NovelToon NovelToon
Unexpected Of Love

Unexpected Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Diam-Diam Cinta / Trauma masa lalu
Popularitas:59.6k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Di tengah pertanyaan yang sangat memuakkan 'kapan nikah?' Erzan Akhtar Ranendra malah dipertemukan dengan teman masa kecilnya yang kini begitu cantik, seksi, petakilan dan bar-bar. Aruna Cyra Sachikirani, perempuan yang pernah mengucapakan janji bersama Erzan untuk menikah ketika dewasa kelak.

Namun, sikap dan penampilan Cyra sekarang sangat jauh berbeda dari Cyra yang pernah dia kenal dan sukai semasa kecil.

Akankah janji mereka untuk menikah ketika dewasa akan terealisasi? Atau hanya ucapan janji yang tak tahu arti dari dua anak berusia dini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Dua Kepribadian

Erzan menyentuh bibirnya yang dikecup oleh Aruna. Tidak ada kehangatan yang dia rasakan, melainkan kesedihan. Ketika dia memandang wajah Aruna, samar terlihat jejak air mata di sana. Juga raut Aruna yang berubah tiba-tiba.

"Maaf, Pak."

Kalimat formal yang membuat Erzan terdiam. Aruna menundukkan kepala dan pergi dari ruangan. Ada tanda tanya di hati Erzan.

Erzan sudah keluar dari ruangannya karena jam pulang kantor sudah tiba. Namun, Aruna masih berkutat dengan pekerjaannya. Bahkan dia tak menyadari jikalau ada Erzan di sana.

.

Kepulan asap rokok sudah menguar ke udara. Pikirannya tengah menerka-nerka tentang Aruna. Setahu dirinya jikalau Aruna atau Cyra adalah anak orang kaya. Tapi, kenapa dia malah melamar ke anak perusahaan Zenth Corporation? Erzan mengeluarkan ponselnya dan mengecek cctv.

Jam tujuh malam Aruna baru meninggalkan mejanya. Bukannya menuju lift dia malah menuju toilet. Tak lama berselang, dia keluar dengan bawahan yang tertutup. Kedua alis Erzan pun menukik tajam.

"Kenapa diganti?"

Rasa penasaran semakin menjadi. Rokok dia matikan dan segera masuk ke kamar. Menghidupkan komputer khususnya. Dan dia mulai mencari tahu tentang Aruna. Seketika dia terdiam.

"Dan ini bukan penguncian data biasa," gumamnya.

Penguncian seperti itu hanya untuk kalangan atas. Erzan sudah sangat hafal perihal itu. Rasa penasaran pun semakin menjadi.

Hati Erzan mengatakan jikalau Aruna memang Cyra. Namun, matanya menolak karena sikap dan tingkah Aruna bukan seperti Cyra. Hati dan mata memang tak sejalan, tapi setiap kali Aruna mendekat dan melakukan sesuatu hal kepadanya, tubuhnya seakan tak menolak. Beda ketika dengan wanita murahan yang banyak menggodanya. Dia tak segan mendorong tubuh mereka.

.

Hari kedua bekerja, Aruna masih berpakaian seksi. Senyum khas yang begitu manis menyambutnya. Namun, wajah tanpa ekspresi Erzan tunjukkan. Erzan kira perempuan itu akan ikut masuk dengannya. Ternyata tidak.

"Pak Erzan sudah datang?" tanya Jimmy kepada Aruna.

"Sudah," jawab Aruna singkat tanpa menatap Jimmy.

Jimmy pun masuk ke ruangan Erzan karena banyak yang harus mereka bahas. Sudah setengah jam membahas perihal pekerjaan, ketukan pintu terdengar. Aruna masuk dengan membawa iPad di tangan.

"Permisi, Pak. Ini jadwal Bapak hari ini."

Kalimat itu begitu tak nyaman di telinga Erzan. Dia meraih iPad yang diserahkan Aruna yang berdiri di sampingnya.

"Ada klien yang memaksa untuk bertemu esok. Saya sudah bilang jikalau jadwal Bapak sudah penuh. Tapi, dia tetap kekeh."

"Siapa?" tanya Erzan yang masih menatap layar ipad.

