"Syifa saya bilang turun sekarang"
"nggak mau Gus gue belum puas makan mangganya, kan kata Gus nggak boleh buang-buang makanan ntar mubazir "ucapnya tak peduli dengan tatapan seorang pria di bawah sana .
"mau turun atau saya cium "
para santri mendengar itu langsung kaget mereka tak menyangka gusnya ternyata sangat so sweet ini terhadap istrinya.
"hah" mata gadis itu melotot tajam
"bugh"
"auwsshhh "ringis gadis itu saat melompat dari pohon akibat mendengar ancaman gusnya syifa syeena queenza Abimanagadis cantik dan super duper bar-bar Dia terpaksa harus menikah dengan seorang gus tampan
akankah suaminya dapat merubah sifat keberbaran istrinya dan dapat meluluhkan hatinya
kalau mau lanjutannya yuk! langsung join 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALFI MARTIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Ke kandangnya."
"Sebentar pa."
"Okey, Joni sana salim sama calon pops lo."
Si Joni langsung bangkit ke arah Gus Alwi.
"Eh tunggu gue mau kasih perjanjian."
"Hah, perjanjian apa?" tanya semuanya bingung.
"Jadi kalau nikah gue mau bawah Jono ke Rumahnya Sih Gas. tapi, kalau sih gas nggak mau gue nggak bakal tinggal di rumahnya. Gimana deel?"
"Syifa jangan. jual aja Jononya. Nak."
"Nggak mau pa."
"Tapi. Nak."
"Nggak papa kok Om, saya akan buat kandang untuk Jono."
"Nah, lihat kan pa. Gagas aja mau."
Ayahnya pun mengangguk pasrah sedangkan orang tuanya Gus Alwi hanya mengikuti kemauan calon menantunya saja.
**
Setelah kejadian beberapa minggu yang membuat semua keluarga ketar ketir akibat ulahnya si Syifa. Akhirnya hari ini hari yang di tunggu tunggu pun akan di laksanakan.
Rumah yang besar dan indah semakin di perindah untuk menyambut dan menyaksikan ke dua insan yang akan di persatukan dalam ikatan pernikahan.
Para kolega bisnis keluarga Assagaf dan Abimana turut meramaikan dan para kerabat dari 2 bela pihak pun turut hadir. Di tambah Sebagian santri santri Kyai pun turut meramaikan. Ada juga Grup hadroh yang memang sudah di persiapkan khusus
"Masya Allah Nona cantik sekalih."
ucap MUA.
"Hah, ini gue? Kok wajah gue yang tadinya kaya mak lampir jadicantik gini." ucap Syifa kagum melihat wajahnya yang sudah di sulap bak bidadari.
"Ini baru pertama kalinya sayapuas dengan kerja saya, apalagi di tamabh Nona sudah cantik gampang."
Ceklek
"Masya Allah kakak sungguh sangat cantik." ucap sekar yang baru saja datang.
"Isssh kamu ni dek memang benar."
"Hehehe." sang Mua tergelak
Sedangkan Sekar hanya tersenyum titpis.
Mereka pun menyaksikan acara ijab kabul dari layar tv besar di kamarnya.
Di sana sudah terlihat Pria tampan berkharisma yang memakai baju senada dengan Syifa duduk di depan Ayahnya dengan berjabat tangan. Bahkan Sekarang dibuat terpesona dengan keperawakan Pria itu. Dia mengepalkan tangannya.
Pengantin yang berbeda dari segalah pengantin di mana setiap wanita akan menikah pastinya dia akan gugup luar biasa. Tetapi berbeda dengan Syifa dia malah mengangkat kaki kananya ke atas meja dan mulai memakan kerupuk dengan ukuran besar.
"Kak, jangan makan dulu nanti lipstiknya hilang."
"Dek, warna bibir asli kakak aja lebih cantik kok jadi tenang aja ya adikku." ucap Syifa Pd setinggi langit.
**
"Ya Yussuf Khalwi Assagaf ibna Muhammad Rahenja Assagaf, ankahtuka wazawwajtuka maktubataka Syifa Syeena Quenza Abimana, alal mahri khamsumiayat dirham hallan."
Keringat dingin mulai muncul di kening Gus Alwi, dia mencoba mengendalikan dirinya yang gugup luar biasa. Kemudia mengucapkan basmalah dalam hati dan mulai...
"Qabiltu nikaha watazwijaha bil mahril madzukur haaalan." ucap Gus Alwi dengan satu tarikan nafas.
"Para saksi sah?" seru pak penghulu.
"SAH."
"SAH."
tangisan haru pun terdengar dari kedua keluarga bela pihak dan kemudian Pak ustad yang memimpin akad pun mulai memanjatkan do'a.
"Barakallahhu laka wa barakaa alika wajama baina kuma fi khair.
Mereka begitu bersyukur di hari jum'at ini di mana sepasang insan di satukan dalam ikatan suci yang di ridho'i Allah dan di do'a kan para malaikat.
"Selamat Nak, atas pernikahan iniBerjanjilah untuk menjaga Syifa. Jika kau sudah tidak mencintainya maka bicaralah pada papa jangan pada Syifa Dan kembalikan dia secara baik baik."
"Syukra katsiran om."
"Panggil papa saja Nak."
"Iya Pa, saya berjanji tidak akan pernah melukai hati Syifa. Saya berjanji dialah satu satunya wanita dalam hidup saya pa."
"Terimakasih Nak papa pegang janji mu." Gus Alwi tersenyum dan mengangguk.
**
Suara riuh pun terdengar menyambut kedatangan sangpengantin wanita yang di bimbing oleh Umi Ayana dan Ibu tirinya Syifa yang sangat terpaksa.