Apa jadinya seorang desainer bernama Elania, dan pria barista yang bernama Shin tersebut, sama - sama memiliki rahasia besar didalam hidup mereka.
Dipersatukan oleh Shin yang ternyata mencintai Elania secara diam - diam, lalu bagaimana perjalanan kisah ujian cinta mereka, dan kehidupan rahasia keduanya.
Akankah berjalan sesuai kehidupan cinta pada umumnya ataukah sebaliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Piitaloka_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18
Terlihat jelas bahwa Takashi tengah menggagumi seorang Mina yang bersikap dingin kepadanya apalagi jiwa ketomboy an nya membuat pria dewasa ini merasa semakin penasaran terhadapnya.
"Hai boleh tau nama mu siapa?"
Mina yang merasa pria tua itu tengah mendekati nya membuat nya semakin jengah, dan risih. Dimana dia langsung beranjak minta tukar duduk dengan Bella, karena ia tak tahan harus duduk disebelah Takashi. Melihat itu sebenarnya dia sedikit kecewa baginya, akan tetapi dirinya mencoba untuk tetap berusaha keras mendapatkan hati cinta pandangan pertama dirinya.
"Bang!"
"Apaan sih" jengkel Takashi pada teriakan Shin
"Hehe.. Sorry, tapi jangan salah.. itu juga salah elo bang. Kenapa dari tadi lu liatin anak orang genit amat dah"
"Diem lu"
"Bang, gue rasa cara lo salah. Sini gue kasih saran"
"Kagak usah, dari pada lo ngasih saran sama gue mending benerin tuh cara lo deketin anak orang yang sedari sebulan lalu kagak ada tuh perkembangan nya sama sekali"
"Anj** emang lo bang"
"Lah emang bener kan gue nggak salah"
"Iyain aja dah, capek lama - lama gue ngurusin masalah cinta lo mulu"
"Cih... Kagak asik lo bang"
"Serah lo, mending sekarang diem tuh congor karena gue mau liatin pujaan hati ku hari ini"
Shin hanya menghela nafas sebari menggelengkan kepala, seolah dia tau kalau Takashi saat ini tengah dibuta kan cinta.
Elania yang saat itu menyuruh mereka menghentikan musik untuk sementara, dimana dirinya akan memberikan sebuah pengumuman penting.
"Maaf menggangu, dan minta waktu sebentar. Karena ada yang harus aku beritahu kan kepada kalian bahwa san nya acara ini bukan hanya perpindahan kita ke perusahaan ANOR FASHION saja tetapi sekaligus hari perpisahan untuk saudara kita yaitu kak Hinawa" disana semua terkejut
"Jangan coba prank kita ya kak, karena kita tidak suka dengan bercandaan kalian" ucap Ayumi
"Kita tidak sedang menipu atau nge prank kalian, tetapi melainkan itu benar adanya, saya tidak lagi akan bekerja bersama kalian semua. Maaf kalau selama ini saya yang selalu memarahi kalian" menunduk hormat seorang Hinawa
"Kak Hinawa serius akan tidak lagi akan bersama kami lagi" seru kesedihan Shio
"Terus siapa yang akan memarahi kami lagi, dan menegasi kami. Terus siapa yang menemani kak Elania nantinya ketika ada menginjak - injak nya" kata Hana yang membuat semuanya setuju dengan anggukkan sedih
"Kamu yang akan menggantikan saya Han" saut Hinawa
"APA!" melotot "Kak~ mana bisa aku bersikap tegas sepertimu, kalau masalah melindungi kak Elania aku bisa tapi kalau anak - anak ini, mana bisa kak"
"Belum dicoba juga, sudah menyerah kau ini"
"Kenapa tidak Shiori kak bukan kah selama ini dia selalu berada disekitaran kalian berdua, jadi dia begitu mengerti sekali dengan fikiran kalian"
"Dia punya tugas sendiri Han, jadi bagaimana Hana? Apa kamu mau?"
"Hmm... Aku takut tidak bisa seperti kak Hinawa nantinya bagaimana?"
"Pasti bisa kok, tenang aku akan pandu tugas apa saja nanti kamu selama menggantikan ku" ucap Hinawa sebari merangkul pundak Hana yang masih menunduk sedih
"Kenapa kak Hinawa harus pergi, dan kenapa tidak kakak saja yang masih tetap bekerja bersama kami" lirih an Hana yang membuat setuju pendapatnya
"Maaf tapi aku tidak bisa, dikarenakan aku harus meneruskan pekerjaan orang tuaku, tapi kalian tenang saja aku masih akan tetap pandu kamu, dan pastinya membantu sedikit yang bisa ku bantu untuk kalian semuanya"
"Kami akan selamanya merindukan mu kak"
"Aku juga pastinya akan merindukan kalian hiks..."
Dikala Hana memeluk nya Hinawa, disitu Elania pun langsung mengintruksi lain nya menyusul untuk berpelukan bersama, sontak semuanya menangis bersama, dan Miura pun ikut menangis ketika menyaksikan kebersamaan mereka selama ini.
Ketika Elania memisahkan diri, saat Shin akan menghampirinya dia kalah duluan oleh Miura yang lebih dulu memeluknya.
...
