Diam dan nikmati saja kehidupanmu yang sekarang! Wanita miskin sepertimu bukankah hanya menginginkan harta dari orang kaya sepertiku!
Kata-kata itu yang selalu Calista dengar setiap hari dari suaminya saat ia menginginkan kebebasannya.
Calista adalah gadis miskin yang dipersunting oleh seorang tuan muda kaya raya.Namun rupanya pernikahan yang ia dambakan akan indah hanya jadi khayalannya saja.
Nyatanya dia terkurung dalam sangkar emas milik suaminya.
Hidup bergelimang harta tak membuatnya bahagia.
Hinaan, cacian,bahkan kata-**** ***** selalu Calista dengar dari mulut suaminya.
Akankah Calista bisa bebas dari jerat suaminya,akankah dia bisa keluar dari sangkar emas suaminya?
Simak kisah selengkapnya..
Haii readers,minta dukungannya ya untuk karyaku yang terbaru.Semoga karyaku yang ini bisa bersinar dan menghibur kalian semua..🫰🫰🫰🫰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CL 8
Ceklek
Braaak
Byuuuur
" Bangun!"
" Mas kamu..."
" Gak usah sok manja,suamimu sudah pergi bekerja." Ucap Clara.
Tangannya masih menyimpan gayung yang masih berisi air.
Sreeettt
Byuuur
" Aaaaaakkh!"
Dengan gesit Calista mengambil alih gayung dan menyiramkan sisa air tersebut kewajah Clara.
" Keterlaluan kamu Calista,awas kamu aku adukan sama mas Akbar nanti!" Ancam Clara.
" Silahkan saja kalau kamu mau,aku sudah tidak takut dengan hukuman dari suamiku."
braaak
" Minggir!"
Calista sedikit mendorong clara hingga ia membentur pintu.Wajah Clara memerah menahan amarah atas sikap Calista.
" sialan,berani banget dia sama aku.Awas kamu Calista kamu bakal tanggung semua akibatnya."
Karna bagian bawah tubuhnya basah Clara lantas bergegas menuju kamarnya.
Bukannya mengganti pakaian ia malah mengambil ponsel dan mengadukan apa yang sudah terjadi pada Akbar.
📞hallo honey ada apa,baru saja aku berangkat kamu sudah rindu?" goda Akbar.
📞Tentu saja aku rindu hon,tapi ada hal yang lebih penting lagi dari itu."
📞Apa sayang? Kenapa, sepertinya kamu sedang kesal,apa ada masalah? Kamu mau belanja atau kamu mau aku temani kemana?"
Clara mengalihkan panggilan telfonnya menjadi panggilan vidio.
" Ck,menganggu saja.Aku fikir wanita ini aku bawa pulang hanya untuk bersenang-senang.Nyatanya dia selalu merepotkan." Gumam Akbar tanpa didengar oleh Clara tentunya
📲 Kenapa hon?"
📲Kamu liat ini kan honey?"
📲Tentu aku lihat,lantas ada apa?"
Akbar memang melihat tapi dia tak terlalu fokus hingga ia tak tau jika Clara dalam keadaan basah.
📲 Ck,kamu sebenarnya gimana sih sama aku hon? Aku basah ini, istri kamu siram aku pakai air satu gayung dan kamu biasa-biasa saja!"
Wajah Clara terlihat sangat marah lantaran merasa Akbar mengabaikannya.
📲 oh itu,iya sayang.Maaf ,em memangnya apa yang sudah kamu lakukan sampai Calista menyiram kamu?"
📲 Honey,kamu nuduh aku? Iya begitu?
Tuuuuut tuuuut
Clara mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.
" Persetan dengan wanita-wanita itu." Gumam Akbar.
Ia lantas mematikan ponselnya dan meletakkannya kembali keatas meja.Akbar melanjutkan lagi pekerjaannya dikantor.
Sementara calista mengurung diri dalam kamarnya,bukan karna ada Clara dirumahnya namun dia memang sedang memikirkan cara bagaimana bisa lepas dari kurungan suaminya.
...****************...
Braaak
" Brengsek! Siapa yang sedang mencoba bermain-main denganku!" Ucap seorang pria dengan kemarahannya karena perkebunan yang sudah hampir ia sepakati pembayarannya tiba-tiba dibatalkan karna ada orang lain yang membelinya dengan harga lebih tinggi.
" Maaf tuan,anda memanggil saya?" seorang asisten masuk dengan wajah tertunduk.
" Marko,bagaimana cara kerja kamu sampai hal begini saja kamu kecolongan! Apa kamu tidak bilang kalau kita sudah menyiapkan pembayarannya!" Bentak Haris.
Haris merupakan salah satu pesaing bisnis perusahaan Akbar.
Lahan perkebunan yang sudah disepakati pembayarannya oleh haris ternyata lebih dulu diambil alih Akbar dengan bayaran yang lebih tinggi hingga pemilik dari perkebunan tersebut tergiur oleh uang Akbar.
