PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DEMI MENYAMBUNG HIDUP
Ayana membersihkan meja setelah menyusun piring bekas makan pengunjung restoran tempat dia bekerja ketika pengunjung selesai dan sudah beranjak pergi.
Praaannngggg..
Suara piring yang jatuh berserakan di lantai.
Ayana spontan menutup kedua telinga dengan telapak tangannya karena terkejut.
Melihat piring yang pecah berserakan kemana mana, tubuhnya mendadak gemetar dengan wajah memucat.
Ayana terpaku sesaat. Kakinya seakan sulit di gerakkan karena otaknya sudah tidak bisa fokus berfikir lagi
“Astaghfirullahalladziim.” Ayana perlahan mendongakkan kepalannya menatap ke arah suara tersebut
Ayana tersadar dari keterpakuannya. Wajahnya semakin memucat
“Maaf pak.. Saya tidak sengaja.” Ucap Ayana semakin gemetar takut saat melihat pakaian orang yang bersenggolan dengannya penuh noda bekas makanan.
Ayana bimbang. Antara mau membersihkan pakaian orang tersebut atau tidak karena lap yang di tangannya juga sudah kotor
“Iya gak apa-apa.. lain kali hati-hati” Jawab laki-laki itu dengan tangan masih sibuk membersihkan kotoran yang menempel di kemejanya.
“Maaf ya pak.. Maaf..” ucap Ayana terus menerus memohon maaf yang akhirnya di angguki laki-laki itu meski dengan wajah datar.
Ayana berjongkok dan bergegas memunguti puing-puing piring yang berserakan dengan tangan gemetar.
Takut, cemas menjadi satu. Ayana sedih karena sudah pasti gajinya akan di potong untuk ganti rugi. Atau pilihan kedua adalah di pecat dari pekerjaannya itu.
Sedangkan dia sangat membutuhkan pekerjaan untuk menunjang kehidupan keluarganya.
Sementara lelaki yang bersenggolan dengannya, hanya diam terpaku melihat tangan Ayana yang berdarah karena tergores serpihan beling. Tapi Ayana tidak menghiraukannya.
Dia terus saja memunguti sisa kepingan kecil dari piring-piring yang pecah itu.
Ayana terkejut saat tangannya di tarik oleh seseorang dan menyeretnya keluar dari restoran tersebut menuju mobil yang berada di parkiran depan restoran yang khusus untuk para pengunjung.
“Lepaskan tangan saya pak.. Maafkan saya, saya benar benar tidak sengaja tadi pak..” ucap Ayana ketakutan.
“Duduk dulu.. Tangan anda berdarah.. Biar saya bersihkan dulu..” Ucap Rayan lembut setelah membuka pintu mobil depan untuk Ayana.
Ayana heran dengan perlakuan lelaki di hadapannya itu. Lelaki itu seharusnya marah karena dia sudah mengotori kemejanya, tapi justru malah bersikap sebaliknya.
Lelaki yang tidak dia kenal sama sekali bahkan baru saja bertemu saat ini.
"Kenapa laki-laki ini bukan nya marah karena kejadian di dalam restoran tadi sudah mengakibatkan bajunya kotor, tapi justru sikapnya begitu manis." Ayana bermonolog menatap wajah Rayan.
Iya, dialah Rayan Afif Abqary. Seorang dokter ahli bedah yang belum menikah di umurnya yang sudah menginjak 28 tahun itu.
Rayan Afif Abqary adalah putra dari pasangan Daud Sultan Abiqary dan Retno Maya.
Ayahnya yang seorang pemilik hotel berbintang di kotanya dan Ibunya yang seorang dokter kandungan, sudah tentu memiliki kekayaan yang tidak sedikit.
Sedangkan Rayan sendiri adalah seorang dokter ahli beda yang sukses di usianya saat ini.
Namun semua itu lantas tidak menjadikan Rayan sombong bahkan buta hati.
Seperti halnya yang dia lakukan saat ini. Melihat wanita yang berada di depannya saat ini, hatinya tersentuh.
Ayana Larasati 23 tahun adalah seorang janda muda yang sudah memiliki seorang putri cantik berumur 2 tahun.
Saat ini dia bekerja di salah satu restoran besar yang berada di kotanya.
Demi menyambung hidup dan biaya pengobatan sang anak yang mengidap penyakit lupus, dia rela kerja over time hampir setiap hari.
Lelah, sudah pasti. Tapi demi sang anak, dia mengesampingkan semuanya. Apapun dia lakukan demi sang anak.
Seperti saat ini, dia bekerja sejak pagi di restoran meski dia sendiri tengah kecapean setelah semalam kurang tidur karena anaknya rewel
Rayan meraih tangan Ayana dan menuntunnya duduk di jok mobilnya. Ayana menolak dengan menarik pelan tangannya dari genggaman Rayan.
“Maaf pak.. Saya harus masuk kedalam.. Nanti saya bisa di pecat kalau meninggalkan pekerjaan di jam kerja.” Tolak Ayana berbalik badan niat masuk lagi ke dalam restoran tersebut
“Tapi tangan anda terluka nona. Lihat itu, darahnya masih mengalir. Lukanya bisa infeksi kalau hanya di biarkan.” Ucap Rayan menahan Ayana
BERSAMBUNG