Saga tiba-tiba berdiri, sementara dia masih memijat kepalanya. Laki-laki itu berjalan menuju shower dan membilas tubuhnya. Daniah memalingkan wajah. Menunduk sambil membuka pembuangan air bak mandi. Setelah ia yakin Saga sudah keluar dari kamar mandi, dia terduduk lemas sambil menarik nafas kuat.
Kenapa? Kenapa aku harus mengalami ini untuk membayar kehidupan mewah keluargaku. Ayah, seharusnya kau menjualku sebagai pelayan di rumah ini. Aku akan merasa lebih berterima kasih dan tidak akan membencimu sebesar ini. Kenapa? Kenapa? Kau begitu kejam pada anak kandungmu sendiri. Ibu rasanya aku ingin menyusulmu. Agar lepas dari kehinaan ini.
Daniah keluar dari kamar mandi, dia mengeringkan tangannya dengan handuk kecil. Mendapati Saga yang sedang duduk sambil memegang hpnya.
“ Keringkan rambutku.” Dia melemparkan handuk, menempel tepat di wajah Daniah. Gadis itu melakukan apa yang dimau Saga tanpa bicara sepatah kata pun. Ia hanya menggigit bibirnya menahan semua penghinaan ini.
...*** ...
Semua orang sudah menunggu di meja makan. Kepala pelayan menarik kursi utama di meja dan Saga duduk di sana. Yang lain pun ikut duduk, sepertinya inilah posisi mereka makan sebelum Daniah masuk ke rumah ini.
“Pindah kursimu Jen!” Saga menatap adiknya.
Jenika adik ipar pertama terperanjat. Dia menatap Daniah penuh kebencian.
“Baik Kak.”
Dia bangun, lalu menyenggol Sofia agar pindah ke kursi sebelahnya lagi. Daniah duduk di samping suaminya. Dia tahu kenapa dia duduk di sini, tentu saja untuk berperan menjadi istri laki-laki di hadapannya ini.
Daniah meletakan dua potong sandwich sayuran dan telur di atas piring di hadapan suaminya.
“Silahkan dimakan suamiku.”
Daniah melihat semua orang menatapnya merinding dan penuh kebencian. Bagaimana wanita gila ini berani bicara seperti itu. Seperti itulah yang terbaca di wajah mereka.
“Saga, apa kamu mau pergi ke kantor hari ini?”
“Ia.” Saga makan sandwich sebelumnya dia meminum jus jeruk di sampingnya.
“Kenapa tidak libur sehari, kamu kan baru sehari menikah.”
“Aku tidak punya waktu Bu, banyak hal yang harus dikerjakan.”
“Baiklah Nak, ibu tahu kamu sangat sibuk. Makanlah.”
Semua membisu setelahnya. Daniah menghabiskan makannya tanpa ingin melihat orang-orang di sekitarnya. Biarlah, ia dianggap tak terlihat. Itu akan menyelamatkan kehidupannya, hari-hari masih sangat panjang. Tidak tahu sampai kapan ia akan berada di rumah ini.
Setelah selesai sarapan, Saga sudah mau berangkat. Mobil sudah siap, seorang sopir membuka pintu dan berdiri di samping pintu. Sekretaris Han juga sudah berdiri dekat mobil. Dia menundukkan kepala dan mengucapkan selamat pagi pada Saga dan Daniah. Hanya Daniah yang menjawab sapaan itu.
“Maaf Tuan Saga.”
“Kenapa?”
“Hari ini saya juga akan kembali bekerja seperti biasa.”
“Terserah, aku tidak perduli dengan apa yang kamu lakukan. Aku sudah pernah mengatakannya kan.”
“Eh iya.”
“Yang harus kamu lakukan hanya pastikan sudah ada di rumah sebelum aku kembali. Karena kau harus menjalankan tugasmu sebagai istriku.”
“Ba, baik Tuan.”
Saga masuk ke dalam mobil. Sopir pun sudah beranjak masuk mengikutinya. Sekretaris Han juga akan masuk, namun Daniah memanggilnya.
“Permisi Sekretaris Han, apa saya bisa minta no telepon Anda?” Dia terlihat berfikir. “Bolehkah saya mengirimkan pesan untuk menanyakan jam berapa suami saya kembali ke rumah. Agar saya tidak melakukan kesalahan.”
Sekretaris Han mengeluarkan dompetnya, menyerahkan selembar kartu nama.
“Nona bisa menghubungi saya di nomor ini.”
“Ah, terimakasih.”
“Jangan sungkan kepada saya Nona, saya hanya pelayan tuan muda dan Nona termasuk majikan saya.”
Eh.
Dia menunduk sopan kepada Daniah sebelum masuk ke dalam mobil.
Saga menoleh tadi, saat melihat istrinya bicara dengan Sekretaris Han. Tapi apa yang dibicarakan mereka ia tidak bisa mendengar.
BERSAMBUNG...................
ini cerita tuan saga knpa harus di hilangin separo nya sih jdi kurang greget ,biasanya bnyk adegan daniah berantem mulu sama si han ,awal saga masih galak bgt klo yg sekarang kaya to the poin gtu ceritanya