Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
"saudara kembar Karina masih hidup, seperti yang tuan lihat saat dijepang" ucap Leon. Demian tidak terkejut karna ia sudah menduga sebelumnya saat di jepang ia melihat wanita yang mirip dengan Karina dan saat itu juga ia melihat Malvin suami Karina.
"wanita itu benar benar mirip Karina, aku melihatnya bersama suami Karina dan seorang wanita paru baya" ucap Demian.
"sepertinya itu adalah ibu Karina, mereka sering pergi bersama ke jepang untuk menjenguk Katia" jawab Leon.
"lima tahun lalu terjadi kecelakaan sebuah mobil yang dikendarai oleh Karina, berisi Karina dan saudara kembarnya. mobil itu terjun ke jurang, Katia sempat melompat saat mobil tersebut meluncur, namun sayang saat ia meloncat ada sebuah sepeda motor melaju dan tubuh Katia bertabrakan dengan motor tersebut, sementara Karina masih berada di mobil saat mobil terjun ke jurang"
"baik Karina dan Katia mengalami luka yang serius, Karina bahkan koma selama dua bulan, sedang Katia kondisinya sangat kritis dan kemungkinan bangun sangat kecil"
"Disaat itu Katia baru melahirkan Angel, mereka sangat terpukul, mereka mencemaskan Angel yang akan tumbuh tanpa sosok ibu karna kemungkinan Katia untuk bangun sangat kecil"
"entah siapa yang memberi ide antara Malvin atau ibu Karina, mereka sepakat membuat kematian palsu tentang Katia saat Karina bangun, setelah itu ibu Karina meminta Karina untuk menggantikan sosok Katia untuk Angel dan Malvin"
"sebelum Karina bangun, Katia mereka pindahkan ke rumahsakit Luar negri, terakhir di jepang karna disana banyak obat herbal yang baik untuk penyembuhan Katia"
"soal Dean yang tidak tahu apa apa, itu semua Karna saat itu Dean sedang berada di paris dan mengurus perusahaannya yang saat itu hampir mengalami kebrangkutan, dia tidak pulang saat kecelakaan itu, Dean sama seperti Karina sampai saat ini mereka tidak tahu rahasia besar yang disembunyikan oleh ibunya dan malvin"
Tangan Demian mengepal erat, rahangnya mengeras seketika, mendengar dan membaca dokumen yang Leon jelaskan.
"ternyata ada yang lebih kejam dan jahat dari iblis sepertiku" ucap Dekoan dengan nada dingin.
"ah satu lagi saat Siera mabuk wanita itu mengatakan bahwa Kecelakaan Karina di sengaja, apa kau sudah menyelidikinya?" tanya Demian.
Leon menggangguk "mobil yang dikendarai Karina dan Katia telah disabotase dan pelakunya adalah teman Katia, semua itu atas permintaan Katia" Jawab Leon semakin membuat Demian mengepalkan tangannya.
"setelah ini apa yang akan tuan lakukan?" tanya Leon dengab hati hati melihat raut wajah Demian yang begitu menyeramkan.
"aku akan memberitahu Dean saat ada waktu yang tepat" jawab Demian dengan datar.
Ketukan pintu membuat keduanya menoleh, seorang anak buah Demian datang dan menunduk hormat pada Demian.
"tuan, Gerald dan Alfod terpantau akan pergi ke sebuah club, sepertinya mereka akan bertemu sesorang" ucapnya melaporkan.
"siapakan anak buah" ucap demian menyelinapkan pistol di dalam saku jas nya.
***
Demian melangkah menuju ruang VVIP sebuah Club terkenal di Italy, dengan wajah dan langkah tenang namun tegas dirinya menerobos para pengunjung club tersebut.
kedatangan Demian membuat semua terkejut.
"Demian,.."
"tinggalkan aku hanya dengan Gerald" ucapnya dengan dingin.
"apa apaan kau Demian, datang lalu mengusir kami" ucap Alfod dengan marah.
"apa Remanov belum menghubungimu?" tanya Demian dengan tatapan sinis.
"aku sudah tidak butuh lagi orang itu!!!" balas Alfod dengan tidak kalah sinis.
"baiklah jika itu maumu" ucap Demian lalu menjentikan jarinya, seketika pintu ruang VVIP terbuka, Leon datang dengan membawa kep☆l☆ salah satu anak buah Alfod membuat semua terkejut, darah menetes membasahi lantai.
"di luar anak buahku sudah bersiap memnegg☆l, kepala anak buahmu, satu suara dariku, kau bisa kehilangan Nick anak buah terbaikmu Alfod" ucap Demian dengan senyum miringnya.
"bajingan kau Demian!!!" geram Alfod ingin menyerang Demian, namun Demian segera mengeluarkan pistol dari saku jasnya dan menodongkan pada Alfod membuat pria itu terdiam kaku.
"get out now or you want to die" bisik Demian dengan suara beratnya, matanya menatap tajam Alfod.
Alfod mundur beberapa langkah, dengan menahan marah ia mengangguk.
"kali ini kau menang Demian, tapi tidak untuk nanti, aku akan membalasnya" geram Alfod berlalu pergi.
"pergilah" ucap Demian pada Leon dan beberapa anak buahnya.
"kau pergi ke itali, mengapa tidak mengajakku" ucap Demian berjalan dengan santai menuju sofa lalu mendudukinya.
"untuk apa kau kemari Demian" ucap Gerald dengan sinis.
