Mira. seorang gadis cantik nan manis itu harus bekerja sebagai seorang beby sister di keluarga terkaya no 1 di kota Jakarta. setelah kepergian kedua orang tua nya, dia pun memutuskan ikut ke Jakarta bersama tetangga nya, yang sudah dia anggap seperti ibu kandung nya sendiri...
.....
Emil Darmawan seorang pengusaha sukses itu harus menelan pil pahit kehidupan nya, saat sang istri di nyatakan meninggal dunia, karena bertaruh nyawa melahirkan anak nya.
mau tau kelanjutannya kisah mereka berdua. yuk segera mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
makan siang di kantor.
" Mira, Emil meminta di buat kan makan siang nya, dan dia meminta mu yang membuat nya," ucap nyonya kinan.
Mira yang sedang membaringkan tubuh Erik pun, menatap ke arah majikan nya, " Baik lah nyonya, sebentar akan saya buat kan," ucap Mira.
" Eh, dia juga meminta mu yang membawa nya ," ucap nyonya kinan lagi.
" Tapi. Bagaimana dengan Erik,kasian dia jika saya tinggal kan lagi,"
" Kamu tenang saja, Emil juga meminta mu untuk membawa Erik ke kantor nya, mungkin dengan kehadiran Erik di sana bisa mengurangi rasa lelah nya," ucap nyonya kinan.
Mira pun akhirnya mengangguk, selama kerja di sini pekerjaan nya terus saja bertambah, kadang dia juga menyiapkan pakaian untuk Emil ke kantor, bahkan pria itu juga selalu meminta diri nya untuk menyiapkan semua kebutuhannya, Mira rasa nya seperti menjaga dua orang bayi, satu nya bayi kecil,satu nya lagi bayi gedek.
Pukul 11 Mira pun sudah selesai menyiapkan makan siang untuk Emil, wanita itu menatah nya kembali ke dalam rantang.
Setelah semua nya sudah beres,dia pun kembali ke kamar Erik dan mandi.tak lupa juga wanita itu menyiapkan Erik.
" Wah, kamu ganteng sekali sayang ku," ucap Mira mencium pipi gembul Erik.
Anak itu hanya tertawa karena merasa geli.setelah mereka berdua siap,Mira pun menggendong Erik keluar dari kamar nya.
" Nyonya saya pergi dulu," ucap Mira.
" Baiklah Sayang, pak ujan,hati hari yah bawa mobil nya, soal nya pak ujan sedang membawa cucu dan calon mantu ku," ucap nyonya kinan.
Mira di buat salah tingkah sendiri dengan ucapan Majikan nya itu, tidak mungkin juga jika Mira akan menikah dengan Emil,toh selera Emil pasti bukan yang seperti Mira.
" Baik nyonya," ucap pak ujan.
Mira dan Erik pun masuk ke dalam mobil, tak lupa juga dia mengambil rantang makan siang milik Emil.
Di perjalanan menuju ke kantor Emil, Erik terus saja mengoceh tak jelas,dan itu membuat Mira sangat gemas dengan tingkah anak itu.
" Sabar yah sayang, sebentar lagi kita sampai di kantor papa kamu," ucap Mira.
Tapi lagi lagi anak itu hanya membalas dendam ocehan tak jelas, seperti anak pada umum nya yang masih berusia 6 bulan.
.
Sesampai nya di perusahaan Mira pun turun sambil menenteng rantang di tangan nya,
" Permisi nyonya Mira," sapa Aril sekretaris kepercayaan Emil.
" Eh pak Aril," ucap Mira.
" tuan Emil sudah menunggu anda di ruangan nya, dan dia menyuruh saya untuk menunggu anda di sini, mari saya antar ke ruangan tuan Emil," ucap Aril. Mira pun mengangguk dan mengikuti langkah sekretaris Aril.
Saat masuk ke lobby perusahaan Emil, semua mata tertuju pada Mira, bahkan semua orang memandang Mira dari atas hingga bawah.
" Siapa dia, kenapa dia datang ke sini, dan bukan nya itu adalah anak tuan Emil," bisik para karyawan.
" Iya kau benar, aku rasa dia hanya seorang pengasuh,"
" jika hanya seorang pengasuh, kenapa dia harus datang ke sini, pake bawa rantang makanan lagi.
Semua orang begitu benci dengan kedatangan Mira, karena mereka semua berlomba-lomba untuk mendekati bos nya itu.
..
Tok
tok
Tok
" Masuk,"
" Tuan, nyonya Mira dan tuan muda sudah ada di depan," ucap Aril.
" Suruh dia masuk," ucap Emil begitu bahagia.
maaf sekedar saran thor