NovelToon NovelToon
Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:21M
Nilai: 4.6
Nama Author: Reni mardiana

Adelia cahya kinanti, seorang wanita barbar yang terpaksa menikah dengan pria lumpuh dan juga depresi akibat kecelakaan yang menimpanya. Adelia menerima semua perlakuan kasar dari pria yang di nikahinya.


Albert satya wiguna, seorang pria malang harus menerima kondisinya yang dinyatakan lumpuh oleh Dokter akibat kecelakaan yang membuatnya trauma berat, selain kakinya yang lumpuh mentalnya juga terganggu akibat rasa bersalahnya yang membekas di ingatan, kecelakaan terjadi saat dia mengendarai mobil bersama kedua orangtuanya namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang sengaja menghantam mobil miliknya, Albert berusaha menghindari mobil tersebut namun rem mobilnya blong hingga akhirnya mobil yang di tumpanginya berguling-guling di jalanan yang sepi, beruntung dia dan ibunya selamat namun ayahnya meninggal di tempat akibat terhimpit sehingga kehabisan nafas.


akankah Albert sembuh dari sakitnya? apakah Adel mampu mempertahankan rumah tangganya bersama pria lumpuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Serbuk?

Albert di buat penasaran oleh Adel, wajahnya menatap serius ke arah istrinya.

"Apanya yang aneh?" Tanya Albert mengernyit heran.

Ini." Adel memberikan finger love kepada Albert.

Blush ...

Albert memalingkan wajahnya yang berubah menjadi merah bak tomat, Adel terkekeh melihat suaminya yang salting karenanya. Entah mengapa, rasanya ada sesuatu yang berbeda ketika berhadapan dengan istri pilihan ibunya itu.

"Ciee.. Salting nih, Jiaaahhhh..." Goda Adel.

"Ekkhhhmmm.. Tidak." ucap Albert berdehem menetralkan kegugupannya.

Adel menyuapkan makanan ke mulut Albert yang di terima oleh suaminya tanpa sadar, saat Albert mengunyah makanannya, dan Albert baru tersadar kalau dia sedang makan.

"Kenapa malah aku yang makan?" Bingung Albert.

"Makan aja, sepiring berdua biar romantis tauk." Ucap Adel menaik turunkan Alisnya.

Albert hanya menggelengkan kepalanya, untuk pertama kalinya dia merasa terhibur di kesepiannya, setiap hari dia hanya sendirian di dalam kamar yang gelap serta tiada teman yang menghiburnya, namun kini sekarang ada Adel meskipun dia selalu di buat marah dengan tingkahnya yang konyol.

"Eh eh, tunggu dulu! Jangan dulu di telan makanannya." Titah Adel tiba-tiba menghentikan Albert.

"Ada apa lagi?" Tanya Albert kesal, entah apalagi yang akan di perbuat oleh Adel kali ini. Mau makan pun ada dramanya.

Adel mencium makanannya, lalu dia menemukan sesuatu yang mencurigakan.

"Kali ini aku serius, aku menemukan ada yang aneh di dalam makanan ini." Ucap Adel dengan serius.

Albert tidak menanggapinya, dia mengira Adel akan kembali mengerjainya. Adel mengambil tissue lalu menyodorkannya kepada Albert.

"Muntahkan makanan itu." Pinta Adel seraya mengulurkan tangannya, ia mau Albert mengeluarkan makanan itu sebelum tertelan.

"Tudak mau." Tolak Albert dengan tegas.

"Muntahkan atau aku akan membunuhmu, cepat keluarkan jika kamu tidak mau terjadi sesuatu pada dirimu sendiri." Ancam Adel. Wajahnya memancarkan keseriusan, bahkan tatapannya pun menajam.

Adel memaksa Albert mengeluarkan makanannya, dia dengan beraninya mengancam seorang Albert, anak sulung dari keluarga Wiguna yang pastinya semua orang takut padanya.

"Tidak." Kekeh Albert masih mengunyah makanannya.

"Ihh dasar menyebalkan! Dengarkan aku. Di dalam piring ini aku melihat ada serbuk, saat aku mencium aromanya aku menduganya ini adalah obat yang aku sendiri belum sepenuhnya yakin." Papar Adel menunjukkan piring makanannya kepada Albert agar dia percaya.