Aruna mencondongkan wajahnya ke arah iPad hingga jarak wajah mereka berdua sangat dekat. Jimmy yang melihat itu terdiam karena Erzan terlihat nyaman.

"Beliau orangnya."

Ya, Aruna menunjukkan foto orang yang terus memaksa ingin bertemu dengan Erzan besok.

"Jam makan siang ubah untuk bertemu dengannya. Tapi, hanya satu jam. Tak kurang dan tak lebih." Aruna mengangguk.

"Baik. Kalau begitu saya permisi."

Mata Jimmy terus mengikuti langkah Aruna. Pulpen pun mendarat di kepala hingga dia mengaduh.

"Jaga mata lu!" omel Erzan.

"Dih! Kenapa lu sewot?"

Erzan memutar matanya jengah. Dia mulai fokus kembali ke layar segiempatnya.

"Gua akui meskipun non pengalaman, tapi keren. Apalagi dia sangat seksi."

Erzan pun berdecak kesal mendengarnya. Apalagi Jimmy terus memuji kecantikan Aruna. Erzan pun mulai membuka suara.

"Keluar dari ruangan gua. SEKARANG!"

Jimmy bersungut ria setelah keluar dari ruangan Erzan. Hari ini Erzan seperti ABG yang sedang PMS. Langkahnya terhenti di meja Aruna.

"Aruna, boleh minta nomor wa?"

"Untuk apa?" tanya Aruna tanpa menatap Jimmy.

"Untuk bertukar pekerjaan."

Aruna mulai memandang Jimmy. Senyum yang begitu manis terukir di wajah Jimmy yang juga tampan.

"Maaf. Pak Jimmy asistennya Pak Erzan. Dan saya sekretaris Pak Erzan. Jadi, saya dan Pak Jimmy tak ada ikatan pekerjaan. Jadi, tak perlu memiliki nomor satu sama lain."

Baru kali ini sekretaris Erzan tak menyambut perkenalannya. Bahkan, tak ada senyum sedikit pun yang terukir di wajah Aruna.. Hanya wajah jutek yang dia berikan.

"Ya sudah kalau gak boleh." Jimmy meninggalkan Aruna dengan hati yang terus mengomel ria.

"Enggak bos gak sekretarisnya mulutnya berbisa semua," sungutnya lagi.

.

Aruna yang tengah fokus bekerja dipanggil oleh Erzan. Senyum manis pun dia ukirkan.

"Kenapa? Kangen, ya?" goda Aruna.

Erzan melihat jikalau Aruna mampu menempatkan diri. Dia akan profesional ketika di depan karyawan yang lain. Tapi, jika tengah berdua seperti sekarang ini khodam cacing kepanasan hadir.

"Saya ingin kamu ikut meeting di jam makan siang besok."

"Serius?" Mata Aruna berbinar.

"Sebagai penilaian hari akhir magang. Apakah kamu masih pantas saya pertahankan. Atau akan saya keluarkan."

Kalimat Erzan membuat Aruna terdiam. Mimik wajahnya sudah berubah.

"Apa kamu tidak siap?"

"Aku siap, Er."

Erzan memberikan materi yang akan dibahas esok. Aruna pun mengambilnya dengan raut wajah tak secerah tadi.

Keesokan harinya, Aruna menatap dirinya di depan cermin toilet kantor. Aruna memejamkan matanya sejenak.

"Ada Erzan, Cyra. Jangan takut."

Sedangkan Erzan sudah berdecak kesal ketika Aruna tak ada di mejanya. Tak lama dia melihat Aruna yang berjalan menuju tempatnya.

"Jam berapa ini?"

Terdengar Erzan membentak Aruna. Tak ada jawaban dari sekretarisnya itu. Dia segera mengambil tas dan mengikuti Erzan dari belakang.

Aruna mendadak alim. Bagi Erzan, Aruna memiliki dua kepribadian. Sekarang ini dia tengah menjaga keprofesionalan. Di dalam mobil pun begitu sunyi. Erzan fokus pada jalanan, dan Aruna diam seribu bahasa. Erzan merasa aneh dengan sikap Aruna sekarang. Jika, di kantor dan hanya ada mereka berdua sudah pasti Aruna akan menjelma menjadi wanita bar-bar. Tapi, tidak untuk sekarang.