" Maaf tuan, rupanya Akbar Malik Dirgantara dalang dibalik semua ini.Dia yang membayar lebih tinggi dari harga yang sudah kita sepakati.Pemilik perkebunan tersebut sedang membutuhkan uang secepatnya jadi dia terpaksa menerima tawaran dari Tuan Akbar." jelas Marko.
" Akbar dirgantara,dia selalu saja mencari masalah denganku.Aku akui sepak terjangnya tidak bisa diragukan lagi.Tunggu pembalasanku akbar." Ucap haris dengan seringai licik diwajahnya.
Ditempat lain Akbar tengah merayakan keberhasilannya.Bahkan tak tanggung-tanggung Akbar sampai memberikan bonus 10 juta pada asistennya yang sudah berhasil mendapatkan perkebunan yang sudah lama menjadi incarannya.
" Haris Haris,kamu selalu kalah satu langkah dariku. Huahaahaaaaaaaaaa."
Tawa bahagia Akbar menggema di seluruh ruangannya.
...****************...
Kediaman Akbar....
" Gimana caranya aku bisa bikin si wanita sialan itu tak bisa melawan." Clara mondar mandir didalam kamarnya sembari terus memikirkan cara membuat Calista tak bisa berbuat apa-apa.
Clara tau Calista tidak akan tinggal diam jika ia mengusik rumahtangganya.
Clara duduk dan berselancar disosial media, tiba-tiba ia mendapatkan ide untuk membuat Calista kalah.
" Yes! aku tau bagaimana caranya." Tak selang beberapa lama ia terlihat memesan sesuatu lewat aplikasi pesan antar.
Clara menunggu dengan gelisah didepan pintu,ia tak mau saat pesanannya datang art atau Calista sendiri yang menerimanya.
Kurang lebih 20 menit Clara berdiri didepan pintu bell berbunyi.
Ting
Tong
Ting
Tong
Ceklek
" Atas nama ibu Clara?" Tanya seorang kurir sembari menyodorkan bungkusan dalam kantong plastik berwarna hitam.
" Iya saya sendri,ini dan ambil kembaliannya.Cepat pergi,jika ada yang bertanya bilang saja kamu mengantarkan obat sakit perut." Ucap Clara.
" Ba-baik Bu!" Setelah menerima pembayaran dan upah,kurir tersebut lantas pergi meninggalkan Halam rumah akbar.
Tanpa Clara tau Akbar tengah mengawasi aktivitasnya dari ponselnya melalui kamera pengawas yang ia pasang hampir disetiap sudut ruangan.Tak terkecuali gudang tempat Calista dihukum.
Akbar sudah melihat semuanya dan dia hanya pura-pura tidak tau dengan apa yang sudah terjadi dirumahnya.
"Apa yang mau dilakukan perempuan itu dan apa yang dia beli?" Gumam Akbar.
Sementara Clara langsung menuju kekamarnya ia sudah mendapatkan barang yang ia mau,namun ia masih bingung bagaimana cara membuat obat itu bekerja.
" Apa aku harus pura-pura minta maaf sama Calista?" Gumam Clara.
" Oke,demi misi ini berhasil aku harus baik-baikin dia."
Clara gegas keluar dari kamarnya dan pucuk dicinta ulampun tiba.Calista tengah berada didapur dan sedang membuat makan siang untuk dirinya sendri karna art yang biasa datang untuk memasak tidak datang lantaran anaknya sedang sakit hingga Calista terpaksa harus masak sendri Untuk makan siangnya.
" Calista!" Panggil Clara lirih.
" Apa yang sedang kamu rencanakan kenapa tiba-tiba bersikap manis kepadaku?" Cecar Calista membuat Clara salah tingkah.
" Sial,harus lebih hati-hati lagi nih!" Batinnya.
" Maaf!"
"Apa? Apa aku tidak salah dengar?" Calista yang sedang memasak sayurpun sampai mematikan kompornya karena masih tak percaya dengan apa yang ia dengar.
Greeep
" Tidak Calista,sikapku sudah sangat salah.Dengan aku menjadi kekasih mas Akbar itu sudah salah tapi aku masih saja menyakitimu dengan hal lain.Maukah kamu memafkanku Calista?"
" astaga,apa dia benar-benar berubah? Baiklah jika memang dia berubah apa salahnya aku memamfkan dia,tapi aku harus lebih berhati-hati lagi." Gumam Calista dalam hati.
" Calista,kenapa kamu diam? Kamu tidak mau memaafkan ku?Hiks hiks,aku tau kamu Takan percaya dengan ucapanku." Isak Clara.
Sikapnya begitu meyakinkan hingga Calista iba melihat air matanya.
Calista menghela nafas kasar.
" Baiklah aku memafkanmu.Aku harap suatu saat kamu juga sadar jika memiliki hubungan dengan pria beristri itu salah,masuk kedalam rumah tangga seseorang juga salah." Ucap Calista.
" Iya Calista terimakasih banyak." Ucap Clara dengan seringai licik diwajahnya.
Bersambung dulu gaiiis.....