Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 2
"ahhh.... Om nakal, tutur Dinda sambil memegang tangan Arif dan meletak kan di pupu Dinda
"nakal sedikit, gak papa lah, bantah Arif sambil mencium leher dinda
"what...... Masih baru buka, udah dapat orderan saja kamu Din, cetus Desi yang sudah berdiri disisi kanan sofa sambil memandang Dinda dengan nada agak tinggi
Dinda Dan Arif sedikit kaget, Dinda langsung menumpuk kaki kanan nya ke atas kaki kiri, sedang Arif langsung menarik kepala nya dari pundak Dinda,
"iya lah, mbk Lo dari tadi sibuk saja di dalam jawab Dinda agak sewot tanpa menghadap lina
"iya kamu tahu sendirilah, aku kan kalau dandan harus dua jam dua menit dan dua detik jawab konyol Desi sambil mengibas kan rambut panjang nya yang sepaha sambil tersenyum
"kalau macam itu keburu kabur itu pelangan kamu mbk, celoteh Dinda sambil mengibas kan juga rambut nya tanpa menatap lina yang ada disamping nya
"itu om Arif Din, tanya lina sambil membungkuk kan dada nya dan memiringkan kepala nya
"iya mbk Lina Natalia, emang nya kenapa, kok sewot amat dari tadi, dengan nada yang agak tinggi sedikit Dinda menjawab dengan muka agak kesal dengan Desi yang menganggu ya
"what... Biasa saja kali neng, pura pura terkaget lina
"kalian kenapa sih, apa yang diperdebatkan tanya Arif lembut sambil mengangkat kepala nya dan menatap Desi
"Lo tadi kan om sudah janji sama saya, Tagih lina
"oh nya lupa saya sayang, ayo kalau begitu, aku sudah tidak kuat ini ajak Arif sambil berjalan menghampiri Desi dan merangkul nya.
Mereka berdua berjalan dengan bercumbu mes rah begitu romantis, seperti suami istri yang sah menuju kamar yang sudah ada di belakang.
Cafe ibu Hasanah kalau dari depan terlihat hanya etalase dan tempat tongkrongan, tidak ada tergambar ruangan yang begitu luas dan kamar, tapi setelah masuk akan terlihat begitu luas dan ada enam kamar berhadap hadapan. Seperti kos kosan
"sudah kalau ketemu yang dituju, yang Nemani dari awal di lupakan gerutuk Dinda sambil bangkit menuju pintu depan
Dinda duduk santai di depan sambil menikmati semilir nya angin malam. Dan alunan DJ yang begitu merdu, sambil menunggu pelangan pasti nya
tidak lama duduk didepan terlihat seorang wanita yang memakai gamis dan berjilbab kuning mas, turun dari motor beat nya dengan wajah yang merah, tatapan yang tajam, berjalan menghampiri Dinda, kira kira usia wanita itu 25 tahun
"kamu yang nama nya Dinda? tanya wanita itu dengan menunjuk kearah Dinda
"iya benar, maaf anda siapa? balik tanya Dinda sambil menatap wanita itu
"dengan emosi wanita itu bicara. ohh, pantas saja laki laki saya, dari kantor langsung kesini, bukan nya pulang dulu, ternyata ini penyebab nya
"seketika Dinda bangkit dari duduk nya, berhadapan sejajar dengan wanita itu mungkin hanya 25 cm jarak Dinda dan wanita itu
"maaf mbk, laki laki mana yang anda maksut, tolong jangan asal menuduh tanpa bukti, ucap Dinda menatap tajam wanita itu
"bukti,, apa mata kamu mulai rabun, atau kamu sudah mulai gila karna kebanyakan melayani lelaki hidung belang, ucap wanita itu sambil memainkan kan jari nya dan mundar mandir didepan Dinda
"maaf sekali lagi mbk, tolong dijaga kalau punya mulut dan suami, mungkin anda terlalu sadis dalam melayani suami anda sehingga lelaki anda tidak betah dirumah, tegas Dinda yang mulai kepancing erosi eh... Emosi
"tidak usah mengajari saya, jangan sok alim kamu, kamu itu hanya pelacur,
"Dinda langsung memotong omongan wanita itu, memang kenapa kalau saya PELACUR, apakah saya menganggu anda... sambil mendorong dorong dada wanita itu dengan pelan, tambah Dinda.. belum tentu dibalik kerudung syar'i anda itu baik atau busuk?
"kamu berani dengan saya, kamu belum tahu saya nya, wanita itu membalas mendorong Dinda
"siapa kamu, bagi ku tidak penting, ucap Dinda sambil mendorong keras wanita itu tanpa rasa hiba lagi, hinga terhempas di tanah