"oh adikku apakah ini cara menyambutku, bukankah kita sudah lama tidak bertemu?" Balas Demian dengan tenang membuat Gerald mendengus.
"cuihh jangan panggil aku sebagai adikmu, aku tidak sudi memiliki kakak sepertimu!!!" balas Gerald dengan sengit.
"pulanglah nenek mencarimu" ucap Demian berubah tegas dan serius.
Gerald tertawa mendengar permintaan Demian " kau jauh jauh kemari hanya untuk menyuruhku pulang" sinis Gerald.
"nenek sering kambuh dan dia ingin kau pulang" ucap Demian.
"mengapa kau tidak bilang padanya bahwa aku sudah mati, dengan begitu kau akan menjadi satu satunya pewaris keluarga Demason!!!" teriak Gerald dengan penuh emosi.
"aku tidak butuh itu, tanpa harta nenek akupun sudah kaya" balas Drmian dengan santai.
Gerald mendekatkan wajahnya pada Demian
"jika kau sudah merasa kaya, mengapa kau membunuh kedua orang tuaku hah!! kau takut harta nenek jatuh ketanganku, kau takut itu semua terjadi!!!
"apakah hidupmu selama ini diisi oleh kematian orang tuamu Gerald?, sungguh konyol, kau hidup dan terjebak dalam masa lalu" ucap Demian dengan bibir menyungging penuh serigaian.
"kau ada di tempat kejadian Demian, aku masih ingat itu!!! Kau yang selama ini menjadi panutanku ternyata kau juga yang menorehkan luka padaku, aku sudah percaya padamu namun kau hianati, apa ini arti sebuah keluarga yang selalu kau banggakan!!!" teriak Garald.
Wajah Demian tetap santai tidak terpengaruh eh emosi Gerald.
Gerald akan melangkah pergi, Namun tangan Demian mencegatnya.
"jangan sentuh aku sialan!!!" tekan Gerald menghempaskan tangan Demian dengan kasar.
"kita belum selesai Gerald!!!" tekan Demian.
"aku tidak perduli, hidupku sudah hancur setelah kau membunuh orang tuaku, pergilah aku tidak ingin bertemu denganmu lagi!!!" tekan Garald menatap Demian dengan penuh kebencian dan kembali beranjak pergi.
"Gerald!!!" bentak Demian menarik pundak Gerald, seketika Gerald berbalik dan melayangkan pukulan pada wajah Demian membuat pria itu terkejut.
"brengsek sudah main main nya!!" bentak Demian menyerang Gerald, terjadilah perkelahian antara mereka.
Gerald yang melihat pisau di meja menggunakan itu untuk melindungi diri dari Demian, kekuatan Demian jauh kebih besar dati dirinya baru berapa pukulan sudah menbuat tubuhnya lemah, sampai keadaan mendukung, Gerald menancapkan pisau tersebut pada perut Demian.
"Gerald.,.,." lirih Demian dengan terkejutnya, kepalanya menunduk dan menatap pisau yang menusuk perutnya.
"ini yang kau minta Demian, jangan menggangguku lagi!!!!" bentak Gerald berlalu pergi.
Leon kembali masuk dan terkejut melihat kondisi Demian.
"urus tuan Demian, aku akan mengejar Gerald" ucap Leon dengan raut wajah mengetat.
***
Karina berjalan di tengah malam menyusuri kota setelah pertengkarannya dengan Malvin.
Dia masuk ke sebuah caffe, memesan americano lalu ia melanjutkan langkahnya menuju taman publik yang letaknya jauh dari rumah, ia duduk di pinggir kolam, matanya terpejam mencoba mendamaikan hatinya.
Keputusannya sudah bulat, Malvin sudah tidak bisa diharapkan lagi, semua pengorbanannya selama ini tidak pernah di lihat oleh Malvin semua sia sia, jika Malvin tidak perduli denganya iapun bisa melakukan hal yang sama, hanya saja perasaanya tetap saja terasa sakit, jika pada akhirnya akan seperti ini, kenapa dulu Malvin memintanya untuk menjadi seorang istri dan ibu untuk Angel.
"hemmm bagi dong"
Karina tersentak dari lamunannya saat seseorang tiba tiba duduk disebelahnya dan langsung merebut kopi miliknya.
"Sean" ucap Karina terkejut melihat siapa pelakunya, pria itu tersenyum manis ke arah Karina.
"sedang apa kau sendiri disini?" tanya Sean.
"kau sendiri sedang apa disini?" balas Karina dengan jutek.
"aku sedang patah hati, gadis yang aku kejar kejar selama beberapa bulan ini ternyata seorang LGBt, aku baru saja dari apartementnya dan apa yang aku lihat sungguh membuat tubuhku merinding" ucap Sean bergidik ngeri.
"mengapa kau pulang, harusnya kau bergabung saja dengan mereka" balas Karina dengan tawanya membuat Sean mendengus.
"aku kesini hanya mampir untuk menjernihkan otakku yang telah terkontaminasi gara gara dia" ucap Sean lagi lagi membuat Karina tertawa.
"ck makanya jangan jadi playboy, kena karma" ucap Karina.
"ayolah wanita mana yang sanggup untuk menolak pesonaku" balas Sean semakin membuat Karina menggelengkan kepala, setidaknya ada Sean yang sedikit bisa menghiburnya, merekapun melanjutkan obrolan sampai larut malam.
****
Happy reading, maaf banget kalau sejauh ini ceritaku masih banyak typo nya🙏🙏🙏
Jangan lupa kasih like dan follow akunku
