NovelToon NovelToon
Day Without Daylights

Day Without Daylights

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sci-Fi / Epik Petualangan / Hari Kiamat / Trauma masa lalu
Popularitas:788
Nilai: 5
Nama Author: Ahril saepul

Raika adalah seorang anak yatim piatu yang telah lama sendirian sejak kematian ayahnya. Dunia yang berada diambang kehancuran memaksa Raika bertahan hidup hanya dengan satu-satunya warisan dari sang ayah: sebuah sniper, yang menjadi sahabat setianya dalam berburu.

Saat pertama kali mengikuti raid, tanpa sengaja Raika memakan jantung Wanters yang membuatnya tak sadarkan diri ... ketika Raika membuka mata, ia terkejut berada di tengah kawah yang sangat luas dengan asap dan debu di mana-mana, seperti hasil sebuah ledakan.

Cerita ini mengisahkan; perjalanan Raika bertahan hidup di dunia yang tergelapi malam abadi. Setelah bertemu dengan seseorang ia kembali memiliki ambisi untuk membunuh semua Wanters, tapi apa mereka bisa? Bukankah Wanters sudah ada selama ratusan tahun. "Mustahil! ...."

---

Upload Bab: Senin, Rabu, Jum'at / 20:00

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahril saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Seperti kelinci dan harimau.

Yuya hanya bisa bertahan dan menghindar karena pergerakan pria itu benar-benar cepat.

“Oi-oi, apa cuma segitu saja? Ayolah, mana tatapanmu barusan,” ledek pria itu sambil terus menyerang.

Tidak hanya Yuya, Mio dan Yuto juga kesulitan menghadapi lawannya, karena kemampuan mereka berbeda jauh dengan rekan pria itu. 'Apa yang harus aku lakukan?'

Perasaan yang tidak nyaman, kondisi panas, dan keramaian di sekitar membuatku sulit untuk fokus mencari solusi. 'Bagaimana caraku menyelamatkan mereka semua? Aku tidak bisa bertindak ceroboh karena jika tembakanku meleset, itu akan menyebabkan masalah ....'

Sesaat terlintas di pikiranku tentang peserta bernama Ougly. 'Bagaimana jika aku memancingnya ke sini? Mungkin Yuya, Mio, dan Yuto bisa mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Tapi, apa yang harus aku lakukan?'

Karena tidak ada cara lain, aku mengaktifkan garis-garis di tubuhku, berpindah ke setiap gedung, berusaha mencari keberadaan Ougly. Beruntung, suara gempuran keras terdengar tidak jauh dari tempatku berada. Namun, tepat saat aku berlari di atas gedung.

SLING-----BRUSK!

Siluet tebasan pedang memotong gedung tepat di depan mataku. Untung refleks membuatku berpindah ke sisi gedung lain.

'Tenangkan dirimu, Raika, dan fokuslah,' aku melihatnya membabat sekitar dengan brutal. Setiap pedang yang dihunuskan mampu memotong gedung dan peserta lain dengan mudah. Aku menarik napas dalam-dalam dan bersiap berpindah ke tempat Ougly berdiri.

BLING.

Saat berada di belakang tubuhnya, aku menodongkan sniper untuk mengintimidasinya. Aku juga melepas garis-garis itu dan menggantinya dengan Fury Mode supaya tidak menyebabkan masalah lebih lanjut.

“Ada kutu yang tidak kulihat ternyata. Hahaha,” hina Ougly sambil menatap ke arahku.

BRUSSS.

Seperti yang kuduga, ia benar-benar agresif. Ayunan pedangnya cukup cepat, namun aku berhasil menghindar dan menjauh. Tanpa pikir panjang, aku menembak armornya sebagai bentuk perlawanan dan berlari untuk memancingnya mengikutiku.

“Oi ... mau kemana kau, kucing manis?”

Tubuh besarnya ditambah dengan full armor berisi Arcis tingkat 4 membuat tanah ikut berguncang saat ia melompat. Meski aku sudah bergerak secepat mungkin, entah kenapa aku merasakan firasat buruk yang akan datang. Merasa ada yang tidak beres, aku menoleh ke belakang, "Huh!"