Ujung mata Erzan melihat Aruna selalu meremas kedua tangannya. Seperti tengah dilanda kecemasan dan ketakutan. Ingin bertanya, tapi mulut Erzan sulit untuk dibuka.

Baru saja turun dari mobil, wajah Aruna memerah. Erzan yang melihat perubahan wajah Aruna segera bertanya.

"Apa kamu sakit?"

Aruna menggeleng pelan tanpa mau menatap ke arahnya. Erzan semakin dibuat bingung. Tapi, tak melanjutkan pertanyaannya karena klien sudah menunggu.

Tibanya di tempat meeting, wajah Aruna semakin memerah dan tangannya terus dia remas karena mata klien Erzan yang tak berkedip melihat Aruna.

"Silahkan duduk," ujar sang klien.

Erzan melihat ke arah Aruna yang masih sama seperti tadi. Aruna mulai menurunkan bokongnya ke atas sofa. Erzan segera meletakkan jas yang sudah dia lepas ke atas paha Aruna hingga membuat Aruna menoleh dan menatap lelaki tampan itu dengan wajah yang masih memerah.

"Cukup catat poin penting dan abaikan yang lain." Aruna mengangguk dengan sorot mata penuh kecemasan.

"Ketika takutmu datang, tataplah orang yang ada di samping kamu sekarang. Dia akan memberikan ketenangan."

...**** BERSAMBUNG ****...

Biasakan komen ya kalau udah habis baca. Jangan ditinggal begitu aja.

1
sum mia
Abang Er ini ibarat melamar tapi juga memaksa , udah minta nikahnya maksa eh dadakan pula . begitulah keluarga singa Cyra , dan sebentar lagi kamu akan menjadi bagian didalamnya . yakinlah kamu akan bahagia dan pastinya bisa diterima dengan tangan terbuka oleh keluarga mereka . cuma satu yang harus kamu hadapi si Achel keponakan Erzan yang bucin akut sama Wawa nya . pinter-pinterlah mengambil hati Achel agar dia bisa menerimamu juga .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Cristella Tella
moga dngan adanya dukungan abang er dn kluarganya aruna bsa sembuh dri traumannya
uchiek hiday
wah...mau hadir di acara akad mereka hihi
Salmi Ati
akhirnya enjan sold out😁😁😁
Endah Yuliastuti
achel mana achel...siap siap Wawa bakalan ada yang merajuk ini😄😘
Kasih Sklhqu
selamat ya Abang ER sudah menemukan jodohnya
Purnama Pasedu
lanjut
Riris
ahhh...😢
Riris
sat set yah bang
Dyeah Dyooh
siap siap ach....datang ke nikahannya Abang Er & Cyra...../Drool/
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga pernikahannya terlaksana .
Sayem Sayem
plek papi restu ni ngajak nikah tp wanita ny g blh nolak wajib. nurut aj biar cpt selesai ..singa jantan senior jg junior syok kn liat kelakuan Erzan
Tanti Retno Wati
wiiih erzan gak trima penolakan🥰🥰🥰
Ida Farida
welcome Aruna
N I A 🌺🌻🌹
kawin 🎶🎶🎶 kawin🎶🎶🎶🎶 nanti malam erzan kawin🎶🎶🎶😂😂😂😂😂😂😂
Salim S
abang er selalu ingat pesan dari sang bubu mencintai seorang wanita yang mempunyai luka yang sangat dalam.daddy aksa kalau udah ngomong nyesss gitu ya...abang er itu duplikat papi restu tapi lebih dingin dan lebih kejam...siap2 kindangan ini mah....
Elia Erawati
ya elah semua nya mesti merusak suasana romantis, pasti tdk ada penolakan 🥲
Rahmawati Abdillah
restu keluarga sudah di dapat tapi say tetap penasaran dengan achel,apakah akan memberikan restu untuk sang wawa
Sri Lestari
Dasarnya keturunan singa kalau udah titah gak bisa bilang enggak mutlak iya ,,,
Nadira Selvia Putri
nikah nikah nikah....lanjut thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!