Setelah melewati seratus kali kehidupan, akhirnya Liu Feng bisa menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur dan menjadi Penguasa Benua Biru selama beberapa ratus tahun. Hal tersebut tidak lepas dari campur tangan gurunya yang berasal dari kalangan Dewa, yakni Dewa Kehampaan.
Setelah semuanya berjalan dengan baik, pada akhirnya Liu Feng mendapatkan kesempatan untuk menuju Alam Dewa dengan kehidupan yang baru namun memiliki ingatan yang sama dengan kehidupan sebelumnya di Dunia Fana.
Belakangan Liu Feng baru mengetahui, jika Fang Yuan merupakan Dewa yang terusir dari Dunia Dewa akibat kecemburuan Kaisar Dewa atas kekuatan yang dimiliki oleh Fang Yuan. Kaisar Dewa meyakini jika kekuasaannya akan direbut oleh seorang Dewa yang ia yakini sebagai Fang Yuan.
Atas kecurigaan sepihak inilah yang membuat Fang Yuan dikirim ke Dunia Fana dan tersegel untuk selamanya, oleh karenanya ia yang merasa mengalami ketidakadilan pun bertaruh atas kehidupan Liu Feng yang ternyata memiliki bakat unik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuat Kejutan
Fang Yuan yang baru saja meninggalkan hutan pegunungan Gunung Pedang tidak seperti sebelumnya yang langsung menuju pusat Kota untuk menjual hasil buruannya. Kali ini ia langsung pulang ke rumahnya untuk membersihkan diri sekaligus ingin mengetahui kondisi Klan Fang.
Ketika hari mulai gelap ia tiba di kediamannya, bersamaan dengan itu tampak kedua orangtuanya yang juga baru tiba di rumahnya.
"Ayah, ibu bagaimana kabar kalian?" sapa Fang Yuan dengan hormat.
"Kamu juga baru pulang? Mari kita masuk dan bersihkan dirimu segera, ada hal penting yang ingin ayah sampaikan" ucap Fang Linpeng kepada putranya tersebut.
"Baik ayah..." jawab Fang Yuan dengan patuh.
Selanjutnya mereka bertiga masuk ke dalam rumah, Fang Yuan pun segera membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan yang berwarna putih. Tidak lama kemudian ketiganya pun kembali bertemu di meja makan yang sudah disiapkan oleh Xie Xian, tampak wajah Fang Linpeng terlihat cemas.
"Yuan'er, Patriark keluarga memanggilmu untuk memberikan klarifikasi atas terlukanya Tetua Fang Jihai" ucap Fang Linpeng kepada putranya.
"Apakah ini berhubungan dengan Fang Dianzuo?" tanya Fang Yuan dengan ekspresi tenang.
"Ya itu benar.." jawab ayahnya.
"Baiklah aku akan menemui Patriark" ujar Fang Yuan masih dengan nada yang santai.
"Apakah itu tidak akan menjadi masalah? Ayah berpikir sebaiknya kamu meminta bantuan nona Xiao Yan Li ataupun cepat berangkat ke Sekte Gunung Pedang" Fang Linpeng berkata dengan nada cemas.
"Ayah tidak usah khawatir, sebelumnya aku sudah memikirkan hal semacam ini akan terjadi. Tetapi aku tidak peduli, seorang kultivator harus bertanggungjawab atas apa yang sudah ia lakukan" sikap Fang Yuan masih tenang, sambil menuangkan air hangat ke dalam cangkirnya.
"Hemm... Baiklah jika itu sudah menjadi keputusanmu. Lalu kapan kamu akan menemui Patriark?" tanya ayahnya kemudian.
"Setelah kita makan malam saja, bukankah lebih cepat lebih baik" jawab Fang Yuan seolah tanpa beban.
"Ya itu juga benar" ucap ayahnya dengan ekspresi rumit.
Kali ini Fang Linpeng mulai menyadari jika putranya telah berubah, dulu selalu menggebu-gebu dalam menghadapi permasalahan. Sekarang tidak hanya kekuatannya yang bertambah kuat, tetapi ketenangannya juga seolah bisa menghimpit dunia di bawah telapak tangannya.
Tidak lama kemudian, Fang Yuan ditemani oleh ayahnya segera menuju kediaman Patriark Fang dengan mengendarai kereta kuda yang ia sewa dari sekitar tempat tinggalnya. Kedatangan mereka juga ternyata memang sudah ditunggu-tunggu oleh segenap keluarga inti Klan Fang, terutama Fang Jihai selaku orangtua dari Fang Dianzuo.
"Salam hormat pada Patriark dan para Tetua keluarga" sapa Fang Linpeng dan Fang Yuan secara bersamaan.
"Silahkan duduk, sepertinya kedatangan kalian terlihat begitu tenang" ucap Patriark Fang Ziyu dengan tatapan dalam ke arah Fang Yuan.
"Apakah kamu yang bernama Fang Yuan?" tanya Patriark keluarga Fang kemudian.
"Benar Patriark, itu nama saya" jawab Fang Yuan dengan hormat.
"Eum.. Kamu sungguh berani mencelakakan keturunan inti Klan Fang, bagaimana kamu menjelaskannya?" tanya Patriark Fang Ziyu tanpa berbasa-basi.
Beberapa orang Tetua yang hadir turut mendengarkan dan memperhatikan dengan serius, bahkan beberapa orang lainnya juga tampak tertarik dengan berkumpul di luar Aula pertemuan. Mereka juga penasaran hukuman apa yang akan diterima oleh Fang Yuan yang ternyata memiliki bakat misterius itu.