BRUSS.

Beruntung aku bisa menghindari serangan mendadak dan hanya terkena goresan pada tangan. Lompatannya benar-benar kuat, sekarang ia berada tepat di hadapanku.

“Tidak akan kubiarkan siapa pun lolos, apa kau mengerti?” ia menatap tajam ke arahku.

Ougly bergerak cepat dengan posisi menyerang. Aku berusaha menghindari serangannya dengan bergerak secepat mungkin di antara gedung-gedung. Namun, setiap pijakan yang aku andalkan dihancurkan dengan mudah olehnya.

Merasa tidak ada kesempatan untukku berlari, aku mencoba menembak tepat di lehernya. Tanpa sengaja, pandanganku menangkap luka yang dilindungi oleh besi yang terlepas. Hal itu menghentikan serangannya, dan ia bergegas mengambil besi itu dengan terburu-buru.

“Jika kau melihat itu! Artinya kau harus mati ...,” Ougly memperkuat Fury Mode-nya, seketika membuat uap panas mulai mengelilinginya.

'Aku rasa dia akan lebih serius menghadapiku,' di saat aku hendak menggunakan kemampuan itu karena terdesak, tanpa sengaja terlintas dalam pikiran untuk memanfaatkan situasi ini. Aku bergegas secepat mungkin menuju Yuya, yang sudah tidak jauh dari tempatku berada.

Aku menengok ke belakang dan lagi-lagi melihat hal itu kembali; Ougly memilih menekan Oaris-nya, sama seperti yang dilakukan Yuya dulu. 'Aku harus lebih cepat, kalau tid-huh!'

BRUSSS!--------BUMM.

Ougly melontarkan dirinya dengan cepat, menabrak gedung hingga hancur, menyebabkan debu dan asap menyelimuti tempat Yuya dan yang lain bertarung.

Aku menahan luka goresan akibat serangannya dan bergegas menuju mereka sebelum debu dari gedung itu hilang.

Sayangnya, aku tidak menemukan mereka di mana-mana akibat tertutup debu. Dengan terpaksa, aku mengeluarkan kekuatan itu hingga bisa bergerak lebih cepat.

Samar-samar terlihat bayangan Yuya, dengan cepat aku memegang pundaknya. Berbisik, “Pergilah, ikuti arah bulan. Di sana ada gedung.”

“Huh!” ia melihat sekeliling mencari diriku yang telah pindah untuk mencari yang lain.

Aku juga melakukan hal yang sama pada Yuto. Namun, aku tidak merasakan keberadaan Mio di mana-pun. Panik karena debu sudah mulai menghilang, aku mempercepat pencarian, tapi sialnya di kondisi yang kurang tepat, Ougly kembali mengamuk, menghempaskan beberapa debu di sekitarnya. Beruntung, berkat itu, aku melihat Mio yang menahan angin dari hempasan energi Ougly. Sebelum asap menghilang, aku bergegas menggapai Mio dan mencoba berpindah tempat, apakah bisa atau tidak, aku belum pernah mencobanya. Tanganku meraih dan menggenggam erat bajunya. Cahaya biru menyelimuti sekitar.

BLINGS

Aku tidak menyangka ini akan berhasil. Kami berpindah tidak jauh dari lokasi yang masih dipenuhi debu. Aku membisikinya untuk pergi mengikuti arah bulan. Setelah itu, aku menyembunyikan diri dengan berpindah ke tempat yang tidak jauh dari sana.

Suara teriakan Ougly dan kelompok itu terdengar disertai dengan gempuran pertarungan. Mungkin mereka saling bertarung, karena biasanya orang yang menekan Oaris-nya akan berhalusinasi sebagai efek samping. Aku berlari dengan tergesa-gesa menuju gedung. Kuharap mereka tidak berpencar.

Setelah berlari dan berbelok, terlihat tiga orang yang saling berhadapan di depan gedung yang masih berdiri. 'Syukurlah mereka bertiga telah berkumpul.'

“Raika, kau baik-baik saja?” tanya Yuya menghampiriku.

