NovelToon NovelToon
ISTRI YANG TERTUKAR

ISTRI YANG TERTUKAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Tukar Pasangan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Doni arda

Sepasang Suami Istri Alan dan Anna yang awal nya Harmonis seketika berubah menjadi tidak harmonis, karena mereka berdua berbeda komitmen, Alan yang sejak awal ingin memiliki anak tapi berbading terbalik dengan Anna yang ingin Fokus dulu di karir, sehingga ini menjadi titik awal kehancuran pernikahan mereka

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doni arda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Luka yang Menguatkan

Pagi di rumah Anna dan Alan terasa lebih hidup daripada sebelumnya. Meski bayangan masa lalu masih berbisik di sela-sela kebersamaan mereka, usaha Alan yang tanpa henti dan keberanian Anna untuk membuka hati mulai menunjukkan hasil. Hari itu, mereka memutuskan untuk membersihkan rumah bersama.

“Anna, bagaimana kalau kita mulai dari kamar tamu? Sepertinya sudah lama tidak dibersihkan,” usul Alan sambil membawa sapu.

Anna mengangguk pelan. “Baik, tapi aku akan mulai dari dapur. Ada beberapa barang yang perlu dibuang.”

Mereka bekerja dalam diam, hanya sesekali bertukar senyum kecil. Ada rasa canggung, tapi juga kehangatan yang perlahan tumbuh.

---

Di dapur, Anna menemukan gelas anggur yang pecah di sudut lemari. Gelas itu membawa kenangan buruk tentang malam-malam ketika Alan sering pulang larut dalam keadaan mabuk. Tangannya gemetar saat mengangkatnya.

“Ada apa, Anna?” suara Alan mengejutkannya.

Anna berbalik dengan gelas pecah di tangannya. “Ingat ini?” tanyanya, suaranya bergetar.

Alan melihatnya dan menarik napas dalam. “Ya, aku ingat. Itu adalah malam ketika aku terlalu bodoh untuk menghargai kamu.”

Anna meletakkan gelas itu dengan hati-hati di meja. “Kadang aku bertanya-tanya, Alan. Apa yang sebenarnya membuatmu berubah? Apa itu hanya rasa bersalah?”

Alan mendekatinya, matanya penuh kesungguhan. “Tidak, Anna. Itu bukan hanya rasa bersalah. Itu rasa takut. Takut kehilanganmu. Saat kamu pergi, aku menyadari betapa hancurnya hidupku tanpa kamu. Dan aku tahu bahwa aku harus berubah, bukan hanya untukmu, tapi untuk diriku sendiri.”

Anna menatap Alan lama. Ia ingin percaya pada kata-kata itu, tapi keraguan masih ada di sudut hatinya.

“Aku butuh waktu, Alan,” ucapnya akhirnya.

Alan mengangguk. “Aku tahu. Dan aku akan menunggu selama yang kamu butuhkan.”

---

Malam itu, Anna menemukan dirinya termenung di balkon, memandangi bintang-bintang yang bersinar di langit. Udara dingin menusuk kulitnya, tapi ia tidak bergerak.

Alan datang membawa selimut. “Aku tahu kamu suka duduk di sini,” katanya sambil menyelimuti tubuh Anna.

“Terima kasih,” jawab Anna pelan.

Mereka duduk berdampingan dalam keheningan. Setelah beberapa saat, Alan membuka suara.

“Anna, apa kamu masih mencintaiku?”

Pertanyaan itu menghantam Anna seperti gelombang besar. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia memang memutuskan untuk kembali, tapi apakah itu karena cinta atau hanya kebiasaan?

“Aku tidak tahu, Alan,” jawab Anna jujur. “Aku ingin mencintaimu lagi, tapi aku takut.”

Alan menggenggam tangannya. “Kamu tahu, aku tidak pantas mendapatkan kesempatan ini. Tapi aku akan terus berusaha, Anna. Aku akan membuktikan bahwa aku layak mendapatkan cinta kamu lagi.”

Mata Anna berkaca-kaca. “Aku berharap kamu benar, Alan. Aku benar-benar berharap begitu.”

---

Hari-hari berlalu, dan Anna mulai merasa sedikit lebih nyaman berada di sekitar Alan. Mereka mulai melakukan hal-hal kecil bersama, seperti memasak atau menonton acara favorit mereka.

Suatu hari, Alan mengejutkan Anna dengan membawa piano tua yang pernah mereka beli bersama saat awal pernikahan.

“Kamu ingat ini?” tanya Alan dengan senyum kecil.

Anna tertegun. Ia memang pernah sangat mencintai piano itu, tapi setelah konflik mereka, ia berhenti memainkannya.

“Aku pikir mungkin ini bisa membawa kembali sesuatu yang kita berdua rindukan,” kata Alan.

Anna duduk di depan piano itu dan mulai memainkan beberapa nada. Jarinya sedikit kaku, tapi perlahan-lahan, melodi yang manis mulai mengalir. Alan duduk di sebelahnya, mendengarkan dengan penuh perhatian.

“Masih indah seperti dulu,” katanya.

Anna tersenyum kecil. Untuk pertama kalinya, ia merasa bahwa mungkin, hanya mungkin, ada harapan untuk mereka.

---

Namun, tidak semuanya berjalan mulus. Suatu malam, saat mereka sedang makan malam, percakapan tentang masa lalu kembali muncul.

“Kenapa kamu tidak pernah berbicara tentang apa yang kamu lakukan saat aku pergi?” tanya Anna tiba-tiba.

Alan terdiam. “Aku tidak ingin membangkitkan luka lama.”

“Tapi aku butuh tahu, Alan. Aku butuh tahu semuanya, agar aku bisa memutuskan apakah aku benar-benar bisa mempercayaimu lagi.”

Alan menghela napas panjang. “Baiklah. Waktu itu, aku memang mencari pelarian. Aku minum, aku berkumpul dengan teman-teman yang salah, dan aku melakukan hal-hal yang aku sesali. Tapi aku tidak pernah berhenti memikirkan kamu, Anna. Bahkan di saat-saat terburukku, aku tahu bahwa aku telah menghancurkan satu-satunya hal yang benar dalam hidupku.”

Anna menatapnya dengan mata berkaca-kaca. “Apakah kamu benar-benar menyesal, Alan? Atau kamu hanya takut sendirian?”

Alan meraih tangan Anna. “Aku benar-benar menyesal. Dan aku tidak akan pernah berhenti membuktikan itu pada kamu.”

---

Malam itu, Anna tidur dengan perasaan campur aduk. Ia tahu bahwa Alan telah berubah, tapi apakah perubahan itu cukup untuk menyembuhkan semua luka?

Saat ia menatap langit-langit kamar, ia menyadari bahwa cinta adalah tentang memberi kesempatan kedua, meski itu berarti mengambil risiko terluka lagi.

“Aku ingin mencoba,” bisiknya pada dirinya sendiri.

Dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia merasa ada sedikit harapan di hatinya.

Tamat Bab 20.

1
Erny Manangkari
bru mulai baca ni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!