Syifa Syeena Queenza Abimana

Syifa Syeena Queenza Abimana

Bab1

Assalamualaikum Warahmatullah hiwabarakatu.

"Allah hummasalli Ala Sayyidina Muhammad Wa'ala Ali Sayyidina Muhammad."

Gadis Bar-Bar Milik Gus Alwi

"Toloooong toloooong abaaaaang."teriak gadis kecil bergamis merah muda.

Bruum bruum bruum

"Eh cil loh kenapa?" seorang gadis bermata abu-abu terang

dengan mengendarai motor besarnya, memakai jaket hitam dan celana jinz serta rambutnya diikat ke atas. Dia berhenti di depan gadis kecil itu.

"Hikh hiks hiks hiks". gadis kecil memeluk Tubuh gadis itu.

"Shuuut shuut jangan nangis entar dikira gue apa apain loh lagi."

"Kak, ta-di tas ak-u di amb-il hiks." ucap gadis itu saat melepaskan dekapannya.

" ohh terus kemana perginya."

"ke san-a ka-k."

"Okey, loh tunggu di sini gue bakal ambil tas lo. Ya, entar gue antar pulang." dia menepuk kepala

Gadis kecil itu yang terbalut hijab.

Bruuum

bruuuuummm

Suara gonggongan motornya begitu menganggu orang-orang yang ada di taman itu. Dia tidak perduli dengan maki makian mereka, yang dia heran ada banyak sekalih warga tetapi tidak ada satu pun yang mempunyai hati nurani untuk membantu gadis kecil itu.

Gadis itu tersenyum tipis di balik helm full facenya dia mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata - rata.

Dia sudah tau ke mana

Tujuannya,

Tidak perduli dengan umpatan -umpatan para pengendara gadis itu tetap melajukan motornya.

Brak

Brak

Brak

Pintu kayu berwarna hijau lepas dari tempatnya.

"He ngapain lo." Ucap Pria yang baru saja keluar dari ruangan berukuran kecil.

"Hiim gue nggak mau basa basi, kembalikan tas itu."

Hahaha

Tawa mengejek dari beberapa

Pria bertato itu seakan-akan mengaggap remeh gadis itu.

"Ini udah jadi milik kita jadi tidak akan gue kambaliin Syifa." ucap sang ketua preman yang nampak tampan.

"Kalau gitu gue bakal ambil secara paksa."

"serang gadis itu."

Hiyaaaa

3 pria langsung menyerang Syifa, tapi dengan cekatan dia menahan pukulan -pukulan itu dan memukul balik mereka.

Bugh

Bugh

Akhh

3 pria tadi langsung terkapar tak berdaya di tanah dengan darah segar yang keluar dari hidung dan mulut mereka.

"Cih anj*y gue kuat banget, Banci lo pada."

" jangan banyak bacot loh, hiyaaaa."

Bugh

kreeek

sahaaa

Pukulan memutar dari Syifa membuat 1 pria yang berniat menyerangnya dari belakang

Langsung tumbang tak sadarkan diri.

" kembalikan tas itu sekarang.' tegasnya

" hiimm nggak semudah itu."

Dor

Satu tembakan yang tak di sangka-sangka mengenai bahunya Syifa dia pun langsung melihat pelakunya yang sedang tersenyum manis.

"Cihh baji*gan berani loh pake senjata."

"Hahaha, makanya jangan ikut campur urusan gue."

Dor

Dor

Dengan cekatan Syifa melewati tembakan itu dan sudah berada di hadapan Pria itu.

Bugh

Krek

Senjata terjatuh bersamaan dengan tangan pria itu patah.

"Akhhhh. Njiir." dia mengerang kesakitan yang luar biasa.

Syifa dengan cepat masuk dan mengambil tas itu. Saat keluar dia sudah melihat para polisi bersama gadis kecil tadi serta seorang Pria berjubah hitam yang memakai sorban untuk menutupi setengah

Wajahnya. Dia melihat sekilas mata tajam pria itu mengarah kepadanya.

11 angkat tangan." salah satu polisi menodongkan pistolnya ke arah Syifa.

"Taru tasnya di bawah." Syifa mengikuti instruksi itu.

"Borgol pelaku dan yang lainnya."

"Eh eh eh kalian pikir gue pencuri hah? Bapak seharusnya berterimakasih sama gue." ucap Syifa tak terima saat tangannya akan di borgol.

"Hiks hiks." gadis kecil berlari ke arahnya.

Jangan bawah kakak ini, dia yang nolongin aku." ucapnya memeluk Syifa.

"Him lihat kan. Percaya kan bapak - bapak polisi, nih buktinya gue nitipin hp gue ke nih bocil." ucapnya mengambil hpnya

" kalau begitu kami mohon maaf dan terimakasih atas bantuannya Nona."

" iyah sama-sama Pak."

"Kak, kenapa tanganya berdarah." Syifa baru saja tersadar sebab banyak sekalih dara yang menetes tetapi dia tidak sadar.

oh ini cuman kena tembakan aja kok tadi."

Semua orang kaget, katanya cuman tembakan?

Sesantai itu, apakah gadis ini tidak merasakan sakit pikir mereka. Bahkan Pria berjubah hitam itu langsung menatap Syifa sekilas.

"Mari kami antar ke rumah sakit."

" eh tidak usah Papol gue bisa sendiri."

"Tapi Non_."

"Tidak pa."

"Okey kalau begitu kami permisi dulu. Sekalih lagi terimakasih, selamat siang."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!