"Sebelumnya saya mohon maaf, apakah Patriark sudah menyelidiki masalah ini dengan teliti?" ucap Fang Yuan memastikan hal yang akan ia jelaskan.
"Lancang..!! Kamu pikir kamu siapa bisa berbicara seperti itu di depan Patriark?" sentak Tetua Fang Jihai yang merasa jengkel.
Tetua Jiayi dan beberapa orang terdekat Fang Jihai juga merasakan hal yang sama, mereka tidak menduga jika Fang Yuan berani mempertanyakan masalah yang kini sudah diambil alih oleh Patriark keluarga.
"Jihai, kamu tenanglah dulu. Belum tiba giliranmu untuk berbicara" kata Patriark Fang mencoba menenangkan suasana.
"Baik Patriark.. " Fang Jiayi berkata sambil menahan kemarahan.
Setelah situasi tenang kembali, Patriark menatap ke arah Fang Yuan yang seolah tidak terpengaruh dengan sikap Tetua Fang Jihai yang melakukan protes keras terhadap dirinya itu. Hal ini berbeda dengan ayah kandungnya sendiri yang saat ini terlihat cemas dengan ekspresi ketakutan, sebagai keturunan keluarga cabang tentu hal ini sangat wajar.
"Aku sudah menyelidikinya, termasuk kekalahanmu sebelumnya di arena pertandingan Klan beberapa waktu lalu" ucap Patriark Fang menjawab pertanyaan dari Fang Yuan.
"Jika sudah, bukankah seharusnya Patriark bisa bertindak lebih adil? Apakah karena saya berasal dari keluarga cabang dan tidak dianggap memiliki hak untuk berbicara atau mengutarakan ketidakadilan yang kami terima sebelumnya?" ucap Fang Yuan dengan kembali melontarkan pertanyaan menohok.
Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Fang Yuan membuat Fang Jihai dan saudara terdekatnya kembali meradang, mereka beranggapan jika pemuda yang bernama Fang Yuan tersebut memiliki sikap angkuh yang tidak mau mengakui kesalahannya.
"Jelaskan lebih lanjut?" ucap Patriark Fang Ziyu mengabaikan sikap Tetua Fang Jihai.
"Sebelumnya aku terluka parah dan hampir mengalami kematian, namun kalian sama sekali tidak mempedulikan keselamatanku. Jika saja ayahku tidak menemui Tetua Li Chung di Sekte Gunung Pedang maka bagaimana jadinya nasib yang saya alami setelah dipastikan kehilangan basis kultivasi, dalam hal ini tentunya Patriark perlu mengkonfirmasinya secara pribadi kepada Tetua Sekte Gunung Pedang tersebut" ucap Fang Yuan dengan tenang.
Kemudian dari dalam cincin penyimpanannya ia mengeluarkan token murid pemberian Tetua Li Chung, "Patriark juga bisa membuktikan jika token ini adalah pemberian Tetua Li Chung secara langsung, dan itu artinya aku adalah murid Sekte Gunung Pedang yang diangkat sendiri oleh Tetua Li Chung"
Melihat hal ini seluruh petinggi Klan Fang tercengang, mereka melewatkan berita besar yang tidak pernah tersiar itu. Bahkan secara khusus Patriark Fang Ziyu pun tertegun, ia tidak menyangka jika pemuda yang kini sedang berdialog dengannya itu memiliki identitas sebagai murid khusus Tetua Li Chung dari Sekte Gunung Pedang, ia jelas tahu Tetua Li Chung yang merupakan sahabat karib kakak kandungnya, Tetua Fang Yuan di Sekte tersebut.
Wajah Tetua Fang Jihai pun tampak semakin jelek, ia juga tidak menyangka jika Fang Yuan ternyata memiliki token murid yang diberikan oleh Tetua Sekte Gunung Pedang yang terkenal dekat dengan Klan Fang. Jika dirinya memberikan hukuman pada Fang Yuan, bagaimana mungkin hal tersebut tidak akan merusak hubungan baik yang selama ini sudah banyak menguntungkan Klan Fang tersebut.
Hanya Fang Linpeng yang tidak terkejut, namun pada saat ini ia tampak bodoh dan baru menyadari arti ketenangan sikap putranya yang ternyata mengandalkan nama besar Sekte Gunung Pedang untuk menghadapi situasi genting saat ini.
"Lalu bagaimana penjelasanmu dengan kondisi saudara satu Klan mu?" tanya Patriark Fang Ziyu mencoba mempertahankan ketenangannya.
Ia jelas sulit menghukum Fang Yuan yang ternyata sudah diberikan token khusus murid Sekte Gunung Pedang, selain itu ia juga mengetahui jika Fang Yuan juga memiliki hubungan istimewa dengan Klan Fang. Bahkan pagi ini, Patriark Xiao Yancheng secara pribadi datang menemuinya untuk mengkonfirmasi jika Fang Yuan adalah lelaki yang dipilihnya untuk dijadikan menantu.
Dua kondisi ini hampir membuat kepala Patriark Fang Ziyu serasa mau meledak, seorang putra dari keturunan cabang mampu membuat kejutan besar hanya dalam waktu singkat.
"Seharusnya kalian cukup senang dengan kondisi Fang Dianzuo saat ini, jika tidak maka aku sudah membunuhnya di tengah hutan tanpa bisa kalian ketahui sama sekali" ucap Fang Yuan dengan nada yang mendominasi.
Seluruh ruangan menjadi hening, terkejut dengan perkataan Fang Yuan yang seperti menampar wajah semua orang. Bahkan Patriark Fang Ziyu sampai harus berdiri dengan ucapan Fang Yuan yang dinilai sangat berani itu.
terima kasih Thor..
mudah2xan crazy up..
semangat