Adel mengambil serbuk di bagian sisi piring dengan jari telunjuknya, dia memperlihatkannya kepada Albert. Suaminya bingung dengan yang dilakukan oleh Adel, dia tidak akan percaya kalau belum jelas apa yang di temukan oleh Adel.

"Aku pernah sekolah di SMK farmasi, setidaknya aku tau kalau ini adalah serbuk obat, makanya aku mau kamu muntahkan makanannya jika terjadi sesuatu padamu aku juga yang akan rugi." Ucap Adel.

"Ruginya apa, bukankah akan lebih baik bila terjadi sesuatu padaku?" Ucap Albert.

"Ck, heellooowww... Memangnya lebel janda itu harus secepatnya aku dapatkan di usiaku yang masih kinyis-kinyis!" Decak Adel.

Albert kali ini menuruti perintah Adel, dia memuntahkan makanannya ke dalam tissu lalu di buang oleh Adel.

"Simpan serbuk itu jangan sampai hilang, berikan padaku biar orang kepercayaanku yang akan mengeceknya." Ucap Albert. Bila dugaan Adek benar, apalagi serbuk itu berbahaya pastinya dirinya tak akan tinggal diam.

Adel menuruti ucapan Albert, dia mengambil serbuk dari piring lalu menyimpannya di dalam tissu dan memasukannya ke dalam toples kecil yang dia temukan di dalam laci.

"Kau yakin itu obat?" Tanya Albert memastikan.

"Aku kan sudah bilang, kalau aku belum yakin sepenuhnya, logikanya kenapa di dalam makanan ini ada serbuk padahal lauknya bukan yang menggunakan bahan tepung? aku bisa membedakan mana tepung, bubuk bumbu masakan, dan penyedap. Di piring ini hanya ada sayuran, aku mencium aromanya seperti ada yang aneh dan dari teksturnya aku merasakan kalau itu sebuah obat." Jelas Adel.

Albert menyimpan bubuk obat tersebut, Adel membuang piring makanan tersebut ke dalam tong sampah.

"Mulai sekarang, biar aku yang masak untukmu, apa kamu punya orang yang di curigai? Sepertinya ada seseorang yang diam-diam ingin mencelakaimu jika memang benar itu sebuah obat." Ucap Adel menyampaikan dugaannya pada Albert.

"Sepertinya orang dalam." Tebak Albert.

Albert sama sekali tidak mencurigai siapapun, jika dia menuduh Pak Ahmad sangatlah tidak mungkin. Walaupun dia yang selalu keluar masuk membawa makan entah itu pagi, siang dan malam.

"Kau tunggu disini, aku akan membuatkan makanan yang baru untukmu." Ucap Adel beranjak dari duduknya.

Albert menganggukkan kepalanya, di saat Adel pergi keluar dari kamar Albert mengambil telponnya dari atas meja, dia menghubungi seseorang yang bisa di percaya.

"Kau datanglah ke rumahku, ada tugas untukmu." Ucap Albert kepada seseorang di sebrang telponnya.

Adel mencari dapur di lantai bawah, Indah menghampiri Adel yang sedang kebingungan.

"Sedang apa kamu disini, del.?" Tanya Indah saat mendapati menantunya celingukan.

"Ini, aku nyari dapur, tapi bingung gak tau dapurnya dimana?" Jawab Adel.

"Emangnya kamu butuh apa? Kalau butuh sesuatu, kamu tinggal panggil Pak Ahmad atau pelayan yang lainnya gak perlu turun ke bawah." Ucap Indah.

"Aku gak terbiasa dilayani, lagian ini rumah besar amat sih nyonya, padahal yang tinggal cuman beberapa orang." Ucap Adel.

Indah terkekeh mendengar ucapan menantunya, ada saja jawaban Adel yang lucu menurutnya, Indah menuntun Adel pergi ke dapur.

"Jangan panggil nyonya, sekarang aku juga adalah ibumu, panggil aku mommy seperti anakku yang lainnya." Ucap Indah.

"Di usahakan ya nyonya, maklum lah belum terbiasa." Ucap Adel.