“Um, hanya tergores kecil, bukan masalah.”

“Syukurlah, tidak ada yang terluka parah.”

“Teman-teman, sebaiknya kita mencari tempat lain, di sini berbahaya,” saran Mio.

“Baik, ayo!”

Kami bergegas mencari tempat yang jauh dari pertempuran.

Dalam kondisi berlari, Yuto melihat ke arah gelang, “Masih tersisa 22 ribu orang lagi yang masih hidup.”

“Yuto, Mio, Raika. Maaf,” Yuya menghentikan langkahnya.

“Yuya?” bisik Mio sambil menghentikan langkah.

“Aku tidak tahu apa yang kalian rasakan. Seharusnya kita tidak ikut dalam kompetisi ini. Aku bodoh, malah membahayakan nyawa kalian,” ucap Yuya dengan raut bersalah.

Mio berjalan mendekatinya.

Yuya menatap ke bawah, “Ma—” ucapannya terpotong oleh tangan Mio yang memegang kedua pundak Yuya.

“Yuya! ... bodoh, kau kira aku mengikuti kompetisi ini karena adikmu? Tidak, kau salah. Apa kau lupa ketika kita menceritakan impian kita dulu, untuk tinggal di tempat yang nyaman, tidak ada serangan Wanters, mendapatkan makanan yang layak,” tangan Mio bergetar, ia meneteskan air mata, “Bodoh ….”

Aku melihat Yuya hanya terdiam menatap Mio.

Yuto berjalan ke arah mereka, “Mio, Yuya. Kita sudah sejauh ini. Sekarang, mari bekerja sama.”

Yuya mencoba tersenyum kecil, “Baiklah, Mio. Maaf, aku memang bodoh. Mari kita bertahan sampai akhir,” ucap Yuya.

'Syukurlah mereka tidak bertengkar.' Setelah kejadian itu, kami melanjutkan pelarian untuk mencari tempat yang aman.

Namun dalam perjalanan, kami disergap oleh 9 orang dari segala arah. Sontak kami menghentikan langkah, terkejut tidak percaya mereka saling bekerja sama. Aku sempat merasa ini tidak normal, kalau tidak salah satu kelompok terdiri dari empat orang, tapi kenapa mereka bisa bersembilan, apakah ini diperbolehkan?

Seorang pria berjubah biru mendekati kami, bersama beberapa peserta lain yang mulai bermunculan satu per satu. Aku benar-benar tidak menyangka saat melihat jumlah mereka yang mungkin berkisar seratus orang.

Jika mereka melawan kami, 'Apa yang harus aku lakukan?'

“Hanya orang-orang beruntung ternyata. Sepertinya lemah,” ucap pria lain di samping pria berjubah biru.

Pria berjubah itu mengangkat tangannya, aku melihat reaksi dari orang-orang di sekitar yang mulai mengangkat senjata.

Aku tahu apa yang harus dilakukan, berjalan ke depan, “Tunggu!” teriakku untuk menghentikan mereka. “Apa kalian mengenal Ougly dan membentuk kelompok untuk membunuhnya?”

Setelahku lontarkan pertanyaan itu, pria berjubah biru menurunkan tangannya secara perlahan.

“Aku memiliki informasi yang dapat membantu kalian dalam mengatasinya," lanjutku.

Orang-orang di sekitar mulai berbicara satu sama lain.

“Hahh, apa kami harus percaya pada bocah se-" ucapannya terpotong oleh tangan pria berjubah.

“Apa kau bisa membuktikannya?” tanyanya dengan ekspresi dingin.

"Yah, aku bisa,” balasku.

End bab 8

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.
Born
semangat Thor 💪
Ind
semangat kak 😊💪
🅷🆈🅰🅽🅳🅰🐿️
aku sudah mampir kak, saling dukung ya🙏 iklan 1🙏
Orpmy
bagus banget
EMBER/FIGHT: Terima kasih kakak.
total 1 replies
Orpmy
keren
Ind
udah ngantuk,besok tak lanjut lagi yah,semangat pokonya
ica
semangat berkarya!!!
mari saling mendukung untuk seterusnya😚🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!