Setelah semua merasa lebih baik ketika selesai menangis "Ayo kenapa kita harus meratapi nasib begini sih, ayo - ayo kita nikmati acara pesta ini" seru Shio
"Kamu benar sekali, sayang dong dapat traktiran dari bos Miura kalian sia - sisa in" saut Ayumi
Seketika semua terkekeh kembali, dengan begitu mereka langsung menikmati minum - minum. Tak hanya itu mereka juga mulai menggila, dengan tarian sekaligus karaoke bersama.
...
Selesai berpesta sampai tengah malam, semuanya sudah mode kobam terkecuali Elania, Shiori, Mina, Shin dan Takashi mereka masih 100% sadar.
Lalu ketika pulang, Elania merasa bingung harus membagikan orang - orang yang akan mereka antar kerumah masing - masing.
"Hmm... Bagaimana kalau aku bagikan siapa aja yang akan menggantarkan mereka, jadi kak Miura akan kamu antarkan karena dia sepupumu sendirikan"
"Mm... Kak maaf, tapi sebelumnya kak Miura sudah bersama dengan supirnya jadi kau tidak perlu mencemaskan nya, apalagi tadi aku kesini juga menaiki mobil bang Takashi kok" jawab Shin
"Begitu yah, eh.. Siapa diantara mereka yang tidak membawa kendaraan kesini"
"Rata - rata mereka tidak membawa kendaraan nya kak, hanya aku dan Hana saja" ucap Shiori
"Okay, lalu diantara kalian sendiri berdua, rumah siapa yang kalian ketahui"
"Aku hanya tau rumah Ayumi, Hana, Bella, dan Keiko" ucap Mina
"Aku hanya taunya kak Hinawa, Shio dan Yuki saja kak" ucap Shiori
"Yasudah Mina aku minta kamu pakai mobil Hana, dan nanti kamu bawa Hana, Bella, Keiko nanti kamu akan dibantu oleh di..." akan menunjuk kearah Shin, malah bang Takashi lebih dulu melangkah maju
"Aku akan membantu nya" ucapan Takashi membuat Mina terkejut dan syok
"Lalu mobil abang sendiri, gimana?"
"Kan bisa untuk membawa yang lain, nanti aku mengikutinya dari belakang kan bisa"
"Oh bagus - bagus" "Tidak!" ucapan Elania dan Mina secara serempak bersamaan.
"Kenapa Mina?"
"Pokok nya aku tidak mau dengan nya, aku juga bisa sendiri kok"
"Mana bisa, apa kau kuat mengangkat anak - anak dalam keadaan kobam begini. Bawa satu anak aja berat loh!"
"Sudah terima saja toh, dia tidak akan macam - macam padamu ya kan bang" saut Shiori
"Tentu saja, untuk apa saya macam - macam kepada nya. Kalaupun dia berangkat sendiri aku tak masalah, atau bisa tukar dengan Shin yang jauh lebih kuat dan muda juga tak apa"
"Gimana Mina, apa kamu diantarkan oleh Shin saja?" pertanyaan Elania membuat Shin terkejut sekaligus kecewa namun ia hanya dapat menganggukkan kepala pasrah
"Eh ti - tidak usah kak, aku akan berangkat dengan pria tua itu saja" jawab gugup Mina
"Loh katanya nggak mau sama abang ini, kenapa sekarang mau"
"Tidak apa"
Disitu Shin langsung mengerti akan kepanikan seorang Mina terhadapnya, kalau dilihat memang Mina tengah ketakutan ketika melihat Shin, walaupun wajah nya tidak menujukkan sisi dingin nya. Akan tetapi dia tau bahwa tau siapa seorang Shin dibalik tampang lugu serta ketampanan nya.
Lalu ke empat nya langsung mengotong tubuh mereka kedalam mobil yang ada. Sedangkan Shin sendiri ikut masuk kedalam mobil Elania, karena alasan nya dia tidak begitu dekat dengan Shiori atau bisa dikatakan modus seorang Shin.
Selama diperjalanan Elania terus berada dibelakang Shiori yang tengah menyetir sendiri menuju beberapa rumah bawahan nya, beserta dibantu oleh Shin ketika mengotong anak - anak kobam tersebut.
...
Pada akhirnya mereka pun berhasil sudah mengantarkan semua anak buahnya, hanya tersisa Shin yang masih bersamanya.
"Gila tidak aku sangka bakal mengantarkan semuanya dengan selamat, dan terima kasih banyak nya Shin"
"Tidak masalah kak, suatu kehormatan aku bisa membantumu"
"Haha... Kehormatan apaan sih kayak orang penting saja aku ini haha..."
"Kan memang kakak orang penting didalam hatiku"
"Ha? Apa Shin?"
"A-ah haha... Tidak mak-sud ku kakak kan seorang desainer terkenal yang banyak orang ketahui siapa seorang Elania begitu"
"Haha... Bisa saja kamu ini Shin, tidak kok kamu sala besar kalau aku ini seorang tokoh besar, yang sebenarnya orang terkenal itu adalah sepupumu itu, dia adalah seorang desainer ternama tau"
"Ternama apanya masih ada bantuan dari orang dalam seperti itu"
Shin disitu hanya tersenyum kecil kepada Elania.
"Oh ya kita mampir ke supermarket sebentar ya" ucapan Elania membuat Shin bersemangat mengangguk kan kepala seolah waktunya tidak akan sesebentar itu kebersamaan nya.
Bersambung....