Sampai di dapur. Adel menanyakan dimana bahan-bahan makanan dan juga sayuran di simpan, Indah bingung namun dia tetap menunjukkannya kepada Adel. Pelayan menghampiri majikannya yang sedang sibuk di dapur, namun Indah memerintahkan kepada pelayan untuk pergi, dia ingin memberikan ruang kepada Adel jika tidak bisa di pastikan menantunya bertanduk kalau ada pelayan yang mengambil alih pekerjaannya. Indah cukup tahu bagaimana sikap menantunya, maka dari itu ia memilihnya.

"Ada yang ingin aku beritahukan kepadamu, Nyonya." ucap Adel berbisik.

"Kenapa harus berbisik?" Tanya Indah.

"Sssttt, jangan keras-keras dong ini penting." Ucap Adel menempelkan telunjuknya di bibirnya. Bila ada yang ingin berbuat jahat pada suaminya, dia harus lebih berhati-hati dalam bertindak.

Adel melihat sekelilingnya, setelah memastikan kalau tidak ada orang lain di dapur Adel berbisik di telinga Indah.

"Nanti aku akan berbicara empat mata dengan Nyonya, ini penting." Ucap Adel berbisik dengan suara yang pelan.

Adel kembali memotong sayuran, Indah menganggukkan kepalanya membantu Adel memasak.

"Sepertinya kau pintar memasak, tidak salah aku pilih menantu. Udah cantik, pinter masak, barbar lagi." Puji Indah.

"Kalo barbar mh itu tergantung situasi." kekeh Adel.

"Memangnya situasi seperti apa?" Tanya Indah.

"Ya, adalah nanti juga Mommy tau." Ucap Adel.

Adel dengan kepekaaannya, dia menyadari ada seseorang yang menguping pembicaraannya dengan mertuanya.

'aku yakin kalau ada seseorang yang sengaja ingin mencelakai Albert, aku harus waspada jangan sampai pengawasanku terlihat boleh orang lain.' batin Adel.

Selesai dengan memasaknya, Adel menata makanannya ke dalam baki lengkap dengan air minumnya, dia membawanya ke atas lantai atas.

Di dalam kamar. Adel melihat Albert yang sedang tertidur dengan keringat membasahi wajahnya, Adel segera menghampirinya, dia takut kalau apa yang di bicarakan oleh Indah kini terjadi. Mertuanya sudah memberitahukan penyakit yang dialami oleh Albert, dengan cepat Adel membangunkan Albert.

" Al bangun .. Al.." ucap Adel menepuk pipi Albert.

'Ini, gue panggil Abang, suami, Aa, atau apa ya? Gapapa lah panggil Al aja, habis bingung gue.' Batin Adel.

"Bukan aku.. Bukan .. Bukan.. Aaarrggghh." Racau Albert

Adel terkejut mendengar teriakan Albert, dia berusaha menenangkan suaminya. Namun Albert enggan membuka matanya, Adel pula bingung harus melakukan apa karena memang ini kali pertamanya ia harus berhadapan dengan situasi seperti ini.

1
C_Anggrek
gak akan d pecat, si bar bar udh naik jabatan jdi ibu boss /Facepalm//Facepalm/
riyanti
haaaahaaa
Firman Firman
lnjut 💪 semngat
Firman Firman
mng kmu cocok jadi kecebong liar 😄🤗
Firman Firman
mam harus kuat dan berjuang 🤲
Firman Firman
bntar lagi kecebong liar yg diangkat pangeran kodok 😄🤭
Darweti
Oalah kenapa Cindy?
Darweti
Kebenaran yang di maksud adalah pengorbanan yang tak terhingga
Retno Anggiri Milagros Excellent
mulai sama-sama bucin ya..
Nanik Kusno
Albert dah kebelet njebol gawang nih...🤭🤭🤭
Little Angel
Luar biasa
Selvi Sitio
mampir kekaryaku ya teman-teman @sipencuri hati mafia & @jangan ikuti aku
Zuhril Witanto
kan anak Al 2
Zuhril Witanto
habis ..
WiwikAgus
kapan jonimu berguna kakanda al 🤭
Zuhril Witanto
jadi gak usah rebutan
Zuhril Witanto
kembar
Azidan 2307
Luar biasa
Darweti
Hahaha Satria enbet aja apa lagi yang di tunggu
Taryumi 2003
eh pak Ahmad juga ikut toh..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!